Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 28 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hasmy Catur Muliawan
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S28914
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fikri Faisal Adli
Abstrak :
Kadar kualitas udara yang ada pada suatu daerah menjadikan tolak ukur keamanan dan kebersihan daerah tersebut. Begitu juga dengan area tertutup seperti parkiran bawah tanah (basement). Persentase kadar gas yang terperangkap di parkiran basement jauh lebih tinggi dibandingkan tempat tertutup lainnya. Hal ini dikarenakan pada area tersebut terdapat aktivitas keluar masuk kendaraan sehingga potensi terperangkapnya gas karbon monoksida (CO) yang berasal dari kendaraan sangat tinggi. Berdasarkan kondisi tersebut diperlukan untuk dibuat sistem monitoring kadar gas CO di area parkir. Pada penelitian ini, dibuat rancang bangun alat deteksi kadar gas CO berbasis Internet of Things (IoT). Sensor gas yang dipakai adalah MQ-7 yang digabungkan dengan mikrokontroler Arduino Uno. Untuk jalur pengiriman data secara real-time digunakan WiFi modul ESP8266. Data yang telah diambil oleh sensor akan disimpan dalam ThingSpeak cloud melalui ESP8266. Berdasarkan hasil monitoring didapatkan nilaikadar gas CO parkiran basement mall di Jakarta Utara memiliki nilai rata-rata yang tertinggi, yaitu dengan nilai rata-rata 16,22 ppm dan mall di Jakarta Timur memiliki nilai rata-rata terendah di antara wilayah-wilayah lain di Jakarta, yaitu 15,03 ppm. ......Air quality levels that exist in an area make a measure of the safety and cleanliness of the area, likewise with closed areas such as basement parking. The percentage of gas trapped in the basement parking lot is much higher than in other enclosed places. It is because, in that area, there is an activity in and out of the vehicle so that the potential for trapping carbon monoxide (CO) gas coming from the vehicle is very high. Under these conditions, it is necessary to set up a CO gas content monitoring system in the parking area. In this research, an Internet of Things (IoT)-based CO gas detection tool was designed. The gas sensor used is the MQ-7, that combined with the Arduino Uno microcontroller. The WiFi module ESP8266 used for the data transmission path in realtime. The researcher used ThingSpeak cloud via ESP8266 to store the data that has been taken by the sensor. Based on the monitoring results, the CO gas basement mall basement level in North Jakarta has the highest average value, with an average value of 16.22 ppm and the mall in East Jakarta has the lowest average cost among other regions in Jakarta, which is 15.03 ppm
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuliusman
Abstrak :
Tingkat kematian karena keracunan asap kebakaran jauh lebih besar dibandingkan dengan kematian karena luka bakar. Penelitian ini bertujuan untuk penjernihan asap dan penyerapan CO mengunakan material berukuran nano. Penelitian ini dibagi tiga tahapan, tahap pertama dilakukan seleksi adsorben dalam menyerap CO dengan metode adsorpsi isotemis. Tahap kedua dilakukan uji pembuatan asap dari tisu. Tahap ketiga dilakukan uji penjernihan asap menggunakan adsorben terpilih di tahap pertama dalam kompartemen tunggal yang dilengkapi alat pendeteksi asap fotoeletrik berbasis micro controller. Variabel penelitian adalah ukuran partikel, massa adsorben dan ketinggian sensor di dalam ruang uji dengan parameter tingkat penjernihan 10% (t10). Hasil penelitian menunjukkan bahwa karbon aktif dan zeolit alam teraktifasi memiliki kemampuan yang baik dalam penyerapan CO. Nilai ngibbs berturut-turut karbon aktif dan zeolit alam teraktifasi, adalah 0,0682 dan 0,0352 mmol/g. Massa tisu 6 gram dapat menghasilkan asap yang pekat. Proses penjernihan asap lebih efektif menggunakan adsoben dibandingkan tanpa adsorben, waktu t10 adsorben dibawah 50% dari t10 tanpa adsorben. Adsorben dengan ukuran partikel 53 μm mempunyai kemampuan paling baik. Kolom bagian atas lebih cepat jernih dibandingkan tengah dan bawah. Urutan kemampuan adsorben dalam menjernihkan asap berturut-turut: Accom> ACZnCl2> zeolit alam. Nilai t10 terbaik dari ACcom untuk bagian atas, tengah dan bawah kolom adalah 4, 4,6 dan 7,7 menit.
