Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Angelita Cindi Viani
Abstrak :
Minyak transformator merupakan salah satu bahan isolasi yang paling baik digunakan untuk menjaga sistem isolasi pada semua transformator daya. Seiring dengan tingginya pengoperasian pada transformator dapat mengakibatkan temperatur dari minyak transformator meningkat. Kejadian tersebut dapat mengakibatkan deteriorasi pada minyak transformator seperti terjadinya gangguan thermal decomposition yang mengakibatkan menurunnya kekuatan isolasi dari minyak. Oleh karena itu kondisi minyak transformator perlu diperiksa secara berkala untuk mencegah terjadinya kegagalan pengoperasian. Analisis dilakukan berdasarkan kandungan gas yang terurai pada minyak transformator dengan membandingkan beberapa metode analisis, yaitu metode TDCG,Roger’s Ratio, Doernenburg Ratio dan Duval Triangle. Analisis dilakukan dengan membandingkan dengan standar internasional yang berlaku untuk mendapatkan hasil analisis yang valid. Hasil analisis yang didapatkan adalah transformator dengan kondisi baik tidak memerlukan analisis lebih mendalam pada masing-masing parameternya, sedangkan pada transformator dengan kondisi buruk dapat dilakukan analisis lebih mendalam untuk mendiagnosa gangguan yang mungkin terjadi. Gangguan yang terjadi pada Transformator 2 berdasarkan metode TDCG adalah berada di kondisi 4, berdasarkan metode Roger’s Ratio dan Duval Triangle mengalami thermal fault dengan t>700° Celcius dan metode mengalami kondisi thermal decomposition ......Transformer oil is one of the best insulating materials used to maintain an insulating system on all power transformers. Along with the high operation of the transformer can cause the temperature of the transformer oil to increase. This incident can result deterioration of transformer oil such as thermal decomposition which will cause a decrease especially for the insulating strength of the oil. Therefore, the condition of transformer oil needs to be checked periodically to prevent operating failures. The analysis was carried out based on the dissolved gas content in the transformer oil by comparing several analytical methods, namely the TDCG method, Roger’s Ratio, Doernenburg Ratio and Duval Triangle method. The analysis is carried out by comparing with applicable international standards to obtain valid analysis results. The results of the analysis obtained are transformers with good conditions do not require more in-depth analysis of each parameter, while transformers with bad conditions can be analyzed more deeply to diagnose possible disturbances. The disturbance that occurs in Transformer 2 based on the TDCG method is in condition 4, based on the Roger's Ratio  and the Duval Triangle experiencing a thermal fault with t>700° Celsius and the Doernenburg Ratio experiencing thermal decomposition conditions.
Depok: fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahendra Satya Putra
Abstrak :
Transformator adalah suatu alat listrik yang berfungsi sebagai pengubah tegangan, yakni mengubah tegangan rendah menjadi tegangan tinggi, atau sebaliknya, dengan frekuensi tetap. Dalam transformator terdapat inti besi dengan kumparan serta minyak transformator yang menjadi isolator sekaligus pendingin sistem transformator tersebut. Namun seiring beroperasinya transformator, kualitas dari minyak transformator ini akan mengalami penurunan yang mengakibatkan kualitas isolator dan juga sifat pendingin dari minyak transformator tersebut akan mengalami penurunan pula. Dalam kondisi seperti ini, kapasitansi dapat timbul di dalam transformator akibat adanya beda potensial dalam transformator di antara inti transformator dengan tangki transformator. Dalam skripsi ini akan dibahas bagaimana pengujian minyak transformator dengan metode kapasitansi dan bagaimana kaitannya dengan karakteristik minyak transformator. ...... The transformer is an electrical device that functions as a voltage converter, which is change the low voltage into high voltage, or vice versa, with a fixed frequency. Contained within the iron core transformer with the coil and transformer oil which becomes an insulator once the transformer cooling system. But with the operation of the transformer, the quality of the transformer oil will decline resulting in quality insulators and cooling properties of the transformer oil will decline as well. Under these conditions, the capacitance can arise in the transformer due to the potential difference between the transformer core transformer with the transformer tank. In this paper will discuss how to test transformer oil by capacitance method and how it relates to the characteristics of transformer oil.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55865
