Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Amir Muhammad
"Fusi citra sering kali digunakan untuk meningkatkan detail garis batas objek pada citra multispektral yang mempunyai resolusi spasial rendah dengan bantuan citra pankromatik yang mempunyai resolusi spasial lebih tinggi. Citra yang dihasilkan pada proses fusi tersebut tentunya diharapkan dapat menghasilkan klasifikasi citra menjadi lebih akurat. Akan tetapi, tidak semua metode fusi citra mampu menghasilkan citra hasil fusi yang mempertahankan karakteristik spektral yang dimiliki oleh citra multispektral dan karakteristik spasial yang dimiliki citra pankromatik.
Metode fusi citra berbasis wavelet menjadi cukup populer karena mampu memberikan hasil yang terbaik dalam mempertahankan karakteristik tersebut. Penentuan level dekomposisi yang akan diterapkan dalam metode ini dapat mempengaruhi hasil yang diperoleh. Semakin sedikit level dekomposisi diterapkan, maka semakin baik pula kualitas spektral yang akan dimiliki. Sebaliknya, semakin banyak level dekomposisi diterapkan justru semakin baik kualitas spasialnya.
Hasil penelitian terhadap citra Landsat TM dan SPOT menunjukkan bahwa basis Haar dan teknik shift invariant discrete wavelet transform mampu menghasilkan kualitas spektral dan spasial yang lebih baik diantara basis dan teknik wavelet lainnya yang digunakan dalam penelitian ini. Secara umum, untuk rasio resolusi 2 hingga 5, semakin besar rasio resolusi antara citra multispektral dan pankromatik akan membutuhkan level dekomposisi yang lebih tinggi untuk menghasilkan citra hasil fusi berkualitas."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1997
S26988
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Wihartini
"Penggunaan citra SAR untuk mendeteksi obyek-obyek pada permukaan bumi tanpa kontak langsung sangat cocok untuk daerah daerah yang sering tertutup awan dan kabut seperti di Kalimantan, Indpnesia. Penelitian ini akan membahasdeteksi perubahan penutup lahan menggunakan multitemporal Synthetic Aperture Radar (SAR) JERS pada daerah Kalimantan Tengah. Bising speekle yang merupakan sinyal tak bebas dan bekerja sebagai bising multiplikatif pada citra SAR akan diminimisasi dengan menggunakan algoritm wavelet atrous dan juga dilakuakn uji signifikan bising menggunakan Multiresolution Support. Penggunaan transformasi wavelet atrous adalah untuk mempermudah pengamatan struktur citra pada skala yang berbeda dengan tetap mempertahankan ukuran citra. Transformasi multiresolusi & tours menghasilkan satu set citra detil dengan skala yang berbeda dan satu citra approksimasi skala tertinggi. Dari citra-citra detil akan dapat diperoleh informasi dari objek-objek dalam citra. Selanjutnya dilakkukan unsupervised klasifikasi atau pengklusteran menggunakan Self-Organising Map (SOM) dari Jaringan Syaraf Tiruan karena tidak tersedianya data groundtruth. Klasifikasi pada citra detil skala tinggi akan memperlihatkan struktur dari objek-objek frekeunsi rendah. Sedang obyek-obyek dengan frekuensi tinggi hanya akan tampak pada beberapa citra skala rendah dan kemudian hilan. Deteksi perubahan penutup lahan pada penelitian ini menggunakan teknik Image Differensing yang dilakukan pada citra-citra detil multitemporal SAR. "
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2002
JIKT-2-1-Mei2002-1
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library