Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jaka Perbawa
Abstrak :
Tesis ini membahas tentang identitas nasional Bangsa Indonesia yang tercermin di dalam museum situs bersejarah, yaitu Taman Proklamasi. Identitas yang dimaksudkan adalah identitas yang terbentuk pada saat Bangsa Indonesia lahir pada peristiwa Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945. Tempat peristiwa tersebut terjadi kini menjadi Kawasan Taman Proklamasi dimana di kawasan tersebut terdapat Tugu Peringatan Satu Tahun Kemerdekaan, Tugu Petir, Gedung Perintis kemerdekaan dan Monumen Proklamator. Obyek-obyek tersebut saat ini tidak menampilkan identitas bagi Bangsa Indonesia karena tidak dapat menceritakan dan menyampaikan pesan yang terkandung di dalam peristiwa 17 Agustus 1945. Pesan yang menjadi identitas bagi Bangsa Indonesia pada awal kelahirannya serta masih relevan untuk kehidupan saat ini adalah semangat gotong royong. Semangat gotong royong inilah yang seharusnya disampaikan kepada masyarakat dan akan menjadi konsep dasar pengelolaan museum situs bersejarah di Taman Proklamasi. ...... This thesis discusses Indonesia's national identity is reflected in the museum's historic site, the Proclamation Park. Identity is the identity meant that formed during the Indonesian nation was born on Independence Day event August 17, 1945. Place the incident occurred is now a Proclamation Park area in the region where there is One Year of Independence Memorial, Monument Lightning, Pioneer Building and Monument Proclaimers independence. These objects are not currently display the identity of the Indonesian people not being able to tell and convey the message contained in the events of August 17, 1945. Message that identifies the nation of Indonesia at the beginning of its birth and is still relevant to today's life is a spirit of mutual cooperation. Mutual assistance that should be presented to the public and will be the basis of the concept of managing the historic sites museum in the Proclamation Park.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
T34908
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ivan Efendi
Abstrak :
Tesis ini mengkaji Pengembangan Museum Situs Batujaya yang sesuai dengan museologi baru. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yang memfokuskan pada kondisi Situs Batujaya. Analisisnya difokuskan pada komunikasi museum situs dengan menggunakan teore edukasi. Selanjutnya dibahas mengenai pengembangan pengelolaan koleksi dan struktur organisasi. Desain arsitektur juga menjadi pembahasan yang penting sebagai pendukung pengembangan Museum Situs Batujaya. Konsep dan desain edukasi diwujudkan dalam bentuk pameran dan program publik. Tema pameran mengenai ?Situs Batujaya sebagai satu-satunya percandian tertua di Jawa? menjadi bagian penting sebagai dasar dalam pembuatan alur cerita dan tata pamer. Tata pamer dibuat dengan teore edukasi konstruktivis dengan pendekatan lingkungan. Selain itu, cara belajar informal free-choice learning juga menjadi pilihan yang dapat dilakukan dalam pengembangan Museum Situs Batujaya. ...... This thesis reviewing the development of the Site Museum of Batujaya in accordance with the new museology. Using descriptive qualitative method focusing on the condition of Archaeological Site of Batujaya, the analysis focused on the communications museum site by using the theory of education. Further discussion regarding the development of collection management and organizational structure, and the architectural design also became an important discussion to support the development of Batujaya Site Museum. The educational concept and design to be done by the "Museum Site of Batujaya" embodied in the form of exhibitions and public programs. "Batujaya Site as the oldest temple in Java" as the exhibition theme played an important role as a basic plot in the making of storyline and exhibition design, which created on the base of the constructivist educational theory in accordance with environmental approach. Furthermore, free-choice informal learning method is also an option in the development of Batujaya Site Museum.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
T42193
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggi Purnamasari
Abstrak :
Penelitian ini membahas penerapan museum situs dalam konteks new museology pada Kawasan Situs Prasejarah Maros, Sulawesi Selatan.Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Analisis difokuskan pada pendirian museum dengan konsep new museology yang didukung dengan teori komunikasi di museum, edukasi di museum, dan eksibisi di museum. Hasil dari penelitian ini mengusulkan pentingnya pendirian Museum Situs dalam konteks new museology pada Kawasan Situs Prasejarah Maros. Museum Situs Prasejarah Maros terdiri dari satu museum utama dengan sembilan museum pendukung. Komunikasi pada museum dilakukan melalui ekshibisi yang dibagi berdasarkan tema (theme oriented). Edukasi yang akan diberikan dalam museum dilakukan dengan pendekatan konstruktivis. Dengan demikian, pendirian Museum Situs Prasejarah Maros dengan menggunakan konsep New Museology diharapkan dapat berjalan sesuai dengan fungsinya dan tetap mengikuti perkembangan zaman. ......This study discusses the