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Galih Ilham Mey Setiawan
Abstrak :
Pada saat pengoperasian transformator, permasalahan yang umum terjadi adalah timbulnya kegagalan, baik kegagalan termal maupun kegagalan elektris. Isolasi minyak memiliki peranan yang penting terhadap kinerja suatu transformator. Oleh karena itu, diperlukan suatu pengontrolan terhadap kondisi minyak transformator agar keandalannya tetap terjaga. Pengontrolan kondisi tersebut dapat dilakukan dengan melakukan pengujian minyak transformator berdasarkan uji parameter utama, yaitu pengujian Dissolved Gas Analysis (DGA), pengujian kandungan air (water content) dan pengujian tegangan tembus (breakdown voltage). Dari keenam sampel minyak yang diujikan, indikasi awal yang terjadi adalah fenomena kegagalan dengan tingkat energi yang rendah, seperti korona, overheated cellulose dan permasalahan yang melibatkan logam panas. Selain itu, dengan menggunakan metode koefisien korelasi dapat disimpulkan bahwa parameter pengujian DGA merupakan parameter uji yang berdiri sendiri atau tidak berkaitan dengan parameter uji lain. Sementara pengujian tegangan tembus dan kandungan air memiliki korelasi yang tinggi yaitu berbanding terbalik, sehingga hasil dari pengujian salah satu parameter, dapat diprediksi apabila nilai dari hasil pengujian parameter lainnya telah diketahui. Hal ini terlihat dari hasil pengujian bahwa sampel minyak ke-4 memiliki kandungan air tertinggi yaitu 14,525 ppm dan tegangan tembus terendah sebesar 43,2 kV. Sebaliknya, sampel minyak ke-6 memiliki kandungan air terendah, yaitu 6,332 ppm dan tegangan tembus tertinggi sebesar 71,9 k. ...... At the time operation of the transformer, a common problem that occur is the onset of failure, both thermal and electrical failure. Insulating oil has an important role on the performance of a transformer. Therefore, a control on the condition is needed in order to maintain its reliability. The control condition can be done by testing transformer oil based on the main parameters test, such as Dissolved Gas Analysis (DGA) test, water content test and breakdown voltage test. From the six oil samples that tested, initial indications are failure phenomenon that occurs with low energy levels, such as corona, overheated cellulose and issues involving hot metal. Moreover, by using the correlation coefficient method can be concluded that DGA is a stand-alone test parameters or not related to the other test parameters. While the breakdown voltage and water content test have a high correlation, which is inversely proportional, so that the result of testing one of the parameters, can be predicted if the value of the other parameters of the test result are known. This can be seen from the test results that the 4th oil samples has the highest water content with the value 14,525 ppm and also the lowest breakdown voltage of 43,2 kV. In contrast, the 6th oil sample has the lowest water content, i.e 6,332 ppm and the highest breakdown voltage of 71,9 kV.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52581
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rafli Nurhidayat
Abstrak :
