Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Budi Utomo
Jakarta: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1986
312.32 UTO a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lilly Indrawati
"Angka kematian bayi di Indonesia masih tergolong cukup tinggi bila di bandingkan dengan negara-negara Asean. Sekitar 40 % kematian bayi terjadi pada saat neonatal (bulan pertama kehidupan bayi). Tetanus nennatorum masih merupakan salah satu penyebab tersering kematian neonatal di Indonesia. Dari 126.000 kematian neonatal, sekitar 50.000 diantaranya meninggal karena tetanus neonatorum. Bangsa Indonesia telah bertekad untuk mengeliminasi tetanus neonatorum di pilau Jawa dan Bali pada akhir tahun 1995 dan di seluruh Indonesia pada tahun 2000.
Di Kotamadya DT. II Tangerang pada tahun 1994 - 1996 terdapat 20 kasus tetanus neonatorum ( laporan dari rurnah sakit ) sehingga masih dirasakan cukup sulit untuk mencapai eliminasi tetanus neonatonirn ( kejadian tetanus neonatorum setinggi-tingginya 1 per 10.000 kelahiran hidup ).
Desain penelitian ini adalah kasus kontrol. Kasus adalah pendataan tetanus neonatorum yang di dapat dari rumah sakit pada tahun 1994 - 1995 sebanyak 20 kasus, sedangkan kontrol adalah bayi yang tidak menderita tetanus neonatorum yang lahir pada tahun 1994 - 1995 yang bertempat tinggal yang sama dengan kasus sebanyak 40 kasus. Untuk mengetahui besarnya hubungan faktor-faktor yang berperan dengan kejadian tetanus neonatorum di lakukan perhitungan Odd Ratio.
Hasil penelitian menunjukan adanya hubungan yang bermakna antara status imunisasi tetanus toksoid ibu hamil, tenaga penolong persalinan, sterilitas alat pemotong tali pusat, obat/bahan perwatan tali pusat dengan kejadian tetanus neonatarum.
Dari hasil penelitian ini penulis menyarankan untuk dilakukan peningkatan kualitas imunisasi mulai dari perencanaan, pcngawasan mutu vaksin, cold chain, bimbingan dan supenisi ke tenaga pelaksana dii puskesmas serta meningkatkan kerjasama lintas program, lintas sektoral dengan rnembina peran serta masyarakat dan sektor swasta. Selain itu ditingkatkan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan/ persalinan di dampingi oleh tenaga kesehatan, bekerjasama dengan bidan praktek swasta, komitmen dan dukungan politis perlu ditingkatkan dalam upaya akselerasi penuntnan tetanus neonatorum.

Among Asean countries, infant mortality rate in Indonesia is substantially high . Approximately 40 % of infant mortality occurred in the neonatal phase ( the first month of infant life ). Tetanus neonatorum still is one of the major causes of neonatal mortality in Indonesia. From 126,000 neonatal immortality 50,000 is approximately caused by tetanus neonatorum. The Government of Indonesia have targeted to eliminate tetanus noenatorum in Java and Bali at the end of 1995 and all over Indonesia in 2000.
During 1994 - 1996 there were 20 cases of neonatal tetanus observed in Tangerang district hospital ( based or: report from hospital ). Assuring near nor all cases with treated in the hospital phase may be more cases in the whole district.
Case control design was use in this research. A number of 20 eases of neonatal tetanus were identified base on tetanus neonatorum data from hospital in 1994 - 1996. The control were 40 infants with no tetanus neoantorum which were born in 1994 - 1996 and lived in the same area with the cases. To find facie rs suspected as related to tetanus neonatorum, odd ratio was calculated.
The result of the research demonstrated treat neonatal tetanus is related to ( 1 ) TT immunization of pregnant mother, (2) the help of midwives, (3 ) sterilization of equipment utilised in cutting the umbilical cord and ( 4 ) wormed care of the umbilical cord.
