Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lubis, Irama Nirwani
Abstrak :
Hasil SKRT tahun 1990 menunjukkan angka kematian bayi di Indonesia masih tinggi yaitu 89,13 per 1000 kelahiran hidup. Sedangkan angka kematian ibu menurut SDKI tahun 1994 di Indonesia adalah 390 per 1000 kelahiran hidup. Berdasarkan kenyataan ini pemerintah pada Pelita V memprioritaskan kegiatan upaya meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak, dengan melakukan pelayanan antenatal oleh bidan yang trampil. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran ketrampilan bidan dan faktor-faktor pendukungnya dalam pelaksanaan pelayanan antenatal di puskesmas Ciparay DTP. Kab. Bandung. Secara khusus mengidentifikasi ketrampilan bidan dalam melakukan pelayanan antenatal, mengidentifikasi profil bidan yang bekerja, mengidentifikasi pencatatan dan pelaporan, mengidentifikasi ketersediaan sarana kesehatan di puskesmas Ciparay DTP. Kab. Bandung. Wawancara mendalam dan pengamatan secara langsung dilaksanakan di puskesmas Ciparay DTP. Kab. Bandung pada 7 orang bidan yang berinteraksi dengan ibu hamil. Hasil analisa disimpulkan bahwa ketrampilan bidan pada pelaksanaan pelayanan antenatal di puskesmas Ciparay DTP. Kab. Bandung adalah cenderung sedang dan baik dengan alasan semua bidan dapat melakukan 7 kegiatan pelayanan antenatal, melakukan 7 kegiatan pelayanan antenatal sesuai standar yang didapat dari pelatihan maupun pendidikan dan mempunyai pendidikan dasar yang sama yaitu perawat bidan. Keadaan ini akan menjadi lebih baik apabila adanya dukungan yang kuat dari profil bidannya sendiri, sitim pencatatan dan pelaporan yang baik dan tersedianya sarana kesehatan. Disarankan agar adanya perbaikan dalam hal pembinaan terhadap petugas, pelatihan untuk semua petugas, pembagian kerja yang merata dan pengadaan sarana yang lengkap.
A Qualitative Analysis on Midwives' Skill And Their Supporting Factors in Providing Antenatal Services, Public Health Center Ciparay DTP. Kabupaten Bandung, 1997The SKRT survey in 1990 showed high infant mortality rate in Indonesia, which was 89,13 out of 1000 living infant born. SKDI in 1994 showed maternal mortality rate in Indonesia was 390 out of 1000 laboring process. Based on that fact, the government of Indonesia during PELITA V has set a priority to increase mothers' and babies' health, by giving antenatal services provided by skillful midwives. The general purpose of this research is to get a picture of midwives' skills and their supporting factors in providing antenatal services in Public Health Center in Ciparay DTP. Kabupaten Bandung. The specific purpose is to identify midwives' skill in performing antenatal services, the midwives' profile, the recording and reporting system, and also to identify the availability of health facilities in Public Health Center in Ciparay DTP. Kabupaten Bandung. Deep interview and on location observation were conducted in Public Health Center in Ciparay DTP. Kabupaten Bandung involving 7 midwives interacted pregnant mother. The conclusion is that the midwives' skill in performing antenatal services in Public Health Center in Ciparay DTP. Kabupaten Bandung is averaged from sufficient to good. It comes from the fact that all the midwives performing 7 procedures, some of them got it from their education, and the rest got it from the midwives' training, but they all have the same education which is the basic midwives' nursery education. Things could be better if there is enough support from the midwives' profile, the recording and reporting system, and the availability of health facilities. It is suggested to improve supervision program, to improve the midwives' training program, to make good and balanced job description, and also to provide more health facilities.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tjut Maimunah
Abstrak :
WHO (1987) memperkirakan 500.000 ibu meninggal di dunia setiap tahunnya akibat penyulit selama hamil, bersalin dan nifas, dan 99% terjadi di negara-negara berkembang. Berdasarkan data SDKI (Survey Demografi Kesehatan Indonesia) angka kematian ibu masih tinggi yaitu sebesar 390/100.000 kelahiran hidup. Untuk menunjang program pembangunan kesehatan Propinsi Daerah Istimewa Aceh melakukan perencanaan upaya penurunan AKI (Angka Kematian lbu) dan AKB (Angka Kematian Bayi) yaitu antara lain mempersiapkan dan mendidik tenaga kesehatan (bidan) untuk melakukan pelayanan kesehatan terutama ibu dan anak. Sehubungan dengan hal tersebut penulis ingin melihat keterampilan bidan dalam melakukan asuhan kebidanan antenatal. Data Kantor Wilayah Kesehatan Propinsi Daerah Istimewa Aceh tahun 1998, cakupan Kl dan K4 masih jauh dari target nasional (K1=90%, K4=80%). Dari data Kabupaten Aceh Besar dan Kecamatan Kuta Baro juga masih sangat rendah dari target nasional. Untuk peningkatan peranan dalam menyelenggarakan kesehatan ibu dan anak diadakan peninjauan kembali peraturan dan perundang-undangan tentang Registrasi Bidan No. 36311980, dan tahun 1996 