Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agus Widodo
Abstrak :
Penggunaan tepung terigu oleh masyarakat Indonesia cukup besar dan cenderung meningkat. Bahan baku tepung terigu berasal dari impor, menyedot devisa tidak sedikit. Di sisi lain, Indonesia memiliki potensi singkong cukup melimpah dan berharga murah yang dapat diolah menjadi tepung sebagai pengganti tepung terigu, yaitu Mocaf (Modified Cassava Flour). Mocaf merupakan produk turunan dari tepung singkong menggunakan prinsip modifikasi sel singkong oleh fermentasi dengan peran enzim mikroba mendominasi. Produk tepung yang dihasilkan memiliki karakteristik mirip tepung terigu, yaitu putih, lembut, dan tidak berbau singkong. Dengan karakteristik tersebut, tepung Mocaf dapat menjadi komoditas subtitusi tepung terigu sehingga impor gandum di Indonesia dapat dikurangi. Pengembangan Mocaf sudah lama dilakukan namun kurang mendapat perhatian yang serius termasuk dari Pemerintah serta stakeholder terkait. Pengembangan Mocaf secara terpadu dan berkesinambungan perlu dilakukan diantaranya melalui pendekatan Desa Mandiri Mocaf
Jakarta: Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS), 2023
330 JPP 6:1 (2023)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sumayyah
Abstrak :
ABSTRAK
Mengingat angka kejadian gizi buruk dan anak pendek di Indonesia serta minimnya alternatif makanan untuk anak autisme, maka penulis ingin membuat cookies non-terigu berprotein tinggi dengan memanfaatkan bahan produksi pangan Indonesia, yaitu tepung ikan teri, tepung daun kelor, dan tepung mocaf. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan metode rancangan acak lengkap. Panelis dalam penelitian ini adalah 45 mahasiswa FKM UI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cookies yang paling disukai panelis adalah cookies 144 yang memiliki kandungan tepung mocaf sebesar 34.0 ,tepung ikan sebesar 8.5 , dan tepung daun kelor sebesar 8.5 . Penelitian membuktikan adanya perbedaan signifikan terkait penilaian warna,aroma, after taste, dan keseluruhan cookies p < 0,05 namun tidak pada variabel tekstur, dan rasa p > 0,05 . Berdasarkan hasil uji laboratarium, cookies 144 memiliki kandungan gizi yaitu energi 415,82 kkal; air 11,04 gram; abu 3,483 gram; lemak 14,78 gram; protein 11,80 gram; dan karbohidrat 58,90 gram. Penambahan tepung mocaf, tepung ikan teri, dan tepung daun kelor meningkatkan jumlah protein, lemak, karbohidrat, kadar air, dan kadar abu.
ABSTRAK
The incidence of malnutrition and short children in Indonesia increase and the lack of alternative food for children with autism, hence the authors want to make high protein non wheat cookies by utilizing Indonesian food production which is mocaf flour, anchovy fish flour, and moringa flour. This research is an experimental research that using completely randomized design method. Panelists for hedonic test in this research are 45 students from Faculty of Public Health UI. The results showed that cookies most favored panelists were cookies 144 which contained mocaf flour by 34.0 , fish flour by 8.5 , and moringa flour by 8.5 . Studies have shown significant differences in color, aroma, after taste, and overall cookies p 0.05 . Based on laboratorium analysis, the nutrient contents of cookies 144 are 415,82 kcal of energy 11,04 gram of water 3,483 gram of ash 14,78 gram of fat 11,80 gram of protein and 58,90 gram of carbohydrate. The addition of mocaf flour, fish flour, and moringa flour can improve the content of protein, fats, carbohydrate, water, and ash.
2017
S68778
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitriani
Abstrak :
Prevalensi lansia KEP dipanti lebih tinggi daripada lansia di non panti, dan prevalensi tersebut mencapai 32.97% pada panti sosial milik pemerintah di DKI Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk menilai sejauhmana pengaruh kenaikan berat badan melalui pemberian biskuit tempe kurma dan biskuit mocaf koro kurma pada lansia KEP di Panti Sosial TresnaWerdha (PSTW) Budi Mulia 1,2, 3 dan 4 DKI Jakarta. Desain penelitian adalah quasi eksperimental dengan teknik pengukuran single blind. Responden dalam penelitian ini berjumlah 42 lansia terdiri dari 21 kelompok perlakuan I yang diberi biskuit tempe kurma dan 21 lansia kelompok perlakuan II yang diberikan biskuit mocaf koro kurma dengan kriteria inklusi yaitu berusia 60 tahun ke atas, memiliki indeks massa tubuh < 18,5 kg/m², dan ≥6 bulan sebagai penghuni panti. Dilakukan pengukuran antropometri sebelum dan sesudah intervensi. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan berat badan sebelum dan sesudah intervensi selama 1 bulan pada kelompok perlakuan I sebesar 0.68 kg (p<0.05). Terdapat peningkatan dan perubahan yang signifikan rata-rata asupan zat gizi makro setelah intervensi pada 2 kelompok perlakuan. Kenaikan berat badan tertinggi terjadi pada klasifikasi IMT 16.00-16.99 dengan peningkatan rata-rata 0.83 kg.
The prevalence of PEM elderly in nursing homes higher than in non-nursing homes, and the prevalence reached 32.97% on a government-owned social houses in Jakarta. This study aims to assess how much the weight gain effect through the provision of dates-tempeh biscuits and also dates cassava modified and canavalia ensiformis biscuits .PEM in the elderly Social Institution Tresna Werdha (PSTW) Budi Mulia 1,2, 3 and 4 of Jakarta.The study design was quasi-experimental with single-blind measurement techniques. The respondents amounted to 42 elderly that consist of 21 in treatment group I whom were given dates-tempeh biscuits and 21 elderly in treatment group II that were given cassava modified and canavalia ensiformis mixed with dates biscuits, with inclusion criteria are 60 years and over, have a body mass index < 18.5 kg / m² and ≥ 6 months as nursing residents. Anthropometric measurements were taken before and after the intervention. The results show an increase in body weight before and after the intervention for 1 month in the treatment group I was 0.68 kg (P <0.05).There is growth and significant changes, averages macro nutrient intake after the intervention in the treatment groups. The highest weight gain occurread in the classification of PEM 16-00-16-99 with average increase 0.83 kg.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T42495
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library