From this research writer recommended to improve the immunization quality starting from planning, control of vaccine quality, cold chain management, provision of guidance and supervision to staffs in puskesmas qually important is to improve cooperation among programs, among sectors, by building participation of the communities and private sector. The role of medical personnel to help delivery, also steamed be increased. This can be done by establishing cooperation with private midwives and enclosing political commitment and support.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sadeli Suganda
"Sejalan dengan gencarnya upaya penurunan Angka Kematian Ibu ( AKI ) dan Angka Kematian Bayi ( AKB ) sebagai salah satu upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia , maka pelaksanaan program Kesehatan Ibu dan Anak ( KIA) perlu terus dipantau dan dievaluasi secara kontinu dari berbagai aspek. Salah satu aspek yang cukup penting dan banyak berkontribusi dalam menopang keberhasilan program KIA adalah aspek tenaga pelaksana KIA, terutama tenaga bidan. Meskipun tenaga bidan telah ditempatkan oleh pemerintah RI ke seluruh pelosok tanah air sampai ke tingkat desa lewat program penempatan Bidan di desa, namun hasilnya masih belum sesuai dengan harapan, termasuk di Kabupaten DT II Tasikmalaya. Berkaitan dengan hal tersebut, penelitian ini mencoba untuk mengetahui faktor-faktor yang diduga berhubungan dengan kinerja Bidan Desa di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Dt II Tasikmalaya.
Penelitian ini menggunakan rancangan Cross sectional dengan sampel penelitian seluruh Bidan Desa di wilayah Kabupaten Tasikmalaya yang telah melaksanakan masa tugas minimal I tahun terhitung sampai 31 Maret 1997 yang jumlahnya adalah 270 orang. Bertindak selaku responden adalah Bidan Desa yang terpilih sebagai sampel. Jumlah total responden yang terjaring / diteliti sebanyak 235 orang (87,04%) setelah dilakukan pembersihan data dan dikurangi dengan Bidan yang sakit, cuti, atau tidak memenuhi panggilan.
Variabel-variabel yang diteliti meliputi variabel Independen yang terdiri dan status perkawinan, status kepegawaian, daerah asal Bidan , pelatihan LSS, pendapatan, domisili, fasilitas pemondokan, dukungan masyarakat kepada Bidan, sikap terhadap pofesi Bidan, dan supervisi dan Puskesmas. Sedangkan variabel dependen yaitu kinerja Bidan Desa selama 1 tahun yang diukur dari pencapaian K4 dan Bulin Nakes (Ibu bersalin dengan ditolong oleh tenaga kesehatan). Dengan uji statistik Chi square, diketahui ada dua taktor yang secara statistik berhubungan bermakna dengan kinerja Bidan Desa, yakni Status Perkawinan (X2 = 4,34 p < 0,O1) dan Status Kepegawaian (X2 = 7,95 p < 0,0 1). Bidan Desa yang telah kawin dan Bidan Desa yang bersatus PNS lebih baik kinerjanya dibandingkan dengan Bidan Desa yang belum kawin dan Bidan Desa yang berstatus PTT.
Disarankan, agar pembinaan Bidan Desa lebih ditingkatkan lagi khususnya dalam meningkatkan kematangan individu dan kemampuan berkomunikasi dengan masyarakat disamping ketrampilan teknis medis KIA Kepada para Bidan Desa PTT agar perlu dibina dan didorong motivasi kerjanya secara terus menerus serta diciptakan hubungan yang erat antara Bidan PNS dengan Bidan PTT dan antara Bidan yunior dengan Bidan senior. Untuk mendapatkan gambaran faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja Bidan Desa secara lebih komprehensif, perlu dilakukan penelitian terhadap faktor-faktor lain dengan rancangan yang berbeda dan kelompok sampel yang banyak / lebih luas.

