Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Regi Zaky Utama
Abstrak :
Indonesia secara geografis merupakan negara kepulauan dengan dua pertiga luas lautan lebih besar daripada daratan. Oleh sebab itu Indonesia memiliki potensi dalam pemanfaatan sumber daya kelautan. Rumput laut merupakan salah satu komoditas sumber daya laut yang memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan. Di Pulau Tidung dapat dimanfaatkan tidak hanya dari sektor pariwisata, melainkan dapat dimanfaatkan dari sektor sumberdaya lautnya. Oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk menentukan wilayah potensi pengembangan budidaya rumput laut dengan metode skoring. Berdasarkan data-data dari variabel kondisi perairan, budidaya, dan objek wisata ditumpangtindihkan dan kemudian dianalisis secara spasial. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa dari segi kondisi fisik perairan di pesisir utara Pulau Tidung pada segmen U1, U2, U3, dan U4 merupakan wilayah yang sesuai. Potensi pengembangan budidaya rumput laut berada di segmen U2 yang didukung oleh jumlah produksi yang tinggi, jarak objek wisata yang jauh, dan jumlah penginapan yang rendah membuat di wilayah tersebut menjadi berpotensi untuk dikembangkan. ...... Indonesia is geographically an archipelagic country with two thirds of the oceans larger than the mainland. Indonesia has the potential in the utilization of marine resources. Seaweed is one of the marine resources commodities that have great potential to be developed. In Tidung island can be utilized not only from the tourism, even can be utilized from the marine resources. In this study aims to determine the potential areas of seaweedcultivation development by the scoring method. Based on data from the variables oceanography, cultivation, and tourist objects overlapped and then analyzed spatially. The results of this study show that in terms of oceanography in the north coast of Tidung island in U1, U2, U3, and U4 segments are the suitable areas. Potential development of seaweed cultivation in Tidung island is in U2 segment, which is support by high production quantities, long distance from tourism object, and low number of accommodation makes it potentially to be developed area.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Maury Putri Amanda Delia
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan untuk melihat apakah hubungan saudara kandung dapat menjadi prediktor efikasi diri dalam keputusan karier siswa kelas 9 di Jakarta. Pengukuran hubungan saudara kandung dilakukan dengan menggunakan alat ukur The Lifespan Sibling Relationship (LSRS), dan pengukuran efikasi diri dalam keputusan karier diukur menggunakan alat ukur Career Decision Self-Efficacy Short Form (CDSE-SF). Partisipan penelitian ini berjumlah 111 siswa kelas 9 di Jakarta Selatan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan saudara kandung dapat menjadi prediktor efikasi diri dalam keputusan karier siswa kelas 9, dan menunjukkan bahwa semakin baik hubungan saudara kandung yang dipersepsikan siswa, maka semakin baik pula efikasi diri dalam keputusan kariernya. Pada penelitian ini, hubungan saudara kandung memiliki kontribusi sebesar 9% terhadap efikasi diri dalam keputusan karier, sehingga masih ada faktor-faktor lain yang memiliki kontribusi terhadap efikasi diri dalam keputusan karier siswa. Oleh karena itu, pada penelitian selanjutnya, penting untuk dipertimbangkan faktor eksternal lainnya yang memiliki kontribusi terhadap efikasi diri dalam keputusan karier siswa kelas 9 dan memperbanyak jumlah sekolah yang diteliti dengan SMP yang lebih bervariasi. ...... This study aimed to see whether the sibling relationship could be a predictor of career decision self-efficacy regarding 9th grade students in Jakarta. Sibling relationship was measured using The Lifespan Sibling Relationship (LSRS), and the career decision self-efficacy was measured using the Career Decision Self-Efficacy Short Form (CDSE-SF). This study involved 111 participants from the 9th grade students in South Jakarta. The result found that sibling relationship has a role in career decision self-efficacy on 9th grade students and indicated the higher the sibling relationship perception of 9th grade students, the higher became their career decision self-efficacy. In this study, sibling relationship has only 9% contribution to career decision self-efficacy. Therefore, for further research, it is important to consider other external factors that may contribute to career decision self-efficacy on 9th grade students and it is also suggested to have more participants from more variant schools.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Ariefah Santri
