Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 32 dokumen yang sesuai dengan query
cover
New Jersey: John Wiley & Sons, 2004
658.3 ONS
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmi Tristrin Hajar
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui dan menguji secara empiris faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja modal intelektual perbankan dengan menggunakan variabel berupa investasi pada sistem teknologi informasi, hambatan masuk industri, efisiensi investasi pada modal intelektual, efisiensi bank, risiko bank, dan profitabilitas bank. Sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bank-bank yang terdaftar pada BEI untuk periode tahun 2007-2011 dan terpilih 24 bank yang menjadi sampel. Hasil regresi menyimpulkan bahwa hambatan masuk industri, efisiensi investasi pada modal intelektual dan efisiensi bank berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja modal intelektual perbankan. Tingkat profitabilitas bank berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja modal intelektual perbankan. Sedangkan investasi pada sistem teknologi informasi dan risiko bank tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja modal intelektual perbankan.
ABSTRACT
The focus of this study is to identify and examine empirically the factors that affect intellectual capital performance in the banks such as investments in systems of information technology, barriers entry, the efficiency of investment in intellectual capital, bank efficiency, bank risk and profitability of banks. The research sample used in this study is banking companies that listed on the Indonesia Stock Exchange for the period 2007-2011 and selected 24 banks as samples. Regression result concluded that entry barriers, the efficiency of investment in intellectual capital and bank efficiency have significant negative effect on the performance of the banking intellectual capital. Bank profitability has significant positive effect on the performance of the banking intellectual capital. While investment in information technology systems and the bank's risk do not significantly influence the performance of the banking intellectual capital.
2013
S45388
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Istiqomah
Abstrak :
ABSTRAK
Pertumbuhan ekonomi wilayah di satu sisi dimotori oleh salah satunya modal manusia sedangkan di sisi lain pertumbuhan ekonomi itu sendiri memicu kesenjangan yang berakibat pada kesejahteraan manusia, sehingga dalam penelitian ini ingin mengetahui konstruksi spasial antara kesenjangan ekonomi dan pembangunan modal manusia di Provinsi Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan analisis location quotient LQ , gini ratio, dan tipologi klassen dalam menemukan kondisi kesenjangan dan membangun konstruksi dengan menggunakan analisis deskriptif. Konstruksi spasial antara kesenjangan pembangunan ekonomi wilayah dan modal manusia menunjukkan pola daerah maju dengan modal manusia tinggi terpusat di sekitar Kota Surabaya, hal ini dipengaruhi oleh posisinya sebagai pusat pemerintahan, pelayanan, atau letaknya yang berdekatan dengan pusat pertumbuhan, dimana faktor kepadatan penduduk dan struktur ekonomi mempengaruhi pertumbuhan ekonomi wilayah tersebut, sedangkan daerah tertinggal dengan modal manusia rendah mendominasi sebagian besar wilayah di Propinsi Jawa Timur yang memiliki karakteristik rural dengan basis sektor primer yang dipengaruhi oleh rendahnya kepadatan penduduk dan kualitas pembangunan manusia, terbatasnya aksesibilitas dan belum masuknya teknologi dalam pengelolaan sumber daya alam.
ABSTRACT
Regional economic development driven by human capital, while on the other hand economic development itself trigger gaps that result in human well being, so this study wanted to know spatial construction between economic inequality and human capital development in East Java Province. This study uses Location Quotient analysis LQ , Gini ratio, and Klassen typology in finding gaps and building construction conditions by using descriptive analysis. Construction spatial between regional economic development and human capital disparities shows the pattern where rapid growth high human capital region centered around Surabaya city, it is influenced by its position as a center of government, services, and located adjacent to the center of growth, where population density and economic structure factor affect economic growth of this region, while relatively backward region low human capital region dominates most areas in East Java Province which has rural characteristics and primary sectors base that are affected by low population density and quality of human development, limited accessibility and limited technology in management of natural resources.
