Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yasmine Widyawati
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T38449
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kusuma Dini
Abstrak :
Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan seimbang yang paling sesuai untuk bayi karena mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan untuk tumbuh dan berkembang. Meskipun menyusui merupakan suatu proses alamiah, namun para ibu sering kali tidak berhasil atau menghentikan pemberian ASI lebih dini dari semestinya. Para ibu membutuhkan dukungan dari semua pihak untuk mampu memberikan ASI eksklusif. Ibu mertua merupakan bagian dari lingkungan terdekat dengan ibu menyusui dan bayi. Tujuan dari penelitian adalah untuk melihat pengaruh antara dukungan informasional, dukungan penilaian/bimbingan, dukungan instrumental dan dukungan emosional ibu mertuadan karakteristik ibu terhadap perilaku pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Pejuang Kelurahan Pejuang Kota Bekasi tahun 2013. Penelitian ini menggunakan disain crossectionalterhadap 121 responden yang memiliki bayi berusia 6-12 bulan. Hasil yang didapat adalah bayi yang ASI eksklusif 23.1%, sedangkan yang tidak ASI eksklusif yaitu 76.9%. Hasil analisis bivariat yang bermakna adalah sikap terhadap ASI eksklusif dengan perilaku pemberian ASI eksklusif (p=0.012, OR=3.343, 95% CI=1,364 ? 8,190).Hasil analisis multivariat menunjukkan sikap terhadap ASI eksklusif (OR=3.325) dan dukungan informasional dari ibu mertua (OR=3.105), merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap perilaku pemberian ASI eksklusif. ......Mother's Milk (ASI) is a balanced diet that is perfect for a baby because it contains nutrients necessary nutrients for growth and development. Although breastfeeding is a natural process, mothers do not always succed on giving it or even stop breastfeeding altogether even earlier than it should be.Mothers need the support from everyone. Amothers-in -laws is akey figure in an environment that involves a breastfeeding mother and her baby. The purpose of this study is to observe the impact between informational support, appraisal support/guidance, instrumental support and emotional support to the mother-in-law and characteristics of Mother with the behavior of giving exclusive breastfeeding in the working area of Puskesmas Pejuang Kota Bekasi in 2013. This study uses the cross-sectional design on the 121 participants,who is raising a 6-12 months old baby. The obtained results are23.1% of babies on exclusive breastfeeding and76.9% of babies not on exclusive breastfeeding. The meaningful Bivariate analysis is the behavior towards exclusive breastfeeding with the actual manner of giving exclusive breastfeeding (p = 0.012, OR = 3,343, 95% CI = 1.364 to 8.190). The result of the Multivariate analysis shows that mothers attitudes towards exclusive breastfeeding (OR=3.325) and informational support from a mothers-inlaw (OR = 3.105) is the most influential factor of the behavior of giving exclusive breastfeeding.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Natalia Setiawati
Abstrak :
ABSTRAK
Di dalam kehidupan individu terdapat berbagai masalah yang dapat menjadi Menurut Papalia, Sterns, Feldman, Cramp (2002), Santrock (1999) tekanan terus-menerus dan tanggung jawab ganda untuk merawat anak dan orangtua dapat menyebabkan stres pada seorang individu. Hal ini terutama berdampak pada wanita (Preto dalam Bird & Melville, 1994). Pada penelitian ini subjek yang dipilih adalah wanita dewasa madya yang tidak bekerja, mempunyai anak, tinggal bersama ibu mertua, suku bangsa WNI keturunan Tionghoa. Peneliti memilih salah satu kriteria tidak bekerja karena menurut Baruch, Biener, dan Barnett (dalam Cooper & Payne, 1991) wanita yang tidak bekerja mengalami stres yang lebih besar daripada wanita yang bekerja. Selain itu, kemungkinan ia untuk lebih banyak menghabiskan waktu bersama dengan orang yang tinggal di rumah yang dalam penelitian ini adalah anak dan ibu mertua lebih besar. Peneliti memilih subjek yang mempunyai anak karena salah satu sumber potensi stres yang besar bagi mereka yang berada pada usia