Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 24 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bambang Tugianto
Abstrak :
Umumnya minyak mentah berfungsi sebagai bahan baku untuk menghasilkan produk kilang. Produk kilang tersebut akan dipergunakan untuk banyak bidang lain dari berbagai segi kehidupan manusia. Karena fungsi minyak mentah yang begitu kompleks maka nilai minyak mentah menjadi relative penting. Nilai minyak mentah seperti nilai produk lainnya diidentikan dengan harga. Pembahasan mengenai harga minyak mentah dan fluktuasinya serta factor-faktor yang mempengaruhi fluktuasi tersebut secara umum adalah tema dalam tesis ini. Seperti halnya produk lain, factor fundamental yang berpengaruh pada harga adalah penawaran dan permintaan. Bila diaplikasi pada minyak mentah, kedua factor ini dipengaruhi oleh banyak hal, yaitu permintaan dipengaruhi oleh margin konsumsi, tingkat inflasi, musim, pertumbuhan ekonomi, tingkat pengembangan energy alternative, politik dan lain-lain, sedangkan penawaran dipengaruhi oleh margin produksi, tingkat penemuan cadangan minyak mentah, teknologi dan lain-lain. Dari banyaknya factor yang berpengaruh terhadap harga minyak mentah, dalam penulisan ini dibatasi pada tiga factor penting yaitu margin konsumsi, margin produksi dan factor politik. Factor terpenting dari ketiga factor tersebut adalah politik. Walaupun kedua factor lain relative stabil, tetapi terjadi gejolak politik suatu kawasan seperti perang, maka harga akan bergerak naik. Realisasi harga minyak mentah dari berbagai kawasan dunia memperlihatkan kesamaan dalam hal fluktuasinya. Analisis mengenai harga minyak Indonesia dan factor-faktor yang mempengaruhinya tidak berbeda dengan minyak mentah dunia lainnya. Dari perbandingan fluktuasi harga, formulasi harga ICP yang menjadi dasar harga minyak mentah Indonesia ternyata kurang sensitive terhadap fluktuasi harga pasar, sehingga diperlukan modifikasi. Hal terakhir adalah realisasi harga ekspor minyak mentah oleh Pertamina serta alternative kemungkinan perubahan, dianalisis dari segi jenis transaksi serta perbandingan premium anatara realisasi dan pasar.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ganjar Ali Setiawan
Abstrak :
Kendala operasional transportasi minyak mentah melalui pipa yang dihadapi PT X adalah penyumbatan pipa akibat terbentuknya endapan minyak mentah (wax) di dalam pipa. Studi dilakukan pada kasus penyumbatan yang terjadi pada tahun 2022 dan salah satu usaha yang dilakukan untuk menghancurkan wax di dalam pipa tersebut adalah melalui kegiatan pigging. Karena wax terlampau banyak, pig yang diluncurkan tidak sanggup mendorong endapan tersebut, menyebabkan pipa tersumbat dan aliran minyak terhenti. Identifikasi masalah dilakukan dengan menggunakan metode Fault Tree Analysis dan menghasilkan 7 variabel yang menjadi akar penyebab masalah yaitu posisi pipa yang terendam air, minyak mentah kehilangan panas, interval kegiatan pigging, tidak adanya wax inhibitor, kemampuan pompa yang terbatas, tidak ada fasilitas untuk intervensi kondisi minyak mentah, dan karakteristik minyak mentah. Disimpulkan bahwa penyebab dominan terjadinya penyumbatan aliran minyak mentah pada pipa adalah karena temperatur minyak mentah yang turun menyentuh temperatur pour point menyebabkan munculnya wax yang mengendap dan menyumbat aliran minyak mentah. Mitigasi dapat dilakukan dengan kegiatan pigging rutin setiap 7 hari sekali, menambahkan bahan kimia sebanyak 500 ppm untuk memodifikasi karakteristik minyak mentah, serta memasang sistem pemanas elektrik pada pipa menggunakan teknologi heat tracing constant wattage sepanjang 3 km. Berdasarkan perhitungan keekonomian, pemasangan sistem pemanas elektrik pada pipa akan memberikan efisiensi 3 miliar Rupiah per tahun, dengan IRR 18,87% dan periode pengembalian investasi selama 7 tahun jika dibandingkan dengan melakukan pembelian bahan kimia selama 20 tahun operasional pipa. Sehingga solusi yang paling efektif dan efisien untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan melakukan pemasangan sistem pemanas elektrik pada pipa tersebut. ......The main operational obstacle to transportation of crude oil via pipeline faced by PT X is a wax depostion lead to pipe