Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ginanjar Satria Putra
Abstrak :
Interpretasi merupakan proses yang penting dalam penentuan posisi dan geometri reservoar. Akan tetapi proses interpretasi dalam PSTM masih memiliki keterbatasan imaging dan mengakibatkan kesalahan dalam interpretasi. Terlebih untuk lapangan yang memiliki variasi kecepatan secara lateral. Variasi kecepatan secara lateral akan mengakibatkan pembelokan sinar gelombang yang mengakibatkan perekaman gelombang tidak hiperbola. Pencitraan bawah permukaan ketika terd apat adanya variasi kecepatan lateral yang besar sehingga menyebabkan terjadinya pembelokan sinar pada batas lapisan, nonhyperbolic moveout, dan struktur lapisan yang kompleks harus dilakukan dengan prestack depth migration (PSDM). PSDM merupakan teknik migrasi sebelum stacking dalam kawasan kedalaman. Dibandingkan PSTM, PSDM lebih memperhatikan travel time. Untuk melakukan PSDM dibutuhkan geometri reflektor dan model kecepatan interval yang mendekati model bumi sebenarnya. Model kecepatan interval yang digunakan masih diasumsikan isotropi sehingga hasil seismik yang dihasilkan belum akurat secara posisi ataupun image. Oleh karena itu dibutuhkan parameter anisotropi untuk memperbaiki masalah tersebut. Jenis anisotropi yang akan digunakan adalah Vertical Transverse Isotropy(VTI) dimana sumbu simetri anisotopi berarah verikal. Parameter anisotopi yang digunakan adalah ε dan δ. Delta (δ) adalah parameter anisotropi gelombang P pada near vertical sedangkan epsilon merupakan parameter anisotropi gelombang P pada near horizontal. Secara praktis, delta (δ) berhubungan dengan level posisi reflekktor sedangkan epsilon lebih berhubungan dengan koreksi far offset yaitu efek hockeystick Dengan melakukan PSDM anisotropi, pemodelan secara vertical dan horizontal akan lebih akurat sehingga diharapkan dapat mengurangi kesalahan dalam interpretasi. ...... Seismic interpretation is a crusial step in reservoar position and geometri determining. But then interpretation process in PSTM data which has limited on imaging will appear interpretation pitfalls. Moreover for field wich has strong lateral velocity variation. Strong lateral velocity variation will bend the ray which will create unhiperbolic moveout. Imaging subsurface in existence with strong lateral velocity variation causes ray bending at layer boundary, non-hyperbolic moveout, and complex overburden structures needs prestack depth migration (PSDM). PSDM is before stacking migration technique in depth domain. As compared to PSTM, PSDM more does honour to travel time. PSDM needs reflector geometry and interval velocity model which resemble to the sub surface model. The interval velocity model which is used still assumes isotropy condition. It makes imaging is not precise both in position and imaging. Therefore, anisotrophy media assuming is required to solve those issues. Vertical Tranverse Isotropy (VTI) is anisptrophicallly medium approximation with vertical symmetry axis. ε and δ are anisotropic Thomsen parameter which will be applied in this research. Delta (δ) is near vertical P wave anisotropy parameter whereas epsilon (ε) is near horizontal P wave anisotropy parameter. Practically, delta (δ) related with reflector position (well seismic tie) whereas epsilon related with far offset correction called hockeystick effect. Application of anisotropic PSDM with the real data shows significant improvement in lateral and vertical positioning that approaches true model, if compare to isotropic PSDM. The image itself is better than the isotropic PSDM that shows strong and continue reflectors amplitudes
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T42247
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Poetri Monalia
Abstrak :
Kualitas penampang seismik, khususnya pada daerah yang memiliki struktur geologi komplek sangat sukar untuk diinterpretasikan. Pada saat ini, banyak geoscientist yang menggunakan pengolahan data seismik dengan tujuan untuk memperoleh kenampakan perlapisan pada penampang seismik sebaik-baiknya. Dalam meningkatkan kualitas dari penampang seismik, diperlukan model kecepatan interval yang akurat. Tomografi refleksi waktu tempuh merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk memperbaiki model kecepatan interval. Metode tomografi refleksi waktu tempuh merupakan metode tomografi seismik yang terdiri dari 2 (dua) buah proses utama, yaitu pemodelan ke depan dan pemodelan ke belakang. Pada proses pemodelan ke depan, nilai dari waktu tempuh suatu data seismik sintetis akan diestimasi dengan menggunakan metode penelusuran jejak sinar (metode resiprokal). Berdasarkan hasil estimasi waktu tempuh tersebut, pemodelan kecepatan akan diperbaiki secara iteratif dengan pemodelan ke belakang. Pada tesis ini permasalahan pemodelan ke belakang akan diselesaikan dengan metode Simultaneous Iterative Reconstruction Technique (SIRT). Setiap metode diselesaikan dengan algoritma yang dituliskan dalam skrip MatLab. ......Geo-scientists have always had a hard time to interpret a complex geological structure. To fulfill the need of having an interpretable cross section of seismic data, there are more researchers developing the seismic data processing. The quality of the seismic section could be improved by an accurate interval velocity model. In this thesis, a more accurate interval velocity will be achieved by applying travel time tomography reflection method. Travel time tomography reflection method is divided into two processes, which are forward tomography and inverse tomography. In forward tomography, the travel time of rays penetrating in a sintetic model are estimated by using ray tracing method (reciprocal method). The estimated travel time model then becomes the input for inverse tomography. In order to generate velocity model iteratively, Simultaneous Iterative Reconstruction Technique (SIRT) algorithm is used to find the solution for inverse tomography. Every method in this whole process is solved by writing the algorithms in MatLab script.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
T29592
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library