dewasa madya adalah anak (Preto dalam Bird & Melville, 1994). Peneliti memilih salah satu kriteria dari penelitian adalah tinggal bersama ibu mertua karena hubungan menantu wanita dengan ibu mertuanya selalu digambarkan tidak akur (www.keluarga.org). Peneliti memilih salah satu kriteria subjek penelitian ini adalah WNI keturunan Tionghoa karena menurut Hariyono (1993), Taher (1997) terdapat ajaran yang berpengaruh dan mendarah daging dalam kehidupan orang Tionghoa sehari-hari yaitu konfusianisme yang mengajarkan bahwa penghormatan anak kepada orangtua memegang peranan yang penting, seseorang harus berbakti. Dalam konteks penelitian ini seorang anak (wanita dewasa madya selaku menantu) harus berbakti kepada orangtua (ibu mertua). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keadaan stres yang dialami dan coping yang digunakan oleh wanita dewasa madya keturunan Tionghoa yang tinggal bersama dengan ibu mertua. Sumber stres yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber stres yang dikemukakan oleh Atwater (1983); Haber dan Runyon (1984) yaitu: frustrasi, konflik, tekanan, dan kecemasan. Coping yang digunakan dalam penelitian ini adalah coping yang dikemukakan oleh Folkman dan Lazarus (dalam Sarafino, 1998), yaitu: planful problem solving, confrontive coping yang tergolong dalam problem focused coping; mencari dukungan sosial yang tergolong dalam problem dan emotion focused coping', distancing, escape avoidance, kontrol diri, menerima tanggung jawab, posilive reappraisal yang tergolong dalam emotion focused coping. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode pengumpulan data wawancara mendalam dan observasi terhadap empat orang wanita dewasa madya tidak bekerja yang tinggal bersama ibu mertua. Observasi yang digunakan pada penelitian hanya dibatasi pada situasi lingkungan, ekspresi subjek pada saat wawancara berlangsung. Pada penelitian ini tidak ditemukan adanya kesamaan di antara keempat subjek dalam hal sumber stres yang berasal dari hubungan dengan ibu mertua. Sesuatu hal dapat menjadi sumber stres bagi seorang subjek namun tidak pada subjek yang lain. Sumber stres yang berasal dari hubungan dengan ibu mertua adalah perbedaan agama yang dianut diri subjek dengan ibu mertua, pengaturan rumah, ibu mertua yang sering berantakan ketika buang air besar, ibu mertua yang tidak mengkontrol jumlah makanan yang dimakannya, ibu mertua yang sering marah ketika teman-teman anak subjek datang, subjek yang merasa tidak dapat bebas karena tidak dapat pergi ketika hendak pergi. Pada sumber stres yang berasal dari hubungan dengan anak ditemukan satu kesamaan diantara keempat subjek yaitu anak yang sering pergi ke luar rumah. Pada tiga orang subjek perilaku anaknya tersebut disertai pulang pada larut malam. Sumber stres lainnya yang berasal dari hubungan dengan anak adalah dalam hal pergaulan anak, pasangan hidup anak, pengerjaan tugas rumah tangga, anak yang kadang-kadang harus disuruh terlebih dahulu untuk belajar, anak yang ingin langsing sehingga tidak ingin memakan makanan yang rasanya manis yang ditawarkan oleh subjek. Sumber stres yang banyak muncul dari keseluruhan permasalahan subjek adalah sumber stres yang berbentuk frustrasi dan kecemasan. Secara umum coping yang digunakan cenderung mengarah pada confrontive coping yang tergolong dalam problem solving coping. Cara coping ini merupakan satu-satunya coping yang digunakan bersama oleh keempat subjek. Saran untuk penelitian selanjutnya adalah melakukan penelitan pada wanita dewasa madya tidak bekerja yang tinggal bersama dengan ibu mertua dengan suku bangsa yang berbeda dengan penelitian ini. Penelitian dapat dilakukan pada dewasa madya yang suku bangsanya sama dengan ibu mertua namun berbeda dengan suku bangsa subjek pada penelitian ini. Penelitian dapat juga dilakukan pada dewasa madya yang suku bangsa dirinya dan ibu mertua berbeda. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah hasil penelitian akan berbeda. Penelitian selanjutnya juga dapat dilakukan pada wanita dewasa madya bekerja yang tinggal bersama ibu mertua untuk melihat apakah ada perbedaan mengenai stres yang mereka hadapi dan coping yang digunakan.