blockage. A case study was conducted on a blockage case that occurred in 2022 and one of the efforts made to destroy the wax in the pipe was through pigging activities. The pig that is launched is unable to push through the deposits and causes the pipe clogged and the oil flow to stop. Problem identification was carried out using the Fault Tree Analysis method and produced 7 variables which were the possible root cause of the problem, namely the position of the pipe submerged in water, crude oil heat loss, pigging activity interval, absence of wax inhibitor, limited pump capacity, no facilities for condition intervention, and characteristics of crude oil. So it was concluded that the root cause of pipe blockage was because the temperature of the crude oil dropped during transport process below the pour point temperature, causing the appearance of wax which settled inside the pipe and blocked the flow of crude oil. Mitigation can be done by carrying out routine pigging activities every 7 days, adding 500 ppm of chemicals to modify the characteristics of petroleum, and installing an electric heating system on the pipe using constant wattage heat tracing technology over a length of 3 km. Based on economic calculations, installing an electric heating system on pipes will provide savings of 3 billion Rupiah per year, with an IRR of 18.87% and a return on investment period of 7 years compared to purchasing chemicals during 20 years of pipe operation. So the most effective and efficient solution to overcome this problem is to install an electric heating system on the pipe.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdurrahman Afif
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis signifikansi pengaruh perubahan harga minyak dunia terhadap return saham maskapai penerbangan. Industri penerbangan merupakan salah satu sektor yang sangat bergantung dengan penggunaan minyak dalam hal operasional. Oleh karenanya, harga minyak memberikan dampak yang besar terhadap beban yang harus ditanggung oleh maskapai penerbangan. Dengan metode time series menggunakan model GARCH (1,1), peneliti berhasil membuktikan, bahwa perubahan harga minyak dunia akan mempengaruhi sebagian besar return saham maskapai penerbangan di kawasan Amerika Utara dan Eropa. Selain faktor perubahan harga, faktor lainnya, yakni volatilitas harga minyak juga ternyata meningkatkan risiko saham maskapai penerbangan di seluruh kawasan yang diteliti. Risiko ini akan mempengaruhi return dan harga saham maskapai penerbangan yang diperdagangkan di bursa. ......This study aims to analyze the significance of the effect of oil price change on airlines stock return. Airlines industry is one of the most dependent sectors for oil usage, in terms of operational activities. Hence, oil price provides a big impact for expenses that airlines must pay. With GARCH (1,1) model, the researcher finds that oil price change affects airline stock return, mostly in Asia-Pacific and Europe. Moreover, in addition to oil price change, another factor, which is oil price volatility also increases the risk for the airlines stock in all particular observed regions. This risk will affect price and return of airline stocks in the market.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S62917
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eddy Subroto
Abstrak :
Pembelian minyak mentah merupakan salah satu kegiatan penting bagi PERTAMINA, selain untuk memenuhi kebutuhan minyak mentah bagi kilang dalam rangka pemenuhan bahan bakar minyak dalam negeri yang jumlahnya semakin lama semakin besar, juga terkadung pengertian semakin besarnya pengeluaran biaya sehingga perlu adanya suatu penghematan didalam pengadaan/impor minyak mentah. Pada mulanya dalam pengadaan/impor minyak mentah dilakukan melalui affiliasi, yaitu Permindo Oil, Pella Oil, Pacific Petroleum & Trading Co., Ltd dan telah dilakukan dalam kurun waktu yang lama, sehingga PERTAMINA sangat tergantung kepada affiliasi tersebut dan tidak pernah berhubungan langsung dengan para pemasok diluar negeri. Tetapi terhitung mulai bulan Juni 1998, Pemerintah mewajibkan PERTAMINA untuk memutuskan hubungan dengan afliasi diatas, maka Direksi PERTAMINA memerintahkan Dinas