Transformator daya merupakan salah satu peralatan listrik yang sangat vital dalam menunjang performa pembangkit tenaga listrik. Alat ini dilengkapi dengan minyak yang berfungsi sebagai pendingin dan isolator. Kekuatan isolasi yang dimiliki oleh transformator daya dapat mengalami penurunan yang dipengaruhi oleh adanya gas-gas. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya kegagalan operasi dan menurunnya sisa umur operasi transformator daya. Pemeliharaan prediktif dilakukan untuk mencegah dampak negatif dari penurunan kekuatan isolasi minyak transformator daya, salah satunya melalui teknik Dissolved Gas Analysis (DGA) yang dapat menganalisis kandungan gas terlarut dalam minyak transformator daya. Sesuai dengan standar yang ditetapkan dalam IEEE C57.104:2019 dan IEC 60599:2005, pengujian DGA dapat mendeteksi beberapa gas yang terlarut seperti H2, CH4, C2H4, C2H2, C2H6, dan CO di dalam minyak transformator daya. Pengujian DGA dilakukan menggunakan dua metode yaitu metode IEC ratio dan duval triangle untuk mengidentifikasi jenis kegagalan yang terjadi pada transformator daya BAT GT 1.1 dan 1.2 PT PLN Indonesia Power Priok PGU. Pengujian pada sampel pengukuran dari tahun 2018 hingga 2023 untuk kedua transformator menggunakan IEC ratio dan duval triangle didominasi dengan kegagalan termal di bawah 300 serta didapatkan diagnosa yang lebih spesifik menggunakan duval triangle yaitu pemanasan di bawah 250 . Kegagalan yang terjadi dapat mempengaruhi keandalan dan availability kondisi transformator daya. Melalui markov chain diprediksi transformator BAT GT 1.1 dan 1.2 mengalami penurunan keandalan sekitar 25% dalam waktu 30 hari beroperasi. Untuk mengoptimalkan keandalan kedua transformator dapat dilakukan pemeliharaan rutin pada hari kerja ke-90. Di sisi lain, transformator BAT GT 1.1 dan 1.2 tersedia dalam kondisi normal hingga hari ke-217 dan hari ke-185. Sehingga dapat dilakukan purifikasi pada masing – masing di transformator di hari kerja ke-218 dan ke-186 agar meminimalkan adanya partikel gas yang terlarut di isolasi minyak transformator. ...... A power transformer is one of the electrical equipment that is very vital in supporting the performance of power plants. This tool is equipped with oil which functions as a coolant and insulator. The insulation strength of a power transformer can decrease due to the presence of gases. This can cause operational failure and reduce the remaining operating life of the power transformer. Predictive maintenance is carried out to prevent the negative impact of decreasing the insulation strength of power transformer oil, one of which is through the Dissolved Gas Analysis (DGA) technique which can analyze the dissolved gas content in power transformer oil. In accordance with the standards stipulated in IEEE C57.104:2019 and IEC 60599:2005, DGA testing can detect several dissolved gases such as H2, CH4, C2H4, C2H2, C2H6, and CO in power transformer oil. DGA testing was carried out using two methods, namely the IEC ratio and duval triangle methods to identify the type of failure that occurred in the PT PLN Indonesia Power Priok PGU BAT GT 1.1 and 1.2 power transformers. Tests on measurement samples from 2018 to 2023 for both transformers using the IEC ratio and Duval triangle were dominated by thermal failures below 300℃ and a more specific diagnosis was obtained using the duval triangle, namely heating below 250℃. Failures that occur can affect the reliability and availability of power transformers. Using the Markov chain, it is predicted that the BAT GT 1.1 and 1.2 transformers will experience a decrease in reliability of around 25% within 30 days of operation. To optimize the reliability of both transformers, routine maintenance can be carried out on the 90th working day. On the other hand, BAT GT 1.1 and 1.2 transformers were available in good condition on day 217 and day 185. Purification can be carried out on each component in the transformer on the 218th and 186th working days to minimize the presence of dissolved gas particles in the transformer oil insulation.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saragi, Arnaldo Hasudungan
Abstrak :
