Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Uray Sandy Kurniawan
"Salah satu hal yang dapat mempengaruhi mutu produk adalah terjadinya kontaminasi silang pada produk obat, maka dari itu perlu dilakukan proses validasi pembersihan (cleaning validation). Hasil perhitungan PDE dapat digunakan untuk mengetahui nilai Maximum Allowable Carryover (MACO), yaitu batas yang dapat diterima untuk residu obat dipastikan tidak adanya kontaminasi silang untuk bets berikutnya yang akan diproduksi. Pada tugas khusus ini dilakukan validasi terhadap pembersihan alat-alat sampling yang diterapkan di PT. Mahakam Beta Farma. Validasi yang dilakukan diharapkan dapat menjadi bukti yang menjamin bahwa pembersihan alat-alat sampling akan senantiasa memberikan hasil yang efektif.Validasi pembersihan alat-alat sampling di PT Mahakam Beta Farma dilakukan mengikuti protokol yang tersedia dengan nama Sampling Tools Cleaning Validation. Pengukuran yang telah dilakukan terhadap air bilasan alat-alat sampling Liquid Sampler dan Volumetric Pipette ini menunjukkan hasil yang memenuhi spesifikasi. Hasil pengukuran pH berada pada rentang 5-7 untuk semua alat, hasil pengukuran konduktivitas berada dibawah 1,3 ?S/cm dan hasil pengukuran TOC berada dibawah 500 ppb. Sedangkan untuk parameter jumlah kontaminasi mikroba, hasilnya belum diketahui ketika laporan ini ditulis karena masih berada dalam masa inkubasiMembuat prosedur pembersihan terhadap alat-alat sampling Liquid Sampler dan Volumetric Pipette terhadap senyawa Penanda Y di PT. Mahakam Beta Farma, sehingga memberikan hasil pembersihan yang memenuhi syarat dan konsisten. Menguji hasil pengukuran pH, konduktivitas, Total Organic Carbon (TOC), dan jumlah mikroba dari hasil validasi pembersihan yang berada dalam batas penerimaannya.

One of the things that can affect product quality is the occurrence of cross-contamination in drug products, therefore it is necessary to carry out a cleaning validation process. The results of the PDE calculation can be used to determine the Maximum Allowable Carryover (MACO) value, which is the acceptable limit for drug residues to ensure there is no cross-contamination for the next batch to be produced. In this special assignment, validation was carried out on cleaning the sampling tools applied at PT. Mahakam Beta Farma. It is hoped that the validation carried out will provide evidence that guarantees that the cleaning of the sampling tools will always provide effective results. The cleaning validation of the sampling tools at PT Mahakam Beta Farma is carried out following the protocol available under the name Sampling Tools Cleaning Validation. Measurements that have been made on the rinse water of the Liquid Sampler and Volumetric Pipette sampling tools show results that meet specifications. The pH measurement results were in the range of 5-7 for all tools, the conductivity measurement results were below 1.3 ?S/cm and the TOC measurement results were below 500 ppb. As for the parameter of the amount of microbial contamination, the results were not yet known when this report was written because it was still in the incubation period. Create a cleaning procedure for the Liquid Sampler and Volumetric Pipette sampling tools for the Y Marker compound at PT. Mahakam Beta Farma, thus providing cleaning results that meet the requirements and are consistent. Testing the results of measurements of pH, conductivity, Total Organic Carbon (TOC), and the number of microbes from the cleaning validation results that are within their acceptance limits."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Uli Artha Br
"

Apoteker bertanggung jawab dalam pelayanan kefarmasian di apotek,  termasuk dalam pelayanan resep. Oleh karena itu perlu dilakukan pengkajian meliputi monitoring dan evaluasi resep untuk mencegah terjadinya medication error. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui golongan obat hipertensi pada resep, aturan pakai obat hipertensi pada resep, dan interaksi obat hipertensi pada resep. Evaluasi dan monitoring dilakukan dengan dengan cara mengamati dan melakukan kegiatan pelayanan 5 resep di Apotek Kimia Farma No. 382, Depok, Jawa Barat. Hal-hal yang dikaji meliputi cara kerja obat berdasarkan golongan, aturan pakai dan interaksi obat. Hasil evaluasi dan monitoring menunjukkan pemakaian obat sudah tepat dengan memperhatikan golongan obat, aturan pakai dan juga interaksi obat.

