Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gatot Eka Pramono
"ABSTRAK
Kekasaran permukaan merupakan salah satu parameter penting dari sebuah produk hasil pemesinan. Parameter ini sering dijadikan standar kualitas dari suatu produk yang dihasilkan. Metoda yang paling umum untuk mengukur nilai kekasaran permukaan ini adalah dengan metode kontak mekanik antara pergerakan jarum (stylus) dengan permukaan produk. Metode ini memiliki banyak kelemahan karena bisa merusak permukaan produk dan prosesnya cenderung lama sehingga tidak mungkin semua produk dapat diperiksa. Oleh karena itu dikembangkanlah metoda metoda baru untuk mengukur kekasaran permukaan, salah satunya adalah metoda pengukuran berbasis vision. Metoda ini memakai alat optik-elektronik sebagai alat ukurnya. Alat yang digunakan berupa mikroskop dan kamera digital untukmengambil gambar permukaan sampel yang akan dianalisis. Penelitian ini bertujuanuntuk mengidentifikasi feature permukaan produk hasil pemesinan turning danmelakukan analisa korelasi dengan nilai kekasaran rata-ratanya (Ra). Material yangdiuji adalah carbonsteel dengan diameter 20 mm dan panjang 100 mm sejumlah 10
sampel. Pengukuran kekasaran rata-rata (Ra) memakai stylus-profile meter.Identifikasi profil permukaan menggunakan kamera digital Canon EOS 350D yang terhubung pada mikroskop dengan perbesaran 100 kali. Pencahayaan yang digunakan adalah 13 buah LED warna putih berkekuatan 1,5 Watt dengan sudut pencahayaan
sebesar 45°. Software yang digunakan untuk melakukan image processing adalahMatlab. Hasil pengolahan image dapat menunjukan adanya fitur-fitur kekasaran permukaan yang dapat dikenali baik secara 2D maupun 3D. Lembah dan puncak dari permukaan sampel dapat terlihat dengan jelas dan dapat dianalisis lebih lanjut.

ABSTRACT
Surface roughness is an important parameter on the machining process. This parameter has become standard for product quality.The common method to measure surface roughness is mechanial contact between stylus and product surface. This methode has some weakness because it can make the product damage and consume time and it's impossible to check all of product. Because of that, new methods has
been developed to evaluate surface rougness, one of the methode is measuring by vision. This methode using optic-electonic equipment as a aparatus. Using microscope and digital camera to take an image of sample surface to be analyze. This research aims to identify surface feature of turned part and to assess correlation with Roughness average (Ra) of stylus-profile meter. Identify of surface profil use digital camera Canon EOS 350D and microscope with magnification 100 times. Surface lighting use 13 white LED with 1.5 Watt power and lighting angle is 45 degrees. Matlab software applied to process the sample image. Result of image processing is indicate the features of surface roughness as seen at 2D and 3D. Valley and peak of
sample surface can see clearly and it can be analyze in advance.
Keyword"
2009
T 26210
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Duvall Anggraita Purwanto Ajie
"Weld bead atau menik las adalah hasil yang diperoleh dari proses penyambungan pengelasan dua bahan atau lebih yang didasarkan pada prinsip-prinsip proses difusi fusion welding , sehingga terjadi penyatuan bagian bahan yang disambung. Pada pengelasan aluminum berbeda dengan pengelasan steel dimana aluminum lebih mudah meleleh dan mudah menghantarkan panas, sehingga aluminum lebih sulit untuk dilas. Selain sulit dilas, lelehan aluminum juga sulit terdeteksi kamera vision karena tidak membara seperti steel, namun lelehan pada manik las aluminum lebih mudah memantulkan cahaya karena permukaannya yang mengkilap dan halus.
Pada penelitian ini menggunakan mesin TIG dan gas Argon sebgai pelindung proses pengelasan serta menggunakan material Aluminum 6063 sebagai spesimen. Penilitian ini fokus pada pengembangan sistem jaringan saraf tiruan untuk pengegelasan aluminum 6063 dimana sebagai target penelitian adalah menjaga lebar manik tetap konstan. Pada penelitian ini variabel yang dikontrol adalah kecepatan pengelasan pada satu sumbu. Sistem yang dibangun pada penelitian ini berhasil mengatur kecepatan pengelasan dan menjaga lebar manik las tetap konstan.