Transformator adalah salah satu peralatan listrik yang mempunyai peran yang sangat penting dalam suatu sistem tenaga listrik. Oleh karena itu memperhatikan dan memastikan transformator agar selalu dalam keadaan baik merupakan suatu keharusan yang harus dilakukan. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kondisi dari transformator adalah minyak transformator. Pengujian minyak transformator merupakan tindakan yang sering kali dilakukan guna mengetahui dan menganalisis kondisi dari transformator serta jenis kegagalan yang terjadi pada transformator. Pengujian minyak transformator meliputi pengujian terhadap parameter kualitas minyak isolasi dan pengujian analisis gas terlarut (DGA). Pada skripsi ini akan dilakukan analisis terhadap kondisi dari transformator peleburan EAF 9 pada Pabrik Baja Slab 2 PT. Krakatau Steel berdasarkan hasil pengujian terhadap minyak transformator peleburan EAF 9. Berdasarkan hasil pengujian terhadap minyak transformator peleburan EAF 9 mulai tahun 2008 hingga 2013, didapatkan beberapa hasil analisis terkait kondisi dari transformator peleburan EAF 9. Yaitu berdasarkan pengujian terhadap beberapa parameter kualitas minyak isolasi disimpulkan bahwa kondisi dari minyak isolasi dari transformator peleburan EAF 9 masih tergolong dalam keadaan baik. Sedangkan berdasarkan interpretasi terhadap hasil pengujian DGA, disimpulkan bahwa indikasi kegagalan yang terjadi pada transformator peleburan EAF 9 berupa pemanasan pada kertas isolasi dan minyak transformator. ...... Power transformer is one of the most important electric equipment and vital link in a power system. Because of that, pay attention and ensure that transformer is always in good condition is a necessity which must be performed. One of the things that can affect the power transformer condition is insulating oil of transformer. Insulating oil testing is routinely used to investigate and diagnose transformer condition and the types of faults which are occurred in the power transformer. There are two types of insulating oil testing which are often performed, those are oil contamination testing and DGA (dissolved gas analysis) testing. In this paper will be performed analysis about the condition of furnace transformer of Electrical Arc Furnace 9 in Slab Steel Plant 2 PT. Krakatau Steel according the results of insulating oil testing. According the results of insulating oil testing of furnace transformer in Electrical Arc Furnace 9 since 2008 until 2013, there are some analysis that recognized about the condition of furnace transformer. According the result of oil contamination testing, can be decided that the condition and quality of insulating oil of transformer is still classified in good condition. And according interpretation from the result of DGA testing, can be decided that there are some faults that detected in the furnace transformer, those are overheating of cellulose and overheating of oil.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55237
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhani Teja Kusuma
Abstrak :
Minyak transformator merupakan salah satu komponen yang mempunyai peranan penting dalam operasi suatu transformator tenaga karena fungsinya sebagai pendingin dan isolator antar belitan di dalam transformator. Kualitas minyak transformator harus benar-benar diperhatikan. Terdapat parameter-parameter yang menunjukkan kondisi minyak transformator. Oleh karena itu diperlukan pengujian terhadap parameter-parameter tersebut untuk mengetahui besarnya nilai setiap parameter yang menunjukkan kondisi minyak transformator tersebut. Pengujian karakteristik minyak transformator melingkupi beberapa pengujian, yaitu pengujian tegangan tembus, tegangan antar muka, titik nyala, kandungan air, dan angka kenetralan. Pada skripsi ini dilakukan analisis terhadap korelasi antar parameter pengujian minyak transformator sehingga dapat diprediksi kebutuhan pemeliharaannya. Perubahan nilai parameter tegangan tembus, tegangan antar muka, dan titik nyala dipengaruhi oleh sifat kimia dari minyak, yaitu kandungan air dan angka kenetralan. Kandungan air dan angka kenetralan mempunyai pengaruh yang rendah terhadap penurunan tegangan tembus dan tegangan antar muka. Nilai korelasi ganda antar parameter tersebut adalah 0,338270563 dan 0,029227344. Kandungan air dan angka kenetralan mempunyai pengaruh yang paling besar terhadap penurunan titik nyala dengan nilai korelasi ganda sebesar 0,776816579.