Pemasaran minyak - Divisi Pemasaran Luar Negeri dimana penulis juga ikut terlibat didalamnya untuk melakukan pembelian langsung dengan para pemasok di luar negeri. Hal itu merupakan beban berat karena belum berpengalaman dalam hal tersebut dan ditambah lagi beban moril karena Pemerintah kurang percaya bahwa hal tersebut dapat dilakukan oleh PERTAMINA. Tetapi semua itu merupakan tantangan bagi kami, dengan tekad kuat kami lakukan dan ternyata hal tersebut kami dapat lakukan dengan baik dengan hasil adanya penghematan sebesar US$ 18.42 per barrel. Hasil tersebut belum memuaskan, untuk itu perlu adanya analisa dan pengamatan lebih lanjut untuk mencari peluang/terobosan/pemikiran baru untuk meningkatkan penghematan baik melalui komponen harga pembelian minyak mentah,, yaitu : tingkat premium dan biaya angkut, pola pengadaan/impor minyak mentah, yang dilakukan oleh PERTAM1NA dari tahun 1990 sampai dengan tahun 1998 serta mengadakan negosiasinegosiasi dengan para pemasok diluar negeri dari bulan Januari 1999 sampai dengan bulan Maret 1999 sehingga dapat dihemat lagi USS 0.70-0.80/bbl dan US$ 0.05/bbl.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hari Nugroho
Abstrak :
Minyak mentah merupakan salah satu komoditas yang utama dalam proses produksi. Pada perkembangannya harga dari minyak mentah dunia terus mengalami fluktuarif dan cenderung bersifat volatil. Volatilitas minyak mentah dunia tentu saja akan berdampak pada proses produksi di suatu industri di Indonesia yang akhirnya berimbas pada perekenomian di Indonesia. Secara garis besar, penelitian ini ingin mempelajari bagaimana volatilitas harga minyak mentah dunia akan memberi dampak kepada daya saing komoditas unggulan di Indonesia dan juga pada perekonomian. Penelitian ini menggunakan dua metode yaitu metode ARCH-GARCH untuk melihat volatilitas minyak mentah di Indonesia dan menggunakan VAR-VECM untuk melihat dampak dari volatilitas tersebut kepada daya saing dan perekonomian di Indonesia. Hasil analisis mengungkapkan bahwa terdapat volatilitas pada harga minyak mentah dunia. Secara umum volatilitas akan meurunkan daya saing produk unggulan Indonesia, mendepresiasikan rupiah, dan meningkatkan inflasi. ......Crude oil is one of the main commodities in the production process. In its development, the price of world crude oil continues to fluctuate and tend to be volatile. The volatility of crude oil of the world will of course have an impact on the production process in an industry in Indonesia which ultimately impact on the economy in Indonesia. Broadly speaking, this research wanted to study how the volatility of world crude oil prices will affect the competitiveness of leading commodities in Indonesia as well as in the economy. This research uses two methods ARCH GARCH method to see the volatility of crude oil in Indonesia and using VAR VECM to see the impact of the volatility to the competitiveness and economy in Indonesia. The results of the analysis reveal that there is volatility in world crude oil prices. In general, volatility will lower Indonesia 39 s competitiveness of flagship products, depreciate the rupiah, and increase inflation.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ramadina Dasri
Abstrak :
Jepang memiliki perhatian khusus dalam hal kepentingan nasionalnya. Masalah ketersediaan minyak merupakan hal yang sangat krusial di Jepang. Jepang merupakan negara yang sangat menggantungkan minyak sebagai komoditas utama untuk proses produksi kebutuhan domestik andalannya. Kebutuhan yang cukup tinggi tidak sebanding dengan pasokan yang tersedia, menuntun Jepang untuk melakukan impor minyak mentah dari negara lain terutama Arab Saudi. Namun, faktor geografis dan politik menjadi salah satu alasan Jepang untuk mencari alternatif negara yang memiliki komoditas minyak yang memiliki pasokan yang mencukupi. Jepang sudah melakukan diplomasi terhadap Rusia dalam memenuhi kebutuhan domestiknya sejak tahun 2011. Jepang melakukan proses diplomasi terhadap Rusia untuk bisa mendapatkan kepentingan domestiknya yang dilakukan oleh kedua pemimpin negara. Tidak hanya sektor publik yang dilibatkan namun perusahaan minyak lokal Jepang juga memiliki peran yang penting. Kepulauan Kuril juga masih menjadi