Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fajar Achmadi Prianto
"Diasilgliserol telah diperkenalkan sebagai minyak masak yang memiliki fungsi fisiologis yang menguntungkan, terutama sebagai minyak yang memiliki efek antiobesitas. Berbagai studi untuk mensintesis diasilgliserol secara efisien telah dilakukan. Esterifikasi asam lemak dan gliserol menggunakan biokatlis telah digunakan sebagai proses sintesis dalam skala industri.
Pada studi kali ini diajukan sebuah model untuk reaksi sintesis diasilgliserol melalui esterifikasi gliserol oleh asam lemak secara bertahap. Metode Runge-Kutta digunakan pada perhitungan konsentrasi substrat secara numerik. Model ini berguna dalam melakukan prediksi terhadap perilaku substrat pada esterifikasi asam lemak dan gliserol pada reaktor batch yang sulit untuk ditentukan secara eksperimen, serta sebagai prediksi dalam perancangan sistem untuk mensintesis diasilgliserol pada skala berbeda.
Diacylglycerol has been introduced as cooking oil which has beneficial physiological function, mainly as oil with anti-obesity effect. Several studies for efficiently synthesis of diacylglycerol have been done. Esterification of fatty acid and glycerol using biocatalyst has been used as synthesis process on industrial scale.
In this study, a model for synthesis diacylglycerol by stepwise esterification of glycerol by fatty acid is proposed. Runge-Kutta method is used in numerical calculation of substrate concentration. This model is useful for predicting behavior of substrate at esterification of fatty acid and glycerol in batch reactor which is difficult to be measure experimentally, also as prediction in system design for diacylglycerol synthesis at different scale.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S52183
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Antoni Wibowo
"ABSTRAK
Pergerakan kereta api di atas rel, dapat menimbulkan terjadinya gelombang pada lintasan rel yang dilaluinya. Dalam literatur telat-1 diketahui bahwa pada suatu kecepatan tertentu, yang biasa disebut kecepatan kritis, gelombang yang ditimbulkan akibat pergerakan ini dapat menjadi sangat besar. Gelombang yang sangat besar ini memungkinkan terjadinya gangguan pada rel, seperti patahnya rei, lepasnya penambat rel dan keluarnya kereta api dari lintasan rel, sehingga dapat menimbulkan masalah pada perjalanan kereta api itu sendiri. Besarnya kecepatan kritis ini pada keadaan sehari-hari dapat berbeda dengan kecepatan kritis yang dihitung pada keadaan ideal. Perbedaan ini dapat dipengaruhi oleh perbedaan parameter-parameter dari rel kereta api, maupun adanya perbedaan dari parameter lapisan penyokong rel kereta api tersebut.
Penyelesaian model matematika masalah pergerakan kereta api di atas rel dilakukan dengan menggunakan metoda Runge Kutta eksplisit dengan tujuan agar mekanisme gelombang yang terjadi dapat dianalisa dengan lebih mudah. Dengan mengetahui pengaruh perubahan parameter terhadap gelombang yang terjadi, maka pengaruh kecepatan kritis pada keselamatan perjalanan kereta api akan lebih dipahami. Hal ini mungkin dapat membantu langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam masalah keselamatan perjalanan kereta api seiring dengan meningkatnya layanan perjalanan kereta api kecepatan tinggi."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2000
T40330
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ricky Emarpasha
"Pada tahun 2019, RISPAM UI memaparkan wacana untuk menggunakan Danau Kenanga sebagai sumber air baku air minum di kawasan Kampus Universitas Indonesia, Depok. Oleh karenanya, Danau Kenanga perlu memenuhi syarat kualitas dari air baku mutu kelas I, sebagaimana tercantum pada PP No. 22 Tahun 2021. Guna memenuhi syarat kualitas tersebut, DO dan BOD, selaku parameter organik, perlu memenuhi standar baku mutu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konsentrasi, mengidentifikasi sumber pencemar, menganalisis beban pencemar, menyimulasi skenario, dan menyusun strategi untuk meningkatkan kualitas air pada Danau Kenanga. Simulasi dilakukan berbasis prinsip kesetimbangan massa Metode Runge-Kutta orde 4 dengan menggunakan Microsoft Excel. Model dibangun menggunakan kualitas eksisting danau yang diambil dari 4 titik pada Danau Kenanga. Sampel air diambil pada hari Minggu, Senin, dan Selasa, masing-masing pada waktu pagi, siang, dan sore hari. Berdasarkan temuan lapangan, terdapat 2 sumber pencemar pada Danau Kenanga, yaitu dari aliran Kali Baru dan dari bangunan sekitar danau. Hasil uji lapangan menunjukan konsentrasi