Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Toufiq Hidayat
Abstrak :
Di dalam mendesain suatu manajemen aliran material yang efisien dan efektif pada perusahaan elektronika seperti di PT Toshiba yang banyak menggunakan material-material dalam jumlah besar, diperlukan suatu alur infomasi dan produksi yang saling berhubungan. Untuk mencapai tujuan ini sistem yang dikembangkan harus mencakup tiga aspek yaitu: mampu menghasilkan alur informasi yang cepat, mampu menghasilkan informal kebutuhan material yang akurat dan mensikronkan antara kebutuhan produksi dengan material. Pada penulisan ini, akan diusulkan menggunakan sistem MRP (Material Requirement Planning) yaitu suatu sistem yang menggunakan pendekatan database untuk mengatur dan memanej informasi yang berhubungan dengan kebutuhan produksi dan kebutuhan material. MRP (Material Requirement Planning) adalah suatu sistem yang digunakan untuk dapat mengetahui kebutuhan material yang akan digunakan didalam suatu produksi (line assembly) dalam jumlah yang sesuai dan dapat didatangkan tepat pada waktunya. ......In order to design an eifective and efficient material supply chain management for electronic industry, like in PT Toshiba CPI, which use many materials and in large quantity, it is necessary to accelerate the flow of infomation and products across supply chain. To achieve this goal, the system needs 3 ingredients: generators of quick information flow, generators of quick material How and synchronizing between production needed and materials. This paper purposes a MRP (Material Requirement Planning) system that uses a database approach to manage the large amount of material information and production needed. MRP (Material Requirement Planning) is a system that used for calculate the materials needed by input the production schedule (MPS) into the system. MRP also calculate the date when the materials are needed to come in.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S50182
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Torik
Abstrak :
ABSTRAK Masalah yang dihadapi oleh Departemen Perencanaan Material saat ini adalah menyusun perencanaan dan pengendalian persediaan yang sesuai dengan kondisi yang ada di perusahaan. Dari masalah tersebut, maka tujuan dari studi ini adalah menyusun perencanaan dan pengendalian persediaan sebagai upaya memperbaiki sistem yang ada. Setelah dilakukan perhitungan dan analisa, maka diusulkan pendekatan MRP (material requirements planning) sebagai alternatif pemecahan masalah. Masukan utama dari metode MRP adalah master production schedule, bill of material, dan inventory records. Proses MRP meliputi : netting, lotting, offsetting dan explosion dengan menggunakan perbandingan tiga teknik lot size yang ekonomis. Dengan penerapan metode MRP yang diusulkan akan terjadi penghematan total biaya persediaan sebesar 22,04 %, dan pada akhir periode, persediaan sama dengan nol. Metode MRP dapat memberikan informasi yang diperlukan untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
ABSTRACT In this moment the Department of Material Planning was confronted the problem, there was once to order the planning and inventory control that adapted the company's condition. From it the problem, the object of this research to construct the planning and inventory control as means to improve the system. After it was calculated and analysis, so the MRP (material requirements planning) approach proposed as alternative problem solving. The primary inputs of MRP were a master production schedule, a bill of material, and an inventory-records file. The MRP process consists : netting, lotting, offsetting, and explosion with used three comparing techniques of economics lot sizing. With MRP method applied , so economics of total cost inventory was 22.04 %, and then the end period of inventory was zero . The MRP method could give necessary information as consideration in the decision making.
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendarto
Abstrak :
ABSTRAK
PT. Maha Keramindo Perkasa (MKP) adalah perusahaan swasta yang bergerak dibidang pembuatan keramik lantai. Di PT. MKP sampai saat ini masih mengalami kendala dalam penerapan pelaksanaan pengendalian persediaan bahan baku (raw material).

Tujuan penulisan skripsi ini adalah membuat perencanaan sistem pengendalian persediaan raw material di PT. MKP sehingga diharapkan akan dapat memperbaiki pola pengendalian yang telah ada. Disamping itu bertujuan pula untuk menekan biaya simpan dan meminimalkan persediaan raw material.

Sistem pengendalian persediaan yang diterapkan pada tugas akhir ini yaitu sistcm MRP, karena sistem ini merupakan sistem yang sering digunakan padar saat ini, dibanding dengan sistem yang lain. Dan diharapkan akan tercipta kesinambungan proses produksi, karena MRP menawarkan suatu kesinambungan antara supply dan demand.

