Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jimmy Juliandhika T. S.
Abstrak :
Metal Matrix Composites (MMC) merupakan salah satu contoh material lanjut yang terus berkembang khususnya yang berbasis logam aluminium. MMC memiliki sifat-sifat yang haik yang merupakan perpaduon dari sifat mekonis logam sebagai matriks dan keramik sebagai penguatnya. Sifat mekanis yang beruhah antara lain kekerasan, ketahanan aus, ketahanan fatik, ketahanan korasi, nilai resistivitas dan lain-lain. Metal Matrix Composites At-SiC pada penelitian ini dibuat menggunakan metodik PRIMEX (Pressureless Metal Infiltration) otau infiltrasi logam tanpa tekanan yang dipatenkan oleh Ltmxide. Ingot aluminium jenis AC2B (sebagai matriks) pada temperatur proses 750'C, 800'C, 9011'C, 1OO1'C, 11O1'C alam melebur dan terinfiltrasi ke dalam serbuk lepas SiC (sebagai reiriforcement), yang berada pada suatu tray. Waktu tahan yang diberikan selama 10 jam dengan kodar Mg I WAiwt, untuk setiap temperatur proses. Serbuk magnesium ber:fongsi sebagai wetting agent agar /erjadi pembasahan antar muka logam-keramik. MMC Al~SiC hasil dari proses PRIMEX ini menunjukkan perubahan yang baik.Peningkalan temperaJur firing menyebabknn kenaikan densilas dan kekerasan sedangkan porosilas dan Juju aus menurun. sehingga sifol mekanis lvi.MC Al-SiC dari liap-tiap lemperatur firing terus membaik. Dari strukturmikro yang diamali, lerlilwt bahwa distribusi SiC semakin banyak.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S41379
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bintarya Pradyasaputra
Abstrak :
Rumah sakit merupakan organisasi kesehatan yang unik dan kompleks dibandingkan dengan organisasi di bidang lainnya. Organisasi ini melibatkan begitu banyak tenaga dengan jenis profesi yang beragam. Sasaran pelayanan rumah sakit adalah pasien yang memerlukan penanganan individual . Ciri khusus dari rumah sakit adalah tersedianya pelayanan rawat inap. Dengan kian berkembangnya rumah sakit maka dibutuhkan suatu cara pengelolaan yang efektif dan efisien . Salah satu penunjang adalah tersedianya informasi yang sesuai dengan kebutuhan manajemen. Informasi dibutuhkan pada setiap tahap pelaksanaan fungal manajemen mulai dari saat analisa situasi hingga tahap evaluasi. Informasi merupakan bahan bagi manajemen untuk mengambil keputusan. Oleh karenanya dibutuhkan informasi yang memiliki karakteristik : cermat & lengkap, tepat waktu penerimaan data, relevansi, tepat waktu penyajian dan kegunaan informasi sesuai dengan kebutuhan pemakai. Akuntansi adalah suatu sistem informasi. Akuntansi untuk kepentingan ekstern dikenal sebagai akuntansi keuangan. Sedangkan akuntansi untuk kepentingan intern disebut sebagai akuntansi manajemen. Sesuai dengan ciri khusus rumah sakit yaitu pelayanan rawat inap maka penelitian ini adalah terfokus pada sistem akuntansi manajemen rawat inap. Tempat penelitian yang dipilih adalah pada Rumah Sakit M.M.C. Tujuan dari penelitian ini adalah menelaah prioritas karakteristik informasi pada sistem akuntansi manajemen rawat inap dan alternatif pengembangannya. Untuk menelaahnya dikembangkan hipotesis yaitu hipotesis yang menyangkut prioritas karakteristik informasi pada sistem akuntansi rawat inap dan hipotesis yang berkenaan dengan alternatif pengembangan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan cara melakukan pengumpulan data yaitu data subyektif dan data obyektif. Pengolahan data adalah depgan melakukan analisa tentang karakterietik informasi dengan menggunakan Nominal Group Technique/teknik Delbecq. Sedangkan teknik Delphi dan rumus PAHO digunakan untuk menentukan prioritas alternatif pengembangan . . Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik "kegunaan penyajian informasi sesuai dengan kebutuhan pemakai" merupakan prioritas pertama. Hasil penentuan alternatif pengembangan yang diprioritaskan untuk dilaksanakan adalah alternatif "pembuatan sistem dan prosedur informasi untuk sistem akuntansi manajemen rawat inap". Disimpulkan bahwa rumah sakit sebagai suatu organisasi tidak terlepas dari pengaruh lingkungan dimana akan menciptakan suatu ketidak pastian yang membuat proses manajemen menjadi semakin sulit. Salah satu cara untuk mengeliminasi ketidak-pastian ini adalah penyajian informasi akuntansi manajemen yang efektif, khususnya informaei pada sistem akuntansi manajemen rawat inap . Di Rumah Sakit M.M . C. sistem informasi untuk akuntansi rawat inap perlu dikembangkan karena belum berjalan seperti yang diharapkan. Pengembangan sistem informasi tersebut difokuskan pada pengembangan sistern dan prosedur . Untuk menunjang pelaksanaannya antara lain agar tercapai kesatuan pengertian maka disarankan untuk menyelenggarakan lokakarya dan pelatihan bagi yang terlibat pada pengelolaan sistem informasi ini.