keluar Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 572/Menkes/Per/1996. Sehubungan dengan hal tersebut bidan diharapkan mempunyai keterampilan bidan dalam melakukan asuhan kebidanan antenatal. Tujuan penelitian adalah diketahuinya keterampilan bidan dalam melakukan asuhan kebidanan antenatal. Penelitian ini dilakukan dengan rancangan potong lintang. Pengamatan dilakukan diseluruh desa Kecamatan Kuta Baro (total populasi). Dengan jumlah 87 pasien dan 44 bidan, pengumpulan data dilaksanakan dengan menggunakan daftar isian terhadap keterampilan bidan melakukan asuhan kebidanan antenatal, mengisi angka untuk menjawab pengetahuan tentang keterampilan bidan melakukan asuhan kebidanan antenatal. Analisa data adalah analisa univariat dan analisa bivariat. Hasil analisis univariat keterampilan bidan melakukan anamnesis diperoleh hasil 50,6% yang terampil, tidak terampil 49,4%. Keterampilan menimbang berat badan diperoleh sebesar 82,8% terampil, 17,2% tidak terampil. Pengukuran tekanan darah diperoleh 67,8% terampil, 32,2% tidak terampil. Hasil yang diperoleh dalam melakukan periksa pandang 49% terampil dan sebanyak 51% tidak terampil, sedangkan hasil yang diperoleh dalam melakukan periksa raba abdomen 92% terampil, 8% tidak terampil, periksa dengar sebanyak 87,4% yang terampil, tidak terampil sebanyak 12,6% serta penyuluhan 88,5% yang terampil, 11,5% yang tidak terampil. Hasil analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan yang bermakna (p<0.05) antara pengetahuan bidan dengan keterampilan bidan dalam melakukan periksa pandang, umur bidan dengan anamnesis, umur bidan dengan keterampilan bidan dalam melakukan periksa pandang, umur bidan dengan keterampilan bidan dalam melakukan penyuluhan, masa kerja bidan dengan keterampilan bidan dalam melakukan periksa pandang, masa kerja bidan dengan keterampilan bidan dalam melakukan penyuluhan, banyaknya pelatihan yang diikuti bidan dengan keterampilan bidan dalam melakukan periksa pandang. ......WHO (1987) estimated 500,000 women passed away every year because of pregnancy, 99% of them happened in the developing countries. Based on Indonesia Health and Demographic Survey (IHDS) or SDKI (Survei Demografi Kesehatan Indonesia) Maternal Mortality Rate in Indonesia Currently is about 390/100.000 live births. To support the national on health development, Daerah Istimewa Aceh province is carrying out program to reduce maternal mortality rate in infant mortality rate by preparing and training health providers (midwives) to provide adequate health services for mother and children. Considering the situation in country in general and specifically DI Aceh the author is carrying out research to examine the midwives skill in practicing midwifery antenatal care and it's related factors. According to the data available at Kantor Wilayah Kesehatan Daerah Istimewa Aceh achievement of K1 and K4 in 1998 is for bellow the national target (K1=90%, K4=80%). The Data in Aceh Besar regency and Kuta Baro sub district also show the low of K1 and K4 compared national target .To improve mother and child health, rules and legislation of midwives registration No. 363/1980 is reviewed and them in 1996 Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 572/Menkes/Per/1998 is authorized. To examine the midwives skill in midwifery care and its influencing factors are the purpose of this research. A cross sectional method of data collection and observation have been done in very Single Village on the sub district of Kuta Baro with 87 patients and 44 midwives as total population. Data collection was also carried out using questionnaires to reveal midwives knowledge about midwifery their skill in practicing midwifery antenatal care. After data collection on has been done, the univariate and bivariate is conducted to reveal the distribution and relationship between variables. The result of univariate analysis on midwives skill in practicing anamnesis as follows 50.6% is skillful, 49.4% not skillful. Measuring weight 82.8% is skillful, and 17.2% are not skillful. Measuring blood tension 67.8% is skillful, and 32.2% are not skillful. Measuring inspection diagnose 39.1% are skillful, and 60.9% are not skillful, measuring palpation 92% are skillful, and 8% are not skillful, measuring auscultation 87.4% are skillful, and 12.6% are not skillful, measuring consultation 88.5% are skillful, and 11.5% are not skillful. The result of bivariate analysis determined the significant association (p<0.05) between knowledge and skill in inspection at diagnose practice, ages with skill in anamnesis practice, ages with skill in-inspection diagnose practice, ages with skill in consultation practice, job experience with midwives skill in inspection of diagnose practice, job experience with skill in consultation practice, and frequency of training participation with midwives skill in inspection diagnose practice.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2000
T4641
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library