Mortality level due to fire smoke poisoning larger than caused by burn. The aim of this study is smoke clearing and CO adsorption using nano sized material. This study is conducted in three stages, the first stage is the selection of adsorbent to adsorb CO using isotherm adsorption method. The second stage is smoke production testing from tissue as raw material. The final stage is smoke clearing testing using adsorbent chosen in the first stage, conducted in a single compartment equipped with a photoelectric smoke detector based on micro controller. The variables in this study are particle size, adsorbent mass, and detector height in the compartment test, with degree of clearing called t10 as observed parameter. The results showed that activated carbon and activated natural zeolite has the best ability to adsorb CO. ngibbs value for activated carbon and activated natural zeolite is 0.0682 and 0.0352 mmole/g respectively. 6 grams of tissue can produce high density of smoke. Smoke clearing process using adsorbent more effective than without adsorbent, with t10 using adsorbent less that 50% compared to without adsorbent. Adsorbent with particle size 53μm has the most excellent abilities. Top section of compartment cleared faster than middle and bottom section. The order of adsorbent ability in smoke clearing is as follows: ACcom > ACZnCl2 > natural zeolite. The best parameter of t10 for ACcom at the top, middle, and bottom of compartment is 4, 4.6 and 7.7 minutes respectively.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
D2117
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sheldon, Roger A
Dordrecht-Holland: D. Reidel Publishing Company, 1983
661.804 SHE c (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
New Jersey: Noyes Data Corporation, 1982
662.662 3 CBA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mariatul Qibthiyah
Abstrak :
Pembuatan karbon aktif dari tempurung kelapa sawit terimpregnasi TiO2 untuk menurunkan konsentrasi gas CO dan menjernihkan asap kebakaran telah dilakukan. Luas permukaan karbon aktif tertinggi sebesar 773,7 m2/gram diperoleh dengan suhu aktivasi 700oC dan setelah diimpregnasi TiO2 meningkat menjadi 782,6 m2/gram. Karbon aktif dengan massa 5 gram dapat menurunkan konsentrasi gas CO sebesar 124 ppm dan waktu penjernihan asap 10% sebesar 28 menit, 31 menit, dan 32 menit. Karbon aktif terimpregnasi TiO2 dengan massa 5 gram terbukti dapat memperbesar penurunan konsentrasi gas CO sebesar 139 ppm dari konsentrasi awalnya dan waktu penjernihan asap 10% dapat dipercepat untuk setiap titik pengamatan menjadi 25 menit, 26 menit, dan 26 menit. ......Manufacture of activated carbon from palm oil shell impregnated TiO2 to decrease the concentrations of CO gas and purify the fire smoke was done. The maximum value of BET surface area of activated carbon obtained is approximately 773.7 m2/gram with the activation temperature 700°C. The BET surface area of activated carbon increases with impregnated TiO2. The activated carbon of 5 grams decreases the CO gas concentration to 124 ppm, and the time of 10% smoke purification is 28 minutes, 31 minutes and 32 minutes. The activated carbon impregnated TiO2 of 5 grams enlarges the decrease of CO gas concentration to 139 ppm from the initial concentration, and the time of 10% smoke purification accelerated for each point of observation to 25 minutes, 26 minutes and 26 minutes.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42201
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nindya Sani Widhyastuti
Abstrak :