Within the serious efforts to decrease Maternal Mortality Rate (MMR) and Infant Mortality Rate (IMR) with respect to increase the quality of human resource development, the implementation of Mother and Child Health Program (MCH) should be monitored and evaluated continuously in every aspect. One of the important aspects and has been contributing a lot in the achievement of Mother and Child Health Program is the aspect of those who carry out the program, particularly the potential midwives. Although midwives have been assigned by Indonesian Government throughout the country to the level of rural area through Midwives Placement Program in rural area, the results are still beyond the expectation, including in Tasikmalaya Regency. Due to the fact, this study is an effort to identify the factors assumed to be related with the performances of village midwives within the operating area of health office of Tasikmalaya Regency.
The study applying Cross Sectional Plan and the samples of study are midwives from all the villages throughout Tasikmalaya Regency who posses at least one year work experience dated from March 31 1997 totaling to 270 midwives. The respondents are midwives who are selected as samples. The number of total respondents in the study are 235 people (87,04%) after data sceening and subtracted by the sick midwives, the one having vacation and midwives disobeying the calls.
The variables studied covering Independent Variables such as : marital status, employment status, place of origin/where the midwives are from, LSS training, income, domicile, accommodation, public support toward midwives, peoples' attitude toward midwives' skilllproflesion and supervision of Public Health Center (Puskesmas), while Dependent Variables is the petonnances of village midwives within one year period measured from the achievements of the fourth attendance ANC (K4) and delivery by midwives (Bulin Nakes). By applying the Statistic Test of Chi-Square, the two factors are identified that has relationship with the petonnances of village midwives, namely Marital Status (X 2 = 4.34 p < 0.01) and Employement Status (X2 = 7.95 p < 0,01).
The married midwives and the midwives having government employee status (PNS) are having better performance compared with those unmarried and having temporary workers (PTT) status. It is suggested that improvement of village midwives should be upgraded particularly in the aspect of individual maturity and communication skills with the public, as well as technical skills in medical technique of MCH. To those midwives having temporary workers (PTT) status, they need to be encouraged and improved and continuously motivated in their works, and among the midwives having PNS and PTT status as well as the juniors and seniors are created close ties of relationships. In order to have a comprehensive descriptions of the factors relating to the performances of village midwives, the study has to be carried out on other factors with different scheme 1 plan and various 1 extended group of samples.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutagalung, Hot Saroha
"BAB I PENDAHULUAN
A, Latar Belakang Penelitian
Ekstraksi vakum merupakan persalinan dengan tindakan yang terbanyak (23,557.) setelah seksio sesaria di RSCM (Dardiri dan Prakosa, 1996).
Hudono (1970) selama 6 tahun (1964-1969) melakukan penelitian mengenai bayi lahir dengan tindakan EV dan hasilnya:
frekwensi asfiksia (19,3%,) dan gangguan serebral/neuralogik (5,5%) lebih tinggi dari partus spontan (7,5% dan 3,3%); keadaan ibu sebelum partus dan kelainan ibu ikut menentukan morbiditas anak; angka kematian perinatal EV (4,5%) lebih tinggi dari partus spontan (1,1%).
Sejak tahun 1980 sistem RG telah dilaksanakan di RSCM (Jakarta), yaitu hanya untuk bayi lahir spontan, berat lahir 2500-4010 gram, masa gestasi 38-42 minggu, letak kepala, tanpa asfiksia, tanpa KPD, tidak ada kelainan kongenital, refleks isap baik dan keadaan ibu baik.
Suradi (1983) meneliti selama periode 1 Januari 1981 sampai dengan 31 Desember 1982, dari 2729 bayi yang memenuhi kriteria tersebut, hanya 1971 bayi saja yang dapat dirawat di fasilitas rawat gabung dan 758 bayi terpaksa dirawat pisah oleh karena terbatasnya tempat.
Dengan membandingkan kedua kelampok ini ternyata angka mortalitas, morbiditas dan lama perawatan berbeda bermakna, Lebih rendah pada bayi yang di rawat gabung (0,47%; 0,05%; 17,9%; 2,13%; 4,7 ± 2,6; 2,5 ± 1,5 hari).