Depok: Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
J Tapadar
Abstrak :
In this paper an attempt has been made to study the effects of the process parameters of wire cut electrical discharge machining (WEDM) on Magnesium-Silicon Carbide MMC with 5% SiC in particulate form. For the analysis, six factors, namely pulse on time, pulse off time, spark gap voltage, peak current, dielectric flushing pressure and servo feed have been taken and a Taguchi L16 orthogonal array for two levels was used. Response surface methodology was also used to develop second-order models for material removal rate (MRR) and surface roughness (SR). From the analysis of variances, it has been observed that pulse on time and pulse off time were the most significant parameters among all those observed in predicting the MRR and SR, respectively.
Depok: Faculty of Engineering, Universitas Indonesia, 2017
UI-IJTECH 8:5 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Simorangkir, F.P. Budi
Abstrak :
Marsh Inc. is the world's leading risk and insurance firm. Its mission is "To create and deliver risk solutions and services that make our clients more successful." Since its formation in 1871, It has grown into an enterprise with 35,000 colleagues serving clients in more than 100 countries from more than 400 owned-and-operated offices -- the most in its industry. Following are Marsh Inc.'s principal areas of client service:
Risk-management, insurance-broking and program-management services are provided for businesses, public entities, professional-services organizations and private clients under the Marsh name.
Reinsurance-braking, financial-modeling services and related advisory functions are conducted for insurance and reinsurance companies, principally under the Guy Carpenter name.
Program-management services are delivered for associations under the Seabury & Smith name.
Wholesale underwriting-management services, primarily in the area of professionalliability insurance, are performed for a wide range of clients. In performing the above functions, Marsh and its affiliated compames may have agreements with insurers providing coverage to Marsh clients through which Marsh may derive compensation contingent upon such factors as the size, growth and/or overall profitability of an entire book of business placed by Marsh with the insurers. This contingent compensation would be in addition to any other compensation Marsh May recetve such as retail, excess and surplus lines and wholesale brokerage fees or commissions, administrative fees, etc. Marsh will provide additional information upon the request of a client. Marsh Inc. is an operating unit of Marsh & McLennan Companies, Inc. (MMC). MMC is a global professional-services firm with annual revenues exceeding $10 billion and 57,000 employees. In addition to Marsh, MMC is the parent company of Putnam Investments, one of the largest investment-management companies in the United States; Mercer Consulting Group, a major global provider of consulting services; MMC Capital, a global privateequity firm; and MMC Enterprise Risk, which implements value-based enterprise rial solutions that reduce the volatility in operating performance and the cost of equity to client companies by resolving strategic, financial, operating and hazard risks. Marsh SA is the French subsidiary company of Marsh Inc, world leader of the broking of the insurance and the management consultant of the risks, which employs 33000 collaborators divided in 110 countries throughout the world. In France, Marsh employs 1300 collaborators. Marsh is member of Group MMC (Marsh & McLennan Companies) whose two other operational poles are Mercer, world leader of the consulting in human resources and major actor of the consulting in strategy, and Putnam is one of the main managers of the credits in the world. On the whole Group MMC carried out a turnover of US$ 9157 millions in 1999 and employs 53000 collaborators. On this internship which has taken from 20 July 2001 until 31 October 2001 (3.5 months only), I have taken the topic of The Case Study of the Strategy Marketing in each segment of the FINPRO DEPARTEMENT (MARSH SA) in Paris, France.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Leonardo Kurnia Beniartho