2003
S3299
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hye, Gyeong-Gu
Abstrak :
Buku ini merupakan buku yang ditulis Hye Gyeong-Gu dan Hong Ssi serta disunting oleh Jeong Byeong-Seol. Buku ini merupakan cerita historis tokoh Hangjungrok yang berisi hubungan mertua dan menantu pada masa Joseon.
Kyeonggido: Munhakdongne, 2012
KOR 895.730 9 HYE h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ariana Novadian A.K.
Abstrak :
ABSTRAK
Sebagaimana diketahui, perkawinan di Indonesia bukan sekedar menyatukan dua individu tetapi berikut juga dengan keluarganya, maka sosok mertua menjadi perlu diperhatikan keberadaannya karena dapat mempengaruhi kebahagiaan perkawinan seseorang. Disukai atau tidak, kondisi tersebut harus disadari oleh pasangan, apalagi bagi mereka yang harus menetap sementara di rumah orang tua karena pertimbangan tertentu, sedangkan antara pasangan muda tersebut pun, masih harus melakukan usaha penyesuaian diri, maka dapat dilihat bahwa pilihan untuk tinggal dengan orang tua setelah menikah ternyata tidak sesederhana yang dibayangkan, perlu pemikiran dan persiapan sebelumnya. Jadi membina dan mempertahankan hubungan yang baik dengan mertua jelas harus dapat tercipta karena dampaknya bukan saja pada kehidupan perkawinan tetapi juga pada hubungan dengan keluarga besar pasangan.

Hubungan menantu-ibu mertua, khususnya menantu perempuan merupakan fenomena yang menarik untuk ditelaah. Tampaknya, hubungan mereka seperti ibu- anak tetapi tidak sepenuhnya demikian, karena berkaitan dengan keberadaan suami sebagai ?penghubung" yang menyebabkan mereka menyandang status menantu dan mertua. Belum Iagi adanya steriotip negatif yang melingkupi hubungan dengan ibu mertua ataupun tentang sosoknya. Hal tersebut memang secara penelitian, khususnya di indonesia belum dibuktikan namun melalui pengamatan sehari-hari, baik dari percakapan maupun dari media-media massa, cukup memperlihatkan kecenderungan ke arah tersebut. Bila meIihat pada tahapan perkembangan keluarga, kerawanan dalam hubungan menantu dan mertua memang dapat mungkin terjadi. Sebagaimana diketahui, bahwa akan ada suatu tahap di mana terjadi pengalihan beberapa tugas dari ibu kepada istri, dan bukan tidak mungkin, hal tersebut dapat menimbulkan ketidakpuasan, apalagi jika mereka tinggal seatap. Dengan tinggal bersama, berarti penerimaan dari pengalihan beberapa tugas menjadi Iebih transparan daripada bila pasangan muda langsung pisah rumah. Bagaimanapun hal tersebut juga terkait dengan kesamaan tuntutan mereka sebagai perempuan yang sudah menikah.

Biia ditelaah dari sudut pandang gender, hubungan antara dua orang perempuan seharusnya dapat menciptakan suatu hubungan yang intim, tapi ternyata dapat juga sebaliknya, yaitu tercipta hubungan yang rawan. Jadi untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang hubungan menantu-ibu mertua yang tenyata khas, maka dilakukan penelitian ini, dengan melihat dan sudut pandang menantu. Hal tersebut disadari karena sebagai ?pendatang?, menantu akan Iebih dituntut untuk menyesuaikan diri, apalagi jika diperhatikan, keluhan yang ada biasanya datang dari pihak menantu. tidak heran steriotip yang muncul pun adalah tentang ibu mertua bukan menantu perempuan. Jadi melalui penelitian ini, ingin dilihat bagaimana persepsi menantu terhadap kualitas hubungan dengan ibu mertua.