Sebelum penganalisaan pada MRP dilakukan, terlebih dahulu membuat master production schedule (MRP), dimana acuan yang dibuat untuk MPS berdasarkan hasil peramalan. Dan pola peramalan yang dipakai untuk tugas akhir ini dipilih dari dua pola, yaitu pola konstan dan linier, dimana pola linier yang akhirnya dipilih karena mempunyai kesalahan standar terkecil.

Pada penganalisaan MRP, terdapat beberapa teknik lotting yang digunakan pada tugas akhir ini. Dan dari analisa didapat bahwa pada masing-masing raw material menggunakan teknik lotting yang berbeda-beda pula, dan hal tersebut dikarenakan jumlah total cost yang dipilih adalah yang terkecil.

Dan Sistem MRP yang diterapkan pada tugas akhir ini adalah MRP dengan safety lead lime. Agar supaya rencana waktu pemesanan barang yang diharapkan sesuai dengan waktu kebutuhan bersih yang diperlukan.
2000
S37261
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghuffron Yusuf
Abstrak :
Intruksi pemerintah melalui keputusan Menteri Kesehatan memberikan rujukan startegi penanganan covid-19. Terutama bagi setiap rumah sakit yang tidak dapat memenuhi kebutuhan kapasitas ruang isolasi. Strategi tersebut adalah dengan membuat rumah sakit darurat covid-19. Salah satu rumah sakit yang dibangun atas instruksi ini adalah RSUD Banten. Pembangunan RSUD Banten dilaksanakan selama 224 hari. Namun rencana ini mengalami kemunduran sehingga baru dapat diselesaikan pada hari ke 233. Kemunduran ini disebabkan oleh kurangnya material akibat terlambatnya proses pendatangan sehingga produktivitas pekerjaan menjadi turun. Sejatinya proyek tersebut telah menggunakan suatu sistem terintegrasi dalam membantu proses perencanaan dan pengendalian inventori berbasis metode material requirement planning dalam sebuah sistem ERP. Namun dalam pelaksanaanya sistem manajemen inventori tersebut mengalami kendala sehingga menyebabkan terjadinya kekurangan material dan mengganggu proses produksi. Untuk mengetahui dan mengantisipasi permasalahn tersebut maka diperlukanlah sebuah evaluasi terhadap sistem yang ada. Evaluasi yang dilakukan akan melalui beberapa tahapan pengumpulan data untuk kemudian dianalasis dalam upaya menjawab pertanyaan penelitian yang telah disusun. Hasil pengumpulan data dan analisis data yang telah dilakukan adalah bahwa diketaui terdapat 5 (lima) aktivitas dalam penerapan MRP sebagai sistem manajemen inventori stok material pada proyek RSUD Banten yang tidak mencapai tujuan dan/atau sasaran yang telah ditetapkan. Kelima aktivitas tersebut adalah aktivitas estimasi jumlah kebutuhan material, aktivitas pemilihan material, aktivitas pengiriman barang, aktivitas penjagaan dan pengawasan barang, serta aktivitas verifikasi kecocokan barang dengan catatan. Dengan diketahuinya aktivitas – aktivitas yang tidak mencapai tujuan dan/atau sasaranyang telah ditetapkan tersebut makan kemudian dibuatlah strategi penerapan MRP sebagai solusi untuk menangani aktivitas – aktivitas tersebut dalam upaya untuk tetap menjaga produktivitas pekerjaan pada proyek RSUD Banten seperti yang diharapkan ......The government's instructions through the Decree of the Minister of Health provide a reference for strategies for handling COVID-19. Especially for every hospital that cannot meet the needs of the isolation room capacity. The strategy is to create a COVID-19 emergency hospital. One of the hospitals built on this instruction is the Banten Hospital. The construction of the Banten Hospital was carried out for 224 days. However, this plan experienced a setback so that it could only be completed on day 233. This setback was caused by a lack of material due to the delay in the arrival process so that work productivity fell. In fact, the project has used an integrated system to assist the planning process and inventory control based on the material requirements planning method in an ERP system. However, in its implementation the inventory management system encountered problems, causing material shortages and disrupting the production process. To find out and anticipate these problems, an evaluation of the existing system is needed. The evaluation carried out will go through several stages of data collection to then be analyzed in an effort to answer the research questions that have been prepared. The results of data collection and data analysis that have been carried out are that it is known that there are 5 (five) activities in the application of MRP as a material stock inventory management system in the Banten Hospital project that do not achieve the goals and/or targets that have been set. The five activities are estimating the amount of material needed, material selection activities, goods delivery activities, goods guarding and monitoring activities, as well as verification activities of goods conformity with records. By knowing the activities that do not achieve the goals and/or targets that have been set, then a strategy for implementing MRP is made as a solution to handle these activities in an effort to maintain work productivity on the Banten Hospital project as expected