Abstrak :
ABSTRAK
Reservoir Mid Main Carbonate (MMC) merupakan bagian dari Formasi Cibulakan Atas yang berumur Miosen awal. Berdasarkan data pemboran, lapisan MMC berpotensi sebagai reservoir batugamping dengan indikasi hidrokarbon berupa gas. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan karakter reservoir dari MMC dan persebarannya di lapangan penelitian dengan menggunakan data yang terbatas dalam memetakan karakter reservoir daan persebaran dari lapisan MMC sehingga bisa ditentukan target pengembangan lapangan ke depan. Penelitian ini dilakukan dengan data acuan berupa tiga sumur eksplorasi yang kurang tersebar dan juga seismik post-stack 2D multivintage yang memerlukan proses optimalisasi terlebih dahulu. Proses balancing amplitude dan miss-tie seismik dilakukan untuk mengurangi efek multivintage sebelum dilakukan inversi seismik dan upaya karakterisasi lebih detil dilakuakn dengan atribut Spectral Decomposition berbasis Continuous Wavelet Transformation. Karakter batugamping MMC ini terdiri dari batugamping-1 dan batugamping-2 yang keduanya merupakan fasies batugamping klastik backreef dengan nilai porositas efektif berkisar antara 5-15% dengan nilai porositas tertinggi diketahui relatif berada pada daerah tenggara dan barat laut lapangan. Berangkat dari model porositas reservoir MMC, interpretasi struktur dan integrasi dengan hasil analisis Spectral Decomposition selanjutnya ditentukan letak jebakan migas yang diajukan sebagai target eksplorasi selanjutnya.
ABSTRACT
The Mid Main Carbonate (MMC) reservoir is part of the early Miocene Upper Cibulakan Formation. Based on MMC drilling data, it has potential to be limestone reservoir with indication of gas hydrocarbon. This study aim is to map the characteristic of MMC reservoir and its distribution on the targeted field of research based on limited data, so that it can be determined the future field development target. This study was conducted with reference data in form of three exploratory wells and post-stack 2D multivintage seismic which requires optimization process prior to start characterization method. The process of balancing amplitude and misstie seismic is done first to reduce multivintage effect for the further seismic inversion which then detailed characterization were done using attribute of Spectral Decomposition based on Continuous Wavelet Transformation. The MMC limestone characteristic consists of limestone-1 and limestone-2, both of which are facies of backreef clastic limestone with effective porosity values ranging from 5- 15% with the highest known porosity value is relatively on the southeast and northwest regions of the area. Based on the MMC reservoir porosity model, structural interpretation and integration with Spectral Decomposition analysis results this study then determined the location of proposed oil and gas traps as the next exploration target.
2017
T49055
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aini Ayu Rizkiyani
Abstrak :
Bantalan (bearing) merupakan salah satu komponen penting pada industry otomotif yang membutuhkan material dengan properties yang baik. Peningkatan properties dari suatu komponen dapat dilakukan dengan pemilihan material yang tepat. Komposit merupakan material alternatif yang dapat digunakan, dengan menggabungkan sifat-sifat unggul dari suatu material yang dapat menghasilkan material baru dengan properties yang lebih baik. Komposit alumunium grafit yang digolongkan dalam Metal Matrix Composite dapat digunakan sebagai pilihan yang potensial untuk menghasilkan bearing dengan kualitas yang lebih baik karena memiliki sifat mekanis dan fisik yang sesuai untuk kebutuhan industri otomotif. Keunggulan utama dari komposit ini adalah memiliki densitas yang rendah sehingga berat komponen akan semakin ringan, disamping itu juga memiliki ketahanan aus yang baik, kekuatan dan kekerasan yang tinggi. Pada penelitian ini, komposit alumunium grafit dihasilkan dengan metode metalurgi serbuk dengan tahapan proses dari karakterisasi serbuk hingga sintering. Digunakan pula serbuk Cu (tembaga) sebagai wetting agent. Dengan variable yang digunakan adalah %Vf grafit maka akan diketahui pengaruhnya terhadap sifat mekanis, yaitu kekerasan, densitas/porositas, laju aus, dan kuat tekan serta