Transformer oil is one component that has an important role in the operation of a power transformer due to its function as a coolant and insulator between the windings on the transformer. Quality of transformer oil must be properly addressed. There are parameters that indicate the condition of the transformer oil. Therefore, it is necessary to test these parameters to determine the value of each parameter that indicates the condition of the transformer oil. Testing characteristics of transformer oil covers some testing, i.e. breakdown voltage, interfacial tension, flash point, water content, and neutralization number. Correlation between the transformer oil testing parameters is analyzed in this paper so that its maintenance needs can be predicted. Changes of the breakdown voltage, interfacial tension, and flash point are affected by chemical characteristics of the transformer oil, i.e. water content and neutralization number. Water content and neutralization number have low influence on the degradation of breakdown voltage and interfacial tension. The Multiple Correlation Coefficient values between that parameters are 0,338270563 and 0,029227344. Water content and neutralization number have the highest influence on the degradation of flash point with the Multiple Correlation Coefficient value equal to 0,776816579.
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S59895
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ladies Dwi Yesya
Abstrak :
ABSTRACT
Dalam kondisi operasional, transformator akan mengalami penurunan kualitas kerjanya, yang mana akan berdampak pada usia transformator itu sendiri. Salah satu bagian dari transformator yang mengalami penurunan kualitas ialah minyak transformator. Pada transformator berpendingin minyak biasanya menghasilkan gas-gas berbahaya yang mudah terbakar seperti hidrogen, metana, asetilen, etilen, dan etana atau lebih dikenal dengan fault gas. Skripsi ini akan membahas bagaimana sifat-sifat gas berbahaya tersebut akibat perubahan temperatur dan memungkinkan munculnya gas dengan berbagai macam konsentrasi gas. Metode pengujian yang digunakan adalah DGA Dissolved Gas Analysis yang nantinya akan mengidentifikasi jenis dan jumlah dari fault gas tersebut.Dalam skripsi ini, pengamatan lebih ditekankan pada gas hidrogen dan gas metana karena merupakan gas yang mudah terbakar flammable dan ekplosif. Berdasarkan analisis dan hasil yang diperoleh, didapatkan temperatur maksimum sebesar 135c. Pada temperatur tersebut, kondisi gas hidrogen dan gas metana mengalami kondisi maksimum, masing-masing sebesar 118.53 ppm dan 660.90 ppm. Kondisi ini dapat menyebabkan kegagalan, baik kegagalan termal maupun kegagalan elektris pada transformator. Untuk menghindari agar hal ini tidak terjadi, maka temperatur minyak selalu dijaga agar tidak melebihi temperatur maksimum yaitu sebesar 135c.
ABSTRACT
Under operational conditions, the transformer will experience a decrease in the quality of its work, which will have an impact on the age of the transformer. One part of the transformer that has decreased quality is transformer oil. In an oil cooled transformer such as hydrogen, methane, acetylene, ethylene, and ethane or better known as fault gases. This thesis will discuss how the properties of the gas concentrations. The test method used is DGA Dissolved Gas Analysis which will identify the type and amount of the gas fault.In this thesis, a deeper observation on hydrogen and methane because it is a flammable gas and explosive. By using the analysis and the results obtained, the optimum temperature is obtained at 135c. At that temperature, the conditions of hydrogen and methane experience a maximum condition of 118.53 ppm and 660.90 ppm. This condition can cause failure, either thermal failure or electrical interference on the transformer. To avoid this from happening, the oil temperature is always kept not to exceed the maximum temperature of 135c.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat Hardityo
Abstrak :
