Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abhinawa Fauzan Putra
Abstrak :
Perkembangan teknologi telekomunikasi menghasilkan berbagai peluang teknologi atau pun bisnis baru di berbagai bidang. Dengan munculnya teknologi 5G, muncul pula verticals seperti self-driving car, pembelajaran jarak jauh, dan berbagai kegiatan lainnya. Untuk mencapai kebutuhan dari verticals yang ada, 5G mengelompokkannya kedalam 3 kelompok usecase yaitu eMBB, mMTC, dan uRLLC dengan standar dan kebutuhannya masing-masing. Dengan adanya 3 kelompok usecase ini, muncul pula tantangan untuk menjalankan ketiga usecase ini dengan optimal. Teknologi network slicing memberikan terobosan baru untuk menjalankan ketiga usecase tersebut dalam satu jaringan fisik dengan membaginya menjadi beberapa jaringan virtual. Penelitian ini membahas salah satu skenario network slicing yaitu multi operator radio access network dimana sebuah sistem radio access network akan dicakupi oleh lebih dari satu operator dan membandingkannya terhadap network slicing dengan single operator pada satu sistem radio access network. Simulasi dibuat dan dikembangkan dengan menggunakan bahasa pemrograman python 3. Berdasarkan percobaan, didapatkan skenario multi operator menggunakan resource dengan lebih optimal dibuktikan dengan lebih tingginya nilai rasio client yang terkoneksi, lebih rendahnya nilai rasio blocking. Tetapi, nilai efisiensi bandwidth per client-nya sedikit lebih rendah. ......The development of telecommunications technology results in various technological opportunities or new business in various fields. With the advent of 5G technology, verticals have also emerged such as self-driving cars, distance learning, and various other activities. To achieve the needs of existing verticals, 5G groups them into 3 use cases groups namely eMBB, mMTC, and uRLLC to their respective standards and needs. With the existence of these 3 use cases groups, there are also challenges to running these three use cases optimally. Network slicing technology provides a new breakthrough to run the three use cases in one physical network by dividing it into several virtual networks. This study discusses one of the network slicing scenarios, namely a multi-operator radio access network where a radio access network system will be covered by more than one operator and compares it against a network slicing with a single operator on a radio access network system. Simulation is created and developed using python 3 programming language. Based on experiments, it is found that multi-operator scenarios use resources more optimally as evidenced by higher connected client ratio values, lower blocking ratio values. But, the bandwidth efficiency per client is slightly lower.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Itsnanta Muhammad Fauzan
Abstrak :
Pasca merger antara MNO-1 dan MNO-2 menjadi entitas baru 'MNO-M', ada beberapa kewajiban dari pemerintah: Diperlukan untuk membuat pengembalian pita frekuensi 2x5 MHz pada 2,1 GHz, menambahkan situs baru untuk layanan hingga 2025, dan untuk meningkatkan Kualitas Layanan (QoS). Di atas kewajiban tersebut, selama konsolidasi jaringan, ada beberapa tantangan seperti kompleksitas infrastruktur jaringan besar dari MNO-1 &; MNO-2, konsolidasi jaringan harus dilakukan pada jaringan langsung yang berpotensi berdampak pada pengalaman pelanggan, dan banyak situs 3G yang mengharuskan sunset sebagai bagian dari government complianc. Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah dengan menganalisis data sekunder dari MNO-M dan review literatur ilmiah sebagai referensi pendukung. Strategi untuk dapat menghadapi tantangan adalah dengan membangun platform dan alat yang akan memberikan visibilitas end-to-end ke jaringan multi-operator.  Makalah ini memperkenalkan konsep dan solusi operasi digital baru bernama DIAMON (Digital Intelligence Automation Multi-Operator Network). DIAMON mengintegrasikan semua Network Elements (NEs) multi-vendor end-to-end dan memberikan visibilitas penuh untuk manajemen operasi jaringan (pemantauan jaringan, manajemen kinerja, kualitas layanan, dan manajemen pengalaman pelanggan). Platform dan alat operasi digital yang kuat melalui DIAMON juga sangat penting dalam mendukung jaringan multi-operator untuk menghadapi tantangan konsolidasi jaringan dan memberikan layanan operasional yang unggul di Indonesia. ......Post-merger between MNO-1 and MNO-2 become new entity 'MNO-M', there are some obligations from government: It is required to make a frequency band return of 2x5 MHz at 2.1 GHz, adding new sites for services until 2025, and to improve its Quality of Service (QoS). On top of those obligations, during the network consolidation, there are some challenges such as big network infrastructure complexity from MNO-1 & MNO-2, network consolidation must be done on the live network which potentially impact to customer experience, and many 3G sites which require to be sunset as part of government compliance. The method that is used in this paper is by analysis secondary data from MNO-M and review of scientific literature as supporting reference. The strategy to be able to face the challenges by building a platform and tool that will provide end-to-end visibility to multi-operator networks.  This paper introduces a new digital operation concept and solution named DIAMON (Digital Intelligence Automation Multi-Operator Network). DIAMON integrates all of Network Elements (NEs) multi-vendor end-to-end and provides full visibility for network operations management (network monitoring, performance management, service quality, and customer experience management). A strong digital operation platform and tool through DIAMON is also very important to support the multi-operator network to face network consolidation challenges and provide excellence operational services in Indonesia.
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library