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Jihan Shofa
Abstrak :
Perencanaan produksi yang selama ini digunakan, yaitu MRP sudah tidak sesuai dengan kondisi lingkungan saat ini, perubahan pada supply chain complexity, customer tolerance time, product variety long lead time parts, dan forecast accuracy membuat MRP sudah tidak lagi tool yang handal untuk melakukan perencanaan produksi dan pengendalian persediaan (inventory) sehingga diperlukan metode lain yang sesuai dengan perubahan tersebut, yaitu Demand- Driven Material Requirement Planning (DDMRP). DDMRP merupakan sebuah solusi dinamis dan efektif demand-driven untuk menjawab tantangan kondisi perusahaan saat ini. Melalui pendekatan inovatif pada analisis inventori dan struktur produk, aturan demand-driven yang baru dan terintegrasi dengan taktik eksekusi, DDMRP didesain untuk menghubungkan antara ketersediaan material dan pasokan langsung dari aktual penggunaan melalui bills of materials (BOMs). Kondisi tersebut yang dialami oleh salah satu perusahaan otomotif di Indonesia yang sudah menerapkan MRP, dimana MRP menghasilkan available stock yang tidak efektif. Dengan melakukan penerapan DDMRP pada perusahaan tersebut menghasilkan desain pengendalian produksi dengan menggunakan DDMRP yang menghasilkan available stock yang efektif. Hasil implementasi DDMRP untuk tiga part memberikan efek pada kondisi persediaan efektif untuk ketiga part tersebut ,yaitu SA-22, SA-22, dan SA-02, dimana persediaan di posisi red zone dan di atas green zone mengalami penurunan 100% dan dapat disimpulkan tidak ada persediaan yang terlalu sedikit maupun terlalu banyak.
Material requirement planning (MRP) that has been used for production planning isn`t in accordance with the current environmental that any changes condition such as the supply chain complexity, customer tolerance time, product variety of long lead time parts, and forecast accuracy. It makes MRP is no longer reliable tool for production planning and inventory control, so that is required other methods, the Demand-Driven Material Requirement Planning (DDMRP) in accordance with these changes. DDMRP is a dynamic and effective solutions in demand-driven world to address the challenges of the new normal condition. Through an innovative approach to the analysis of inventory and product structure, rules of the new demand-driven and integrated with tactical execution, DDMRP designed to connect between the availability of materials and supplies directly from the actual use through bills of materials (BOM). An automotive company in Indonesia which is already implementing MRP produce too little or too much available stock (ineffective stock). After implementing DDMRP for the production control, it produces effective available stock. The result for the threepart with DDMRP implementation, DDMRP can effect on inventory conditions, the SA-22, SA-22 and SA-02 available stock in the red zone and above green zone decreased 100% and we can conclude that inventory isn`t too little nor too much (effective).
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T44429
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diasti Lastarini
Abstrak :
ABSTRAK
Dewasa ini pengendalian persediaan dalam suatu perusahaan dilakukan bukan hanya demi kepentingan jawab fungsi logistik maupun manufaktur saja, tetapi sudah menjadi salah satu penunjang peningkatan daya saing perusahaan tersebut. OIeh sebab itu, perhatian perusahaan terhadap bidang ini juga semakin bertambah agar dapat dilaksanakan dengan baik. PeIaksanaan yang baik membutuhkan kerjasama seluruh fungsi, balk fungsi marketing & sales, planning, manufacturing, warehouse, human resource, finance, engineering, maupun fungsi technology development, yang terintegrasi dengan baik pula. Salah satu alat pengendalian persediaan yang telah berhasil mengintegrasikan seluruh fungsi yang ada pada perusahaan adalah MRP II system.

