Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 34 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Glen Felix
Abstrak :
Penelitian ini menjelaskan bahwa bahasa Inggris pada era Globalisasi ini bukan hanya sekedar pengetahuan saja. Seiring perkembangan teknologi, lembaga-lembaga pendidikan bahasa Inggris tampil dalam bentuk yang lebih eksklusif. Akibatnya, munculnya fenomena-fenomena sosial baru, yaitu seseorang tidak hanya untuk meningkatkan penguasaan bahasa Inggrisnya (pengetahuan), akan tetapi sudah menjadi sebuah gaya hidup. Lokasi penelitian ini adalah Lembaga Pendidikan Bahasa Inggris Wall Street Institute di Pondok Indah Mall 1. Metode penelitian adalah studi kasus, dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data adalah pengamatan terlibat (Participant Observations), wawancara (Interviews), dan dokumentasi (Documentation). Hasil penelitian adalah Wall Street Institute telah menyediakan gaya hidup kelas menengah seperti fasilitas, pelayanan jasa, ruang yang nyaman, dan metode belajar yang modern, cepat, dan fleksibel. ......The study explains that the English language in the era of globalization was not merely knowledge. As the development of technology, institutions of English language appeared in the form of the more exclusive. As a result, the emergence of new social phenomena, that a person not only to enhance the mastery of the English language (knowledge), but it has become a lifestyle. The location of the research is language education Institute United Kingdom Wall Street Institute in Pondok Indah Mall 1. Research methods are case studies, using a qualitative approach. Data collection techniques are the participant observations, interviews, and documentation. The research is Wall Street Institute provides a middle class lifestyle such as facilities, services, confident rooms, and modern learning methods, fast, and flexible.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T35134
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mills, C. Wright
New York: Oxford University Press, 1951
323.32 MIL w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Davis, Diane E.
Cambridge, UK: Cambridge University Press, 2004
338.95 DAV d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Prima Nadia Prastika
Abstrak :
Generasi muda Indonesia yang berusia antara 15-34 tahun adalah pasar yang potensial bagi UNIQLO. UNIQLO memulai membuka tokonya dari tahun 2013 bersaing dengan brand terkenal lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui mengapa UNIQLO yang merupakan brand dari Jepang yang baru masuk ke Indonesia dapat dengan cepat diterima di Indonesia dan mengetahui bagaimana alur konsumen anak muda Indonesia dalam memutuskan pembelian produk UNIQLO. Penelitian ini menggunakan konsep rangsangan pemasaran dari Kotler dan alur keputusan pembelian dan metode penelitian kualitatif, dengan menggunakan kajian literature dan wawancara yang dilakukan kepada lima orang konsumen anak muda kelas menengah Indonesia. Penelitian ini menemukan, strategi UNIQLO dalam memasuki pasar konsumen Indonesia berdasarkan rangsangan pemasaran Kotler, produk yang dijual UNIQLO bagi konsumen kelas menengah dengan menawarkan kenyamanan dalam berpakaian. Alur keputusan pembelian konsumen membeli UNIQLO karena menawarkan produk yang sesuai dengan konsep zen pada budaya Jepang yang mementingkan kesederhanaan dan fungsional. ......Indonesian youth between 15-34 years old is a potential market for UNIQLO. UNIQLO start opening the store on 2013 compete with other popular brands. The purpose of these studies are to find out why UNIQLO, a brand from Japan, that has just entered Indonesia can quickly be accepted in Indonesia and how is the flow of Indonesian youth consumers in deciding to purchase UNIQLO products. These studies uses the concept of marketing stimuli from Kotler and the flow of buyer decision and qualitative method using literature studies and conducted the interview with five Indonesian middle class youth consumers. These studies found that UNIQLO strategy entering Indonesian consumer market base on Kotlers marketing stimuli is the products which UNIQLO sell, for middle class consumer are offering comfort in dressing. The flow of buyer decision show that consumers buying the UNIQLO because UNIQLO offering the products accordance with Japanese culture of zen concept that emphasize simplicity and functionality.
