Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Marcia Belinda
Abstrak :
Rilis pada bulan Maret 2020 lalu, gim Animal Crossing: New Horizons dianggap sebagai salah satu gim dengan perilisan terbaik saat lockdown. Terdaftar sebagai gim dengan rating PEGI-3 dapat dimainkan dalam segala umur dari anak-anak hingga dewasa sekali pun. Hal ini menyebabkan target konsumen yang begitu luas dan komplek, sehingga sulit untuk menetapkan pesan komunikasi yang sesuai. Penelitian ini menginvestigasi profil konsumen lebih sekedar dari demografi, dan melihat dari segi motivasi dan kepribadian pemain gim. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan wawancara mendalam terhadap enam pemain Animal Crossing: New
Horizons, dengan minimal gameplay 10 jam dan pernah menggunakan fitur Nintendo Switch Online. Hasil dari wawancara menunjukkan terdapat empat tipe kepribadian: The Performer, The Warm-Hearted, The Punctilious, dan The Philomath. Dengan demikian, para pemasar dapat melakukan pesan komunikasi yang terarah sesuai dengan masing-masing tipe kepribadian.
......Released in March 2020, the game Animal Crossing: New Horizons is considered to be one of the games with the best releases on lockdown. Listed as a game with a PEGI-3 rating, it can be played at all ages from children to adults. This indicates such a broad and complex target consumer that it is difficult to define an appropriate communication
message. This study investigates consumer profile beyond just demographics and looks at the motivation and personality of gamers. Data collection in this study used in-depth interviews with six Animal. Crossing: New Horizons players, with a minimum of 10
hours of gameplay and had used the Nintendo Switch Online feature. The results of the interviews indicated that there were four personality types: The Performer, The Warm-Hearted, The Punctilious, and The Philomath. Thus, marketers can carry out targeted communication messages according to each personality type.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
M. Eddy Marhan Jaya
Abstrak :
Keberhasilan suatu organisasi di dalam mencapai tujuan tidak terlepas dari keberadaan sumber daya manusia yang berinteraksi di dalamnya. Keberhasilan ini tidak terlepas dari bagaimana cara seorang pemimpin di dalam menggalang kerjasama dengan bawahannya, sejauh mana di dalam kepemimpinannya tersebut dapat menggerakkan dan mempengaruhi serta memotivasi bawahan sehingga para pegawai/bawahannya dengan kesadaran dan rasa tanggung jawabnya akan bekerja dengan produktif,dan kondisi ini selanjutnya tentu saja akan mendukung percepatan didalam pencapaian tujuan organisasi yang dipimpinnya. Pemahaman di atas mendorong minat penulis untuk menelitinya secara seksama apakah faktor kepemirnpinan dan motivasi kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja pegawai di Iingkungan Pemerintah Daerah kabupaten Muara Enim? dan di antara variabel tersebut variabel mana yang dominan berpengaruh terhadap produktivitas kerja PNS? Penelitian ini menggunakan deskriptif bersifat korelasional dengan pengumpulan data melalui wawancara dan penyebaran angket kepada para responden/sampel terpilih dari populasi yang ada dibuat dengan skala likert dengan pilihan ganda. Populasi penelitian adalah Pegawai Negeri Sipil yang berkedudukan sebagai unsur pimpinan/pejabat struktural dan unsur staf di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Muara Enim. Sampel diambil secara acak dari dalam Iingkup tujuh unit kerja yang diasumsikan cukup representatif. Untuk mengetahui bagaimana hubungan antar variabel tersebut, dari data fapangan yang didapat kemudian dihitung dengan analisis kuantitatif dengan cara statistik, didapat hasil kesimpulan sebagai berikut:
1. Adanya hubungan yang signifkan antara kepemimpinan dengan produktivitas kerja pegawai dengan nilai korelasi (r) sebesar 0.403, dimana nilai ini menunjukkan dalam katagori hubungan positif/dapat digunakan. Berarti apabila kepemimpinan ditingkatkan maka produktivitas kerja akan meningkat.
2. Adanya hubungan yang signifikan antara motivasi dengan produktivitas kerja pegawai dengan nilai korelasi ( r ) sebesar 0.515, dimana nilai menunjukkan dalam katagori hubungan positif/dapat digunakan. Berarti apabila motvasi kerja ditingkatkan maka produktivitas kerja akan meningkat.
3. Motivasi kerja merupakan faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap produktivitas kerja pegawai dibanding faktor kepemimpinan.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka untuk meningkatkan produktivitas kerja Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Muara Enim, perlu ditingkatkan kembali strategi untuk mendorong produktivitas kerja pegawai, baik dari unsur kepemimpinannya sendiri selaku motivator dan terutama sekali dari unsur pendorong motivasi kerja bagi bawahan, baik dengan pendekatan kelompok maupun perorangan yang bersifat material maupun non material yang dianggap paling kuat/dominan yang dapat mendongkrak motivasinya dari masing-masing bawahan tersebut sehingga dengan demikian akan timbul kemauan yang akan mendorong meningkatkan produktivitas kerjanya. Di samping itu perlunya ditanamkan bentuk penyadaran kembali sikap PNS itu sendiri yang harus konsisten dengan komitmennya sebagai abdi negara dan abdi masyarakat yang harus diwujudkannya dalam bentuk hasil kerja yang produktif.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T3389
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library