perhatian utama Jepang dan Rusia dalam memperebutkan status kepemilikan wilayah teritorial. Pulau Sakhalin yang merupakan salah satu pulau yang berada di wilayah Kepulauan Kuril memiliki ladang minyak yang mampu memproduksi minyak dalam jumlah besar. ...... Japan has special attention in terms of its national interests. The issue of oil availability is very crucial in Japan. Japan is a country that relies heavily on oil as the main commodity for the production process of its flagship domestic needs. The high demand is not proportional to the available supply, leading Japan to import crude oil from other countries, especially Saudi Arabia. However, geographical and political factors are one of the reasons for Japan to look for alternative countries that have oil commodities that have sufficient supplies. Japan has been conducting diplomacy against Russia in meeting its domestic needs since 2011. Japan has conducted diplomatic processes against Russia to be able to get its domestic interests carried out by the two leaders of the country. Not only the public sector is involved but the local Japanese oil company also has an important role. The Kuril Islands are also still a major concern of Japan and Russia in fighting over territorial ownership status. Sakhalin Island which is one of the islands in the Kuril Islands region has oil fields that are capable of producing large amounts of oil. In this study, the authors used an oil diplomacy analysis framework.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T55389
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Limbong, Nency Febrina Asima
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk melihat keterkaitan harga minyak mentah Indonesia (ICP) dan harga minyak sawit mentah (CPO) pada berbagai periode kebijakan mandatori biodiesel di Indonesia. Dengan menggunakan metode analisis Ordinary Least Square (OLS) data deret waktu (time series) sejak Januari 2001 sampai dengan Desember 2021, penelitian ini menunjukkan secara umum ICP dan CPO berkorelasi positif dan signifikan, tetapi secara khusus hubungannya sangat bergantung pada jenis kebijakan biodiesel yang dijalankan. ICP dan CPO berkorelasi positif dan signifikan pada periode mandatori biodiesel subsidi terbatas (2006-2015) dan mandatori biodiesel insentif selisih harga yang dikombinasikan dengan tarif pungutan ekspor progresif (2020-2021). ICP dan CPO tidak berkorelasi pada saat mandatori insentif selisih harga dengan tarif pungutan ekspor tetap (2016-2019). Pada saat harga ICP dan harga CPO berkorelasi kuat dan signifikan, kenaikan stok tidak diasosiasikan dengan penurunan harga CPO. Namun, saat ICP dan harga CPO tidak berkorelasi, kenaikan stok diikuti penurunan harga CPO. Stabilisasi harga CPO hanya terjadi pada periode mandatori biodiesel insentif selisih harga yang dikombinasikan dengan tarif pungutan ekspor CPO tetap. ......The main objective of this study is to provide the empirical study of the linked between Indonesian crude oil prices (ICP) and crude palm oil (CPO) prices in various periods of biodiesel mandatory policy in Indonesia. Using Ordinary Least Square (OLS) method for time series data from 2001 to 2021, this study shows that although ICP and CPO are positively and significantly correlated in general, the correlation varies depending on the biodiesel policy that being implemented. ICP and CPO are significantly correlated in the periode of biodiesel mandatory with limited subsidies (2006-2015) and in the biodiesel mandatory with incentives that is combined progressive CPO export levy tariff (2020-2021). ICP and CPO are not correlated during the biodiesel mandatory with incentives that combined of fixed CPO export levy (2016-2019). When the ICP and CPO price are strongly and significantly correlated, the increase in stock is not associated with a decrease in the CPO price. However, when ICP and CPO prices are not significantly correlated, the stock increase is followed by a decrease in CPO prices. CPO price stabilization only occurred during the biodiesel mandatory that is combined with incentives and a fixed CPO export levy tariff.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Nasir
Abstrak :
