Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Ari Bagaskara
Abstrak :
Melakukan hobi pada waktu luang yang dimiliki merupakan sebuah bentuk dari leisure untuk mendapatkan kepuasan tersendiri di luar pekerjaan utama yang dilakukan seseorang. Mainan dapat menjadi medium untuk melakukan hobi, seperti mainan model kit. Modeler merupakan sebutan bagi penghobi yang melakukan proses perakit mainan model kit­-nya, salah satunya gunpla. Gunpla termasuk sebagai mainan model kit yang membutuhkan proses perakitan terlebih dahulu sebelum mendapatkan figure gunpla. Hal tersebut dapat menyalurkan waktu luang yang dimiliki modeler. Gunpla sebenarnya merupakan produk mainan yang hylomorphic, ide perakitan sudah disajikan dalam bentuk part untuk merakit dan buku panduan merakit ketika seseorang membeli satu dus gunpla, modeler hanya tinggal mengikuti panduannya saja. Namun, modeler dapat menentang sudut pandang hylomorphic dengan melakukan proses perakitan yang tidak sesuai dengan ide awal perakitan yang disajikan dalam buku panduan merakit gunpla. Berinteraksinya self dan others, modeler dengan material perakitan dan lingkungan sosialnya membentuk pengalaman modeler ketika sedang merakit gunpla sehingga dia dapat keluar dari pandangan hylomorphic. Kreativitas muncul sebagai hasl berinteraksinya self (modeler) dan others (material perakitan dan lingkungan sosialnya). Zaku challenge yang dilakukan modeler anggota Build Gunpla Club dapat menjadi gambaran proses perakitan gunpla dapat menentang sudut pandang hylomorphic dan munculnya kreativitas hasil interaksi self dan other, modeler dengan material perakitan dan lingkungan sosialnya. ......Doing a hobby in a free time is a form of leisure to get his own satisfaction outside from his main work. Toys can be a medium for hobbies, such as toys model kit. A modeler, the hobbyist who carries out the process of assembling his own model kit, one of which is gunpla. Gunpla is a toys model kit that includes the assembly process to get figure of gundam. This hobby can conduct the modeler's free time. In fact, gunpla is a hylomorphic toy product, the idea assembly has been presented in the form of parts and guide book to assembly when someone buys a gunpla, the modeler only needs to follow that guide book. However, the modeler can challenge the hylomorphic point of view by make the assembly different from the guide book that are based on the modeler's experience. Interaction with self and others, the modeler with assembly material and socio-cultural, shapes the modeler experience while assembling the gunpla to get out from the hylomorphic point of view. Creativity emerges as a result of interaction with self and others. The Zaku challenge made by the Build Gunpla Club could illustrate the gunpla assembly process to oppose the hylomorphic point of view and emergence of creativity as a result of self and other interaction, the modeler with assembly material and its socio-cultural.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfayto Krishna Hadyan
Abstrak :
Perubahan tutupan lahan telah terjadi secara global termasuk juga di wilayah Asia Tenggara yang telah mengalami perubahan penggunaan lahan yang dramastis. Perubahan tersebut secara khusus terjadi pada perkebunan kelapa sawit yang meningkat dengan melakukan penebangan hutan yang memicu berbagai permasalahan lingkungan, termasuk di DAS Batanghari. DAS Batanghari merupakan DAS besar dengan luas sekitar 4,5 juta hektar dan masuk sebagai DAS Kritis akibat perubahan tutupan lahan. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi tren perubahan tutupan lahan DAS Batanghari pada priode 1985-2020 dan mensimulasikan perubahan tutupan lahan hingga tahun 2040 menggunakan model Land Change Modeler. Hasil penelitian menunjukkan selama periode 1985-2020 terjadi tren perubahan hutan menjadi pertanian lahan kering berupa perkebunan sawit dan karet dikarenakan terjadinya perubahan kebijakan berupa otonomi daerah pada tahun 2001 dengan simulasi tahun 2040 menghasilkan perubahan dengan tren yang terus berlanjut. ......Land cover changes have occurred globally, including in the Southeast Asian region which has experienced dramatic changes in land use. These changes specifically occurred in oil palm plantations which increased by logging forests