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tanter, Richard
Jakarta: LP3ES , 1996
305.55 TAN p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Taufik
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2012
658.859 8 TAU r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tanter, Richard
Jakarta: LP3ES, 1991
320.959 8 TAN p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Singapore ; Hackensack, NJ: World Scientific Pub. Co. Pte. Ltd., 2017
306.095 1 CHA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Mudatsir Mandan
Abstrak :
Studi tesis ini berjudul Kelas Menengah Kritis: Studi tentang Posisi Ornop (Organisasi Non Pemerintah) terhadap Negara dalam Perspektif Masyarakat Sipil (Civil Society), bertujuan merekonstruksikan suatu bangunan teoritik tentang kelas menengah serta identifikasi pengelompokan kelas tersebut. Fokus bahasannya pada kelas menengah kritis yang bersumber dari kalangan ornop, serta hubungannya dengan negara. Sedangkan topik yang dibahas, tentang kelas menengah secara umum, menurut pandangan teori klasik maupun kontemporer tentang negara dan masyarakat sipil; dan organisasi non pemerintah. Studi menggunakan metode kualitatif dengan cara penelusuran riset kepustakaan (library research) sebagai data sekunder dan data dari BPS. Jumlah buku yang digunakan sebagai referensi sebanyak 89, dengan 3 buku utamanya. Pokok permasalahan yang diangkat pada intinya berkaitan dengan posisi masyarakat yang lemah di hadapan negara yang sangat kuat, terutama pada masa rezim orde baru. Dalam posisi seperti itu ornop (organisasi non pemerintah), berposisi sebagai pengimbang terhadap dominasi negara. Ornop 'dikatagorikan sebagai penggerak demokrasi, yang mengarah pada terwujudnya masyarakat sipil. Dari studi ini didapatkan tiga kesimpulan utama, yaitu: 1. Kerangka analisis Weberian tentang kelas, yang menekankan pada pendekatan pluralistic approach dalam rangka diferensiasi sosial, dipandang lebih cocok sebagai alat analisis guna memahami munculnya kelas menengah Indonesia. Pandangan Marxian tentang kelas lebih bersifat simplistis deterministik dan bersifat uni demensional sehingga tidak cocok untuk analisis kelas di Indonesia. 2. Kemunculan kelas menengah Indonesia berlangsung secara lambat dan dalarn jangka waktu yang lama, dimulai sejak jarnan penj aj ahan Belanda. Sedangkan keberadaannya dapat diidentifikasi melalui kepentingan sosial, ekonomi, politik maupun ideologis. Sikap politik kelas menengah cenderung sangat beragam, tetapi dapat didikotomikan menjadi kelas menengah kooperatif dependen (jumlahnya cukup besar) dan kelas menengah kritis independen terhadap negara (jumlahnya relatif kecil). Kelas menengah kritis banyak berasal dari kalangan ornop. 3. Keberadaan kelas menengah kritis,mengindikasikan adanya suatu kelompok yang lebih otonom dari pemerintah serta merupakan elemen yang penting dari ideologi alternatif guna mencari format baru yang lebih demokratis menuju masyarakat sipil yang kuat. Kelas menengah kritis mengambil posisi berhadapan dengan negara, menjadi kekuatan kritis sebagai pengimbang dari idelogi pembangunanisme pemerintah; kekuatan kritis sebagai penekan atas hegemoni negara terhadap masyarakat sipil; dan kekuatan kritis sebagai kontrol sosial atas pelaksanaan pembangunan negara. Studi merekomendasikan dilakukannya suatu model penelitian yang lebih konperhensip tentang kelas menengah kritis hubungannya dengan perubahan sosial yang sedang terjadi di Indonesia. Rekomendasi ini didasarkan atas adanya dugaan yang kuat bahwa: (1) Kelompok-kelompok independen yang kritis terhadap negara pada masa orde baru, terutama dari kalangan ornop, mempunyai peranan yang signifikan terhadap terjadinya proses reformas; (2) Arus reformasi yang mengarah pada percepatan proses demokratisasi menuju masyarakat sipil, akan terus bergulir dan mengakibatkan terjadinya perubahan mendasar di Indonesia; (3) Dengan demikian akan terjadi suatu pengelompokan atau tatanan sosial yang baru yang diakibatkan oleh perubahan mendasar yang terus didorong oleh arus kekuatan kekuatan pro-demokrasi.