DO pada Danau Kenanga sudah memenuhi baku mutu kelas I PP No. 22 Tahun 2021 dengan konsentrasi sebesar 4,63 – 6,8 mg/L, namun hasil uji laboratorium konsentrasi BOD tidak memenuhi baku mutu dengan nilai sebesar 5,9 – 10,8 mg/L. Hasil simulasi selama 10 hari menunjukan konsentrasi DO Danau Kenanga memenuhi baku mutu pada hari ke-9 dengan konsentrasi akhir hari ke-10 sebesar 6,05 mg/L. Sedangkan hasil simulasi BOD Danau Kenanga selama 10 hari memiliki tren turun dengan nilai akhir sebesar 3,65 mg/L pada hari ke-10, di mana angka tersebut tidak memenuhi baku mutu. Peneliti membuat 5 skenario yang merupakan kombinasi dari 3 strategi untuk meningkatkan kualitas air Danau Kenanga, khususnya BOD. Strategi 1 merupakan pengurangan debit inlet dan outlet Danau Kenanga sehingga beban pencemar yang masuk juga berkurang, strategi 2 melalui pembangunan constructed wetland pada inlet danau sehingga konsentrasi pencemar masuk danau akan berkurang, dan strategi 3 yaitu bioremediasi menggunakan tanaman teratai sehingga memperbesar tingkat degradasi BOD pada danau. Skenario 2 yang terdiri dari kombinasi strategi 1 dan strategi 2 dapat meningkatkan kualitas air Danau Kenanga dengan ekonomis, efektif, dan efisien serta dapat memenuhi baku mutu kelas I PP No. 22 Tahun 2021.

In 2019, a plan to use Kenanga Lake as a source of raw water for drinking in the University of Indonesia Campus area, Depok, was presented in RISPAM UI. As such, Kenanga Lake needs to meet the quality requirements of class I standard water, as stated in PP No. 22 of 2021. In order to meet these quality requirements, DO and BOD need to meet the required standards as organic parameters. This study aims to analyze concentrations, identify pollutant sources, analyze pollutant loads, simulate scenarios, and develop strategies to improve Kenanga Lake’s water quality. The simulation was carried out based on the principle of mass balance of the Runge-Kutta 4th Order Method using Microsoft Excel. The model was built using Kenanga Lake's real-time quality taken from 4 locations within the lake. Water samples were taken on Sunday, Monday, and Tuesday in each morning, afternoon, and evening. Based on field findings, there are 2 sources of pollution in Kenanga Lake, namely from the Kali Baru stream and from buildings around the lake. Results show that the DO concentration in Kenanga Lake has met the class I standard as stated in PP No. 22 of 2021 with a concentration of 4.63 – 6.8 mg/L, although laboratory results show that the BOD concentration does not meet the quality standard with a value of 5.9 – 10.8 mg/L. The simulation results for 10 days showed that the DO concentration of Kenanga Lake met the quality standard on the 9th day with a final concentration of 6.05 mg/L at the end of the 10th day. Meanwhile, the results of the Kenanga Lake BOD simulation for 10 days showed a downward trend with a final value of 3.65 mg/L on the 10th day, in which this figure did not meet the quality standard. The researcher suggests 5 scenarios, which are a combination of 3 strategies, to improve the water quality of Kenanga Lake, namely its BOD. Strategy 1 is to reduce the inlet and outlet discharge of Kenanga Lake so that the incoming pollutant load is also reduced, strategy 2 is through the growth of constructed wetlands at the lake inlet so that the concentration of pollutants entering the lake will be reduced, and strategy 3 is through bioremediation using lotus plants so as to increase the BOD degradation in the lake. Scenario 2, which is a combination of strategy 1 and strategy 2, can improve the water quality of Kenanga Lake economically, effectively, and efficiently to meet the class I standard of PP No. 22 of 2021.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhie Kurnia
"Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi umumnya menyebabkan konflik kepentingan dan akan menimbulkan efek buruk bagi penyediaan air bersih. Efek yang terjadi berupa penurunan kualitas air baku dalam jumlah banyak. Disadari atau tidak, permasalahan air bersih seperti bom waktu yang akan siap meledak suatu saat.Untuk mengatasi penurunan kualitas air baku, diperlukan pengendalian kualitas air baku agar memiliki kualitas di bawah standar baku mutu. Salah satu parameter pencemar dalam perairan adalah konsentrasi total suspended solid. Pengendalian air baku memerlukan data perubahan kualitas air baku berdasarkan ruang dan waktu. Pengembangan model matematisdilakukan untuk melihat perubahan konsentrasi total suspended solids yang terjadi di sungai.
