Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Riska Nyutan Hadji Putri
Abstrak :
ABSTRAK
Latar belakang: Penanganan nyeri pada kanker menjadi tantangan tersendiri dalam meningkatkan kualitas hidup pasien kanker serviks. Untuk mencapai optimalitas, salah satu hambatan yang dihadapi adalah miskonsepsi antara pengetahuan dan keyakinan pasien terhadap penanganan nyeri pada kanker.Tujuan: Mengetahui dan meningkatkan pengetahuan pasien kanker serviks terhadap nyeri dan penanganannyaMetode: Quasi-Experimental, Pretest-Postest Design,Hasil: Kami mengambil subjek 34 pasien kanker serviks multisenter dari 2 RS Rumah Sakit Ciptomangunkusumo dan Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan yang diambil secara consecutive sampling. Dari hasil studi ini terdapat peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku pasien kanker serviks terhadap nyeri dan penanganannya sebelum dan sesudah dilakukan komunikasi, informasi, dan edukasi. Sebagian besar pasien memiliki pemahaman dan keyakinan bahwa 1 Obat pereda nyeri dapat menyebabkan ketergantungan dan menimbulkan komplikasi hati dan ginjal, meskipun diberikan dengan dosis dan cara yang tepat 55,9 , 2 Parasetamol tidak dapat dijadikan obat pereda nyeri pada kanker 70,6 , c Tidak bersedia mengkonsumsi morfin 73,5 , d Tidak perlu meminum obat anti nyeri sesuai jadwal 67,6 Kesimpulan : Terdapat miskonsepsi yang terjadi di masyarakat mengenai nyeri pada kanker dan penanganannya. Pengetahuan dan pengalaman pasien dipengaruhi oleh multifaktorial. Dengan memahami pengetahuan, sikap dan perilaku pasien diharapkan dapat menjembatani permasalahan penanganan nyeri pada kanker, sehingga meningkatkan keberhasilan terapi, dengan tujuan bebas nyeri dan tercapainya kualitas hidup yang optimal.Kata kunci : kanker serviks, miskonsepsi, penanganan nyer i
ABSTRACT
ABSTRACT BACKGROUND Cancer pain management becomes our challenge to improve the quality of life, especially on cervical cancer. To achieve the optimality of management, the barrier is misconception about knowledge and belief of the patient about pain and its management AIM Acknowledge and improve the patient rsquo s knowledge about pain and its management DESIGN AND METHODOLOGY Quasi Experimental, Pretest Postest Design RESULTS We took 34 subjects of cervical cancer patient in multicenter hospital Cipto Mangunkusumo Hospital and Persahabatan Hospital, Jakarta by consecutive sampling. From our study there was improving of knowledge and attitude based on questionnaire form before and after we gave communication, information, and education. Most of patients had knowledge and belief that 1 Pain relief drug can cause addiction and damage the liver and renal even given in a correct dosage 55,9 , 2 Paracetamol can rsquo t be the pain relief drug for cancer treatment 70,6 , 3 Refuse to consume morfin opiate for the treatment 73,5 , 4 No need to consume pain relief routinely 67,6 . CONCLUSION Misconception happened in community, especially among the patient about cancer pain. Acknowledge and experience were influenced by multifactorial. By knowing about knowledge and attitude, might overcome the barrier of misconception about cancer pain management, to improve the outcome, to achive free of pain condition to develop the optimal quality of life. Keywords Cervical cancer, misconception, pain management
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
T58871
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amanda Satianisa
Abstrak :
Geisha terdiri dari kata gei yang artinya seni dan sha yang artinya orang. Yang dimaksud seni ini adalah seni pertunjukan. Bisa dibilang bahwa geisha adalah seniman yang berprofesi sebagai penghibur. Kata penghibur ini kadang berkonotasi buruk, sehingga geisha sering disalahpahamkan sebagai pekerja seks komersial. Kesalahpahaman ini muncul dari sejak zaman Edo, dimana geisha sering bekerja berdekatan dengan yuujo di distrik merah dan joro geisha yang bekerja sebagai PSK. Kedua hal ini menimbulkan miskonsepsi atau kesalahpahaman terhadap geisha. Penelitian ini membahas Miskonsepsi Geisha dalam Film Memoirs of Geisha. Penulis menggunakan Teori Miskonsepsi, Mise-en-scene dan metode penelitian deskriptif kualitatif untuk menjelaskan Miskonsepsi geisha dalam Film Memoirs Of a Geisha. Aspek Fashion dan Skenario dari mise-en-scene digunakan penulis dalam menganalisis film tersebut. Penulis menemukan bahwa dalam aspek fashion, miskonsepsi ditemukan dalam bentuk Kimono yang tidak akurat dan riasan modern yang digunakan Sayuri, Hatsumomo, dan Mameha. Dalam aspek skenario, miskonsepsi ditemukan dalam scene Tarian Solo Sayuri, scene Mizuage dan scene seks dengan Kolonel. ......The word geisha consists of gei; art and sha;person. The meaning of the word art is the art of performance. It can be said that geisha is an artist that specialize in entertainment. Geisha is often misunderstood and labelled to be a prostitute. This misunderstanding takes its roots back in history, where geisha are often seen working alongside yuujo who is a prostitute and also because of the Joro geisha who is also a prostitute. These two are the main reason why the geisha is often misunderstood. In this study discusses the misconception in the memoirs of a Geisha Film. The author uses the theory of misconception, mise-en-scene and descriptive qualitative research methods to explain the misconceptions of geisha in the film Memoirs of a Geisha. The fashion and scenario aspects of the mise-en-scene are used by the author in analyzing the film. The writer finds that in the fashion aspect, misconceptions are found in the form of inaccurate kimonos and modern makeup used by Sayuri, Hatsumomo, and Mameha. In the aspect of scenario, misconceptions are found in the Sayuri Solo dance scene, the Mizuage scene, and the sex scene with the colonel.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Linda Tri Antika
Abstrak :
Miskonsepsi merupakan masalah pendidikan yang sampai saat ini menjadi masalah besar dalam pembelajaran di berbagai lingkungan pendidikan di dunia, dan terjadi pada semua tingkatan pendidikan. Salah satu materi yang sering terjadi miskonsepsi adalah teori evolusi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara miskonsepsi teori evolusi dengan hasil belajar. Subjek pada penelitian ini adalah mahasiswa program studi Pendidikan Biologi Universitas Islam Madura. Penelitian ini menggunakan desain penelitian korelasional untuk menjelaskan hubungan antara prediktor dan kriterium. Pengukuran miskonsepsi dilakukan dengan cara memberi skor pada hasil angket. Pada penelitian ini, angket beserta rubrik yang digunakan adalah Measure of Acceptance of the Theory of Evolution (MATE). Sedangkan hasil belajar diukur dengan cara tes tulis berupa essay pada pre test dan post test. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada korelasi yang signifikan antara identifikasi miskonsepsi teori evolusi dengan hasil belajar. Identifikasi miskonsepsi yang dilakukan dalam penelitian ini memberikan gambaran tentang materi evolusi yang mempunyai tingkat miskonsespi tinggi. Oleh karena itu, treatment pembelajaran aktif dilakukan untuk menanggulangi tingginya miskonsepsi tentang teori evolusi dan hasilnya adalah meningkatnya hasil belajar mahasiswa mengenai teori evolusi.
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018
370 JPK 3:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Abstrak :
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperbaiki miskonsepsi masiswa dalam pembelajaran analisis real melalui pengajaran remedial dengan bantuan media peta konsep dan tutor sebaya.......
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library