Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nerissa Fortunette Mulya
Abstrak :
Perkembangan teknologi di era Revolusi Industri 4.0 telah menghasilkan industri digital dengan model pasar baru yang disebut multi-sided market Dalam hal ini, UNCTAD dan Autorite de la Concurence telah menyoroti dampak pengembangan pasar baru dengan penggunaan data, dan implikasinya terhadap persaingan usaha. Hal ini belum mendapat perhatian di dalam negeri padahal industri digital juga berkembang pesat di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum doktrinal, dengan menganalisis peran data dalam industri digital dalam perspektif hukum persaingan usaha dan penguasaan data pribadi sebagai Indikator posisi dominan dalam persaingan usaha sebagai suatu permasalahan hukum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa data memegang peranan penting dalam persaingan antar industri digital, bahkan penguasaan data yang tidak merata dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya persaingan usaha yang tidak sehat. Lebih jauh penguasaan data dan kasus merger yang diuraikan melalui penelitian ini menunjukkan hal penting di mana keunggulan kepemilikan data pengguna dapat menjadi posisi dominan. Untuk itu perlu memperhatikan cara pengumpulan dan penggunaan data pribadi oleh industri digital dalam kaitannya dengan persaingan usaha dan harus dibuat ketentuan tambahan dalam undang-undang persaingan usaha yaitu penguasaan data pribadi menjadi sebuah indikator yang menentukan posisi dominan perusahaan dalam hukum persaingan usaha di Indonesia. ......Technological developments in the Industrial Revolution 4.0 era have produced a digital industry with a new market model called a multi-sided market. In this regard, UNCTAD and the Autorite de la Concurence have highlighted the impact of this new market development with the use of data, and its implications for business competition. Unfortunately in Indonesia this has not received attention even though the digital industry is also developing rapidly in Indonesia. This research uses doctrinal legal research methods, by analyzing the role of data in the digital industry from the perspective of business competition law as a legal problem. The research results show that data plays an important role in competition between digital industries, even unequal data control can be one of the causes of unhealthy business competition. For this reason, it is necessary to pay attention to the way personal data is collected and used by the digital industry in relation to business competition and additional provisions must be made in the business competition law that can cover the potential for unfair business competition by utilizing personal data.
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ammarsyarif Ghazyandra Goenawan
Abstrak :
Pasar bersisi banyak yang sering dikenal dengan multi sided market merupakan suatu fenomena yang ada pada dunia usaha pada zaman ini. Walaupun pada hakikatnya bentuk seperti ini telah ada pada waktu yang cukup lama, banyaknya bentuk seperti ini baru muncul dengan didukungnya kemajuan teknologi yang ada pada abad ke-21 ini dan kemajuannya pada revolusi industri. 4.0. Kemajuan ini dibuktinan pula di Indonesia dengan banyaknya bentuk usaha baru yang berbasis daring dan menggunakan bentuk multi sided market seperti Tokopedia, Gojek, dan berbagai macam hal lainnya. Hal ini juga berpengaruh pada pada dunia persaingan usaha. Terutama pada penentuan posisi dominan, dimana penentuan menggunakan pasar bersangkutan tidak bisa ditentukan semerta – merta begitu saja.. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif, dimana nanti akan dijelaskan bagaimana pengaturan mengenai posisi dominan di masa sekarang? Dan bagaimana pengaturan tersebut apabila digunakan untuk dapat menentukan posisi dominan pada multi sided market. Ditemukan bahwasannya dalam menentukan posisi dominan terdapat berbagai macam cara yang mana hal tersebut belum diperjelas pada hukum yang ada di Indonesia. Sehingga, dengan perkembangan teknologi dan perkembangan pelaku usaha yang ada sudah seharusnya Indonesia memperjelas agar dapat mengakomodir serta efektivitas dan efisiensi dari persaingan usaha lebih terlaksana. ......The multi-sided market, which is often known as the multi-sided market, is a phenomenon that exists in the business world today. Although in essence this form has existed for quite a long time, many of these forms have only recently emerged with the support of technological advances in the 21st century and their progress in the industrial revolution. 