Studi kasus dilakukan di sungai Pesanggrahan depok, sebagai badan air penerima buangan pengolahan air lindi tempat pembuangan akhir Cipayung, Depok. Beban air lindi yang masuk ke badan air memiliki sifat step loading yang terus menerus masuk ke badan air setiap waktu.Solusi persamaan matematis diturunkan dari persamaan mass balance untuk mendapatkan governing equation. Kemudian, governing equation akan diselesaikan menggunakan metode beda hingga untuk mendapatkan persamaanperubahan konsentrasi pencemar terhadap ruang dan menggunakan metode Runge Kutta untuk menyelesaikan persamaan perubahan konsentrasi pencemar terhadap perubahan waktu. Hasil dari pemodelan berupa grafik perubahan konsentrasi pencemar terhadap ruang dan waktu. Grafik yang didapat dari hasil pemodelan akan dibandingkandengan teori dan observasi lapangan untuk mendapatkan kesesuaian model yang dibuat. Perbedaan konsentrasi pencemar antara hasil pemodelan dengan hasil observasi memiliki selisih paling besar di ruas 2 pada Δt= 2 detik dengan konsentrasi hasil model sebesar 71,270417 mg/L dan konsentrasi hasil observasi sebesar 45 mg/L. Perbedaan konsentrasi pencemar antara hasil pemodelan dengan hasil observasi yang memiliki selisih paling kecil terjadi di ruas 2 pada Δt= 6 detik dengan konsentrasi hasil model sebesar 71,541069 mg/L dan konsentrasi hasil observasi sebesar 71 mg/L.

The high rate of population growth is generally led to conflicts of interest and will cause adverse effects on water supply. The effect is a decrease inquality of raw water in large quantities.Consciously or not, the issues of clean water is like the time bombs that will be ready to explode someday. To handle the problem of loss of quality of raw water, the raw water's quality control is required in order to have a quality below the quality standard. One of parameter is the concentration of pollutants in the waters of total suspended solid. Control of raw water requires databased on the raw water quality changes based on space and time. Development of mathematical models is performed to see the changes of total suspended solids concentration that occur in river.
The case studies conducted in Pesanggrahan River as the water bodies receiving waste water effluent leachate from Cipayung Landfills, Depok. The load of leachate that entering the water bodies has the loading step properties that continuous in to the water bodies everytime. The solution of mathematical equations is derived from mass balance equations to get the governing equation. Then, the governing equation will be solve using the finite difference method to get the equation changes inpollutant concentrations to the chamber and using the Runge Kutta method to solvethe equation changes inpollutant concentrations to changes in time. The modeling result is a graph of pollutant concentration changes based on space and time. The graph that obtained from the modeling results will be compared with the theory and field's observations to obtain the suitable modeling. The differences of pollutant concentration between the modeling results with the observations have the greatest difference in segment 2 at Δt= 2 second with the model?s concentration is 71,270417 mg/L and the observation?s concentration is 45 mg/L. Pollutant concentration differences between the modeling results with observations that have the smallest difference occurred in segment 2 at Δt=6 second with the model?s concentration is 71,541069 mg/L and the observation?s concentration is 71 mg/L."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1504
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library