Abstrak :
Latar Belakang: Estimasi usia secara radiografis merupakan prosedur yang penting dan bersifat noninvasif untuk mengidentifikasi individu pada bencana massal maupun kondisi yang membutuhkan pembuktian hukum. Metode atlas dan metode skoring adalah metode estimasi usia secara radiografis yang dapat digunakan pada rentang usia 5-17 tahun. Atlas Pertumbuhan dan Perkembangan Gigi Populasi Indonesia merupakan metode atlas yang baru dikembangkan di Indonesia. Sedangkan metode Nolla merupakan metode skoring yang umum digunakan secara global. Tujuan: Untuk mengetahui perbandingan estimasi usia 5-17 tahun antara Atlas Pertumbuhan Perkembangan Gigi Populasi Indonesia dan Metode Nolla pada radiograf panoramik. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional (potong lintang) yang didahului uji reliabilitas oleh 2 orang. Penelitian ini membandingkan hasil estimasi usia antara Atlas Pertumbuhan dan Perkembangan Populasi Indonesia dan metode Nolla menggunakan 97 sampel radiograf panoramik digital dari rekam medik pasien berusia 5-17 tahun di Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut FKG UI. Hasil: Hasil uji komparatif Wilcoxon menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna secara statistik (nilai p = 0,192) antara usia kronologis dan estimasi usia menggunakan Atlas Pertumbuhan dan Perkembangan Gigi Populasi Indonesia, sedangkan pada estimasi usia menggunakan metode Nolla terdapat perbedaan bermakna secara statistik (nilai p = 0,000). Secara berurutan mean 95% CI usia kronologis 10,48 (9,78 - 11,19), estimasi usia menggunakan Atlas Pertumbuhan dan Perkembangan Gigi Populasi Indonesia 10,40 (9,70 - 11,10), dan estimasi usia menggunakan metode Nolla 9,64 (9,01 - 10,27). Selisih estimasi usia Atlas Pertumbuhan dan Perkembangan Gigi Populasi Indonesia terhadap usia kronologis adalah 0,08 - 0,09 tahun lebih rendah. Sedangkan selisih metode Nolla terhadap usia kronologis 5-17 tahun adalah 0,77 - 0,92 tahun lebih rendah. Kesimpulan: Penggunaan Atlas Pertumbuhan dan Perkembangan Gigi Populasi Indonesia lebih disarankan karena menggunakan tahapan yang lebih sederhana dan selisihnya terhadap usia kronologis lebih kecil dibandingkan dengan metode Nolla. ......Background: Age estimation using radiograph is an important and non-invasive way to identify a person in mass disasters or legal procedures. The radiographic methods that can be used at age 5-17 years are atlas method and scoring method. The Atlas of Dental Development in the Indonesian Population is a newly developed atlas method in Indonesia. While the Nolla method is a globally used scoring method. Objective: To compare the estimated age of 5-17 years between the Atlas of Dental Development in the Indonesian Population and Nolla Method on panoramic radiographs. Methods: This study is a cross-sectional study that is preceded by reliability test between two observers. It compares estimated age between the Atlas of Dental Development in the Indonesian Population and Nolla method using 97 samples of digital panoramic radiographs from medical records of patients aged 5-17 years at Rumah Sakit Gigi dan Mulut FKG UI. Results: Wilcoxon comparative test showed no statistically significant difference (p-value = 0.192) between chronological age and estimated age using the Atlas of Dental Development in the Indonesian Population, while in Nolla method there is a statistically significant difference (p-value = 0.000). Mean 95% CI in chronological age, estimated age of Atlas of Dental Development in the Indonesian Population, and estimated age of Nolla method are [9,78 - 11,19], [9,70 - 11,10], and [9,01 - 10,27] respectively. The difference between the estimated age of the Atlas of Dental Development in the Indonesian Population and chronological age is 0.08 - 0.09 years lower. Meanwhile, the difference between the Nolla method and the chronological age is 0.77 - 0.92 years lower. Conclusion: The use of the Atlas of Dental Development in the Indonesian Population is recommended because it allows more accurate age estimates than Nolla's method
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library