2016
T47121
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rionanda Dhamma Putra
Abstrak :
Indonesia adalah negara dengan ketimpangan antarwilayah yang tinggi. Nilai Indeks Williamson sebesar 0,76 pada tahun 2016 menunjukkan kesenjangan ekonomi yang lebar antara Indonesia bagian Barat dan Timur. Hal ini seharusnya tidak terjadi dalam paradigma Neoklasik karena Indonesia Timur akan memiliki kekuatan sentripetal yang menarik aktivitas ekonomi. Oleh karena itu, penelitian ini akan menguji pengaruh faktor-faktor seperti lokasi, ketimpangan kaya-miskin, ketimpangan miskin-miskin, dan demokrasi terhadap modal manusia di Indonesia serta hubungan dua arah antara modal manusia dan kemakmuran ekonomi di Indonesia. Penelitian ini menggunakan model regresi variabel instrumental (IV) panel simultan dalam penelitian ini. Hasil dari penelitian ini akan memberikan kontribusi pada bukti empiris pengaruh ketimpangan dalam hal pendapatan dan kualitas demokrasi, terhadap modal manusia. Oleh karena itu, model ini menemukan bahwa ketimpangan kaya-miskin merupakan satu-satunya faktor signifikan yang berhubungan dengan modal manusia di seluruh wilayah di Indonesia, di mana setiap kenaikan 1% akan menurunkan kualitas modal manusia sebesar 0,06-0,21%. Kemakmuran ekonomi dan modal manusia juga memiliki hubungan yang positif signifikan di Indonesia bagian Barat dan Timur. Oleh karena itu, disimpulkan bahwa ketimpangan sosial ekonomi merupakan satu-satunya faktor signifikan dari dinamika kelembagaan yang berhubungan dengan kualitas modal manusia, dan hubungan rekursif juga terjadi antara modal manusia dan kemakmuran ekonomi di Indonesia dari tahun 2010 hingga 2021. ......Indonesia is the country with a high degree of interregional inequality. The Williamson Index score of 0.76 in 2016 shows a wide economic gap between Western and Eastern Indonesia. That should not happen in the Neoclassical paradigm because Eastern Indonesia will have a centripetal force that attracts economic activity. Hence, this research will examine the influence of factors like location, rich-poor inequality, poor-poor inequality (poverty severity), and democracy on the human capital in Indonesia and the two-way relationship between human capital and economic prosperity in Indonesia. It would employ a simultaneous panel instrumental variable (IV) regression model in this examination. The result of this research would contribute to the empirical proof of inequality's influence, in terms of income and the quality of democracy, on human capital. Hence, this model found out that rich-poor inequality is the only significant factor that relates to human capital across Indonesia's regions, with a 1% increase would reduce human capital quality by 0.06-0.21%. Economic prosperity and human capital also had positive significant relationships in Western and Eastern Indonesia. Therefore, this paper conclude that socioeconomic inequality is the only significant factor from institutional dynamics that relates to human capital quality, and a simultaneous two-way relationship also exists between human capital and economic prosperity in Indonesia from 2010 to 2021.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Ayu Lestari
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untukĀ  menganalisis pengaruh antara kejadian bencana alam, kerugian modal manusia dan kerugian modal finansial terhadap aliran masuk FDI. Hasil ini menemukan bahwa kejadian bencana alam, kerugian modal manusia yang diwakili oleh variabel meninggal, dan kerugian finansial yang diwakili oleh kerusakan infrastruktur berpengaruh terhadap penurunan FDI. Kejadian bencana alam dapat menghancurkan berbagai fungsi di suatu negara seperti modal produktif dan modal manusia sehingga menimbulkan kehilangan tenaga kerja terampil serta mengakibatkan relokasi pemulihan ekonomi yang seharusnya dilakukan untuk pembangunan sumber daya suatu wilayah, dialihkan karena adanya kerusakan infrastruktur yang menopang sektor produksi. Fenomena tersebut menyebabkan investor memindahkan investasinya ke wilayah lain sebagai bentuk evaluasi risiko dan strategi dari perusahaan. ......This study aims to analyze the effect of natural disasters, human capital losses and financial capital losses on FDI inflows. These results find that the occurrence of natural disasters, loss of human capital as represented by the variable died, and financial losses as represented by damage to infrastructure have an effect on the decline in FDI. Natural disasters can destroy various functions in a country such as productive capital and human capital, causing loss of skilled workers and causing the relocation of economic recovery which should be carried out for the development of a region's resources, diverted due to damage to infrastructure that supports the production sector. This phenomenon causes investors to move their investments to other areas as a form of evaluating the risk and strategy of the company.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syekhan Adesia Ramadhan