 


Apothecary are responsible for pharmaceutical services in pharmacies, including prescription services. Therefore it is necessary to conduct an assessment including monitoring and evaluating prescriptions to prevent medication errors. This study aims to determine the class of hypertension drugs on prescription, the rules for using hypertension drugs on prescriptions, and the interactions of hypertension drugs on prescriptions. Evaluation and monitoring is carried out by observing and carrying out service activities for 5 recipes at Kimia Farma Pharmacy No. 382, Depok, West Java. The things studied include how drugs work by class, rules of use and drug interactions. The results of the evaluation and monitoring show that the use of the drug is appropriate by taking into account the drug class, the rules for use and also drug interactions

"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hari Rakhmanto Zauhar
"ABSTRAK
Pelaksanaan Anggaran adalah instansi yang berwenang melakukan monitoring dan evaluasi pada proses penganggaran, komitmen anggaran, realisasi anggaran, dan pelaporan pertanggungjawaban anggaran. Beberapa analisis digunakan dalam proses ini namun sampai saat ini terdapat lima analisis yang belum bisa dilaksanakan sehingga mengakibatkan monev pelaksanaan anggaran belum mampu dilaksanakan di seluruh tahapan pelaksanaan anggaran. Salah satu penyebabnya adalah tersebarnya data proses pelaksanaan anggaran di beberapa aplikasi. Hal ini menyebabkan Direktorat Pelaksanaan Anggaran kesulitan mendapatkan dan mengolah datanya. Data warehouse adalah alat untuk mengintegrasikan data dari berbagai sistem sumber dan memberikan kemudahan bagi pengguna untuk memahami struktur data serta memberikan performa cepat dalam me-query data. Berdasarkan hal tersebut dibutuhkan data warehouse yang mampu memenuhi kebutuhan proses bisnis monitoring dan evaluasi pelaksanaan anggaran. Data warehouse monev pelaksanaan anggaran dikembangkan menggunakan pendekatan Kimball Lifecycle untuk mengintegrasikan data dari aplikasi Sistem Aplikasi Keuangan Tingkat Instansi, aplikasi Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara, dan Sistem Laporan Bendahara Umum Negara. OLAP Tools digunakan untuk menghasilkan output laporan dalam berbagai format misal tabel atau grafik.Hasil dari penelitian ini adalah data warehouse monitoring dan evaluasi pelaksanaan anggaran yang terdiri dari tujuh tabel fakta dan empat belas tabel dimensi. Data warehouse tersebut berisi seluruh data kebutuhan analisis monitoring dan evaluasi pelaksanaan anggaran yang datanya berasal dari tiga aplikasi sumber. Oleh karena itu dengan adanya data warehouse ini maka proses monitoring dan evaluasi pelaksanaan anggaran diharapkan dapat dilaksanakan pada seluruh tahapan pelaksanaan anggaran.