struktur mikro material komposit alumunium grafit ini. Kadar grafit yang digunakan adalah 0,5%, 1%, 3%, 5%, dan 7%. Dalam penelitian ini disimpulkan bahwa penambahan kadar grafit akan menaikkan properties diantaranya kekerasan, kuat tekan, dan densitas serta menurunkan porositas dan laju aus. Namun, peningkatan properties ini hanya akan tercapai apabila wetting agent yang digunakan mencukupi untuk membasahi grafit. Kadar optimum penambahan grafit adalah 1%Vf dimana nilai kekerasan dan densitas mencapai nilai tertinggi dan laju aus serta porositas pada nilai terendah. Dari hasil pengujian, nilai densitas optimum yaitu sebesar 2,30 gr/cm3 diperoleh pada sampel sinter maupun non-sinter dengan 1%Vf Grafit. Nilai kekerasan optimum diperoleh pada sampel hasil sinter dengan kadar grafit sebesar 1%Vf sebesar 65 BHN, sedangkan kuat tekan optimum pada kadar grafit 7% yaitu 549 MPa. Nilai porositas minimum diperoleh pada sampel sinter dengan variable %Vf Grafit 0,5% yaitu sebesar 11,23%. Nilai laju aus minimum diperoleh pada sampel hasil sinter dengan %Vf Grafit 1% yaitu sebesar 4 x 10-5 mm3/mm. Pada pengamatan struktur mikro terlihat bahwa penambahan grafit akan meningkatkan porositas. Hasil SEM dan EDS menunjukkan adanya 3 fasa yaitu, fasa matriks, Al2O3 dan terbentuknya fasa intermetalik AlCu2.
Bearing is one of important components in automotive industry which is requiring good properties. By combining the best properties from each material and produce a new amterial with better properties, composite being an alternative materials. An aluminum MMC reinforced graphite posses a number of mechanical and physical properties that make them attractive for automotive applications, such as bearing to produce parts with better quality. Primary advantages of using this material are its low-density that will produce light weight component, with better wear resistance, higher strength and hardness. In this reasearch, aluminum graphite composite was produced by powder metallurgy methode which started from powder characterization until sintering process. Copper powders were added as wetting agent. Graphite content from 0.5%, 1%, 3%, 5%, to 7%Vf were used as variable of this reasearch to observe the effect of graphite addition on mechanical properties, those are hardness, density/porosity, wear rate, compressive strength, and microstructure of aluminum graphite composite. The result shows that graphite addition increased compressive strength, hardness, and the number of porosity but decrease density and wear rate. But it would be achieved if wetting agent is sufficient to wet graphite. The optimum properties achieved at addition of 1%Vf graphite which hardness and density are the highest meanwhile wear rate and porosity are the lowest. The optimum density is 2.30 gr/cm3 which is reached at 1%Vf graphite content for both sintered and non-sintered samples. The highest hardness is 65 BHN from 1%Vf, sintered sample. The highest compressive strength is 549 MPa achieved at 7%Vf graphite content. Minimum porosity obtained at 0.5%Vf is 11.23%. And wear rate value is 4 x 10-5 mm3/mm reached at 1%Vf sintered sample. Microstructures observation shows that graphite addition increased the number of porosity. SEM and EDS data show that there are 3 phases on sintered sample, i.e matrix phase, Al2O3 phase and intermetallic AlCu2 phase.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S41755
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jusuf Kristianto
Abstrak :
Era globalisasi memberi dampak makin ketatnya persaingan bisnis rumah sakit di Indonesia. Pelayanan kesehatan yang semula hanya dilayani oleh pemerintah dan yayasan sosial, kini telah berubah menjadi salah satu lahan bisnis. Berbagai macam fasilitas akomodasi layaknya sebuah hotel berbintang dan dilengkapi peralatan canggih telah banyak ditawarkan oleh rumah sakit saat ini. Oleh karenanya, untuk tetap dapat bertahan dalam persaingan tersebut, rumah sakit harus terus meningkatkan mutunya agar dapat memberikan pelayanan yang terbaik, sehingga dapat memenuhi tuntutan masyarakat yang semakin tinggi. Salah satu upaya peningkatan mutu adalah melalui Total Quality Management (TQM). TQM merupakan suatu sistim manajemen yang melibatkan seluruh organisasi dalam upaya meningkatkan mute secara terpadu, serta dilandasi oleh prinsip-prinsip pokok, yaitu: menempatkan mutu sebagai strategi usaha, melibatkan setiap fungsi dan lapisan organisasi (setiap karyawan) dalam upaya peningkatan mutu, serta berorientasi pada kepuasan pelanggan. Seyogyanya jika suatu rumah sakit telah menjalankan TQM dan dengan demikian berorientasi kepada kepuasan pelanggan, akan dapat mencapai tingkat kepuasan pasien yang tinggi. RS MMC sebagai salah satu rumah sakit swasta yang besar di Indonesia saat ini, telah melakukan pengukuran kepuasan pasien dengan metode Servqual pada tahun 2000. