Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bianca Permata Aulia
Abstrak :
Metarhizium majus UICC 295 memiliki kemampuan menginfeksi serangga Oryctes rhinoceros Linnaeus, dan menggunakan tepung cangkang Crustacea yang mengandung kitin sebagai substrat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan M. majus UICC 295 pada variasi konsentrasi tepung cangkang lobster 10% (b/v), 15% (b/v), 20% (b/v), dan 25% (b/v) dalam Sabouraud Dextrose Yeast Extract Agar (SDYA) 10% (b/v), serta melihat kemampuan M. majus UICC 295 dalam menggunakan tepung cangkang lobster sebagai substrat pada SDYA 10% menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM). Block agar yang mengandung M. majus UICC 295 umur 7 hari ditumbuhkan pada variasi konsentrasi tepung cangkang lobster dan diinkubasi dalam keadaan gelap pada suhu inkubasi 26,5°C selama 10 hari. Hasil menunjukkan M. majus UICC 295 tumbuh pada semua variasi konsentrasi tepung cangkang lobster dalam SDYA 10%. Morfologi koloni yang terbentuk bervariasi berdasarkan pigmentasi, sporulasi, dan kerapatan miselium. Ukuran diameter koloni terbesar rata-rata menunjukkan penurunan sebesar 18,77% dibandingkan diameter koloni pada SDYA 10%. Hasil SEM memperlihatkan pertumbuhan M. majus UICC 295 pada tepung cangkang lobster 10% dalam SDYA 10% dengan adanya miselia, konidia dan menyebabkan perubahan struktur tepung cangkang lobster yang ditandai dengan adanya rongga. Hasil penelitian mengindikasikan M. majus UICC 295 menggunakan tepung cangkang lobster sebagai substrat dan nutrien untuk pertumbuhan. ......Metarhizium majus UICC 295 has the ability to infect Oryctes rhinoceros Linnaeus, and utilizes crustacean shells containing chitin as substrates. This study aims were to observe the growth of M. majus UICC 295 on lobster shell powder with various concentrations of 10% (w/v), 15% (w/v), 20% (w/v), and 25% (w/v) in 10% (w/v) Sabouraud Dextrose Yeast Extract Agar (SDYA), and to observe M. majus UICC 295 ability to utilize lobster shell powder as a substrate in 10% SDYA using a Scanning Electron Microscope (SEM). Block agar containing 7-days old M. majus UICC 295 was grown on various concentrations of lobster shell powder and incubated in the dark at 26.5°C for 10 days. The results showed that M. majus UICC 295 was able to grow in various lobster shell powder concentrations in 10% SDYA. Colony morphology showed variations in pigmentation, sporulation, and mycelium density. The largest average colony diameter size showed a 18.77% decrease compared to colony diameter in SDYA. The SEM results showed growth of M. majus UICC 295 on 10% lobster shell powder in 10% SDYA by the formation of mycelia and conidia, and changes in the lobster shell powder structure which were indicated by the presence of cavities. This study indicated that M. majus UICC 295 utilized lobster shell powder as a substrate and nutrient for growth.