Weld beads are the results obtained from the process of welding two or more materials based on the principles of the diffusion process fusion welding , resulting in the unification of the connected material parts. In different aluminum welding with steel welding where aluminum is easier to melt and easily dissipate heat, so aluminum is more difficult to weld. In addition to difficult welded, aluminum melt is also difficult to detect vision cameras because it does not burn like a steel, but melt in aluminum weld beads more easily reflect light because the surface is shiny and smooth.
In this study used TIG and Argon gas as protective welding process and using Aluminum 6063 material as specimen. This research focuses on the development of artificial neural network system for aluminum 6063 whereas the research target is to keep the bead width constant. In this study the controlled variable is the speed of welding on one axis. The system built in this study managed to regulate the welding speed and keep the weld bead width constant. Keyword Weld beads TIG Aluminum Machine vision neural network.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67118
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erwanto
"Pengelasan adalah salah satu cara yang paling mudah dan sederhana dalam menggabungkan rangkaian pipa dalam suatu instalasi. Dibandingkan dengan penyambungan dengan sistem penguliran, pengelasan mampu mengurangi hambatan aliran fluida. dan secara umum mampu mengurangi biaya dalam proses instalasi pipa. Namun proses pengelasan pipa tidak mudah. Dengan bermacam posisi pengelasan 2G, 5G atau 6G, tentunya menambah tingkat kesulitan proses. Penerapan sistem otomatis dalam proses pengelasan mampu menanggulangi masalah posisi pengelasan. Hal tersebut akan meningkatkan efisiensi proses, qualitas hasil manik las dan waktu pengelasan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan suatu peralatan yang dapat membantu dalam proses pengelasan GMAW (Gas Metal Arc Welding) pada instalasi pipa baja yang mempunyai dimensi minimal 2 inchi. Untuk keperluan tersebut maka dibuatlah sebuah perangkat sebagai peralatan yang dapat digunakan pada semua mesin las GMAW, untuk membantu proses pengelasan secara orbital mengelilingi pipa. Mekanisasi dan otomasi ini dilakukan untuk memperoleh produktivitas yang tinggi pada proses pengelasan pipa dibandingkan dengan manual, manik las yang dihasilkan lebih baik.
Penelitian ini menggunakan material pipa baja lunak, dengan posisi tetap, menggunakan proses las GMAW arus DC, kecepatan kawat pengisi konstan, dalam prosesnya dibantu oleh perangkat yang bergerak orbital secara konstan. Penelitian ini juga menggunakan sistem monitor menggunakan kamera CMOS (Complementary Metal Oxide Semiconductor) untuk memonitor gambar daerah kolam las pada posisi depan atas. Metoda jaringan syaraf tiruan digunakan dalam proses optimasi lebar manik las. Hasil dari pengamatan yang didapat adalah berupa lebar manik las. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menunjukan keefektifan sistem pengelasan dengan indikator berupa lebar manik las yang bagus dan seragam.

Welding is one of the easiest and simplest methods to join a pipeline installation. Compared with the threading process, weld joint were able to reduce the fluid flow resistance, and generally able to reduce costs in the process of pipeline installation. However, the pipe welding process is not easy. With a variety of welding positions 2G, 5G or 6G, certainly increase the level of difficulty of the process. The application of automated systems in the welding process can resolve the problem of position of welding. This will improve the process efficiency, quality of weld bead and welding time.
This research aims to develop equipment which can assist the process of welding GMAW (Gas Metal Arc Welding) on the installation of steel pipe which has a dimension of at least 2 inches. For this purpose, a device as equipment that can be used on all GMAW welding machine was constructed, to assist in orbital welding process around the pipe. Mechanization and automation was conducted to obtain high productivity in the process compared with a manual pipe welding, and better weld beads.
The research uses mild steel pipe material, in fixed position. By using DC current GMAW welding process, filler wire speed is constant, and the device moves around the pipe constantly. This study also uses a monitoring system using CMOS (Complementary Metal Oxide Semiconductor) camera to monitor the weld pool area image from the front top position. An artificial neural network method used in the optimization process of welding bead width. A result obtained from observation is a weld bead width. The result of this study shows the effectiveness of the welding system with indicators of a good weld bead width and uniform.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T29776
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library