application of site museum in the context of new museology in a Prehistoric Site Area in Maros, South Sulawesi. This is a descriptive qualitative study. The analysis focused on museum establishment with new museology concept that is supported by communication theory, education theory, and exhibition theory in the museum. Results from the study suggested the importance of Site Museum establishment in the context of New Museology in the Prehistoric Site Area in Maros, South Sulawesi. Maros Prehistoric Site Museum consists of one main museum with nine supporting museums. Communication in the main museum is conducted through an exhibition that is divided into themes (theme-oriented). Education in the museum is provided with constructivist approach. Thus, the establishment of Maros Prehistoric Site Museum by using New Museology concept expected to run well according to the function and stay abreast of the times.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
T43591
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Komang Ayu Astiti
Abstrak :
Menurut Sulasilah Kutai, Kutai Lama merupakan pusat Kerajaan Kutai sejak tahun 1300 (abad XIII) dengan raja pertama Aji Batara Agung Dewa Sakti sampai pada masa pemerintahan Pangeran Aji Dipati Tua yaitu sekitar tahun 1732 (abad XVII). Pusat kerajaan dipindahkan Iebih ke hulu Sungai Mahakam yaitu ke Pemarangan (Jembayan) disebabkan Kutai Lama sudah tidak aman lagi karena adanya serangan perampok Lanun Solok. Pada tahun 1782 yaitu masa pemerintahan Sultan Aji Muhammad Muslihuddin pusat kerajaan di Jembayan dianggap tidak sesuai untuk pusat kerajaan sehingga dipindahkan ke Tangga Arung (Tenggarong). Kutai Lama secara administratif adalah sebuah desa di Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur, dan secara astronomis terletak pada koordinat 00°33'59"" lintang selatan dan 117'18'50,6"" bujur timur. Dari hasil rekonstruksi diketahui, komponen pusat kerajaan yang terdapat di Kutai Lama mengikuti morfologi kota-kota Islam di Nusantara terutama dari aspek fungsi yaitu: 1) tempat tinggal: keraton, alun-laun, purl, dan permukiman penduduk, 2).keamanan: benteng, jaringan jalan, dan dermaga, 3). ekonomi: pasar, jaringan jalan, dermaga, dan berbagai profesi, 4). Religi: masjid, alun-alun, profesi keagamaan, dan pemakaman, dan 5) fungsi rekreasi: taman Sementara itu, pola tats ruang komponen pusat kerajaan di Kutai Lama menyesuaikan dengan kondisi lingkungan dan kehidupan politik-sosial-ekonomi-budaya masyarakat setempat.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
T27077
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Komang Ayu Astiti
Abstrak :
Menurut Sulasilah Kutai, Kutai Lama merupakan pusat Kerajaan Kutai sejak tahun 1300 (abad XIII) dengan raja pertama Aji Batara Agung Dewa Sakti sampai pada masa pemerintahan Pangeran Aji Dipati Tua yaitu sekitar tahun 1732 (abad XVII). Pusat kerajaan dipindahkan Iebih ke hulu Sungai Mahakam yaitu ke Pemarangan (Jembayan) disebabkan Kutai Lama sudah tidak aman lagi karena adanya serangan perampok Lanun Solok. Pada tahun 1782 yaitu masa pemerintahan Sultan Aji Muhammad Muslihuddin pusat kerajaan di Jembayan dianggap tidak sesuai untuk pusat kerajaan sehingga dipindahkan ke Tangga Arung (Tenggarong). Kutai Lama secara administratif adalah sebuah desa di Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur, dan secara astronomis terletak pada koordinat 00°33'59"" lintang selatan dan 117'18'50,6"" bujur timur. Dari hasil rekonstruksi diketahui, komponen pusat kerajaan yang terdapat di Kutai Lama mengikuti morfologi kota-kota Islam di Nusantara terutama dari aspek fungsi yaitu: 1) tempat tinggal: keraton, alun-laun, purl, dan permukiman penduduk, 2).keamanan: benteng, jaringan jalan, dan dermaga, 3). ekonomi: pasar, jaringan jalan, dermaga, dan berbagai profesi, 4). Religi: masjid, alun-alun, profesi keagamaan, dan pemakaman, dan 5) fungsi rekreasi: taman Sementara itu, pola tats ruang komponen pusat kerajaan di Kutai Lama menyesuaikan dengan kondisi lingkungan dan kehidupan politik-sosial-ekonomi-budaya masyarakat setempat.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
T39950
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tarida Diami
Abstrak :
Menunjkan bahwa ada 6 kelompok tanda, 2 teknik pembuatan tanda, 2 letak tanda. Tanda-tanda tersebut berupa bentuk geometris, tanaman, hewan, manusia, bangunan dan peralatan. bentuk tanda yang paling banyak digambarkan adalah bentuk geometris. Teknik yang digunakn untuk membuat tanda pada bata adalah teknik gore sdan teknik tekan. Teknik yang paling banyak adalah teknik gores. Ada tanda yang terletak di bagian permukaan bata dan ada pula tanda yang terletak di bagian samping. bagian yang paling banyak diberi tanda adalah bagian permukaan tanda.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S12049
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Trisiono
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini rnembahas peluru-peluru dari daerah Banten Lama koleksi Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama. Tujuannya untuk menyusun tipologi peluru-peluru tersebut, dan untuk mengidentifikasi jenis-jenis senjata yang digunakan di Banten Lama pada masa lalu (abad XVI-XIX masehi).

