Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adji Prastiantono
Abstrak :
ABSTRAK
Berdasarkan RUPTL 2018, Indonesia menargetkan pengembangan pembangkit EBT sebesar 23% pada tahun 2025. Dengan kondisi beriklim tropis, Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi cukup besar untuk menggunakan sel surya sebagai pembangkit EBT. Akan tetapi, dalam penggunaannya, sel surya memiliki kendala yang dapat merugikan, yaitu sifat intermiten. Kendala tersebut dapat diatasi dengan cara perencanaan yang bertujuan untuk mengoptimalkan kinerja sel surya. Perencanaan dalam penelitian ini berupa hasil pengukuran aktual dari iradiasi surya berbasis data kondisi lingkungan sekitar, seperti temperatur, kelembapan relatif, curah hujan, dan intensitas UV. Data tersebut kemudian diolah menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS). Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu mendapatkan nilai iradiasi surya yang akurat sehingga dapat digunakan dalam perencanaan pengoptimalan sel surya. Alat ini memiliki nilai eror sebesar 18,9% yang dihitung memnggunakan metode MAPE dengan menggunakan Solar Power Meter sebagai nilai aktual.
ABSTRACT
Based on the 2018 RUPTL, Indonesia targets the development of renewable energy plants reach 23 on 2025. With a tropical climate, Indonesia is a country that has considerable potential to use photovoltaic as a renewable energy. But in its use, photovoltaic has an obstacle that can be detrimental namely intermittent properties. These constraints can be overcome by means of planning that aims to optimize photovoltaic performance. Planning in this study is in the form of actual measurement results from solar irradiance with data based on surrounding environmental conditions such as temperature, relative humidity, rainfall, and UV intensity. Then the data is processed using the Ordinary Least Square (OLS) method. The purpose of this study is to obtain accurate solar irradiance values so that they can be used in planning photovoltaic optimization. This measurement has an error value of 18.9 which is calculated using the MAPE method by using Solar Power Meter as the actual value.
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pramesti Dyavi Tamara
Abstrak :
Bantuan keuangan dari lembaga keuangan non bank, seperti platform Peer to Peer (P2P) Lending, sangat dibutuhkan oleh pengusaha mikro untuk meningkatkan taraf hidup mereka. Melalui platform P2P Lending, setiap orang bisa mendapatkan modal ventura dengan mudah dan tanpa persyaratan yang rumit seperti bank. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis model bisnis dan dampak P2P Lending Syariah terhadap usaha mikro di Indonesia. Penelitian ini melakukan studi kasus pada PT. Ammana Fintek Syariah (Ammana) yang merupakan pionir P2P lending syariah di Indonesia. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh melalui survei terhadap debitur Ammana yang memiliki usaha skala mikro dan wawancara dengan pengelola P2P Lending. Sedangkan model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model regresi multivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model bisnis Ammana hampir sama dengan platform P2P Lending pada umumnya yaitu menghubungkan penerima pembiayaan dengan pemberi pinjaman. Namun yang membedakannya adalah fokus Ammana dalam memberikan pendanaan kepada UMKM dengan kontrak syariah melalui kerjasama dengan lembaga keuangan mikro syariah di Indonesia. Ammana juga memiliki fitur rating dan credit scoring untuk membantu pemberi pinjaman dalam menilai penerima pembiayaan serta fitur crowd wakaf. Hasil penelitian kuantitatif menunjukkan bahwa jumlah keuangan mikro dan keterlibatan keluarga dalam mengelola usaha mikro berpengaruh positif terhadap peningkatan laba usaha mikro yang mendapatkan pembiayaan P2P Lending Syariah, sedangkan jumlah pegawai berpengaruh negatif terhadap peningkatan keuntungan usaha mikro. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pembiayaan P2P Lending Syariah berpengaruh positif terhadap kinerja usaha mikro. Hasil penelitian ini memiliki implikasi bahwa pelaku industri syariah P2P lending harus terus meningkatkan layanan pembiayaan kepada pelaku usaha mikro di Indonesia. Diharapkan hasil ini juga dapat menjadi acuan bagi pengambil kebijakan terkait dan memperkaya literatur tentang financial technology khususnya P2P lending syariah. ......Financial assistance from non-bank financial institutions, such as the Peer to Peer (P2P) Lending platform, is urgently needed by micro entrepreneurs to improve their standard of living. Through the P2P Lending platform, everyone can get venture capital easily and without complicated requirements like banks. Therefore, this study aims to analyze the business model and the impact of P2P Lending Syariah on micro businesses in Indonesia. This study conducted a case study at PT. Ammana Fintek Syariah (Ammana) which is a pioneer of P2P lending in Indonesia. The data used are primary data obtained through surveys of Ammana debtors who have micro-scale businesses and interviews with P2P Lending managers. While the model used in this study is a multivariate regression model. The results show that the Ammana business model is almost the same as the P2P Lending platform in general, namely connecting the recipient of financing with the lender. But what distinguishes it is Ammana's focus in providing funding to MSMEs with sharia contracts through cooperation with Islamic microfinance institutions in Indonesia. Ammana also has rating and credit scoring features to help lenders assess financing recipients as well as crowd waqf features. The results of quantitative research show that the amount of microfinance and family involvement in managing micro businesses has a positive effect on the increase in profits of micro-businesses that receive P2P Lending Syariah financing, while the number of employees has a negative effect on the increase in profits of micro-businesses. Thus, it can be concluded that P2P Lending Syariah financing has a positive effect on the performance of micro businesses. The results of this study have the implication that P2P lending sharia industry players must continue to improve financing services to micro-entrepreneurs in Indonesia. It is hoped that these results can also be a reference for related policy makers and enrich the literature on financial technology, especially Islamic P2P lending.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia , 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library