Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adnan Hasyim Malahela
"Backgrounds : Percutaneous nephrolithotomy (PCNL) is a standard procedure for treating renal stones. However, the optimal guidance method between ultrasound (US) and fluoroscopy remains debatable. The principle to reduce radiation exposure through ALARA principle is also heavily considered. This study aims to compare the efficacy and safety of US-guided versus fluoroscopy-guided PCNL in a single center over a 5-year period.
Methods: A retrospective cohort analysis of patients who underwent PCNL between 2018 and 2023 were conducted. Patients were categorized into two groups: US-guided and fluoroscopy-guided PCNL. Outcomes evaluated were stone-free rates (SFRs), fluoroscopy usage duration and intraoperative radiation.
Results: A total of 658 patients (US-guided, n=563; fluoroscopy-guided, n=95) were included. The SFRs were comparable between the two groups (p > 0.05). Meanwhile, significantly lower amounts of fluoroscopy usage duration, effective dose, and radiation exposure was found for the US-guided group (p < 0.05). Additionally, operative time was significantly faster in the US-guided procedure, despite requiring more punctures (p < 0.05). Complication rates were similar between both groups.
Conclusion: US-guided PCNL presents as an effective and safe alternative to fluoroscopy-guided PCNL with the added advantage of avoiding radiation exposure.

Latar Belakang: Nefrolitotomi perkutan (PCNL) adalah prosedur standar untuk tatalaksana batu ginjal. Namun, metode panduan yang optimal antara ultrasound (USG) dan fluoroskopi masih menjadi perdebatan. Prinsip untuk mengurangi paparan radiasi melalui prinsip ALARA juga sangat dipertimbangkan. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efikasi dan keamanan PCNL yang dipandu USG versus PCNL yang dipandu fluoroskopi dalam satu pusat selama periode 5 tahun.
Metode: Analisis kohort retrospektif terhadap pasien yang menjalani PCNL antara tahun 2018 dan 2023 dilakukan. Pasien dikategorikan ke dalam dua kelompok: PCNL dengan panduan USG dan PCNL yang dengan panduan fluoroskopi. Hasil yang dievaluasi adalah angka bebas batu/stone free rate (SFR), durasi penggunaan fluoroskopi dan radiasi intraoperatif.
Hasil: Sebanyak 658 pasien (dipandu oleh USG, n = 563; dipandu oleh fluoroskopi, n = 95) diikutsertakan. SFR sebanding antara kedua kelompok (p > 0,05). Sementara itu, jumlah durasi penggunaan fluoroskopi, dosis efektif, dan paparan radiasi yang jauh lebih rendah ditemukan pada kelompok yang dipandu oleh AS (p <0,05). Selain itu, waktu operasi secara signifikan lebih cepat pada prosedur yang dipandu oleh US, meskipun membutuhkan lebih banyak tusukan (p <0,05). Tingkat komplikasi serupa antara kedua kelompok.
Kesimpulan: PCNL dengan panduan USG hadir sebagai alternatif yang efektif dan aman untuk PCNL dengan panduan fluoroskopi dengan keuntungan tambahan untuk menghindari paparan radiasi.
"
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Dokumentasi  Universitas Indonesia Library
cover
Karmila Putri Maulidya
"Gangguan pada Vertebrae yang umum terjadi berupa Disc Degenerative Disease (DDD) dimana intervertebral disc atau diskus tulang belakang mengalami kerusakan dan tidak dapat menopang vertebrae sesuai fungsinya. Pengobatan terhadap DDD dapat dilakukan secara konservatif dengan terapi dan obat-obatan, maupun secara operatif dengan mengganti intervertebral disc. Terdapat beberapa metode operasi pemasangan implan yang masing-masing memiliki cara insersi berbeda. Di antara metode insersi tersebut, TLIF merupakan metode dengan tingkat invasi paling minimum dan dapat diminimalkan lagi dengan menerapkan prinsip Minimally Invasive Spine Surgery (MISS). Prinsip ini bertujuan untuk memperkecil ukuran sayatan operasi pada saat insersi implan, dapat dilakukan dengan bantuan teknologi atau dengan modifikasi geometri implan. Penelitian ini akan mengembangkan desain geometri implan TLIF menjadi modular lepas pasang dengan sistem pengunci horizontal dan vertikal. Bagian modular perlu diuji keberhasilannya menggunakan prototipe hasil fabrikasi stereolithography (SLA) maupun Fused Deposition Modelling (FDM). Desain implan kemudian dimanufaktur dengan material PEEK untuk dilakukan pengujian simulasi Metode Elemen Hingga dan eksperimental kompresi. Geometri modular memiliki pengaruh menurunkan kekuatan mekanik implan dibandingkan geometri nonmodular. Akan tetapi penurunan kekuatan tersebut masih pada batas aman kemampuan mekanik yang dibutuhkan oleh implan. Oleh karena itu, dengan dikembangkannya desain geometri modular ini, prinsip MISS dapat dicapai dan kekuatan mekanik yang dibutuhkan tetap dapat dicapai oleh implan TLIF.