ABSTRAK
of Budget Execution is an government agency that has authority to do monitoring and evaluation in the process of budget allocation, budget commitment, payment, and budget accountability reporting. Some analyses are used in the process but at this time there are five analyses that can not be done therefore the monitoring and evaluation has not reached all budget execution steps yet. One of the cause is the separated information system in each business process that made Directorate of Budget Execution difficult to collect and manage the data.Data warehouse is tools to integrate data from separated source systems and gives easyness to the user to understand the data structure also giving fast performance when querying the data. Therefore data warehouse is needed to provide integrated data for budget execution monitoring and evaluation. Data warehouse of budget execution monitoring and evaluation is built using Kimball approach to integrate data from application of Sistem Aplikasi Keuangan Tingkat Instansi, Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara and Sistem Laporan Bendahara Umum Negara. OLAP Tools is used to generate reports in various format such as tables and graphics.The result of this research is data warehouse of budget execution monitoring and evaluation which contain 7 fact tables and 14 dimension tables. Those tables contain data requirement of budget execution monitoring and evaluation where the source are three system application. Therefore with the data warehouse the process of monitoring and evaluation can be expected to reach all steps of budget execution. "
2017
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Cempaka Putri
"Universitas merupakan suatu tempat kerja, pusat ilmu budaya dan aset yang berupa sumber daya manusia cerdas dan peralatan yang memiliki potensi bahaya yang tinggi namun, upaya untuk menekan potensi bahaya tersebut masih rendah. Berdasarkan data yang didapatkan dari UPT-PLK UI terjadi kenaikan angka kecelakaan transportasi di lingkungan Universitas Indonesia sebesar hampir 2 kali lipatnya pada tahun 2007 dan menurut data kesehatan kerja Universitas Indonesia didapatkan lebih dari 50 % pekerja di PAU UI memiliki kadar kolesterol diatas 200mg%. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis mengenai langkah-langkah pengembangan sistem manajemen K3 di UI, mengetahui persyaratan apa saja yang harus di penuhi oleh UI untuk mengembangkan Sistem Manajemen K3 di UI kemudian mengembangkan Sistem Manajemen K3 yang terintegrasi di UI.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan deskriptif analitik dan menggunakan disain studi crosecctional. Data diperoleh melalui kegiatan observasi dengan terlibat sebagai panitia K3L UI, wawancara dengan 4 orang informan dari tim K3L UI, dan telaah dokumen yang meliputi laporan akhir tahun, laporan tengah tahun dan laporan kegiatan. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis elemen SMK3 UI dan isinya dan membandingkan dengan Permenaker no 5 tahun 1996 dan OHSAS 18001 serta SMK3 di Universitas, dalam hal ini universitas yang penulis ambil perbandingan SMK3nya adalah UNSW dan UT.
Hasil penelitian menunjukan bahwa : 1) universitas Indonesia telah memiliki pernyataan komitmen K3L UI yang tertuang dalam elemen kebijakan UI, 2) Universitas Indonesia sudah memiliki elemen perencanaan akan tetapi belum dijalankan, 3) Universitas Indonesia sudah memiliki elemen implementasi dan sudah menjalankan walaupun belum 100% memenuhi persyaratan, 4) Universitas Indonesia sudah memiliki elemen evaluasi dan monitoring akan tetapi belum sepenuhnya diimplementasikan, dan 5) Universitas Indonesia telah memiliki elemen tinjauan kembali oleh manajemen, akan tetapi belum dilaksanakan. Oleh sebab itu perlu : 1) mengimplementasikan elemen perencanaan yang telah dibuat oleh universitas, 2) melengkapi hal-hal yang kurang pada elemen implementasi. Setelah kedua tersebut dijalankan dengan baik baru dapat mengimplementasikan elemen evaluasi & monitoring dan elemen tinjauan manajemen karena untuk mengembangkan SMK3 di Universitas Indonesia seluruh elemen SMK3 yang sesuai dengan UI harus diimplementasikan dan dijalankan sepenuhnya oleh Universitas Indonesia.

University is the workplace, center of science, intellectual people and other science property inside that have high potential hazard, but there is less effort to decrease it. Based on data from UPT-PLK, University of Indonesia has increased the number of traffic accident in side campus in 2007. Based on occupational health data in University of Indonesia, there is more that 50% staffs have number of cholesterols more than 200%mg. The study objectives are to analyze the step of development occupational safety and health management system (OSHMS) in University of Indonesia, know the requirement to developed occupational safety and health in University of Indonesia and also development of occupational safety and health in University of Indonesia.
This research applies qualitative approach with analytic description using crossectional study method. Those collected data are source from observation, in-depth interview with 4 informants from K3L team and the K3L UI document, which are final report, half-final report, and K3L event report. Analyze data technique in this research are using content and the element and compare it to Permenaker no 5 tahun 1996, OHSAS 18001 and Occupational safety and Health Management System in University. Researcher takes the Occupational safety and Health Management System standard from UNSW and UT.
