Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Azzahra Hiththah Bama Bihurinin
"Perencanaan kebutuhan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai (BMHP) di puskesmas setiap periode, dilaksanakan oleh apoteker atau tenaga teknis kefarmasian (TTK) pengelola ruang farmasi. Perencanaan obat yang baik dapat mencegah kekosongan atau kelebihan stok obat dan menjaga ketersediaan obat di puskesmas. Salah satu cara atau teknik evaluasi terhadap perencanaan yang dapat dilakukan adalah menggunakan Kombinasi ABC dan VEN. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan nama obat, data pemakaian obat dan harga obat per satuan di Puskesmas Kecamatan Duren Sawit periode Januari 2023 – Mei 2023, mengelompokkan obat berdasarkan persen kumulatif yaitu kelompok A (Always) sampai ≤ 70%, kelompok B (Better) ≥ 70% - ≤ 90%, dan C (Control) ≥ 90% - 100%, mengelompokkan obat berdasarkan kategori V (vital), E (Esensial), dan N (Non Esensial), serta melakukan analisis dan evaluasi perencanaan obat. Berdasarkan hasil analisis perencanaan obat dapat disimpulkan bahwa terdapat 174 obat yang direncanakan oleh tim farmasi yang terbagi dalam 9 kelompok obat yaitu AV sebanyak 3 obat, AE sebanyak 18 obat, AN sebanyak 7, BV sebanyak 2 obat, BE sebanyak 31 obat, BN sebanyak 6 obat, CV sebanyak 9 obat, CE sebanyak 84 obat, dan CN sebanyak 14 obat. Obat yang memiliki prioritas utama pada perencanaan obat untuk selalu sedia stok nya adalah obat dengan kelompok A yaitu dengan jumlah persentase kumulatif sampai 70% khususnya obat kelompok AV yang diantaranya Adalat Oros 30 mg, Parasetamol supp 125 mg (dumin), dan Parasetamol supp 250 mg (dumin).

Planning for pharmaceutical supplies and disposable medical supplies (BMHP) at health centers (Puskesmas) for each period is carried out by pharmacists or pharmaceutical technical personnel managing the pharmacy room. Proper drug planning can prevent stockouts or overstocking and ensure the availability of medicines at health centers. One evaluation technique for planning that can be used is the combination of ABC and VEN analysis. This study was conducted by collecting the names of drugs, drug usage data, and drug prices per unit at the Duren Sawit Subdistrict Health Center for the period of January 2023 – May 2023. The drugs were grouped based on cumulative percentage into group A (Always) up to ≤ 70%, group B (Better) ≥ 70% - ≤ 90%, and C (Control) ≥ 90% - 100%. Additionally, the drugs were categorized as V (Vital), E (Essential), and N (Non-Essential), followed by analysis and evaluation of drug planning. Based on the analysis of drug planning, it can be concluded that there are 174 drugs planned by the pharmacy team, divided into 9 groups: AV with 3 drugs, AE with 18 drugs, AN with 7 drugs, BV with 2 drugs, BE with 31 drugs, BN with 6 drugs, CV with 9 drugs, CE with 84 drugs, and CN with 14 drugs. Drugs with the highest priority in planning for continuous stock availability are those in group A, with a cumulative percentage up to 70%, specifically group AV drugs which include Adalat Oros 30 mg, Paracetamol supp 125 mg (dumin), and Paracetamol supp 250 mg (dumin).
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Bonita Risky Aprilenia
"Perencanaan kebutuhan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai (BMHP) di puskesmas dilakukan oleh apoteker atau tenaga teknis kefarmasian (TTK) pengelola ruang farmasi. Untuk melihat kesesuaian antara perencanaan dengan kebutuhan maka, dilakukan evaluasi terhadap perencanaan. Perencanaan obat yang baik dapat mencegah kekosongan atau kelebihan stok obat dan menjaga ketersediaan obat di puskesmas. Analisis kombinasi ABC – VEN adalah salah satu metode evaluasi perencanaan yang biasanya digunakan. Dalam menangani hipertensi, Puskesmas Kecamatan Duren Sawit menggunakan 18 jenis obat antihipertensi dari 5 golongan obat yang berbeda. Berdasarkan analisis ABC-VEN, terdapat sembilan jenis obat yang tergolong kedalam kategori VC, seperti Hidroklorotiazid tab 25 mg; Bisoprolol 2,5 mg; dan Ramipril tab 10 mg. Obat dengan kategori EC terdiri dari Bisoprolol 1,25 mg dan 5 mg; Lisinopril tab 10 mg dan Lisinopril dihidrat 5 mg. Obat dengan kategori NC terdiri dari dua jenis obat yaitu, Valsartan tab 160 mg dan 80 mg. Obat yang tergolong kedalam kategori VB, EA, dan EB adalah Furosemid tab 40 mg, Amlodipin tab 5 mg, dan Amlodipin tab 10 mg. Tidak ada satupun obat yang tergolong kedalam kategori VA, NA, dan NB. Apabila dana yang dimiliki jumlahnya terbatas, obat yang menjadi prioritas utama untuk dihilangkan adalah obat dengan kategori NA, NB, dan NC. Kategori selanjutnya yang harus dikurangkan adalah EA, EB, dan EC. Apabila dana masih belum juga mencukupi, kategori VA, VB, dan VC menjadi pilihan terakhir untuk dikurangi.

The planning of pharmaceutical and disposable medical supplies (BMHP) needs at the community health center is carried out by pharmacists or pharmacy technical personnel (TTK) who manage the pharmacy area. To assess the alignment between planning and needs, an evaluation of the planning is conducted. Effective drug planning can prevent shortages or excess stock of drugs and maintain their availability at the health center. The combination analysis of ABC - VEN is one of the evaluation methods commonly used in planning. In dealing with hypertension, the Duren Sawit Sub-District Community Health Center uses 18 types of antihypertensive drugs from 5 different drug classes. Based on the ABC-VEN analysis, there are nine types of drugs categorized as VC, such as Hydrochlorothiazide tab 25 mg; Bisoprolol 2.5 mg; and Ramipril tab 10 mg. Drugs categorized as EC include Bisoprolol 1.25 mg and 5 mg; Lisinopril tab 10 mg and Lisinopril dihydrate 5 mg. Drugs categorized as NC consist of two types: Valsartan tab 160 mg and 80 mg. Drugs categorized as VB, EA, and EB are Furosemide tab 40 mg, Amlodipine tab 5 mg, and Amlodipine tab 10 mg. There are no drugs categorized as VA, NA, and NB. If the available funds are limited, the top priority drugs to be eliminated are those in categories NA, NB, and NC. The next categories to be reduced are EA, EB, and EC. If the funds are still insufficient, categories VA, VB, and VC become the last options for reduction."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library