Dinitrogen monoksida (N2O) merupakan salah satu gas berkontribusi tinggi dalam pemanasan global dan dikategorikan sebagai gas yang berbahaya. Reduksi gas N2O dilakukan menggunakan teknologi biofilter yang efektif dan efisien dalam mengontrol emisi udara. Zeolit Alam Lampung teraktivasi digunakan sebagai media biofiltrasi karena memiliki porositas yang tinggi. Karbon aktif digunakan sebagai media biofiltrasi memiliki luas permukaan yang besar dan daya serap yang tinggi. Nitrobacter winogradskyi digunakan untuk mengoksidasi N2O menjadi N2 yang tidak berbahaya. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengkaji kemampuan Zeolit Alam Lampung teraktivasi dan Karbon Aktif sebagai media biofiltrasi. Biofilter dioperasikan selama 24 jam dengan konsentrasi gas yang digunakan ialah 15000 ppm N2O dalam udara dan laju alir sebesar 88 cc/menit. Berdasarkan analisis GC, BET, dan TPC, karbon aktif berperan lebih baik sebagai media biofiltrasi daripada zeolit alam. Kinerja dari sistem biofilter ini dipengaruhi oleh laju degradasi maksimum, kemampuan mikroba dalam mendegradasi polutan, serta kemampuan biofilm dalam mengikat polutan. ......Nitrous oxide (N2O) is one of several gases that gives highest contribution in global warming and also categorized as a dangerous gas. Removal of N2O could be achieved by biofilter technology that is effective and efficient in controlling air emission. Activated Lampung Natural Zeolite was utilized as biofiltration media because of its high porosity. Activated Carbon was utilized as biofiltration media due to wide surface area and high adsorption. Nitrobacter winogradskyi used to oxidize N2O into harmless N2. This research aims to study Lampung Natural Zeolite and Activated Carbon performance as biofiltration media. Biofilter was operated for 24 hours with gas concentration was 15000 ppm N2O in air and gas flow rate was maintained at 88 cc/minute. Based on GC, BET, and TPC analysis, activated carbon plays better role as biofiltration media than natural zeolite. Performance of this biofilter system affected by maximum degradation rate, microbes ability in degrading pollutant, and biofilm ability in binding pollutant.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35835
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendra Yuldasrin
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T41272
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hengky Prabowo
Abstrak :
Karbon monoksida merupakan senyawa gas yang tidak berbau, tidak berwarna dan tidak berasa tetapi sangat beracun. Karbon monoksida terutama berasal dari asap hasil pembakaran mesin dan kendaraan bermotor. Keracunan terutama terjadi karena proses inhalasi dan melalui mekanisme hipoksia, selanjutnya dapat menimbulkan gangguan sistem saraf pusat dengan gejala gangguan neurobehavioral dan fungsi kognitif. Penelitian ini mengkaji hubungan antara pajanan kronis karbon monoksida dengan gangguan fungsi kognitif pada pekerja di lokasi parkir dalam gedung. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional, melibatkan 93 pekerja di lokasi parkir dalam gedung rumah sakit dan hotel di Jakarta pada tahun 2015. Pengukuran kadar karbon monoksida di udara lingkungan kerja dilakukan 1 kali menggunakan metode spektrofotometri dengan iodida pentoksida. Pengukuran kadar COHb dilakukan dengan metode kromatografi gas melalui udara CO ekshalasi, sedangkan fungsi kognitif dinilai menggunakan kuesioner Montreal Cognitive Assessment. Prevalensi gangguan fungsi kognitif pada populasi pekerja di lokasi parkir dalam gedung 22,58%. Gangguan fungsi kognitif memiliki hubungan bermakna (p<0,05) berturut-turut dengan kadar CO ruang (ORcr=4,28; 95% CI = 1,15-15,86), kadar COHb (ORcr=6,5; 95% CI = 2,21-19,10) dan kebiasaan merokok (ORcr=6,81; 95% CI = 1,98-23,42). Hasil analisis multivariat menunjukkan faktor risiko utama yang berhubungan dengan gangguan fungsi kognitif adalah kadar COHb ≥5% (ORadj=4,47; 95% CI = 1,23-16,25). Disimpulkan pajanan kronis CO di udara lingkungan kerja dapat menimbulkan gangguan fungsi kognitif yang ditandai dengan peningkatan kadar COHb dalam darah. Kebiasaan merokok merupakan faktor perancu utama, karena dapat secara langsung meningkatkan kadar COHb dalam darah dan menimbulkan gangguan fungsi kognitif melalui mekanisme kerusakan sel syaraf. Pemerintah perlu menyusun regulasi terkait pembangunan fasilitas parkir dalam gedung untuk menjamin kesehatan dan keselamatan pekerja.