MRP II system kemudian berkembang tidak lagi hanya merupakan alat logistic management saja, melainkan sudah digunakan sebagai suatu game plan bagi perusahaan dalam menjalankan bisnisnya untuk memenangkan persaingan. Dalam pelaksanaan MRP II, seluruh Lapisan manajemen perusahaan akan bergabung untuk menyusun Sales & Operations Planning (S&OP). Dengan S&OP ini, perusahaan dapat mengalokasikan sumber dayanya secara optimal, sehingga dapat memanfaatkan sebaik mungkin kesempatan-kesempatan yang ada di pasar untuk menjadi yang unggul di antara para pesaingnya.

MRP II memiliki manfaat tangible, antara lain: penurunan persediaan bahan baku, penurunan harga bahan baku, dan peningkatan tingkat pelayanan pelanggan (customer service level), serta manfaat intangible antara lain: meningkatan kepuasan pelanggan, memberikan kemampuan untuk cepat bereaksi terhadap berbagai perubahan ekonomi negara, serta meningkatkan kualitas hidup karyawan perusahaan tersebut.

Menyadari banyaknya manfaat yang dihasilkan oleh MRP II system, maka pada tahun 1997, PT, Warner-Lambert Indonesia (PT. WLI) menerapkan sistem tersebut dengan tujuan akhir memberikan ?better cutomer service?. Karena penerapan MRP II sangat membutuhkan sumber daya manusia yang terdidik dan terlatih dengan baik, maka PT. WLI menyewa jasa konsultan Productivity and Quality Management Consultants untuk memberikan pendidikan dan pelatihan MRP II system pada karyawannya. Untuk memahami program komputer penunjang pelaksanaan MRP II, PT. WLI menyewa jasa konsultan CSSL Indonesia.

Setelah lebih kurang empat tahun pelaksanaannya, MRP II teLah memberikan dampak nyata bagi kinerja PT. WLI. Hal ini dapat ditunjukkan dengan peningkatan customer serwce level by value, yang sebelum penerapan MRP II (data tahun 1996) hanya mencapai 79,94%, sementara tahun 2000 customer service level yang dicapai adalah 90,86%. Bahkan pada tiga bulan terakhir, yaitu bulan September. Oktober dan November, sudah berhasil dicapai angka 100%.

Kunci sukses penerapan MRP II pada PT WLI adalah team work dan seluruh fungsi yang ada di dalam perusahaan. Setiap fungsi menyadari, bahwa satu satunya tujuan yang harus dicapai adalah tujuan perusahaan secara keseluruhan, bukan hanya tujuan masing-masing fungsi saja. Kunci sukses lainnya adalah, kerjasama yang baik dengan distributor sebagai pelanggan pertama mereka. Saat ini ada dua distributor yang menjadi partner PT. WLI, yaitu PT. Parit Padang dan PT. Dos Ni Roha. Kerjasama dengan kedua distributor ini, sudah mencapai tingkat di mana para distributor turut membantu memberikan data yang diperlukan untuk penyusunan forecast.

