Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yosi Carolina
Abstrak :
Kegiatan produksi minyak dan gas bumi dapat dikatakan sebagai fasilitas industri yang sangat kompleks dengan berbagai jenis peralatan proses dan fasilitas pendukungnya. Pemeliharaan berperan penting dalam menjaga dan meningkatkan ketersediaan aset yang mempengaruhi produktivitas operasional. Namun seringkali masalah utama terjadi dalam melakukan perawatan yaitu tidak tersedianya suku cadang yang menyebabkan downtime peralatan yang cukup lama sehingga berdampak pada produktivitas dan keuntungan perusahaan. Manajemen suku cadang memiliki peran penting dalam mengklasifikasikan dan mengelola barang dengan mempertimbangkan karakteristik suku cadang. Makalah ini mencoba untuk mengisi kesenjangan dalam literatur mengenai kriteria dari perspektif logistik dan pemeliharaan yang sesuai untuk gas plant dengan menentukan klasifikasi berdasarkan persyaratan kekritisan dan jumlah suku cadang untuk perencanaan operasi dan pemeliharaan fasilitas pemrosesan gas dengan kriteria yang berbeda dari literatur sebelumnya yaitu production loss dan frequency of spare part damage. Metode yang digunakan dalam makalah ini adalah klasifikasi multi kriteria (AHP) dengan perspektif pemeliharaan dan logistik untuk kriteria tersebut. Berdasarkan hasil pengolahan data, maka output yang ingin disampaikan oleh penulis adalah mengusulkan data baru persediaan yang ada di gas plant dengan menggunakan expert judgement untuk menentukan jumlah masing-masing spare part, setelah itu nilai dari penghematan yang telah dilakukan akan diketahui. ......Oil and gas production activities can be regarded as a very complex industrial facility with various types of process equipment and supporting facilities. Maintenance plays an important role in maintaining and increasing the availability of assets that affect operational productivity. However, often the main problem occurs in carrying out maintenance, namely the unavailability of spare parts which causes equipment downtime which is quite long so that it has an impact on the productivity and profits of the company. Spare parts management have an important role in classifying and managing items by considering the characteristics of spare parts. This paper attempts to fill the gap in the literature regarding the criteria from a logistical and maintenance perspective suitable for gas plants by determining the classification based on criticallity requirements and the number of spare parts for planning operation and maintenance of gas processing facilities with different criteria from previous literature, namely production loss and frequency of spare part damage. The method used in this paper is a multi-criteria classification (AHP) with a maintenance and logistikal perspective for the criteria. Based on the results of data processing, the output to be conveyed by the author is to propose new data on existing inventories in the gas plant by using expert judgment to determine the amount of each spare part for critical items, after that the value of the savings that have been made will be known.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Duwi Retno Wulansari
Abstrak :
Pengelolaan persediaan suku cadang untuk kegiatan pemeliharaan peralatan menjadi hal penting bagi perusahaan terutama industri manufaktur. Ketidaktersediaan suku cadang mengakibatkan potensi terjadinya breakdown peralatan yang berdampak pada biaya atas waktu henti peralatan. Sebaliknya, kelebihan persediaan mengakibatkan biaya penyimpanan yang cukup tinggi dan terjadinya dead stock material yang belum dimanfaatkan. Selain itu perusahaan harus mampu mengelola material persediaan agar tetap terjaga kualitasnya sehingga siap digunakan kapanpun material dibutuhkan. Pengelolaan suku cadang melibatkan baik aspek pemeliharaan maupun aspek persediaan karena keduanya saling berhubungan. Dalam penelitian ini akan dibahas klasifikasi berdasarkan kedua aspek tersebut. Klasifikasi dibagi menjadi dua tahapan, yang pertama adalah klasifikasi suku cadang berdasarkan fungsinya dalam suatu peralatan, dilanjutkan dengan klasifikasi berdasarkan dampaknya terhadap produksi, health, safety, dan environment menggunakan risk assessment matrix. Tahap kedua, klasifikasi multi kriteria menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP) berdasarkan kriteria lead time, unit price, probability of failure, dan availability of equipment. Kedua tahapan ini akan dikombinasikan dalam decision diagram untuk mengetahui criticality level suku cadang. Metodologi ini dikembangkan di salah satu industri pengolahan minyak di Indonesia dan dapat diimplementasikan sebagai langkah dalam menetapkan kebijakan persediaan. Hasil penelitian menunjukkan, dengan pengembangan metodologi tersebut dapat diketahui tingkat kekritisan suku cadang sehingga dapat ditentukan prioritas penyediaannya di gudang.
Management of spare parts in maintenance activities is indispensable for companies. The insufficiency of spare part, resulting in equipment failures which has an impact on costs. Otherwise, inventory excess may result in high storage costs and dead stock of materials. The company should be able to manage the inventory level so that their quality is maintained. Spare part management involves both maintenance and inventory aspect because they are interrelated. In this research, we determine how to classify spare parts considering these two aspects. This classification is divided into two parts; classification based on the function of spare parts and impact in terms of production, health, safety, & environment using risk assessment matrix; and multi-criteria classification using Analytical Hierarchy Process with the criteria of lead time, unit price, probability of failure, and availability of equipment. Then combined in decision diagram to determine the criticality level of the spare part. The methodology was developed in the oil processing industries in Indonesia and can be implemented as a step in establishing inventory management policies. From the research, it is known that the development of the methodology can obtain the criticality level of spare parts so that the priority of supply can be determined
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library