Kegiatan eksplorasi merupakan faktor yang sangat krusial bagi adanya penemuan cadangan migas baru dan kemampuan supply minyak dan gas di masa mendatang. Melalui penelitian ini dilakukan analisa kinerja eksplorasi dan penemuan minyak dan gas bumi di Indonesia menggunakan data time series periode 1980-2009. Model engineering dan model ekonometri digunakan untuk mengestimasi reward for effort (RE), level eksplorasi dan investasi yang dibutuhkan untuk dapat memenuhi kebutuhan minyak dan gas pada tahun 2020 serta faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan eksplorasi di Indonesia. Berdasarkan penelitian ini ditemukan bahwa nilai RE adalah 9,68 (berdasarkan model ekonometri) dan 11,25 (berdasarkan model engineering) MMBOE per unit pemboran eksplorasi. Dengan nilai RE tersebut, maka jumlah sumur eksplorasi yang harus dibor untuk pemenuhan kebutuhan pada tahun 2020 adalah 70 unit dengan total kebutuhan investasi eksplorasi dan pengembangan adalah sebesar US$ 7,98 miliar. Dari penelitian ini juga ditemukan bahwa harga minyak mentah dunia, konsumsi migas dan survei seismik berpengaruh signifikan terhadap kegiatan eksplorasi minyak dan gas bumi di Indonesia.
Exploration activity is a critical factor for new discovery and future oil and gas supply. This research analyses the record of oil and gas exploration and discovery in Indonesia using time series data from 1980 to 2009. Engineering model and econometric model are used to identify reward for effort (RE) and estimate exploration effort and investment level required to meet oil and gas demand in 2020 and factors determine the level of exploration in Indonesia. The results show that RE is estimated at 9,68 (econometric model) and 11,25 (engineering model) MMBOE per unit well. Given the RE value, the exploration level needed to meet demand in 2020 is estimated at 70 wells per year and require annual investment US$ 7.98 billion. This research also found that world oil price, oil and gas consumption and seismic survey have significant effect on exploration effort.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T28166
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardhana Atmayudha
Abstrak :
Kegiatan logistik minyak mentah merupakan salah satu bagian penting dalam industri pengilangan minyak. Salah satu strategi yang dapat dilakukan untuk menghadapi tantangan global dalam industi pengilangan minyak adalah dengan melakukan optimisasi terhadap biaya logistik minyak mentah dari lapangan minyak ke kilang. Kegiatan logistik minyak mentah yang sebagian besar dilakukan dengan menggunakan kapal tanker merupakan salah satu penyumbang emisi gas rumah kaca (GRK). Berdasarkan hasil studi IMO tahun 2014, emisi GRK hasil dari kegiatan logistik diprediksi akan terus naik secara signifikan sampai tahun 2050 sehingga perlu dikendalikan dengan strategi perencanaan logistik yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan optimisasi muti tujuan dengan meminimalkan biaya dan emisi GRK pada kegiatan logistik minyak mentah dari lapangan minyak ke kilang dengan mempertimbangkan multi depot, multi product, dan heterogeneous fleet. Penelitian ini mengambil studi kasus untuk logistik minyak mentah ke kilang RU-X dengan skenario menggunakan kapal tanker konvensional dan kapal tanker berteknologi baru yang berbahan bakar LNG. Optimisasi multi tujuan dilakukan dengan permodelan matematika dan pemrograman linear pada piranti lunak AIMMS dan solver CPLEX. Hasil optimisasi multi tujuan dengan menggunakan kapal tanker konvensional menunjukkan bahwa sebagai akibat dari perubahan rute dan lapangan minyak terpilih, emisi GRK turun sebesar 11% yang disertai dengan penambahan biaya logistik minyak mentah sebesar 0,47%. Penggunaan kapal tanker berteknologi baru dengan bahan bakar LNG dapat menurunkan emisi GRK sebesar 22% dengan penambahan biaya sebesar 0,42%. Hasil optimisasi juga menunjukkan bahwa perubahan biaya logistik lebih didorong oleh biaya pembelian minyak mentah dari lapangan minyak terpilih yang memiliki porsi 99% terhadap total biaya logistik. ......Crude oil logistics activity is an important part of the oil refining industry. One strategy that can be taken to face global challenges in the oil refining industry is to optimize the logistics