Penelitian ini dilakukan secara kualitatif, menggunakan wawancara dan observasi, agar dapat tergali apa yang terjadi dalam hubungan menantu-ibu mertua, sehingga Iebih dapat memahami kualitas hubungan mereka. Penelitian ini menggunakan 4 orang menantu sebagai subyek. Hasil yang diperoleh adalah 2 orang mempersepsikan hubungan dengan ibu mertuanya dekat dan 2 Iainnya ?biasa saja". maksudnya tidak dekat ataupun jauh, namun keempatnya masih merasakan adanya keterbatasan dalam menjalin hubungan dengan ibu mertua. Hal tersebut dapat dilihat dari kurangnya pengungkapan diri, topik pembicaraan menjadi kurang beragam dan mendalam serta gaya komunikasinya yang cenderung diam bila menghadapi masalah dengan ibu mertua. Disarankan agar kedua belah pihak dapat mengembangkan komunikasi efektif dengan melakukan teknik ?pesan diri' dan ?mendengar aktif". Penelitian ini temyata perlu mempertimbangkan beberapa saran Iain, seperti subyek penelitian dapat pula ditujukan suami karena perannya sebagai mediator sangat penting dalam pengembangan hubungan istri dengan ibunya. Selain itu penelitian ini dapat ditujukan pada ibu merlua sebagai pihak ?penerima", yang perlu melakukan penyesuaian diri pula. Juga tidak menutup kemungkinan penelitian ini dilakukan secara kuantitatif.
1998
S2582
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wuri Adi Handayani
Abstrak :
Tempat tinggal mempakan kebutuhan pokok dan salah satu tugas perkembangan dari pasangan muda. Namun saat keadaan ekonomi Indonesia yang sedang dilanda krisis seperti sekarang ini, kebutuhan akan tempat tinggal menjadi lebih sulit untuk dipenuhi. Alasan mengapa kebutuhan ini menjadi lebih sulit karena harga di sektor perumahan yang membumbung tinggi dan menurunnya daya beli masyarakat. Oleh karena itu tinggal bersama mertua atau orangtua merupakan salah satu pemecahan masalah. Setiap individu memiliki kebutuhan akan teritori. Kebutuhan teritori berkaitan erat dengan privacy karena territoriality merupakan salah satu mekanisme untuk memenuhi kebutuhan pnVacy (Shaw & Constanzo,1982). Bagi pasangan muda kebutuhan akan privacy dan teritori menjadi sangat penting karena sebagai pasangan yang baru menikah mereka harus melakukan penyesuaian seksual dan penyesuaian terhadap keluarga pasangan (Hurlock, 1980). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif agar gambaran dan dinamika penyesuaian diri subjek, balk sebagal Indlvidu maupun keluarga yang bersifat unik dapat tertangkap dan dipahami dengan lebih balk sesual dengan makna yang diberikan dari sudut pandang indlvidu yang bersangkutan. Dapat dikatakan pula bahwa penelitian ini bersifat deskriptif karena berusaha menggambarkan keadaan, gejala dan proses yang terjadi pada diri indlvidu. Data untuk penelitian ini didapat dari wawancara yang mendalam dengan subjek penelitian dengan karakteristik yaitu wanita bekerja yang telah menikah maksimal lima tahun dan telah dikaruniai anak yang tinggal bersama mertua. Subjek yang memiliki cukup teritori dengan batas yang jelas dan disepakati oleh keluarga pasangannya merasa puas dengan privacy yang dimllikinya. Sedangkan subjek yang tidak memiliki batas teritori yang jelas akan mengalami kesulitan untuk mengontrol stimulus yang keluar-masuk teritorinya. Tinggal bersama mertua juga memiliki sisi positif yaitu pasangan muda dapat berhemat dan memiliki orang yang dapat dimintai pertolongan untuk menjaga anak mereka saat mereka pergi bekerja. Bagi pasangan yang belum mampu secara ekonomi, tinggal bersama mertua tetap merupakan cara pemecahan masalah yang balk.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2000
S2899
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdullah
Abstrak :