These results of the study show that: 1) University of Indonesia has a commitment to developed Occupational Safety and Health and also environment, this commitment show in policy element, 2) University has planning element of occupational safety and health management system but University of Indonesia has not implementation yet, 3) University of Indonesia has implementation element and it has implemented although has not perfected yet, 4) University of Indonesia has monitoring and evaluation element but it has not implemented yet, 5) University of Indonesia has management review element but it has not implemented yet. There is necessity to: 1) Implementation planning element which have been made by university before, 2) completing the content of implementing element, after that, you can implementation monitoring & evaluation element and management review element, because to develop of occupational safety and health management system that appropriate for UI all OSHMS element must be implemented."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Indira Sjahputri
"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan efektivitassistem e-Monevdalam pengendalian pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2013 di Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Pendekatan penelitian ini adalah post positivis dengan teknik pengumpulan data kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa sistem informasi e- Monevbelum efektif dalam pengendalian pelaksanaan APBD tahun 2013 di Provinsi DKI Jakarta. Meskipun demikian, sistem ini mendukung pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan di Provinsi DKI Jakarta dari segi realisasi anggaran karena mampu menampilkan data realisasi anggaran yang bersifat realtime.

This study aimed to describe the efectiveness of the implementation of e-Monevsystem in the control of revenue and expenditure (budget)in Jakarta in2013. The method used in this research is post positivis approach with data collection using in-depth interviews and literature study. Based on the results of this research, it concluded that this e-Monev system was not effective to control the used of public revenue and expenditure budget from activities of works unit in Jakarta. Even so, this system supports the implementation of monitoring and evaluation activities in Jakarta in terms of budget realization, with it’s ability to display the real-time budgeting data realization.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S56138
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salsabila Zahrah Hermawan
"Tata kelola informasi mengacu pada cara organisasi mengelola informasi dan data secara terorganisir, mencakup kebijakan, keamanan dan privasi, serta aksesibilitas informasi yang digunakan untuk menyimpan dan mengakses informasi secara efektif dan efisien. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tata kelola informasi Tridharma dosen menggunakan sistem informasi Lintar dengan fokus pada monitoring dan evaluasi program studi di FEB Universitas Tarumanagara. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Pengambilan data dilakukan dengan metode observasi dan wawancara. Temuan penelitian ini yaitu tata kelola informasi Tridharma dosen belum dilakukan secara maksimal untuk membantu monitoring dan evaluasi program studi di FEB Universitas Tarumanagara. Hal tersebut terlihat dari belum dilakukannya pengorganisasian dan klasifikasi informasi terkait hasil pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat yang dilakukan dosen pada sistem informasi Lintar. Oleh karena itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan tata kelola informasi Tridharma dosen untuk membantu monitoring dan evaluasi program studi di FEB Universitas Tarumanagara sehingga dapat memberikan umpan balik dan meningkatkan kinerja Tridharma dosen.