4.0. This progress is also evident in Indonesia with many new business forms that are online and use multi-sided market forms such as Tokopedia, Gojek, and various other things. This also affects the world of business competition. Especially in determining the dominant position, where the determination to use the relevant market cannot be determined just like that. The research conducted is descriptive research, where will explain how the regulation of dominant position in the present is explained? And what about this arrangement if used to determine the dominant position in the multi-sided market. It was found that in determining the dominant position there are various ways in which this has not been clarified in the existing law in Indonesia. Thus, with the development of technology and the development of existing business actors, Indonesia should make it clear so that it can accommodate and the effectiveness and efficiency of business competition is more accomplished.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chevielda Pangestu
Abstrak :
Kegiatan usaha yang berlangsung dalam bidang multi-sided market, terutama yang melibatkan perusahaan berbentuk digital platforms pemberi layanan social networking service menunjukkan pola penguasaan pasar yang tinggi oleh beberapa perusahaan besar, dengan maraknya kegiatan akuisisi yang dilakukan terhadap perusahaan-perusahaan baru berbentuk startup. Kasus yang menjadi pokok bahasan dalam skripsi ini adalah kasus transaksi akuisisi oleh Facebook atas perusahaan Instagram dan WhatsApp yang kesemuanya bergerak dalam bidang yang serupa, dimana atas kasus ini terdapat perdebatan panjang dengan adanya gugatan yang dimasukkan oleh pihak penegak hukum persaingan usaha Amerika Serikat kepada pengadilan setempat untuk membatalkan transaksi bersangkutan akibat kekuatan monopoli yang dipegang oleh Facebook akibat kontrol terhadap 2 dari pesaing utamanya yang sudah berkembang pesat. Skripsi ini membahas mengenai tinjauan kasus terkait dilihat dari hukum persaingan usaha yang berlaku di Amerika Serikat dan melakukan perbandingan melalui analisis dengan hukum persaingan usaha Indonesia untuk melihat substansi penilaian terhadap transaksi yang dilakukan di masa lalu ini. Dengan menggunakan metode penelitian yuridis normatif melalui penilaian dengan menggunakan panduan dari masing-masing hukum persaingan usaha, ditemukan bahwa dalam hukum persaingan usaha Amerika Serikat yang bersifat kualitatif transaksi ini seharusnya dapat dihentikan. Sedangkan, analisis menggunakan hukum persaingan usaha Indonesia menunjukkan bahwa metode penilaian yang digunakan masih terlalu menitikberatkan pada penilaian kuantitatif dengan melihat tingkat konsentrasi pasar sehingga risiko monopoli pasar akibat transaksi seperti dalam kasus ini sangat tinggi. Dengan demikian, dengan berdasarkan pada hasil analisis ini, disarankan bagi pihak penegak hukum persaingan usaha untuk melakukan peninjauan ulang terhadap metode penilaian transaksi akuisisi seperti dalam kasus. ......Business activities that take place in the multi-sided market sector, especially those involving digital platforms providing social networking services, show a pattern of high market share by several large companies, with many transactions being carried out to acquire startups. The subject of discussion in this thesis is the acquisition of Instagram and WhatsApp by Facebook, all of which are engaged in the same field, where in this case there was an ongoing debate with the lawsuit filed by the United States’ Federal Trade Commission to cancel the transaction in question due to the monopoly power held by Facebook due to the control over 2 of its main competitors which has grown rapidly. This thesis discusses the related cases in terms of the applicable competition law in the United States and performs a comparison through analysis with Indonesian competition law to review the substance of the assessment of past transactions. By using a normative juridical research method, it was found that in the United States antitrust law, which is qualitative in nature, this transaction could have been stopped. Meanwhile, analysis using Indonesian competition law shows that the evaluation method used is still too focused on quantitative assessment by looking at the level of market concentration so that the risk of market monopoly due to transactions as in this case is very high. Thus, based on the results of this analysis, it is recommended for the antitrust law enforcement authorities to review the evaluation method of acquisition transactions as in the case.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library