Permasalahan yang umum pada operasional transformator daya adalah timbulnya kegagalan (failure), baik kegagalan termal maupun kegagalan elektris. Kegagalan termal dan kegagalan elektris umumnya menghasilkan gas-gas berbahaya yang biasa dikenal sebagai fault gas. Kebanyakan transformator daya biasanya menggunakan minyak isolator yang fungsinya selain sebagai pendingin juga untuk melarutkan gas-gas berbahaya tersebut agar tidak beredar bebas. Mengindentifikasi jenis dan jumlah konsentrasi gas yang terlarut pada minyak dapat memberikan informasi akan adanya indikasi kegagalan yang terjadi pada transformator. Metode untuk mengidentifikasi dan menganalisis gas-gas terlarut pada minyak disebut sebagai DGA (Dissolved Gas Analysis). Skripsi ini akan membahas bagaimana uji DGA dapat mengidentifikasi indikasi kegagalan yang terjadi pada transformator. Sejumlah sampel minyak diambil dari minyak isolator pada sebuah transformator daya lalu sampel tersebut dimasukkan ke dalam peralatan uji DGA. Hasilnya adalah sejumlah data yang menunjukkan tingkat konsentrasi fault gas. Transformator dan minyak isolator yang diujikan masih berada dalam kondisi yang baru. Setelah memperoleh sejumlah data, selanjutnya dilakukan berbagai metode analisis untuk mengetahui indikasi kegagalan yang ada pada transformator daya yang diujikan. Berdasarkan data yang diperoleh bahwa pada awalnya transformator diindikasikan mengalami kerusakan dalam tingkat yang cukup parah. Hal ini terindikasi dari tingginya nilai gas etilen, karbon monoksida, dan karbon dioksida. Seiring pertambahan temperatur minyak, maka nilai konsentrasi fault gas juga semakin tinggi. Hal ini seharusnya tidak terjadi mengingat kondisi transformator dan minyak isolator yang masih baru. Ketika sudah dilakukan proses perbaikan transformator dan pembersihan minyak, maka nilai konsentrasi fault gas turun dengan drastis. Beberapa waktu setelah proses pembersihan minyak, kondisi ini terus berlanjut. Hal ini menunjukkan bahwa transformator berada dalam kondisi normal. Sehingga dapat diambil kesimpulan akhir bahwa ada proses yang menyalahi prosedur ketika transformator belum diaktifkan, baik dari saat perangkaian, pemvakuman ataupun proses pengisian minyak.
A problem that always occur when a power transformer is being operated is failure, both thermal fault and/or electrical fault. Thermal failure and electrical failure generally produce some gasses that known as fault gasses. Most of power transformers are usually using oil insulator that has functions as transformer cooler and as a solvent material to dissolve those fault gasses. Indentifying type and quantity of those gasses will gave us some information about indication of failure that occur in transformer unit. A method to identify and analyze fault gasses that dissolved in transformer oil is known as DGA ? Dissolved Gas Analysis. This paper presents about how DGA testing can identify fault indicator that occur in transformer. Several oil samples are taken from oil insulator in a power transformer, and then those samples are tested by using DGA analyzer device. The result is some data that show concentration value of fault gasses. Transformer and oil insulator being tested are in fresh condition. After receive some data then some analysis methods are applied to distinguish fault indicator that occur in power transformer that have been tested. Earlier data shows that transformer is breakdown in a severe level. This condition is indicated from the high values of some gasses, such as ethylene, carbon monoxide, and carbon dioxide. As the oil temperature increase, concentration values from fault gasses are also increase. This condition is not supposed to be happened because both transformer and oil insulator are in fresh condition. When transformer and oil insulator are already treated, so the concentration value of fault gasses will decrease significantly. Several periods after oil insulator are treated, this condition is keep continuing. So, the final conclusion is that transformer is on a normal condition. Breakdown condition from early data is occur because there are some process that out of procedure when transformer is not activated, can be either from installation, vacuuming, or oil filling process.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40471
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Stefan Heryanto
Abstrak :
Transformator merupakan salah satu peralatan yang tidak dapat dipisahkan dari suatu sistem tenaga listrik. Transformator berfungsi untuk mengubah level tegangan dari daya yang dialirkan tanpa merubah frekuensi tegangan tersebut. Salah satu jenis dari transformator adalah transformator tenaga. Transformator tenaga merupakan transformator yang berfungsi sebagai penyalur daya dari pembangkit ke sistem tenaga listrik. Disini penulis mengambil contoh minyak isolasi dari transformator tenaga yang digunakan untuk transmisi tenaga listrik dengan rating 70 kV. Banyak pengujian yang dapat dilakukan pada minyak transformator untuk mengetahui karakteristik minyak transformator tersebut. Pengujian-pengujian secara garis besar dibagi menjadi pengujian karakteristik dan analisis gas terlarut. Pengujian karakteristik yang digunakan penulis