Disorders of the Vertebrae commonly occurs is Disc Degenerative Disease (DDD) in which the intervertebral discs or spinal discs are damaged and cannot support the vertebrae according to their function. Treatment of DDD can be done conservatively with therapy and drugs, or operatively by replacing the intervertebral disc. There are several surgical implant methods, each of which has a different way of insertion. Among these insertion methods, TLIF is the method with the minimum level of invasion and can be minimized by applying the principles of Minimally Invasive Spine Surgery (MISS). This principle aims to reduce the size of the surgical incision at the time of implant insertion, which can be done with the help of technology or by modifying the implant geometry. This research will develop the geometry design of TLIF implants into a detachable modular system with a horizontal and vertical locking system. Modular parts are required to be tested for success using prototypes produced by 3-dimensional stereolithography (SLA) printing and Fused Deposition Modeling (FDM). The implant design was then manufactured with PEEK material for the Finite Element Method simulation and compression experimental tests. Modular geometry has the effect of reducing the mechanical strength of the implant compared to non-modular geometry. However, this decrease in power is still within the safe limits of the mechanical capabilities required by the implant. Therefore, with the development of this modular geometry design, the MISS principle can be achieved and TLIF implants can still achieve the required mechanical strength."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Qonita Nabihah
"Penyakit kardiovaskuler yang dikenal sebagai penyakit jantung merupakan penyebab utama kematian di seluruh dunia. Sebanyak sepertiga hingga setengah dari penyakit jantung merupakan Penyakit Jantung Koroner (PJK). Katerisasi jantung dengan tujuan diagnosis yang dikenal sebagai angiografi koroner adalah salah satu prosedur yang paling umum dilakukan pada porang dewasa. Pemeriksaan ini merupakan baku emas untuk diagnosis PJK dengan meminimalkan sayatan bedah (minimum invasive) sehingga dapat menurunkan risiko komplikasi dan tingkat mortalitas daripada prosedur invasive lain. Pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan BMHP merupakan standar pelayanan kefarmasian di rumah sakit. Staf di unit farmasi seperti apoteker maupun tenaga teknis kefarmasian diharapkan tidak hanya memiliki pengetahuan tentang obat-obat saja naum juga jenis-jenis BMHP agar dapat memaksimalkan pelayanan secara efektif dan efisien, khususnya dalam tindakan CAG. BMHP yang digunakan dalam tindakan CAG terdiri dari sheath, guiding wire, dan kateter. Berdasarkan akese ke pembuluh darah, jenis sheath dibagi menjadi sheath transradial dan transfemoral. Jenis-jenis guiding wire dibagi berdasarkan bentuk tipnya menjadi straight tip (ujung lurus), J tip, dan angled tip. Berdasarkan bentuknya yang menyesuaikan anatomi dan fungsi, kateter diagnostik dibagi menjadi Judkins, Amplatz, Multipurpose, Tiger, dan Pigtail.

Cardiovascular disease, known as heart disease, is a leading cause of death worldwide. Approximately one-third to half of heart diseases are coronary heart disease (CHD). Coronary angiography, a diagnostic procedure commonly performed in adult patients, is a gold standard for CHD diagnosis, minimizing surgical incisions (minimally invasive) and reducing the risk of complications and mortality compared to other invasive procedures. The management of pharmaceutical preparations, medical devices, and Single-Use Medical Materials (BMHP) is a standard pharmaceutical service in hospitals. Pharmacy unit staff, including pharmacists and pharmaceutical technicians, are expected to possess knowledge not only about medications but also about various single-use medical material to maximize service effectiveness and efficiency, especially in coronary angiography (CAG) procedures. BMHP used in CAG procedures consist of sheaths, guiding wires, and catheters. Based on vascular access, sheaths are categorized as transradial and transfemoral sheaths. Guiding wires are classified based on the shape of their tips, which include straight tip, J-tip, and angled tip. Diagnostic catheters are divided into various types, such as Judkins, Amplatz, Multipurpose, Tiger, and Pigtail, designed to conform to anatomy and function."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library