Abstrak :
Penelitian ini menganalisis pengaruh anggaran infrastruktur dan anggaran modal manusia ketimpangan di Indonesia menggunakan model koreksi kesalahan vektor (VECM). Data yang digunakan adalah data sekunder di tingkat nasional untuk tahun 1980 sampai dengan 2018 yaitu anggaran pemerintah untuk infrastruktur dan sumber daya manusia, angka inflasi, tingkat pengangguran, dan rasio Gini. Penelitian ini menggunakan anggaran pemerintah untuk infrastruktur dan sumber daya manusia sebagai persentase dari total anggaran pemerintah dan sebagai persentase dari PDB. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam istilah Anggaran pendek pemerintah untuk infrastruktur berpengaruh positif signifikan melawan ketidaksetaraan. Namun, dalam jangka panjang anggaran pemerintah sebesar infrastruktur memiliki pengaruh yang signifikan dalam mengurangi ketimpangan. Di sisi itu jika tidak, anggaran pemerintah untuk sumber daya manusia dalam jangka pendek akan berpengaruh signifikan negatif terhadap ketidaksetaraan. Namun, dalam jangka panjang anggaran tersebut pemerintah untuk modal manusia telah memperburuk ketimpangan secara signifikan. ......This study analyzes the effect of infrastructure budgets and human capital budgets inequality in Indonesia using a vector error correction model (VECM). The data used are secondary data at the national level for the years 1980 to 2018, namely the government budget for infrastructure and human resources, inflation rates, unemployment rate, and the Gini ratio. This study uses the government budget for infrastructure and human resources as a percentage of the total government budget and as a percentage of GDP. The results of this study indicate that in terms The government's short budget for infrastructure has a significant positive effect against inequality. However, in the long run the government budget as large as infrastructure has a significant effect in reducing inequality. On the other hand, if not, the government budget for human resources in the short term will have a significant negative effect on inequality. However, in the long term the government's human capital budget has exacerbated inequality significantly.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tasya Salensia
Abstrak :
Penelitian ini mempelajari faktor-faktor yang memengaruhi keputusan individu untuk berpindah dari pekerjaan bergaji ke kewirausahaan di Indonesia. Studi ini meneliti efek dari faktor modal manusia kewirausahaan (kemampuan kognitif, toleransi risiko, kepribadian kewirausahaan, dan tingkat pendidikan) serta faktor kepemilikan aset. Penelitian ini juga hendak menginvestigasi keberadaan segmentasi, yakni antara wirausaha dengan orientasi menumbuhkan usaha dan wirausaha dengan orientasi mencari nafkah secukupnya, yang mana diproksi menggunakan keberadaan pekerja tetap dalam usaha. Penelitian ini menjalankan regresi multinomial logit terhadap data Indonesia Family Life Survey (IFLS) tahun 2007/2008 dan 2014/2015. Studi ini menemukan bukti- bukti yang mendukung keberadaan segmentasi pelaku kewirausahaan di Indonesia. ......This study explores the factors influencing individuals' decisions to transition from salaried job to entrepreneurship in Indonesia. It focuses on human capital factors (cognitive ability, risk tolerance, entrepreneurial personality, and education level) and asset ownership. Additionally, this research investigates the existence of segmentation, namely entrepreneur with orientation towards business growth and self-employed with orientation towards sustenance, which is proxied using the existence of full-time worker employed by the business. The study employs multinomial logit regression using data from the Indonesia Family Life Survey (IFLS) for the years 2007/2008 and 2014/2015. The study finds evidence of entrepreneurship segmentation in Indonesia.
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuni Kasmawati
Abstrak :
Pergeseran paradigma tentang modal dasar sebuah organisasi pada dekade saat ini mengalami lompatan. Modal manusia memiliki peran sentral dalam kesuksesan sebuah organisasi. Paper ini memberikan tinjauan literatur yang memfokuskan hubungan antara human capital dan kinerja karyawan. Penerapan tinjauan literatur yang ada memungkinkan untuk mengungkap dua masalah utama yaitu 1). Menganalisis hubungan human capital dengan kinerja karyawan 2).Manajemen modal manusia. Semakin banyak penelitian telah mencoba untuk menunjukkan hubungan antara sumber daya manusia dan kinerja karyawan.