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa tingkat kepuasan pasien rawat inap di RS MMC adalah 90%, dengan perincian pada masing masing dimensi yaitu: Tampilan 90,9%, Empati 90,8%, Keyakinan 90,2%, Ketanggapan 90,1%, dan Kehandalan 87,8%. Setelah dilakukan perbaikan sesuai prinsip TQM, maka dilakukan kembali pengukuran kepuasan pasien pada tahun 2001 dengan metode yang sama. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh gambaran apakah ada perbedaan tingkat kepuasan pasien sebelum dan sesudah pelaksanaan TQM di RS MMC, serta memperoleh gambaran tingkat kepuasan pasien pada masing-masing dimensinya. Penelitian ini dilaksanakan secara panel survey dengan pendekatan Cross Sectional Berseri dan merupakan Non Equivalent Group Design. Sampel sejumlah 73 orang diambil secara Matching Sample yang merupakan pasien rawat inap RS MMC dari bulan Juli sampai dengan November 2001. Adapun analisis yang digunakan adalah Analisis Kuantitatif dan Kualitatif. Hasil penelitian tahun 2001 ini menyatakan bahwa tingkat kepuasan pasien rawat inap RS MMC Jakarta adalah 96,4% dengan perincian pada masing masing dimensi: Tampilan 97,0%, Empati 96,9%, Keyakinan 96,7%, Ketanggapan dan Kehandalan 95,6%. Dari uji t-test terbukti bahwa terdapat perbedaaan yang bemakna antara kepuasan pasien sebelum dan sesudah TQM. Kesimpulan dari penelitian ini adalah TQM berpengaruh terhadap kepuasan pasien, untuk itu penelitian menyarankan agar rumah sakit terus meningkatkan mutu layanannya secara berkesinambungan sesuai prinsip prinsip TQM, sehingga dapat mencapai tingkat kepuasan optimal serta dapat memenuhi keinginan dan harapan pasien. Referensi : 51 (I 986-2001)
Influence of TQM toward Patient Satisfaction Improvement at MMC Hospital, Jakarta, Year 2001The globalization era has given impact on strict competition of hospital business in Indonesia. Formerly, health services has been held by the government and social foundations, but nowadays it becomes business area. Many kinds of accommodation facilities with modern tools has been offered by hospitals this days. To hold out on that competition, hospitals should improve the quality, so that they can give the best service and can fulfil the high demands of society. One of quality improvement efforts is through Total Quality Management (TQM). TQM is a management system which included all parts of organization on the effort of total quality improvement, and based on main principles, i.e.: put on quality as a business strategy, involved all functions and all parts (all staffs) of organization on the efforts of quality improvement, and customer satisfaction oriented. Obviously, the hospitals which had done the TQM can get high level of patient satisfaction. MMC Hospital as one of big private hospitals in Indonesia, had studied the patient satisfaction on the year of 2000 and the survey showed that the level of patient satisfaction in MMC hospital is 90 % with description of every dimension i.e: Tangibles 90,9%, Emphaty 90,8%. Assurance 90,2%, Responsiveness 90,1% and Reliability 87,8%. After making a quality improvement by TQM, there is a patient satisfaction survey again on the year of 2001. The objectives of the study are to get description if there is a difference between patient satisfaction of before and after TQM and to get description of every patient satisfaction dimension. The study that had been done is a panel survey with serial cross sectional method and non equivalent group design. About 73 samples which had taken by matching sample are in-patients of MMC hospital from July until November, 2001. Analysis that had been used are Quantitative and Qualitative Analysis. The study of the year 2001 had showed that the patient satisfaction of MMC hospital is 96,4% with description of every dimension i.e.: Tangibles 97,0%, Emphaty. 