"Pertumbuhan perekonomian di Indonesia diiringi dengan meningkatnya literasi keuangan di Indonesia dan maraknya kasus penipuan dan penyalahgunaan wewenang dalam pengelolaan keuangan. Investasi sebagai salah satu komponen pengelolaan keuangan mengarahkan ke fakta menarik lain yaitu, terdapat pergerseran demografi investor yang dicatat oleh lembaga perdagangan pasar modal di Indonesia dengan lebih dari 40% investor tunggal berasal dari generasi milenial dengan rentang umur 21-30 tahun. Hal ini merupakan sebuah indikasi adanya pergeseran pandangan terhadap pengelolaan keuangan antargenerasi, sehingga perlu dilakukan penelitian yang lebih dalam mengenai fenomena yang terjadi dengan metode kuantitatif yang relevan. Teori perilaku yang terfokus pada motivasi dan kemampuan individu dan teori sosialisasi yang menjelaskan proses perolehan keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang relevan konsumer dapat menjelaskan persepsi pandangan antargenerasi dalam literasi keuangan. Hasil perhitungan dengan metode Structural Equation Modeling-Partial Least Square (SEM-PLS) dapat menjelaskan bahwa pengetahuan keuangan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap niat pengaturan keuangan Gen Y, sedangkan persepsi sikap keuangan mempunyai pengaruh yang signifikan pada Gen X. Proses sosialisasi mempunyai pengaruh yang positif terhadap pengetahuan keuangan Gen Y sedangkan sikap keuangan Gen X sangat dipengaruhi oleh persepsi sosio demografik. Strategi kebijakan yang dapat disarankan dari hubungan tersebut adalah dengan memberikan edukasi yang sesuai dengan usia dan peran serta menyediakan informasi keuangan yang tidak memihak.Indonesia’s economic growth is growing along with financial literacy index and number of financial crimes such as fraud and abuse of authority in financial management. Investment as one of the components of financial management leads to another interesting fact, namely, demographic shifting of investors recorded by capital market trading institutions in Indonesia with more than 40% of single investors coming from the millennial generation with range of age 21-30 years. This is an indication of a shift in perception of intergenerational financial management, so it is necessary to do deeper research based on this phenomenon with relevant quantitative methods. Theory of planned behavior that focuses on individual motivation and abilities and socialization theory that explains the process of acquiring skills, knowledge, and attitudes that are relevant to consumers, can explain the perceptions of intergenerational views in financial literacy. Structural Equation Modeling-Partial Least Square (SEM-PLS) can explain the relationship among variables. The results of calculations using the Structural Equation Modeling-Partial Least Square (SEM-PLS) is that financial knowledge has significant effect on Gen Y financial behavior intention, while perceptions of financial attitude has significant effect on Gen X. Socialization has a positive effect on Gen Y financial knowledge, whereas Gen X's financial attitude is strongly influenced by socio-demographic perception. The strategies that can be suggested from this causality are to provide appropriate education for certain age and role and to provide impartial financial information. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
"Tesis ini berupaya menyusun model faktor kritis dan strategi knowledge management dalam angkatan kerja multi generasi. Faktor kritis yang diperoleh dari tinjauan pustaka kemudian divalidasi dan dianalisis keterkaitan didalamnya. Metode yang digunakan adalah Structural Equation Modeling dengan menggunakan data 271 orang karyawan pada sebuah organisasi yang memiliki karakteristik multi generasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik organisasi, teknologi dan infrastruktur, budaya organisasi serta strategi dan kepemimpinan merupakan faktor kritis yang mempengaruhi kemampuan dan kemauan organisasi multi generasi didalam mengimplementasikan knowledge management. Dengan mempertimbangkan aspek kemampuan dan kemauan organisasi multi generasi, selanjutnya dapat ditemukan bahwa strategi knowledge management yang sesuai adalah strategi external personification.This thesis is intended to design a model on knowledge management critical success factor and strategy in terms of multi generation work force. Critical success factors on knowledge management obtained form literature review were subsequently validated and analyzed for their relationship. Structural Equation Modeling was used to investigate the data of 271 employees in an organization that consist of multi generation work force.The result showed that organizational characteristic, technology and infrastructure, culture, strategy and leadership is the critical success factor that directly affect knowledge management ability and willingness within multi generation work force organization. By considering the value of knowledge management ability and willingness, it is found that the appropriate knowledge management strategy for multi generation work force organization is external personalization."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T50781
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library