Jakarta: Pusat Kajian Ilmu Ekonomi (Puskanomi) Universitas Indraprasta PGRI, 2017
330 JABE 3:4 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rahma Nurhamidah
Abstrak :
Abstract High inequality rate that tend to decrease every year indicated poor area has reach growth higher than rich area or convergence income. This study aims to analyze income convergence in Sumatera Selatan province used Dynamic Panel. The result shows the existence of income convergence in Sumatera Selatan. But, this condition require six years to decrease inequality between area. Mean year schooling and capital not significantly effect income convergence. Length of street have small contribution in improving per capita income although have positive significant impact. All factor are human capital investment and physical capital investment that have impact to income convergence. It is cause require long time for six year to reach income convergence in Sumatera Selatan. Optimalization of human capital dan physic capital will faster income convergence between area in Sumatera Selatan. Keywords: Conditional Beta Convergence; Human Capital; Physical Capital Abstrak Kesenjangan pendapatan antar-kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) yang cenderung besar menunjukkan tingginya ketimpangan yang terjadi. Studi ini bertujuan menganalisis konvergensi pendapatan dengan sigma convergence dan beta conditional convergence di Provinsi Sumsel pada tahun 2006-2012. Hasil analisis dengan menggunakan First Difference General Method of Moment (FD-GMM) menunjukkan terjadinya konvergensi pendapatan dan diperlukan 22 tahun untuk mengurangi setengah ketimpangan yang terjadi dengan melibatkan modal manusia dan modal fisik, yang menunjukkan lambatnya proses konvergensi tersebut di Provinsi Sumsel. Hal ini disebabkan oleh panjang jalan yang memberikan kontribusi kecil terhadap PDRB per kapita. Oleh karena itu, modal manusia dan modal fisik khususnya panjang jalan perlu dioptimalkan untuk mempercepat terjadinya konvergensi pendapatan antar-kabupaten/kota di Provinsi Sumsel.
2016
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ferry Sofwan Arif
Abstrak :
Pekerja sektor pertanian dari segi kualitas, dipenga-ruhi mutu modal manusia, yang meliputi variabel pendidikan, kesehatan, dan keamanan. Sedangkan faktor demografi yang terdiri dari fertilitas, mortalitas, dan migrasi akan mempe-ngaruhi kuantitas pekerja. Faktor lain yang berpengaruh pa-da pekerja pertanian adalah permasalahan sosial-ekonomi dan pengembangan investasi yang diikuti penggunaan teknologi, akan meningkatkan proses produksi. Peningkatan mutu modal manusia, baik dari segi kualitas dan kuantitas, sosial-ekonomi , maupun penggunaan teknologi akan mempengaruhi proses produksi di sektor pertanian, melalui meningkatnya produktivitas pekerja, sehingga pembangunan pertanian diha-rapkan selalu dapat tumbuh berkembang. Melalui peningkatan produktivitas, akan meningkat pula kesejahteraan pekerja, karena dapat dipenuhinya kebutuhan pangan, sandang dan papan, sehingga pekerja pertanian yang makin sejahtera akan mengentaskan kemiskinan yang masih banyak dialami masyarakat tani. Dengan demikian, peningkatan kesejahteraan pekerja akan mempengaruhi semakin meningkatnya mutu modal manusia. Tesis ini membahas peranan mutu modal manusia yang men-jadi perhatian utama dalam pembangunan pertanian di pedesaan Jawa. Hal tersebut dilakukan sehubungan dengan keberhasilan swasembada pangan dan perlu lebih dikembangkannya keterse-diaan bahan baku sektor pertanian, sedangkan di pihak lain, pergeseran tenaga potensial ke luar sektor pertanian dan semakin sempitnya lahan pertanian di pulau Jawa, karena alih fungsi, merupakan sebagian besar permasalahan pembangunan pertanian. Pembahasan mutu modal pekerja pertanian dimak-sudkan untuk mempelajari perkembangan pekerja, tidak hanya dari segi kuantitasnya, tetapi yang terpenting dari segi kualitasnya. Penjabaran peningkatan mutu modal manusia, di-perhatikan melalui kualitas pendidikan dan fasilitas kesehatan. Peningkatan produktivitas pekerja berkaitan dengan luas lahan produktif sebagai pengaruh faktor sosial-ekonomi dan dipengaruhi kepadatan penduduk yang merupakan faktor demografi. Adapun pekerja dari segi jumlah, yaitu persentase pekerja subsektor tanaman pangan, kesejahteraan/kemiskinan pekerja, dan mutunya akan berpengaruh pada perbaikan proses produksi dan penggunaan mesin pengolah tanah, yang pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas pekerja. Data yang digunakan dalam menelaah peranan mutu modal manusia pada pembangunan pertanian di pedesaan Jawa, adalah hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) tahun 1987 di propinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, serta data lain publikasi Biro Pusat Statistik. Unit analisis yang digunakan adalah data kabupaten yang didapat-kan dari sampel data individu penduduk berumur 10 tahun ke atas, yang bekerja di sektor pertanian dan bertempat ting-gal di pedesaan. Produktivitas pekerja pertanian, yang merupakan ukuran secara sempit dari pembangunan pertanian, sebagai variabel tak bebas, sedangkan variabel bebas ter-diri dari : persentase pekerja tanaraan pangan, rata-rata lamanya pendidikan pekerja, jumlah puskesmas, luas lahan produktif, kepadatan penduduk, jumlah mesin pengolah tanah, dengan indikator propinsi dan kemiskinan. Alat analisis yang digunakan adalah model fungsi pro-duksi Translog (transcendental logaritJmic), yang digunakan untuk analisis Statistik dalam rangka mengetahui asosiasi produktivitas pekerja dengan beberapa variabel bebas. Sedangkan analisis deskriptif dilakukan untuk mempelajari produktivitas rata-rata pekerja menurut masing-masing variabel bebas melalui tampilan tabel dan hasil tabulasi silang. Pengolahan data menggunakan paket program Statistical Analysis Systea (SAS), pada Ruang Komputasi Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Berdasarkan model-model fungsi translog kuadratik yang didapatkan, ternyata sebagian besar model tidak dapat diana-lisis, karena variabel bebas secara bersama-sama tidak mem-punyai pengaruh yang berarti terhadap LPR (Ln produktivitas pekerja pertanian), dan masing-masing variabel betaas pun tidak mempunyai pengaruh yang berarti terhadap LPR, baik pada tarap keyakinan a = 0,05 maupun a = 0,10. Dengan demikian, fungsi translog diperluas melalui kurva pertumbuhan bentuk-S atau fungsi produksi translog bentuk-S, karena ada kecende-rungan tingkat produktivitas pekerja mempunyai batas atas maupun bawah. Menurut analisis deskriptif, peranan sektor pertanian di pulau Jawa sampai dengan tahun 1989, relatif tetap, tam-pak pada penyerapan pekerja yang masih didominasi pekerja pertanian. Sedangkan apabila dibandingkan antar subsektor, maka distribusi pekerja masih terkonsentrasi pada subsektor tanaman pangan. Sedangkan melalui penerapan fungsi produksi translog bentuk-S, didapatkan bahwa peningkatan persentase pekerja tanaman pangan dalam satuan yang saroa akan menyebab-kan penurunan produktivitas pekerja, lebih besar pengaruhnya di daerah miskin semua provinsi penelitian (Jawa Barat, Jawa Tengah & Jawa Timur) dan daerah tidak miskin provinsi Jawa Timur, sementara itu, peningkatan jumlah puskesmas dalam satuan yang sama, menyebabkan peningkatan produktivitas pekerja mencapai titik maksimura, yang lebih besar pengaruh-nya di provinsi Jawa Barat dan Jawa Timur, dibandingkan dengan Jawa Tengah. Kemudian peningkatan jumlah mesin peng-oiah tanah dalam satuan yang sama, akan menyebabkan peningkatan produktivitas pekerja mencapai titik maksimum, lebih besar pengaruhnya di provinsi Jawa Barat dan Jawa Timur, dibandingkan dengan Jawa Tengah. Lebih lanjut, dapat dinya-takan bahwa fungsi kuadrat yang dikembangkan pada model translog bentuk-S untuk input rata-rata pendidikan pekerja, tidak sesuai dengan harapan. Hal ini diduga berkaitan dengan data observasi yang merupakan bukan data kohor, se-hingga penggunaan fungsi kuadrat untuk input rata-rata lama-nya pendidikan, dipandang kurang tepat. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan beberapa temuan dan implikasi kebijakan, yaitu pertama, upaya penanganan pekerja subsektor tanaman pangan untuk dapat meningkatkan produktivitas pekerja pertanian di ketiga provinsi, melalui a) perluasan cakupan program-program intensifikasi, yang akan memberikan peningkatan hasil pertanian tanaman pangan dan peningkatan produktivitas pekerja, dan b) peningkatan diversifikasi tanaman pangan, akan memberikan peningkatan produktivitas lahan dan produktivitas pekerja; kedua, peman-faatan mesin pengolah tanah perlu lebih ditingkatkan di provinsi Jawa Barat dan Jawa Timur, sehingga dapat meningkatkan produktivitas pekerja yang lebih tinggi; ketiga, peningkatan jumlah puskesmas di provinsi Jawa Barat dan Jawa Timur, perlu lebih diperhatikan, sehingga dapat mendorong peningkatan produktivitas pekerja pertanian untuk mencapai titik maksimum.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>