Walaupun begitu, pelaksanaan MRP II path PT. WLI masih mempunyai beberapa hambatan, yaitu: kurangnya keterlibatan top level management yang lebih memusatkan perhatiannya pada masalah strategis lainnya, serta merger perusahaan ini dengan Pfizer membentuk perusahaan bernama New Pfizer dengan struktur saham Warner-Lambert : Pfizer = 49%: 51%. Dengan demikian, keputusan manajemen akan lebih banyak dipegang oleh manajemen Pfizer. Sementara ini, Pfizer belum menerapkan MRP II, dan tampaknya tidak berrninat untuk menerapkannya.
2001
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Apriani Anastasia Amenes
Abstrak :
Sejarah panjang opresi terhadap orang Papua memengaruhi cara pandang orang Papua mempersepsikan dirinya. Opresi terhadap identitas juga berdampak pada perempuan Papua. Perempuan Papua tidak hanya teropresi karena sejarah panjang kekerasan Negara dan struktural, tetapi berhadapan juga dengan kekerasan budaya terutama budaya patriarki. Patriarki yang melemahkan perempuan terjadi di ruang privat maupun publik, dan menempatkan perempuan pada posisi tersubordinasi. Akan tetapi, perempuan Papua tetap memiliki daya untuk berjuang dan mengambil keputusan di tengah kondisinya yang sulit. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menelaah hambatan struktural maupun kultural yang berpengaruh pada diri, komunitas, dan organisasi perempuan Papua. Penelititan ini juga bertujuan untuk melihat otonomi diri perempuan Papua dalam mensikapi situasi kultural dan struktural. Metode yang digunakan untuk menghimpun data penelitian ini yaitu melalui wawancara mendalam kepada empat orang perempuan dalam lembaga MRP, observasi pasif, dan studi literatur. Beberapa temuan dari penelitian ini antara lain: (1) Sekalipun perempuan dalam MRP menginternalisasi opresi dan subordinasi yang sangat memengaruhi mereka melalui nilai-nilai adat, tetapi mereka masih memiliki agensi untuk dapat memberdayakan dan memengaruhi orang lain. (2) Peran komunitas sangat memengaruhi perempuan dalam menentukan pilihan-pilihan mereka terkait keputusan otentik melalui pertimbangan-pertimbangan untuk berada di dalam lembaga MRP. (3) Perempuan dalam MRP menginternalisasi opresi dan subordinasinya melalui nilai-nilai adat sehingga memengaruhi pembentukan identitas mereka sebagai anggota MRP yang merupakan agen yang memiliki determinasi diri dalam membuat keputusan yang emansipatif untuk mendorong agenda-agenda dan persoalan perempuan Papua. Melalui gagasan Meyers, didapati bahwa sekalipun ada pikiran opresif dan subordinasi yang diinternalisasikan oleh perempuan, akan tetapi perempuan dalam MRP mampu melawan dengan cara mereka masing-masing. Sebab perlawanan itu merupakan bentuk determinasi perempuan dalam MRP yang secara otonom membuat keputusan-keputusan otentik mereka. ......The long history of oppression against Papuans has influenced the way Papuans perceive themselves. Oppression of identity also affects Papuan women. Papuan women are not only oppressed because of the long history of state and structural violence, but also of cultural violence, especially patriarchal culture. Patriarchy disempower women in both private and public sphere and subordinate women’s position. However, Papuan women still have the power to struggle and make decisions in the midst of difficult conditions. Therefore, this study aims to examine the structural and cultural barriers that affect themselves, communities and their organization. This research also aims to see Papuan women's autonomy in responding to cultural and structural situations. The methods used to collect the research data were in-depth interviews with four women in the MRP institution, passive observation, and literature studies. Some of the findings from the study include: (1) Even though women in the MRP internalize oppression and subordination that greatly influence them through customary values, they still have the agency to empower and influence others. (2) The role of the community greatly influences women in determining their choices regarding decisions to consider when they are in the MRP institution. (3) Women in the MRP internalize oppression and its subordination through customary values so that their reporting of identity as members of the MRP is an agent who has self-determination in making emancipatory decisions to push the agendas and problems of Papuan women. Through Meyers' ideas, it was found that even though there were oppressive thoughts and subordination which were internalized by women, women in the MRP were able to fight in their own ways. Because resistance is a form of determination of women in the MRP who autonomously make their authentic decisions.
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ario Satyadi
Abstrak :

ABSTRAK
Di PT "P" -salah satu anak perusahaan dari Astra Heavy Industries yang memproduksi Frame Forklift dan merakitnya menjadi Forklit- proses manuaktur dari bahan baku sampai menjadi barang jadi (frame) seperti gambar dibawah ini: Penulisan skripsi ini bertujuan untuk menentukan sistim pengendalian persediaan-di-tengah- proses yang tepat dimana dapat menghasilkan Tingkat Persediaan yang optimum dengan Biaya Persediaan minimum sehingga masalah kekurangan atau kelebihan bahan 1/2 jadi dapat diatasi. Dalam usaha mengendalikan persediaan akan diterapkan suatu metode yang merupakan suatu sistem perencanaan pemenuhan kebutuhan komponen untuk proses manufaktur yang didasarkan pada Jadwal Produksi Utama dan disebut Material Requirements Planning (ABB) dimana dalam perancangannya akau diterapkan juga konsep Safety Stock.