antara lain adalah pengujian tegangan tembus, pengujian tegangan antar muka, pengujian kadar air, pengujian kadar asam (angka kenetralan), dan pengujian warna. Pengujian yang kedua dilakukan dengan metode analisis gas terlarut. Metode ini digunakan untuk mengukur berapa banyak gas yang terlarut di dalam minyak transformator tersebut. Gas-gas yang terdeteksi merupakan indikasi dari terjadinya suatu kerusakan didalam transformator sehingga dengan melihat gas mana yang jauh melebihi batas kita dapat mengetahui kerusakan apa yang ada pada transformator. Berdasarkan analisis dari data-data pengujian tersebut akan ditentukan tindakan yang akan dilakukan pada setiap transformator. ...... Transformer is one of many tools that can not be separated from a power system. Transformer is used to change the voltage level of the transmitted power without changing its frequency level. One example of transformer is a power transformer. Power transformer is a transformer that serves as a supplier of power generation to the power system. Here the authors take the example of the insulating oil of power transformers used for electric power transmission with a rating of 70 kV. Many tests that can be performed on transformer oil to know the characteristics of the transformer oil. Oil tests broadly divided into characteristics tests and dissolved gas analysis. Testing characteristics used by the author, among others, is the breakdown voltage, interfacial tension, water level, acid levels (neutrality number), and color. The second test was conducted using dissolved gas analysis. This method is used to measure how much gas is dissolved in the transformer oil. The gases that were detected point out the occurrence of a fault in the transformer so we can know that there is damage to the transformer when the detected gas is beyond the limit. Based on the analysis of the test data, we must take specified action on each transformer.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56543
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ramadana Guna Prakasa
Abstrak :
Transformator merupakan mesin listrik stastis yang berperan penting dalam sistem distribusi tenaga listrik yang berfungsi mengatur besar tegangan pada masukan maupun keluaran dari sistem distribusi. Kinerja transformator dipengaruhi oleh kondisi beberapa komponen dasarnya salah satunya adalah isolator minyak yang berfungsi untuk memisahkan dua atau lebih konduktor yang berdekatan untuk mencegah adanya kebocoran arus dan juga sebagi pelindung mekanis. Selain itu minyak isolator dapat membantu dalam memprediksi kegagalan pada transformator dengan mengolah konsentrasi gas gangguan menggunakan metode Dissolved Gas Analysis, yaitu metode Total Dissolved Combustible Gas, Gas Kunci, Rasio Roger, Segitiga Duval, dan Pentagon Duval. Data konsentrasi gas diperoleh dari transformator distribusi yang digunakan pada suatu sistem listrik dalam beberapa perushaan. Melalui pengolahan data menggunakan metode-metode DGA, diperoleh bahwa metode Penatagon Duval merupakan metode paling baik dalam memprediksi kegagalan pada transformator dibandingkan metode lainnya, karena menghasilkan hasil prediksi yang tepat dan spesifik, tidak memiliki syarat yang harus dipenuhi oleh suatu data untuk dapat diolah oleh metode tersebut, dan tidak memerlukan tahap lanjutan dalam menentukkan hasil akhir prediksi.
Transfomer is a static electrical machine that plays important role in power distribution system that serves to set input and output voltage of the system. The performance of the transformer is effected by condition of it components, one of the important components is an isolator oil that works for separate two or more conductors to prevent current leakage and also as a mechanical shielding. In addition, the isolator oil can be use for tools for predicting the failure in the transformer by processing fault gas with dissolved gas analysis method, such as Total Dissolved Combustable Gas, Key gas, Rogers Ratio, Duvals Triangel and Duvals Pentagon. The gas concentration is obtained from distribution transformers that used in electrical system in several firms. By processing fault gas cocentration with DGA methods, it can be concluded that Duvals Pentagon Method is the most excelent method for predicting the failure in transformers since the method predicting results correctly and more specific interm of failure, it doesnt have a condition that must be fulfilled by the data before using this method, and also does not require an advance step in defining prediction result.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library