Information governance refers to the way organizations manage information and data in an organized manner, including policies, security and privacy, and accessibility of information used to store and access information effectively and efficiently. This research aims to identify the information governance of Tridharma lecturers using the Lintar information system with a focus on monitoring and evaluation of study programs at FEB Tarumanagara University. This research uses a qualitative approach with a case study method. Data were collected using observation and interview methods. The findings of this study are that the information governance of Tridharma lecturers has not been carried out optimally to assist the monitoring and evaluation of study programs at FEB Tarumanagara University. This can be seen from the lack of organization and classification of information related to the results of teaching, research, and community service carried out by lecturers in the Lintar information system. Therefore, the results of this study are expected to improve the information governance of Tridharma lecturers to help monitoring and evaluation of study programs at FEB Tarumanagara University so as to provide feedback and improve the performance of Tridharma lecturers."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Alya Maghfira
"Program pembangunan yang dituangkan dalam bentuk pemberdayaan masyarakat kerap dipandang sebagai hal positif untuk kesejahteraan umum. Salah satu wujudnya adalah MBKM Desa Cemara, program magang di lapangan dengan konsep utamanya mahasiswa menjadi ‘aktor kolabotor’ dalam proses pembangunan, yakni menyusun, merencanakan, dan melaksanakan program intervensi di desa sasaran dengan pendekatan ‘tidak biasa’ atau pendekatan Cemara (Cerdas, Mandiri, Sejahtera). Namun, terkadang memang realita tidak selalu sesuai harapan. Pengalaman sebagai pemagang di MBKM Desa Cemara, menggugah sikap untuk berkontemplasi dan berpikir ulang bagaimana proses pembangunan sosial atau pemberdayaan masyarakat berlangsung. Terdapat paradoks dalam pembangunan yang dapat dilihat secara Antropologis, yakni proses rendering-technical yang diargumentasikan oleh Tania Li. Perspektif yang melihat bagaimana kompleksnya permasalahan sosial, manusia dan penghidupannya diupayakan dapat diselesaikan dalam suatu program yang teknis dan sistematis, dikoordinasikan sedemikian rupa agar sesuai target atau capaian tertentu, tetapi dengan standar para ahli atau di luar komunitas/masyarakat. Melalui program intervensi yang dilaksanakan, muncul gambaran proses pemberdayaan masyarakat yang mencerminkan bagaimana benang merah antara kapabilitas mahasiswa, kesiapan materi dan nonmateri, kondisi desa sasaran, serta stakeholder lainnya melewati arah yang berliku. Pada makalah ilmiah akhir ini, saya berupaya menuangkan pandangan, refleksi dan otokritik sebagai aktor kolaborator dalam mengikuti MBKM Desa Cemara batch 3 pada Januari-Juni 2023. Beberapa hal yang ditangkap adalah konsep ‘kesejahteraan’ yang cukup berbeda dalam beberapa komunitas, praktik rendering technical dalam perancangan program intervensi, konsep desa, kondisi desa sasaran, dan pelaksanaan program intervensi yang berhubungan dengan petani; local development actors; monitoring dan evaluasi; serta Antropologi tentang pembangunan.

Development programs held in the form of community empowerments are often seen as positive things for people's welfare. One form of this is “MBKM Desa Cemara”, a field internship program whose central concept is students becoming 'collaborative actors' in the development process: researching, designing, planning, and implementing intervention programs in a targeted village with an 'unusual' approach or called “Cemara” (Cerdas, Mandiri, Sejahtera or Smart, Independent, and Prosperous). However, sometimes reality hits expectations. My experience as an intern at “MBKM Desa Cemara” intrigued me to contemplate, rethink, and relearn how social development or community empowerment occurs. Moreover, from an Anthropological perspective, a paradox in development can be seen; it is called the “rendering-technical” process, a term presented by Tania Li. A perspective highlighting how the complexity of social problems, humans, and livelihood are sought to be resolved technically and systematically in a program, coordinated in a straight and handy way to reach certain targets, goals, or indicators, yet with the standards of experts or outside the community/society itself. Through the intervention program implementation process, a condition where the community empowerment process reflected how the thread between students' capabilities, material and non-material preparation, conditions of the targeted village, and other stakeholders considered as ‘fishing in troubled waters’. In this paper, I attempt to deliver my thoughts, perspectives, reflections, and self-criticism as a collaborator actor in participating in MBKM Desa Cemara Batch 3 in January-June 2023. Throughout the journey, I learned several things I captured such as the diversities of concepts and mindsets of 'welfare' in several communities, rendering technical practices in designing intervention programs, village conception, conditions of the targeted village, and an intervention program related to farmers; local development actors; monitoring and evaluation; Anthropology and Development"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aida Rumaisha