Depok: Fakultas Matematika Dan ILmu Pengetahuan Alam, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasti Nindyan Hapsari
Abstrak :
Metarhizium majus UICC 295 memiliki kemampuan untuk menggunakan cangkang Crustacea yang mengandung kitin sebagai substrat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan M. majus UICC 295 pada variasi konsentrasi tepung cangkang kerang hijau 10% (b/v), 15% (b/v), 20% (b/v), 25% (b/v) dalam Sabouraud Dextrose Yeast Extract Agar (SDYA) 10%. Selain itu, melihat kemampuan M. majus UICC 295 menggunakan tepung cangkang kerang hijau sebagai substrat melalui Scanning Electron Microscopy (SEM). Metarhizium majus UICC 295 umur 7 hari ditumbuhkan pada variasi konsentrasi tepung cangkang kerang hijau dalam SDYA dengan blok agar di suhu 26,5°C selama 10 hari dalam kondisi gelap. Hasil menunjukkan M. majus UICC 295 dapat tumbuh pada semua variasi konsentrasi tepung cangkang kerang hijau dalam SDYA 10%. Morfologi koloni yang terbentuk bervariasi berdasarkan pigmentasi, sporulasi, dan kerapatan miselium. Ukuran diameter koloni rata-rata terbesar pada tepung cangkang kerang hijau 10% dalam SDYA 10% menunjukkan penurunan 0,35% dibandingkan SDYA 10% sebagai kontrol. Hasil SEM memperlihatkan kemampuan M. majus UICC 295 menggunakan tepung cangkang kerang hijau 10% dalam SDYA 10% berdasarkan adanya hifa dan konidia, dan perubahan struktur berupa rongga pada permukaan substrat. Hasil menunjukkan M. majus UICC 295 dapat menggunakan tepung cangkang kerang hijau sebagai substrat dan nutrien untuk pertumbuhan. ......Metarhizium majus UICC 295 has the ability to use chitin-contained crustacean shells as a substrate. This study aims to determine the growth of M. majus UICC 295 at various concentrations of green mussel shell powder at 10% (w/v), 15% (w/v), 20% (w/v), 25% (w/v) in Sabouraud Dextrose Yeast Extract Agar (SDYA) 10%, and, to investigate the ability of M. majus UICC 295 to use green mussel shell powder as a substrate using a Scanning Electron Microscopy (SEM). Agar blocks containing 7-days old M. majus UICC 295 were grown on various concentrations of green mussel shell powder in SDYA at 26.5°C for 10 days under dark conditions. The results showed that M. majus UICC 295 showed growth on all variations of green mussel shell concentration in SDYA 10%. Colony morphology varied based on pigmentation, sporulation, and mycelium density. The largest average colony diameter size in 10% green mussel shell powder in 10% SDYA showed a decrease of 0.35% compared to 10% SDYA as a control. The SEM results showed the ability of M. majus UICC 295 to use 10% green mussel shell powder in 10% SDYA by the presence of hyphae and conidia and structural changes of the substrate in the form of cavities on the substrate surface. The results showed that M. majus UICC 295 was able to use green mussel powder as a substrate and nutrient for growth.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bama Herdiana Gusmara
Abstrak :
Metarhizium majus UICC 295 adalah kapang entomopatogen. Penelitian bertujuan membuat dan menguji formula M. majus UICC 295 dengan substrat beras (Oryza sativa) terhadap larva Oryctes rhinoceros, serta mengetahui viabilitas konidia/hifa di dalam formula selama penyimpanan 30 hari pada suhu ruang dan 4° C. Formula dibuat dengan menginokulasikan M. majus UICC 295 10% (berat/berat) pada beras. Aplikasi kontak langsung M. majus UICC 295 dengan jumlah konidia/hifa (0,69--1,63)x106 CFU/ml menyebabkan kematian larva 100% dalam 9--13 hari. Pengujian formula dengan jumlah konidia/hifa (0,82--1,7)x106 CFU/ml menyebabkan kematian larva 100% dalam 7--11 hari. Penyimpanan formula selama 30 hari pada suhu 27° C dan 4° C menyebabkan penurunan persentase viabilitas konidia berturut-turut sebesar 93,85% dan 90,95%. ......Metarhizium majus UICC 295 is an entomopathogenic fungus. This research investigated the use of rice (Oryza sativa) for formulation of M. majus UICC 295, formula application on Oryctes rhinoceros larvae, the effect of temperature and time of storage on viability of conidia/hyphae in the formula. Formulation was carried out by inoculation of 10% (w/w) fungal biomass into rice. Application of direct contact of conidia/hyphal suspension (0.69--1.63)x106 cfu/ml caused 100 % larval mortality in 9--13 days. Application of the formula containing conidia/hyphal suspension (0.82--1.7)x106 cfu/ml caused 100% larval mortality in 7--11 days. The conidia/hyphae viability in the formula was decreased 93.85% and 90.95% after storage for 30 days at 27° C and 4° C, respectively.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S1093
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library