Hyperuricemia adalah penyakit yang ditandai dengan kadar asam urat tinggi, di mana jumlah korban meningkat dari tahun ke tahun di seluruh dunia. Flavonoid adalah senyawa aktif dengan aktivitas penghambatan terhadap Xanthine Oxidase Enzyme yang merupakan senyawa yang berperan dalam pembentukan asam urat dalam tubuh. Kelebihan asam urat menyebabkan keadaan yang disebut hyperuricemia yang mengarah ke gout atau rematik. Sansevieria trifasciata adalah tanaman hias yang juga bermanfaat sebagai sumber zat antibakteri dan antioksidan. Studi S. trifasciata sebagai inhibitor Enzyme Xanthine Oxidase belum pernah dilaporkan. Penelitian ini mengisolasi senyawa flavonoid menggunakan kromatografi kolom terbuka dari ekstrak kasar daun S. trifasciata yang diekstraksi dengan metode sonication. Ada enam eluen yang digunakan untuk mengisolasi flavonoid yaitu metanol: etil asetat 4: 1, kloroform: etil asetat 1: 6, 9: 1 dan 1: 2, kloroform: etil asetat: metanol 1: 2: 1 dan 1: 2: 2. Uji Wilstater digunakan untuk memilih fraksi yang kaya flavonoid. Hasil terbaik dari langkah isolasi yang mengandung flavonoid dinilai aktivitas penghambatan xanthine oxidasenya. Sampel akhir dianalisis kualitatif menggunakan Liquid Chromatography Mass Spectrometry LCMS. Persentase penghambatan menunjukkan bahwa fraksi 3 berpotensi menghambat XO sebesar 97,26 relatif terhadap kontrol positif, allopurinol. Kromatogram LC-MS dapat menunjukkan bahwa ekstrak kasar dan fraksi positif isolasi mengandung falvonoid. ......Hyperuricemia is a disease that is characterized by high uric acid levels, in which the number of victim increase year by year in the worldwide. Flavonoid is an active compound with inhibitory activity towards Xanthine Oxidase Enzyme which is a compound that plays a role in the formation of uric acid in the body. The overproduction of uric acid causes a state called hyperuricemia that leads to gout or rheumatism. Sansevieria trifasciata is an ornamental plant which is also useful as a source of antibacterial and antioxidant agent. Studies of S. trifasciata as Xanthine Oxidase Enzyme inhibitor have not been reported. This research isolate flavonoid compounds using open column chromatography from crude extract of S. trifasciata leaves that extracted by sonication method. There are six eluent used to isolate flavonoid which are methanol ethyl acetate 4 1 , chloroform ethyl acetate 1 6, 9 1 and 1 2, chloroform ethyl acetate methanol 1 2 1 and 1 2 2. Wilstater test is used to select the fraction that rich of flavonoid. The best result from isolation step that contains flavonoid is assessed the inhibitory activity of xanthine oxidase. It is analyzed qualitative using Liquid Chromatography Mass Spectrometry LCMS. The inhibition percentage showed that fraction 3 was potential to inhibit XO by 97.26 relative to positive control, allopurinol. LC MS chromatogram can shows that crude extract and positive fraction of isolation contain falvonoid.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ananda Tri Adhityaxena
Abstrak :
Senyawa flavonoid memiliki banyak manfaat dalam bidang kesehatan salah satunya sebagai inhibitor xantin oksidase. Xantin oksidase merupakan katalis dalam oksidasi dari hipoxantin menjadi xantin dan mengatalis oksidasi xantin sehingga menjadi penyebab terbentuknya asam urat. Pembentukan asam urat pada tubuh akan memicu timbulnya artritis gout yaitu pembengkakan pada sendi sehingga menyebabkan nyeri tak tertahankan. Senyawa flavonoid akan diekstrak dari daun lidah mertua dengan metode Ultrasound Assisted Enzymatic Extraction (UAEE) yang merupakan penggabungan dari dua metode yaitu hidrolisis enzimatik pada proses pra-perlakuan dan ekstraksi sonikasi. Hidrolisis enzimatik menggunakan enzim selulase bertujuan untuk menghancurkan dinding sel dari daun lidah mertua sehingga diharapkan rendemen ekstrak yang didapat lebih tinggi. Keuntungan dari penggunaan metode ini yaitu waktu ekstraksi lebih singkat, dapat meningkatkan rendemen ekstrak, membutuhkan pelarut yang sedikit, dan ramah lingkungan. Uji kuantitatif kandungan senyawa flavonoid dan uji inhibisi senyawa flavonoid terhadap xantin oksidase akan dilakukan menggunakan spektrofotometri Uv-Vis pada panjang gelombang 415 nm dan 295 nm secara berturut. Pada penelitian