Carbon monoxide (CO) is a colorless, nonirritating, odorless and tasteless gas. The most important human-made source of CO arises from the exhaust of automobiles. Carbon monoxide chronic intoxication mostly occurs from an inhalation process and can cause brain damage due to its sensitivity over hypoxia, and leads to various neural defects including neurobehavioral and cognitive function disturbance. This study aimed to determine the relationship between chronic CO exposure and cognitive function among basement parking lot workers. This study used a cross-sectional design, involving 93 people age 20-40 years who work in a hospital or hotel basement parking lot in Jakarta on 2015. Carbon monoxide air levels in workplace were measured using iodine pentoxidespectrophotometric method, while COHb levels were measured once using Gas Chromatography through a CO exhalation procedure. Cognitive function was determined using the Montreal Cognitive Assessment (MoCA) questionnaire. Study result showed the CO air levels were all below threshold limit value (TLV) of 29 mg/m3. The prevalence of impaired cognitive function among basement parking lot workers was 22,58%. Carbon monoxide air levels, COHb levels and smoking habit factors were statistically significant related to impaired cognitive function, with ORcr 4.28 (95% CI = 1,15-15,86); ORcr 6.5 (95% CI = 2,21-19,10); and ORcr 6.81(95% CI = 1,98-23,42). Logistic regression method shows COHb levels is the only predictive factor of cognitive function with ORadj 4.47 (95% CI = 1,23-16,25). Therefore, it is concluded that chronic exposure of CO in the air workplace can cause cognitive function impairment, marked by a significant increase of COHb levels. Smoking habit is the main confounding factor, for it can directly increase COHb levels and impair cognitive function. Government should establish a punctual and effective regulation on how to build a basement parking lot facility regarding the safety of the workers.
Jakarta: Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fachreza Maulana Ihsan
Abstrak :
ABSTRACT
Gas CO merupakan salah satu gas yang berbahaya. Gas ini bisa menyebabkan kematian apabila dihirup dengan kadar yang sangat tinggi. Sudah banyak kejadian atau kecelakaan fatal yang disebabkan oleh gas ini. Gas CO tidak berwarna, tidak berbau namun sangat beracun. Jika tidak berhati-hati, bisa berbahaya bagi kelangsungan hidup makhluk hidup, utamanya manusia. Sintesis nanopartikel NdFeO3 atau senyawa-senyawa dari logam tanah jarang (rare-earth orthoferrites) merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan sensitivitas pada sensor gas. Dalam penelitian ini disintesis empat macam sampel NdFeO3 yang disintesis melalui sintesis presipitasi dansol-gel citrate serta digunakan dua bahan baku, yakni bahan baku impor dan lokal. Karakterisasi sintesis menggunakan XRD, TEM, FT-IR dan TGA. Hasil XRD menunjukkan jika sampel NdFeO3 memiliki struktur orthorombic dan partikel berukuran 21,3 ; 15,56; 37,55 dan 46,53 nanometer, FT-IR menunjukkan adanya fase pembentukan NdFeO3 pada peak 400 cm-1-750 cm-1, TEM menunjukkan morfologi partikel serta ukuran partikel berukuran nanometer. dan TGA menunjukkan karakterisasi thermal serta perubahan massa partikel NdFeO3 dan hasil pengujian sensor menunjukkan jika respon sensor terhadap gas CO memiliki hasil yang variatif.
ABSTRACT
Carbon monoxide is a one of dangerous gases. It can cause a death if it is inhaled in a high concentration. There are so many moments or fatality accident caused by this gas. Carbon monoxide is colorless, has no smell but it is very-very toxic. If we are not aware, life of organism, especially human being is under danger. Therefore,  detector devices of carbon monoxide is urgently needed, in order to prevent the toxic influences of carbon monoxide gas around us.nanoparticle synthesis from rare-earth orthoferrite is a one of attempts to improve the sensivity of a gas sensor. In this research where nanoparticle NdFeO3 is synthesized with precipitation and sol-gel citrate method and use two kind of raw materials, Sigma Aldrich and PSTA-BATAN. XRD result showed that NdFeO3 nanoparticles is an orthorombic structure and showed that the size of the particle is in 21,3; 15,56; 37,55 and 46,55 nanometer, FT-IR showed theres a forming phase of NdFeO3 at 400 cm-1-750 cm-1, TEM showed the particless morphology and TGA showed the thermal characteristics. The result of CO gas sensor test, showed that response to the analit gas is variative.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>