Melihat kenyataan tersebut di atas maka pada tahun 1983 kapasitas rawat gabung ditambah menjadi 40 tempat tidur dan kriteria rawat gabung diperlonggar. Bayi dengan berat lahir rendah antara '2000-2500 gram dan masa gestasi antara 36-38 minggu dapat di rawat di fasilitas rawat gabung bila refleks isap baik. Demikian juga pada bayi lahir letak bokong, seksio sesaria dan EV setelah di observasi ketat di ruang transisi seiama 6-24 jam dan memenuhi syarat yang telah ditentukan, dapat dirawat gabung (Rustina dan Wiknjosastro,1984;Sami1,1986).
Pada tahun itu juga dilakukan observasi o1eh Rustina dan Wiknjosastro (1984) pada bayi yang lahir dengan tindakan (termasuk EV) yang di RG, ternyata sebagian besar (84,7X) tidak mengalami kesulitan dan ditemukan morbiditas antara lain hiperbilirubinemia (8,37..), diare (2,0%), hipoglikemi (2,0%), funikulitis (1,0'%) dan lain--lain (2,0%).
Sejak saat itu terjadi peningkatan jumlah bayi EV yang dirawat gabung (gambar L). Evaluasi rawat gabung pada bayi lahir melalui.seksia sesaria sudah dilakukan oleh Idris (1985) di RSCM dengan kesimpulan bahwa bayi yang lahir dengan tindakan seksio sesaria dapat dirawat gabung, dan rawat gabung mempengaruhi kecepatan pengeluaran ASI serta-menurunkan angka morbiditas .
Sampai saat ini belum adayang me1aporkan secara khusus bayi yang lahir dengan cara ekstraksi vakum yang dirawat gabung di RSCM?
"
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inang Winarso
"ABSTRAK
Mother and child health as a key indicator of community welfare is measured by the maternal mortality rate and infant mortality rate. But why have efforts to reduce mmr and imr not yet reached the target? this research answer this question by using an approach of cultural values in mother and child healt."
Jakarta: Yayasan Jurnal Perempuan, 2019
305 JP 24:3 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Isnawati
"Penelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh berat lahir terhadap kematian neonatal, kematian postneonatal, dan kematian bayi di Indonesia menggunakan data SDKI tahun 2012. Berdasarkan hasil analisis regresi logistik biner diketahui bahwa berat lahir berpengaruh terhadap kematian neonatal, kematian postneonatal, maupun kematian bayi. Variabel lain yang berpengaruh signifikan terhadap kematian neonatal adalah umur ibu, komplikasi kehamilan, dan waktu disusui pertama (IMD), sedangkan pada kematian bayi adalah umur ibu, paritas, komplikasi kehamilan, frekuensi kunjungan antenatal care (ANC), dan waktu disusui pertama (IMD). Faktor sosial ekonomi; pendidikan ibu dan tingkat ekonomi rumah tangga tidak berpengaruh signifikan terhadap baik pada kematian neonatal, kematian postneonatal, maupun kematian bayi.

This research aims to study the effect of birth weight on neonatal mortality, postneonatal mortality, and infant mortality in Indonesia using data IDHS 2012. Based on the results of the binary logistic regression analysis known that the birth weight effect on neonatal mortality, postneonatal mortality, and infant mortality. Other variables that significantly influence neonatal mortality are maternal age, pregnancy complications, and the first time feedings (early initiation of breastfeeding), while the infant mortality are maternal age, parity, pregnancy complications, frequency of antenatal care visits (ANC), and the first time feedings (early initiation of breastfeeding). Socioeconomic factors; maternal education and household economic level does not significantly influence either on neonatal mortality, postneonatal mortality, and infant mortality."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syafrani Ibrahim
"Upaya yang memiliki dampak yang relatif cepat dalam penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) adalah dengan menyediakan layanan kebidanan yang berkualitas dan sedekat mungkin berhubungan dengan masyarakat, yang dapat diwujudkan dalam bentuk pelayanan konseling kehamilan. AKI dan AKB masih cukup tinggiuntuk daerah DKI Jakarta, oleh sebab itu maka penelitian mengenai pelayanan konseling kehamilan dirasa perlu untuk dilakukan, dengan daerah acuan Puskesmas Kecamatan Wilayah Jakarta Timur (PKWJT).
Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2004 di PKWJT, DKI Jakarta. Jenis penelitian yang dilakukan ialah penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan dengan metode Diskusi kelompok terarah, observasi, wawancara mendalam dan Exit interview. Sebagai informan dalam penelitian ini dipilih para peserta FGD yang terdiri dari 17 orang bidan dari kelompok Puskesmas dengan kunjungan banyak dan 14 orang bidan dari Puskesmas dengan kunjungan kurang. Untuk mengetahui pelaksanaan konseling kehamilan secara langsung oleh bidan PKWJT maka dilakukan observasi, dan untuk mengetahui tanggapan pasien terhadap konseling maka dilakukan exit interview (wawancara singkat begitu pasien selesai pemeriksaan).
Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa pelayanan konseling kehamilan oleh bidan di PKWJT telah dijalankan dengan menggunakan komunikasi interpersonal yang dilakukan secara sederhana dalam waktu relatif singkat. Puskesmas dengan kunjungan kurang mempunyai kesempatan memberikan pelayanan konseling kehamilan lebih baik kepada klien. Hal yang mendukung pelaksanaan konseling kehamilan antara lain keterampilan bidan yang didapatkan dari pengalaman kerja di atas 10 tahun. Hal yang menghambat pelaksanaan konseling adalah keterbatasan, tenaga, tempat, dan waktu serta pengetahuan/keterampilan khusus mengenai konseling.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, disarankan kepada Suku Dinas Kesehatan Masyarakat Jakarta Timur, untuk memberikan dukungan kepada Puskesmas yang telah memulai penataan ruang untuk konseling kehamilan, merencanakan pembaharuan program pelayanan KIA berbasis konseling. Kepala Puskesmas se Jakarta Timur khususnya, dan wilayah DKI pada umumnya, memberikan pelatihan konseling kehamilan bagi para petugas kesehatan, meningkatkan mutu pelayanan konseling di puskesmas, para bidan dan calon bidan menyadari peran dan fungsi bidan baik di tempat pelayanan maupun di tengah masyarakat, menerapkan langkah konseling secara maksimal, menyesuaikan praktik lapangan teori dan evidence based guna meningkatkan mutu pelayanan kesehatan ibu dan anak.

Effort to prepare qualified midwifery service and as close as possible related to public has a relative fast effect on degradation of Maternal Mortality Rate (MMR) aid Infant Mortality Rate (IMR), that may be formed as pregnancy counseling service. Since there is a fact that MMR and IMR are still high for DKI Jakarta Area, research about pregnancy counseling service is necessary to do, with the reference area of Sub-District Public Health Center East Jakarta Area (PKWJT).
This Research was conducted in July, 2004 in PKWJT, DKI Jakarta. The design of the study was qualitative method using observation and in-depth interview. Sources of this research were 17 midwives from Public Health Center with high frequency of client visit and 14 midwives from Public Health Center with low frequency of client visit. The method of observation was used to collect information on implementation of pregnancy counseling.
From this research, it can be concluded that pregnancy counseling service which has been done by midwives in PKWJT have been implemented in a simple and relatively short time by using interpersonal communication. Thing that may support in implementation of pregnancy counseling is midwife's skill from at least 10 years experience. And things that may hinder in implementation of pregnancy counseling are lack of policy which support the implementation of pregnancy counseling service in public health center, lack of staff, place and time, and special knowledge/skill about counseling.
Based on above,. theauthor suggest, to Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur, Head of Puskesmas all over East Jakarta, specifically, and DKI Area, generally, all of midwives and midwife aspirants, and all researchers who have their interest, to support Puskemas which has begun room arrangement for pregnancy counseling, to plan the renewal of KIA services based on counseling, to give a training of pregnancy counseling for health official, to raise the quality of counseling service in Puskesmas, to realize role and function as a midwife in service area or among people, to adapt field practice as maximal as possible with theory, and to continue research for increasing quality of mother and children health service.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T13108
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library