ini akan dilakukan ekstraksi senyawa flavonoid dari daun lidah mertua menggunakan metode hidrolisis enzimatik dan ekstraksi sonikasi dengan pelarut etanol. Variasi yang akan dilakukan yaitu konsentrasi enzim selulase dan konsentrasi pelarut etanol. Pada penelitian ini didapat rendemen ekstrak optimum sebesar 58,654% pada konsentrasi etanol 60% dan konsentrasi enzim 60 mg/g. Kandungan flavonoid yang diadapat sebesar 0,370 mg/g pada ekstrak dengan kondisi konsentrasi enzim sebesar 60 mg/g dan konsentrasi etanol 50%. Aktivitas inhibisi terhadap enzim xantin oksidase untuk ekstrak pada kondisi optimum yang didapat sebesar 60,267. ......Flavonoid compounds have many benefits in the health field, one of which is xanthine oxidase inhibitor. Xanthine oxidase is a catalyst in the oxidation of hypoxanthine to xanthine and catalyzes xanthine oxidation and causing uric acid formation. The formation of gout in the body will trigger the onset of arthritis gout, which is swelling in the joints, causing unbearable pain. Flavonoid compounds will be extracted from the Sansevieria trifasciata leaves using the Ultrasound Assisted Enzymatic Extraction (UAEE) method which is a combination of two methods, enzymatic hydrolysis in the pre-treatment and sonication extraction process. Enzymatic hydrolysis using cellulase enzymes aims to destroy the cell wall of mother-in-laws tongue leaves so that the yield extraction is expected to be higher. The advantage of using this method is that the extraction time is shorter, can increase the yield extraction, requires a little solvent, and is environmentally friendly. Quantitative tests on the content of flavonoids and inhibition tests of flavonoids on xanthine oxidase will be carried out using UV-Vis spectrophotometry at 415 nm and 295 nm wavelengths respectively. In this study the extraction of flavonoid compounds from the leaves of the tongue-in-law will be carried out using the enzymatic hydrolysis method and sonication extraction with ethanol solvent. The variations of this research are the concentration of cellulase enzymes and the concentration of ethanol solvents. In this study, the optimal extract yield was 58.654 at 60 ethanol concentration and 60 mg g enzyme concentration. The obtained flavonoid content was 0.370 mgg in the extract with an enzyme concentration of 60 mgg and 50 ethanol concentration. The inhibitory activity of the xanthine oxidase enzyme to extract at optimal conditions was 60.267.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cinta Noor Maharani Shanaya
Abstrak :
Keterlibatan perempuan menikah dalam pengambilan keputusan keluarga dapat dipengaruhi oleh anggota keluarga lain dalam rumah tangganya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana coresidence dengan ibu mertua memengaruhi keterlibatan perempuan menikah dalam pengambilan keputusan keluarga dengan menggunakan data IFLS 2014. Hasil regresi logistik biner menunjukkan bahwa kecenderungan perempuan menikah untuk mengambil keputusan sendiri lebih rendah ketika tinggal bersama ibu mertua dibandingkan tidak tinggal bersama ibu mertua. Faktor lainnya seperti karakteristik perempuan menikah, suaminya, dan rumah tangga juga berasosiasi secara signifikan terhadap keterlibatan perempuan menikah dalam pengambilan keputusan. ......Married women's involvement in family decision-making can be influenced by other family members in the household. This research aims to examine how co-residing with mothers-in-law affects the involvement of married women in family decision-making using IFLS 2014. The results of binary logistic regression show that married women's likelihood to make independent decisions is lower when living with mothers-in-law compared to not living with them. Other factors such as characteristics of married women, their husbands, and households are also significantly associated with married women's involvement in decision-making.
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>