Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Edi Sugiarto
Abstrak :
Tujuan Penelitian ini adalah untuk membandingkan kemampuan dua teknik sebagai pendekatan untuk memperoleh nilai pasar ekuitas yang dipakai untuk memprediksi kepailitan yaitu metode arus kas dan metode harga pasar saham (stock price), dengan menggunakan model merton dan KMV. Cooperstein, Pennacchi, dan Redburn(1995) dalam penelitiannya memberikan sebuah metode untuk mengestimasi nilai pasar ekuitas untuk mencari nilai pasar aset dan volatilitas aset bank dengan menggunakan data arus kas bank yang didapat dari laporan keuangan bank (laba rugi). Cara ini memungkinkan bank yang tidak go public bisa menghitung distance to default dan probability of default menggunakan model kuantifikasi yang ada untuk mengukur resiko kreditnya. Kemudian dua teknik tersebut diperbandingkan dengan ADZ Score yang merupakan alat ukur kerapuhan bank berdasarkan rasio-rasio dari laporan keuangan. Berdasarkan analisa hasil penelitian keduanya memiliki kekuatan dan kelemahan masing-masing, metode arus kas menghasilakan angka probability of default diatas 50% untuk 13 sampel bank. Sedangkan metode harga saham angka probablity of default sangat bervariatif yaitu kurang dari 1% hingga 48%. ......The purpose of this research is to compare the ability of two methods to measure market value of equity for predicting probability of default encompasses cash flow and stock price method by using Merton's model and KMV. Cooperstein, Pennacchi, and Redburn (1995) in their research give a method to estimate market value of asset and asset volatility of bank by using cash flow data from bank?s financial report (profit and loss). This method is useful for non-listing (private) banks to calculate distance to default and probability of default using quantitative model for measuring its credit risk. The results of these two methods are compared to ADZ Score which it is a measurement tool of insolvency bank base on financial report ratios. Based on result analysis both of them have their own advantages and weaknesses, cash flow method effect to the number probability of default over 50% for 13 bank's sample. Conversely stock price?s method gives wide variety of default probability result less than 1% up to 48% for those bank's sample.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T46271
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Titis Fatarina Mahfirah
Abstrak :
Studi pada karakteristik risiko dan return telah mendapat perhatian yang besar. Beberapa studi pada literatur keuangan perusahaan telah menguji apakah risiko default memiliki pengaruh terhadap return saham perusahaan, akan tetapi hasilnya seringkali bervariasi dan menjadi perdebatan. Penelitian terdahulu memperoleh hasil empiris yang bervariasi karena mengacu pada indikator risiko default dan sample dari pasar ekuitas yang berbeda. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh risiko default terhadap pengembalian ekuitas menggunakan data yang diambil dari perusahaan-perusahaan non-keuangan pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Indonesia untuk periode penelitian 2008-2017. Penelitian ini menggunakan model Merton (1974) seperti yang dilakukan Vassalou & Xing (2004) untuk membangun proxy dari risiko default. Kelebihan dari model ini adalah mempertimbangkan volatilitas pada asset perusahaan dalam mengestimasi risiko default. Dengan metode ini, perusahaan dapat memiliki tingkat ekuitas dan hutang yang serupa, namun bisa saja memiliki probabilitas default yang sangat berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa risiko default memiliki pengaruh yang positif dan signifikan pada pengembalian ekuitas. ......The study of the characteristics of risk and return has received great attention. Several studies in finance literature have tested whether default risk has an influence on company's stock returns, but the results are often conflicting. Previous research derive varying empirical results because they refer to default risk indicators and samples from different equity markets. The main objective of this study is to evaluate the effect of default risk on stock return using data taken from non-financial companies on the Indonesia Composite Index (IDX Composite) in Indonesia for the 2008-2017 research period. This study uses Merton (1974) model as done by Vassalou & Xing (2004) to build a proxy for the risk of default. The advantage of this model that it considers the volatility of company's assets in estimating default risk. Companies can have similar levels of equity and debt, but possibly have very different default probabilities. The results of the study show that default risk has a positive and significant effect on equity returns.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T54152