Hasil dari penulisan skripsi ini adalah suatu perencanaan jumlah dan jadwal penerimaan pemenuhan kebutuhan selama horison perencanaan dalam skripsi ini satu tahun berdasarkan pemenuhan ukuran pemesanan (lot sizing) yang menghasilkan Biaya Persediaan paling kecil dimana status persediaan setiap sub periode diatas atau sama dengan Safety Stock.

Kesimpulan yang dapat diambil dari skripsi ini adalah dengan pemilihan metode for sizing yang tepat untuk sedap jenis komponen maka akan diperoleh jadwal pemenuhan kebutuhan yang tepat dan dengan jumlah yang tepat pula sehingga tingkat persediaan yang tinggi atau kelebihan persediaan (overstock) dapat dikurangi sementara dengan penambahan Safety Stock maka resiko kekurangan persediaan pada saat dibutuhkan atau stockout dapat dihindari.
1997
S36632
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusuf Iskandar
Abstrak :
ABSTRAK
Gejolak ekonomi yang rnelanda Indonesia saat ini menyebabkan sector industri mengalami penurunan. Pengaruh buruk tersebut juga ddialami oleh PT. Hirose Electric Indonesia akibat biaya produlrsi yang meningkat sehingga perlu dicari pemecahan untuk meminimasi ongkos total produksi.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi total ongkos produksi adalah dengan cara melakukan pengendalian yang baik dalam system persediaan dengan mengatur jadual dan jumlah pemesanan bahan baku untuk proses produksi sehingga ongkos penanganan bahan balcu dapat diperkecil.

Salah satu cara pengendalian persediaan material adalah dengan menerapkan sistem MRP (Material Requfremenr Planning). Dalam sistem MRP terdapat tiga (3) metode pengendalian persediaan, yakni metode Lot for Lot, Economic Order Quantity (EOQ), dan Part Periodic. Ketiga metode tersebut akan memberikan hasil berbeda dalam hal total biaya persediaan.

Metode yang dapat memberikan nilai total biaya persediaan yang terkecil sebaiknya diterapkan di dalam pengendalian persediaan material di suatu perusahaan,

Berdasarkan pembahasan di dalam tulisan ini, Metode Lot for Lot merupakan suatu metode yang paling ekonomis yang dapat diterapkan dalam pengendalian persediaan material di PT. Hirose Electric Indonesia.
2000
S37645
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Yanuar P.
Abstrak :
ABSTRAK
PD. JB adalah perusahaan home industri pengolahan kayu yang membuat peti pengepakan dan palet dengan menggunakan mesin-mesin modem. Produk yang dihasilkan ini berdasarkan pesanan konsumen yang digunakan untuk mendukung produksi maupun untuk mengirim barang_ Pelanggan utama PD. JB adalah PT. Toyota Astra Motor (peti pengepakan untuk pengiriman eksport CKD komponen mobiI).

Dalam menjalankan usahanya PD. .TB masih dikelola secara tradisional sebagai suatu usaha sampingan Namun seiring dengan naiknya nilai lukar dolar yang menyebabkan meningkamya ekspor yang dilakukan pelanggan, permintaan pun bertambah. Perusahaan mulai tumbuh dan mempunyai prospek yang menjanjikan.

Dipihak lain, perusahaan mengalami kesulitan dalam mengelola permintaan, akibatnya sering teujadi keterlambatan dalam pengiriman karena masalah produksi dan bahan baku.

Tulisan skripsi ini adalah merancang suatu konsep sistem perencanaan dan pengendalian produksi dan persediaan (PPIC) berdasarkan pendekatan integrasi MRP II dan JIT dengan mengambil contoh kasus pada produksi bulan Agustus |999 di PD. JB.

Untuk itu dikumpulkan dan diolah data yang diperlukan. Merancang konsep langkah-langkah pelaksanaan perencanaan dan pengendalian produksi dan persediaan. Kemudian menganalisa dan menerapkan sistem PPIC pada kondisi produksi bulan Agustus 1999. Diharapkan dapat menjadi pola PPIC untuk mengatasi masalah dan memberikan umpan balik untuk perbaikan kuakitas, biaya dan pengiriman (QCD)
2000
S49912
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>