"Kesehatan masyarakat Indonesia merupakan tanggung jawab pemerintah termasuk di dalamnya pemerintah harus bertanggung jawab untuk dapat menjamin masyarakat dapat memperoleh semua bentuk perawatan kesehatan yang berkualitas, aman, efisien. Salah satu fasilitas kesehatan tempat menyelenggarakan praktik kesehatan, khususnya praktik kefarmasian, adalah apotek. Praktik-praktik kefarmasian yang dilakukan di apotek haruslah sesuai dengan regulasi yang berlaku, seperti yang tertuang dalam Peraturan BPOM Nomor 24 Tahun 2021. Peraturan menteri tersebut bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian, menjamin kepastian hukum bagi tenaga kefarmasian, serta untuk melindungi pasien dari kesalahan terkait penggunaan obat. Salah satu yang diatur di dalam peraturan menteri kesehatan tersebut adalah mengenai pengendalian mutu pelayanan kefarmasian di apotek. Pengendalian mutu tersebut sangatlah penting karena bertujuan untuk menjamin bahwa pelayanan kefarmasian yang diberikan di suatu apotek sudah sesuai dengan regulasi yang berlaku. Apotek Roxy yang berlokasi di Pondok Labu, Jakarta Selatan merupakan salah satu apotek yang berlokasi di Indonesia, sehingga Apotek tersebut haruslah menaati regulasi-regulasi yang berlaku di Indonesia, termasuk dalam menaati PERBPOM nomor 24 Tahun 2021. Oleh karena itu, tugas khusus ini ditulis untuk melihat gambaran kesesuaian implementasi penyimpanan obat, termasuk narkotika dan psikotropika, di Apotek Roxy Pondok Labu dengan yang tertera pada Peraturan BPOM Nomor 24 Tahun 2021. Metode yang digunakan adalah dengan melakukan observasi terkait implementasi obat di Apotek Roxy Pondok Labu serta melakukan wawancara dengan apoteker jika implementasi tersebut tidak dapat diamati secara langsung. Setelah itu, hasil implementasi penyimpanan obat yang dilakukan oleh Apotek Roxy dibandingkan dengan Peraturan BPOM Nomor 24 Tahun 2021 dan dihitung persen kesesuaiannya. Hasil yang diperoleh setelah melakukan pengamatan dan wawancara adalah bahwa tingkat kesesuaian penyimpanan obat di Apotek Roxy Pondok Labu dengan Peraturan BPOM nomor 24 tahun 2021 sudah baik dengan nilai kesesuaian terhadap penyimpanan yang diperoleh oleh Apotek Roxy Pondok Labu adalah 90,91%.

Indonesian public health is the government's responsibility, including the government's responsibility to be able to guarantee that the public can obtain all forms of quality, safe and efficient health care. One of the health facilities where health practice is carried out, especially pharmaceutical practice, is a pharmacy. Pharmacy practices carried out in pharmacies must comply with applicable regulations, as stated in BPOM Regulation Number 24 of 2021. This ministerial regulation aims to improve the quality of pharmaceutical services, guarantee legal certainty for pharmaceutical staff, and to protect patients from errors related to drug use. One of those regulated in the minister of health regulation is regarding quality control of pharmaceutical services in pharmacies. Quality control is very important because it aims to ensure that the pharmaceutical services provided in a pharmacy comply with applicable regulations. Roxy Pharmacy located in Pondok Labu, South Jakarta is one of the pharmacies located in Indonesia, so this pharmacy must comply with regulations in force in Indonesia, including complying with PERBPOM number 24 of 2021. Therefore, this special assignment was written to see an overview of the suitability of the implementation of drug storage, including narcotics and psychotropics, at the Roxy Pondok Labu Pharmacy with what is stated in BPOM Regulation Number 24 of 2021. The method used is to make observations related to drug implementation at the Roxy Pondok Labu Pharmacy and conduct interviews with pharmacists if implementation it cannot be observed directly. After that, the results of the implementation of drug storage carried out by the Roxy Pharmacy were compared with BPOM Regulation Number 24 of 2021 and the percentage of conformity was calculated. The results obtained after making observations and interviews are that the level of conformity of drug storage at the Roxy Pondok Labu Pharmacy with BPOM Regulation number 24 of 2021 is good with the conformity value for storage obtained by the Roxy Pondok Labu Pharmacy being 90.91%.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library