Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Novi Nursyahbani
Abstrak :
ABSTRAK
Jurnal ini membahas tentang peran gijichon dalam melayani kebutuhan tentara Amerika. Tujuan jurnal ini adalah untuk memberikan gambaran tentang keberlangsungan aktivitas prostitusi yang berada di gijichon periode 1945 ndash; 1980-an serta peran gijichon terhadap Korea Selatan. Dalam makalah ini, metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan historis dan teknik penelitian kepustakaan. Penelitian ini memiliki hasil bahwa bentuk keterlibatan gijichon di Korea Selatan dalam melayani Amerika Serikat adalah dengan menyediakan kawasan atau area sebagai tempat berlangsungnya aktivitas seksual antara PSK maupun tentara Amerika serta turunnya campur tangan pemerintah Korea dan pihak militer Amerika Serikat dalam meregulasi aktivitas prostitusi di gijichon. Selain itu, peran yang disumbangkan oleh gijichon terhadap Korea Selatan adalah pencegahan penularan penyakit antara PSK Korea maupun tentara Amerika, keamanan nasional, penyumbang ekonomi nasional dan melindungi wanita Korea nonPSK dari aksi pemerkosaan tentara Amerika .Kata Kunci: Gijichon;Korea Selatan; Prostitusi; Pekerja Seks Komersial; Tentara Amerika Serikat.
ABSTRACT
ABSTRACTThis journal will talk about the role of gijichon in serving against US military needs. This journal rsquo s intention is to describe the prostitution activity that happened in gijichon 1945 ndash 1980s and the gijichon rsquo s role towards South Korea. The method that would be use in this journal is the method of qualitative with history approach and the study of literature research. This journal has a result that the involvement of gijichon in serving US military with the availability of distrcit or area that serving sexual activity to US military along with the involvement of Korean government and US military authority in regulating the gijichon prostitution. Moreover, gijichon rsquo s roles that has given into South Korea are prevent veneral disease rsquo s spread between Korean prostitutes and US military, national defense, contribute to national economy and secure the non prostitute Korean women from the US military rape.Keywords Gijichon Camptown South Korea Prostitution Prostitute US Military.
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf;
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Tarigan, Tiara Angelica
Abstrak :
ABSTRAK Penelitian ini membahas mengenai dampak rivalitas oligarki antara Raja Bhumibol Adulyadej dan Thaksin Shinawatra terhadap terjadinya kudeta militer tahun 2006 dan 2014 di Thailand. Dengan menggunakan teori oligarki oleh Jeffrey A. Winters dan konsep kudeta oleh Edward Luttwak, penelitian ini mengidentifikasi oligarch yang menghadapi berbagai ancaman dalam mempertahankan kekayaan dan kekuasaan mereka. Penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh mana rivalitas yang terjadi antar oligarch tersebut, dan melihat bagaimana rivalitas tersebut berpengaruh terhadap terjadinya kudeta militer di tahun 2006 dan 2014. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Raja Bhumibol Adulyadej dan Thaksin Shinawatra merupakan oligarch karena mereka memiliki sumber daya kekuasaan: hak politik formal; jabatan resmi; kuasa pemaksaan; kekuatan mobilisasi; dan kekuasaan material. Merujuk pada cara mereka dalam menghadapi berbagai ancaman, Raja Bhumibol Adulyadej tergolong sebagai oligarch sultanistik, sementara Thaksin Shinawatra tergolong sebagai penguasa kolektif. Bentuk konkret dari rivalitas kedua oligarch tersebut dapat dilihat melalui bangkitnya kelompok yellow shirt dan red shirt. Rivalitas yang terjadi antara kedua oligarch tersebut pada akhirnya berujung pada kudeta militer di Thailand tahun 2006 dan 2014. Kedua tersebut merupakan bentuk dari pola revolusi karena tujuannya adalah untuk membuat perubahan dalam struktur sosial politik, yakni untuk menggulingkan Thaksin Shinawatra dari pemerintahan dan menghapus pengaruhnya dalam konstelasi politik yang akan datang.
ABSTRACT This research discusses the impact of the oligarch rivalry between King Bhumibol Adulyadej dan Thaksin Shinawatra towards the 2006 and 2014 military coups in Thailand. By combining the oligarch theory by Jeffrey A. Winters and the concept of coup by Edward Luttwak, it identifies the oligarchs who must deal with several threats in their attempt to defend their wealth and power. The purpose of this research is to see how far the rivalry goes between the two oligarchs and aims to see how it later contributes to the military coup in 2006 and 2014. The findings of this study suggest that King Bhumibol Adulyadej and Thaksin Shinawatra are both oligarchs because they have power resources: formal political rights; official position; coercive powers; mobilizational power; and material power. In terms of how they respond to several threats, while King Bhumibol Adulyadej is considered to be a sultanistic oligarch, Thaksin Shinawatra is considered to be a collective authority. The form of this oligarch rivalry is visible through the rise of the yellow shirt and the red shirt group, and eventually resulted in a military coup in Thailand in 2006 and subsequently the 2014 coup. Both coups were considered as a revolutionary coup because the aim was to make changes in the socio-political structure, namely replacing Thaksin Shinawatra from the prime minister's position and remove his influence in upcoming politics.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chant, Christopher
Abstrak :
Buku yang berjudul "Land : twentieth century war machines" ini ditulis oleh Christopher Chant. Buku ini membahas tentang mesin-mesin atau perlengkapan yang digunakan pada saat perang abad ke-20.
London: Chancellor Press, 1999
R 623 CHA l
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library