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Yasserarafat
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini membahas Estimasi resiko kebangkrutan merupakan komponen penting bagi perusahaan yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Untuk mencegah dan mengantisipasi resiko kebangkrutan tersebut, perlu adanya suatu model estimasi yang dapat memprediksi kebangkrutan terhadap perusahaan.kemudian dilakukan validasi model terhadap keadaan kebangkrutan nyata yang terjadi. diharapkan secara statistik maupun secara akurasi model tersebut dapat memprediksi kebangkrutan nyata, sehingga manfaat dari penelitian dapat dirasakan secara nyata untuk pihak terkait. Model penelitian yang digunakan merupakan replikasi model Merton- KMV yang digunakan oleh Merxe Tudela dan Garry Young dengan menggunakan data Indonesia sehingga dapat terlihat bagaimana karakteristik resiko dari perusahaan yang ada di Indonesia. Hasil analisis menunjukan bahwa Merton-KMV model secara stastistik berpengaruh signifikan terhadap potensi kegagalan yang dihadapi perusahaan.Selain itu, nilai estimasi model tersebut mampu membedakan perusahaan yang mengalami kegagalan maupun yang tidak.Namun, interpretasi terhadap model ini perlu dilakukan secara hati – hati dikarenakan keterbatasan data yang ada di Indonesia.
ABSTRAK
This thesis discusses the bankruptcy risk estimation is a critical component for companies that have been listed on the Indonesia Stock Exchange. To prevent the risk of bankruptcy and anticipate the need for an estimation model that can predict the bankruptcy of the company. then validated the model against actual state of the bankruptcy case. and is statistically expected accuracy of the model can predict the real bankruptcy, so that the benefits of research can be felt real to related parties. The model used in this study is a replication of Merton-KMV models used by Merxe Tudela and Garry Young using Indonesian data so it can be seen how the risk characteristics of the companies that exist in Indonesia. The results of the analysis showed that the Merton-KMV model as a statistical significant effect on the company faced a potential failure. In addition, the estimated value of the model is able to distinguish companies that have failed or not. However, interpretation of these models needs to be done carefully - be due to limitations of the existing data in Indonesia.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rendi Pratama
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini menguji apakah model Merton dapat memprediksi dengan tepat kemungkinan kebangkrutan perusahaan tercatat di Indonesia. Penulis menguji model Na ? ve Merton atas seluruh perusahaan tercatat di Indonesia per31 Desember 2016 dengan membandingkan pengujian antara perusahaan dengan rekam jejak sehat indeks LQ-45 dan Bisnis-27 dan perusahaan dengan isu going concern, perbandingan antara kondisi pasar normal dan krisis, perbandingan antar industri, dan perbandingan tingkat floating saham. Hasil dari pengujian menunjukkan bahwa model Na ? ve Merton dapat membedakan antar kelompok yang diuji dengan perusahaan yang memiliki isu going concern dan pengujian pada kondisi pasar krisis memiliki tingkat potensi kebangkrutan perusahaan yang lebih tinggi. Namun nilai potensi kebangkrutan yang dihasilkan oleh model Na ? ve Merton dalam pengujian di Indonesia memiliki rata-rata yang relatif terlalu rendah sehingga belum tentu dapat merepresentasikan tingkat potensi kebangkrutan perusahaan tercatat tersebut.
ABSTRACT
This thesis tests whether the Merton model can precisely predict the probability of default for listed companies in Indonesia as of December 31, 2016. The writer tests model rsquo s performance by comparing the result based on listed companies rsquo health companies in well performing indexes compared to companies with going concern issues , stock market period normal condition compared to crisis , business sectors, and floating shares. The result of the tests is the model to some extent could define each comparison during the test in which companies with going concern issues tends to have higher probability of default compared to well performing companies and all companies during stock market crisis tends to have higher probability of default compared to normal condition. However, the overall result of the model tends to be undervalued with low probability of default, even for companies with going concern issues, therefore couldn rsquo t correctly represent listed companies rsquo probability of default in Indonesia.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T50702
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library