costs of crude oil from oil fields to refineries. Crude oil logistics activities, which are mostly carried out using tankers, are one of the contributors to greenhouse gas (GHG) emissions. Based on the results of the IMO study in 2014, GHG emissions from logistics activity are predicted to continue to increase significantly until 2050 so it needs to be controlled with an appropriate logistical planning strategy. This research aims to perform multi-objective optimization by minimizing cost and GHG emissions in the crude oil logistics activity from oil fields to refinery by considering multi-depot, multi-product, and heterogeneous fleet. A case study for crude oil logistics from certain oil fields to RU-X refinery is considered under the scenario of using conventional oil tankers and new technology oil tankers that are fueled by LNG. Multi-objective optimization is performed with mathematical modeling and linear programming on AIMMS software and CPLEX solver. The result of the multi-objective optimization shows that by using conventional tankers, GHG emissions decreased by 11% accompanied by additional logistical costs of crude oil by 0.47% because of changes in selected routes and oil fields. The use of new technology tankers with LNG fuel can reduce GHG emissions by 22% with an additional cost of 0.42%. Optimization result also show that the logistics costs are driven more by the cost of crude oil purchasing from selected oil fields, which account for 99% of the total logistics costs.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agastya Sesarianda
Abstrak :
[ABSTRAK
Tesis ini membahas tentang bagaimana cara menentukan formulasi harga minyak mentah di Indonesia, yang pada saat ini belum terdapat petunjuk teknis dan metodologi yang standar dalam menentukan ICP Acuan dan nilai alpha-nya. Penulis mencoba membangun formula ICP individual dengan menggunakan model statistik yang mengacu pada kandungan pengotor dan harga rata-rata minyak mentah acuan di Indonesia dalam 2 tahun terakhir. Model statistik memberikan suatu persamaan linear yang kemudian dapat digunakan untuk menghitung ICP minyak mentah lainnya. Validasi model berdasarkan analisis statistik dan analisis pendapatan negara atas produksi minyak mentah memberikan hasil yang signifikan dan dapat diaplikasikan.
ABSTRACT
This thesis discusses about how to determine crude price formulation in Indonesia. There is no technical guidance and standard method in determining reference ICP and alpha value in Indonesia. Writer try to develop individual ICP formulation by using statistical model which refers to impurities content of crude oil and average price of Indonesian reference crude of the last 2 years. This statistical model gives a linear equation which can be used to calculate ICP of another crude. Model validation based on statistical analysis and revenue analysis of oil production give a significant and applicable result.;This thesis discusses about how to determine crude price formulation in Indonesia. There is no technical guidance and standard method in determining reference ICP and alpha value in Indonesia. Writer try to develop individual ICP formulation by using statistical model which refers to impurities content of crude oil and average price of Indonesian reference crude of the last 2 years. This statistical model gives a linear equation which can be used to calculate ICP of another crude. Model validation based on statistical analysis and revenue analysis of oil production give a significant and applicable result., This thesis discusses about how to determine crude price formulation in Indonesia. There is no technical guidance and standard method in determining reference ICP and alpha value in Indonesia. Writer try to develop individual ICP formulation by using statistical model which refers to impurities content of crude oil and average price of Indonesian reference crude of the last 2 years. This statistical model gives a linear equation which can be used to calculate ICP of another crude. Model validation based on statistical analysis and revenue analysis of oil production give a significant and applicable result.]
2015
T43211
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>