which triggered various environmental problems, including in the Batanghari watershed. The Batanghari watershed is a large watershed with an area of around 4.5 million hectares and is included as a Critical Watershed due to changes in land cover. So this research was conducted with the aim of identifying the trend of land cover change in the Batanghari watershed in the period 1985-2020 and simulating land cover change until 2040 using the Land Change Modeler model. The results of the study show that during the 1985-2020 period there was a trend of changing forests into dry agricultural land in the form of oil palm and rubber plantations due to policy changes in the form of regional autonomy in 2001 with a 2040 simulation resulting in changes with an ongoing trend.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Wayan Gede Krisna Arimjaya
Abstrak :
Deforestasi di Kalimantan Timur perlu dikendalikan melalui pemodelan perubahan tutupan lahan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis klasifikasi dan validasi peta penutup lahan multi temporal, menganalisis investigasi model optimal, dan mensintesis prediksi tutupan lahan tahun 2036 serta analisis pola spasial perubahan tutupan lahan 2016-2036. Pemodelan perubahan tutupan lahan menggunakan pendekatan Multilayer Perceptron melalui pemilihan periode dan interval kalibrasi optimal untuk menghasilkan model yang akurat dan objektif. Empat belas skenario interval kalibrasi disusun menggunakan 11 peta penutup lahan yang diklasifikasi dari Citra Landsat Time Series menggunakan metode Random Forest pada lingkungan komputasi awan Google Earth Engine. Simulasi pemodelan menggunakan modul Land Change Modeler dengan mempertimbangkan 14 variabel pendorong. Hasil klasifikasi menunjukkan akurasi yang baik dengan Overall Accuracy 71,43-85,14% dan nilai Kappa 0,667-0,827. Periode dan interval kalibrasi optimal untuk memprediksi tutupan lahan tahun 2036 adalah periode 2016-2021 dengan interval 5 tahun dan dengan lama prediksi tiga kali periode kalibrasi. Perubahan tutupan lahan berupa fenomena deforestasi dan reforestasi ditemukan di kawasan pertambangan, perkebunan, dan hutan produksi. Hasil analisis spasial menemukan adanya penurunan luas tutupan hutan dari tahun 2016 hingga 2021 dengan laju deforestasi 651 km2/tahun. Diperkirakan luas tutupan hutan tahun 2036 masih tersisa 69.203 km2. Sebagian besar perubahan tutupan lahan terjadi pada kemiringan tanah kurang dari 4 derajat pada ketinggian di bawah 100m. Topografi merupakan variabel yang paling berpengaruh dalam mendorong perubahan tutupan lahan di Kalimantan Timur. ......Deforestation in East Kalimantan needs to be controlled through land cover change modeling. This study aims to analyze the classification and validation of multi-temporal land cover maps, analyze optimal model investigations, synthesize land cover predictions in 2036, and analyze spatial patterns of land cover changes in 2016-2036. Land cover change modeling uses the Multilayer Perceptron approach by selecting the suitable calibration period and intervals to produce an accurate and objective model. Fourteen calibration interval scenarios were prepared using 11 land cover maps classified from Landsat Time Series images using the Random Forest method in the Google Earth Engine cloud computing environment. The modeling simulation uses the Land Change Modeler module by considering 14 driving variables. The classification results show good accuracy, with an Overall Accuracy of 71.43-85.14% and a Kappa value of 0.667-0.827. The optimal calibration period and interval to predict land cover in 2036 is the 2016-2021 period with 5-year intervals and three times the calibration period. Changes in land cover in the form of deforestation and reforestation are found in mining areas, plantations, and production forests. The spatial analysis results found a decrease in forest cover area from 2016 to 2021 with a deforestation rate of 651 km2/year. It is estimated that in 2036 there will still be 69,203 km2 of forest cover remaining. Most land cover changes occur at less than 4 degrees land slopes at elevations below 100m. Topography is the most influential variable driving land cover change in East Kalimantan
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library