96,9%, Assurance 96,7%, Responsiveness and Reliability 95,6%. t-test analysis proved that there is a significant difference between patient satisfaction of before and after TQM. The conclusion of the study is that TQM influences patient satisfaction, so that it suggests hospitals should continuing to improve their service quality in accordance with the TQM principles so that can get the optimal patient satisfaction and can fulfil patient expectation. References : 51 (1986-2001)
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T 10708
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggara Budi Susila
Abstrak :
ABSTRAK
Pada penelitian ini telah disintesis material komposit berbasis logam atau metal matrix composite MMC . Komposisi Al/SiC, dan AlCu/SiC sebagai material komposit hasil peleburan dan pemadatan solidifikasi dilakukan proses lebih lanjut dengan menggunakan penekanan panas 5 ton hot press pada temperatur 300o C. Analisis data XRD merupakan fasa tunggal Al dengan sistem kristal FCC yang memiliki kontanta kisi 4.0560 dengan bidang kristal pada intensitas terbesar 111 , 002 , 022 , 113 , 222 dan telah terjadi perubahan arah bidang kristal secara signifikan akibat penekanan panas hot press dan pendinginan cepat arah sejajar yaitu pada bidang 111 dan 002 dan arah tegak lurus atau melintang pada bidang kristal 022 . Hasil foto SEM pada permukaan morfologi padatan Al, Al/SiC 4 berat, dan AlCu/SiC 4 , permukaan pada arah sejajar tampak lebih merata dan lebih homogen secara bentuk struktur. Sedangkan permukaan pada arah tegak lurus atau penampang melintang sampel memiliki bentuk struktur yang berbeda dan membentuk arah memanjang tegak lurus terhadap arah penekanan pada proses penekanan panas. Nilai kekerasan Vickers HV secara keseluruhan sampel komposit AlCu/SiC hasil penekanan panas hot press lebih besar dibandingkan dengan Al/SiC untuk pendinginan lambat dan cepat. Juga termasuk dimana posisi permukaan melintang atau tegak lurus perpendicular memiliki nilai HV yang lebih besar dibandingkan dengan permukaan sejajar in-plan . Laju korosi mulai dari yang terbesar sampai terkecil adalah Al 1,8986. 10-3 , Al/SiC 1,2509. 10-3 mm/tahun , AlCu 1,1716. 10-3 mm/tahun , AlCu/SiC 1,1144. 10-3 mm/tahun , dan Al2024 1,0648. 10-3 mm/tahun . Hal ini menunjukkan bahwa ketahanan korosi diperoleh pada sampel AlCu dan AlCu/SiC.
ABSTRACT
Hybrid aluminum metal or metal matrix composite MMC have been synthesized and characterized. The composition of Al SiC, and AlCu SiC as a composite material melting and solidification solidification process is carried further by using heat suppression 5 tons hot press at a temperature of 300oC. Analysis of x ray Diffraction XRD show that the spectrum indicates a single phase Al with crystal system face center cubic FCC which constants lattice 4.0560 and the crystal orientations are 111 , 002 , 022 , 113 , and 222 . The direction of the crystal orientations were influenced by compression heat hot press and fast cooling. It can be seen from the direction 111 and 002 . The SEM images on the surface morphology of solids Al, Al SiC 4 by weight, and AlCu SiC 4 , the surface in a direction parallel seems more equitable and more homogen in the form of the structure. While, the surface in the direction perpendicular or cross sectional sample has a form different structures and forming a longitudinal direction perpendicular to the direction of the emphasis on hot press process. The Hardness Vickers value HV overall composite sample AlCu SiC heat suppression results hot press is greater than the Al SiC for slow and fast cooling. Also included where the surface position of transverse or perpendicular perpendicular has a HV value greater than the surface parallel in plan . The corrosion rate starting from the largest to smallest is Al 1.8986 x10 3 mm y , Al SiC 1.2509 x 10 3 mm y , AlCu 1.1716 x 10 3 mm y , AlCu SiC 1.1144 x 10 3 mm y , and Al2024 1.0648 x 10 3 mm y . These indicated that the corrosion resistance obtained on the sample AlCu and AlCu SiC.
2016
D1712
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library