Metode yang digunakan adalah dengan cara memilah peluru-peluru tersebut berdasarkan ukuran diameter, berat, dan bahan yang digunakan. Korelasi ketiga variabel selan_jutnya digunakan untuk menyusun tipologi peluru Banten Lama ini. Untuk identifikasi senjata, dilakukan dengan cara membandingkan ukuran diameter peluru dengan ukuran kaliber senjata-senjata api yang terdapat di Museum Nasional Jakarta, dan Museum Fatahiliah Jakarta.

Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa peluru-peluru dari Banten Lama dapat dikelompokkan ke dalam lima tipe peluru dengan beberapa sub tipe. Sementara dari hasil perbandingan antara ukuran diameter peluru dan kaliber senja_ta serta dihubungkan dengan data sejarah Banten, dapat di_simpulkan bahwa peluru-peluru tersebut digunakan tidak ha_nya untuk senjata api kaliber kecil (pistol dan senapan), tetapi juga untuk senjata kaliber besar, yaitu meriam.
1990
S11978
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rusmiyati
Abstrak :
Tesis ini membahas tentang pengembangan Pusat Informasi Kawasan Percandian Muarajambi sebagai sebuah museum situs yang merupakan salah satu jenis museum yang berlandaskan pada paradigma new museology. Lokasi penelitian di Kawasan Muarajambi, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini dapat merumuskan suatu konsep museum situs dalam rangka pengembangan Pusat Informasi Kawasan Percandian Muarajambi sebagai museum situs yang sesuai dengan kaidah permuseuman dan konsep new museology. Selain itu pengembangan pusat informasi ini menjadi sebuah museum situs dapat menjadi sarana yang baik untuk penyebarluasan informasi, penelitian, pendidikan dan rekreasi. Pada dasarnya museum situs merupakan sebuah museum yang disusun dan dibentuk untuk melindungi tinggalan alam dan budaya, bergerak dan tidak bergerak, di situs aslinya, yaitu dilestarikan di tempat di mana tinggalan tersebut telah dibuat atau ditemukan. Eksibisi di dalam museum situs merupakan salah satu cara dalam mengomunikasikan hasil penelitian di situs. Interpretasi antara koleksi dan lingkungan situs diintegrasikan dalam sebuah tata pamer. Selain melalui eksibisi, proses komunikasi di museum situs dapat juga dilakukan dengan program publik dan edukasi. ...... This thesis research the development of the Information Center of Muarajambi Region as a site museum, which is a kind of museum that is based on the paradigm of the new museology. Locations of the research in the Muarajambi Region, Muarojambi District, Jambi Province. This research is a descriptive study with a qualitative approach. The results of this study can formulate a concept of the site museum in order to develop Information Center of Muarajambi Region as a museum site in accordance with the rules of the museum and the concept of new museology. In addition, the development of the information center into a museum site can be as media for the dissemination of information, research, education and recreation. In essence, the site museum is a museum conceived and set up in order to protect natural or cultural property, moveable and immoveable, on its original site, that is, preserved at the place where such property has been created or discovered. Exhibition at the site museum is a kind in communicating the results of research on the site. Interpretation of the collections and the site are integrated in a theme exhibition layout. Communication process in the site museum can also carried out with public and educational programs.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
T42524
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library