Depok: Universitas Indonesia, 1999
T4254
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eni Maryani
Abstrak :
Kajian kritis yang dilakukan terhadap penggunaan teknologi komunikasi ini berangkat dari suatu pengamatan terhadap keberadaan Internet sebagai sebuah media komunikasi yang cenderung akan makin meningkat penggunaannya. Peningkatan tersebut tidak saja dilatarbelakangi oleh berbagai manfaat teknik yang ditawarkan oleh sebuah teknologi, akan tetapi juga dikarenakan sebagai media baru, Internet menempatkan para penggunanya sebagai sentral kegiatan komunikasinya. Hasil dari pengamatan tersebut memperlihatkan bahwa sebagai media Internet memiliki beberapa karakteristik yang sangat berbeda dengan media-media sebelumnya, yang mampu menempatkannya dalam posisi yang makin menguat di tengah khalayaknya. Sementara itu media-media sebelumnya surat kabar, majalah, radio dan televisi - sebagai sebuah institusi media, justru saat ini makin terpojok dalam berbagai konflik antara kepentingan khalayak, kepentingannya sebagai sebuah institusi, dan kepentingan pemerintah dalam menyuarakan kebenaran akan realitas disekitarnya. Landasan teoritik yang digunakan untuk mengkaji fenomena tersebut adalah pemikiran Habermas yang berkaitan dengan public sphere (ruang publk). Adapun pemikiran Habermas yang dijadikan acuan adalah pemikirannya mengenai ideal speech situation dan theory of discourse. Seperti lazimnya para pemikir kritis, maka teori yang ditawarkan Habermas pun bersifat dan berfungsi kritis. Teori kritis ini bersifat normatif, dan memberikan kesadaran untuk membebaskan manusia dari irasionalisme. Oleh karena itu teori ini berfungsi emansipatoris dalam kehidupan manusia. Pada tataran metodologis, secara onttologis melihat penggunaan Internet secara historis yang terbentuk melalui suatu proses sejarah, dan kekuatan-kekuatan sosial, budaya, ekonomi dan politik. Berikutnya secara epistemologis dengan asumsi yang mengungkapkan sifat transaksional dan subjectivist, dimana hubungan antara peneliti dan realitas yang diteliti selalu dijembatani oleh nilai-nilai tertentu. Oleh karena itu dalam penelitian ini, peneliti melalui proses yang interaktif menggali makna-makna realitas yang tersembunyi. Terakhir adalah asumsi metodologis yang mensyaratkan suatu analisis yang komprehensif, kontekstual dan jenjang analisis yang bersifat multi-level analysis maka Analisis Wacana yang dilakukan adalah dengan menggunakan Critical Discourse Analysis. Gagasan Teoritik lain yang digunakan untuk mendukung penelitian ini adalah beberapa teori yang diperlukan untuk memberi kerangka pemahaman . terhadap analisis yang bersifat multi level yaitu mencakup level individu, kelompok dan masyarakat. Teori-teori tersebut adalah hegemony theory, cultivation theory, information seeking theory, dan the construction social of reality theory. Berdasarkan analisa yang dilakukan pada data primer hasil dari wawancara mendalam dengan para ahli, praktisi, serta pengguna internet maupun data sekunder -berdasarkan studi literatur yang dilakukan- maka ditemukan bahwa potensi Internet menjadi sebuah media altematif memungkinkan sebuah ruang publik berkembang di dalamnya sebagai hasil dari suatu hubungan yang interaktif diantara penggunanya dan kebebasan yang dimiliki pengguna baik dalam proses produksi maupun konsumsi pesan. Selain itu penelitian ini menggambarkan adanya proses transformasi berkaitan dengan perubahan di level makro dan mikro. Di level makro dengan penggunaan Internet terjadi perubahan sistem komunikasi, sedangkan di level mikro proses transformasi mencakup perubahan kesadaran yang terjadi pada kelas menengah sebagai pengguna Internet. Akhirnya berdasarkan berbagai temuan yang diperoleh, penelitian ini merekomendasikan bahwa munculnya sebuah ruang publik di Internet harus diantisipasi dengan keterbukaan pemerintah dalam menciptakan sistem komunikasi politik maupun sosial- yang tidak mengabaikan rasionalitas manusia sebagai sentral pemaknaan akan dirinya, masyarakatnya dan lingkungan dalam kehidupannya.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>