Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tanti
Abstrak :
Telah dilakukan penelitan tentang pengaruh aglomerasi air - minyak bumi terhadap peningkatan nilai kalori, penurunan kadar abu dan sulfur pada batubara jenis Sub Bituminus Muaro Bungo, Jambi. Variasi padatan 10%, 20% dan variasi persentase minyak bumi yang digunakan dalam proses aglomerasi (10%, 50% dan 100%) dianalisa untuk menghasilkan aglomerasi yang optimal. Diperoleh adanya pengaruh proses aglomerasi terhadap peningkatan nilai kalori dan kadar karbon batubara, sementara itu kadar abu mengalami penurunan yang sangat signifikan. Hasil proses aglomerasi terbaik terdapat pada sampel SB50P100C50 dengan peningkatan nilai kalori sebesar 39.68% (dari 5459 kal/gr menjadi 7478 kal/gr), dan kadar abu mengalami penurunan sebesar 58.37% (dari 6.39% menjadi 2.66%). Sehingga dengan proses aglomerasi dihasilkan produk briket yang ramah lingkungan. ......Water-Crude Oil agglomeration method has been investigated for increasing calorie index, dust and sulfur content of coal sub-bituminous type Muara Bungo Jambi. For optimizing agglomeration process used compact variation of Coal (10%, 20%) and crude present variation (10%, 50%,100). Increasing calorie index, carbon content of Coal and decreasing dust content because of the influence agglomeration process. A sample SB50P100C50 was optimum result with increase calorie index 39.68% (from 5459 kal/gr to 7478 kal/gr), and decrease dust content of coal 58.37% (from 6.39% to 2.66%). Agglomeration methode was resulted environtmentally friendly briquet.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
T21494
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andrean Diyandana Filemon
Abstrak :
Batubara dapat diolah menjadi bahan bakar cair melalui proses Fischer-Tropsch. Agar mudah diolah menjadi bahan bakar cair, batubara harus melalui proses gasifikasi untuk menghasilkan gas H2 dan CO dengan rasio 2:1. Kandungan abu dalam batubara yang selama ini sering diabaikan, diperkirakan memiliki efek sebagai katalis terhadap reaksi-reaksi gasifikasi. Pada penelitian ini, hendak diteliti pengaruh suhu reaksi dan kandungan abu terhadap rasio mol H2/CO dan yield gas sintesis yang dihasilkan. Batubara yang digunakan adalah batubara jenis sub-bituminous. Variasi kandungan abu dalam batubara dibagi menjadi dengan abu dan tanpa abu, dilakukan dengan dengan metode aglomerasi menggunakan pelarut CPO-air. Gasifikasi dilakukan dengan metode steam gasification yang menggunakan umpan arang dan kukus agar meningkatkan rasio mol H2/CO. Suhu operasi yang digunakan adalah 650°C, 700°C, dan 750°C. Rasio kukus terhadap arang ditetapkan 2,7 dan waktu tinggal kukus dalam unggun arang adalah 3,5 detik. Gasifikasi batubara yang tidak diaglomerasi (kandungan abu 6%) menghasilkan yield gas tertinggi sebesar 5,3 mmol/mol C dan rasio mol H2/CO tertinggi sebesar 1,94 pada suhu 750°C. Gasifikasi batubara yang diaglomerasi (kandungan abu tersisa 0,9%) menghasilkan yield gas tertinggi sebesar 3,34 mmol/mol C pada suhu 750°C dan rasio mol H2/CO tertinggi sebesar 0,77 pada suhu 650°C. ...... Coal could be transformed to liquid fuel through Fischer-Tropsch. This process is affordable if the mole ratio of H2/CO from synthetic gas is 2:1. Ash content in coal often to be ignored, but it is predicted to has effect as catalyst for gasification reaction. In this research, the effect of operating temperature and ash content to H2/CO mole ratio and synthetic gas? yield are observed. The coal?s type in this research is sub-bituminous. The ash content will be varied to with-ash and ash-free by agglomeration method with the mixture of CPO-water as solvent. The gasification process is fed with char and steam to increase the mole ratio of H2/CO. The operating temperature varied to 650°C, 700°C, and 750°C. The steam to char ratio is 2,7 and steam?s residence time in char bed is 3,5 s. From gasification of non-agglomerated coal (ash content 6%), the highest yield of gas is 5,3 mmol/mol C and the highest mole ratio of H2/CO is 1,94 at 750°C. From gasification of agglomerated coal (ash content 0,9%), the highest yield of gas is 3,34 mmol/mol C and the highest mole ratio of H2/CO is 0,77 at 650°C.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64152
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library