Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Raihani Rahman
Abstrak :
ABSTRAK
Salah satu dari kegunaan minyak atsiri adalah sebagai komponen pewangi dalam industri parfum. Menthol, benzyl acetate, dan vanillin, masing-masing mewakili karakter aroma daun mint, melati, dan vanila juga merupakan bahan yang umum digunakan dalam parfum. Salah satu permasalahan dalam industri parfum adalah rendahnya ketahanan dari aroma zat pewangi karena sifat minyak atsiri yang volatil. Dalam thesis ini, telah dilakukan mikroenkapsulasi multikomponen dengan material enkapsulasi Polyvinyl Alkohol PVA dan metode simple coacervation untuk meningkatkan ketahanan tiap komponen. Optimasi dilakukan dengan metode Central Composite Diagram dengan empat variabel bebas, yaitu menthol, benzyl acetate, vanillin dan tergitol sebagai emulsifier. Efisiensi enkapsulasi, loading capacity, laju pelepasan minyak atsiri terenkapsulasi, profil dalam mikrokapsul, dan ukuran partikel telah diukur dan dihitung. Pada komposisi optimum dari menthol 13,98 w/w , benzyl acetate 14,75 w/w , vanillin 17,84 w/w , dan tergitol 15-S-9 13,4 w/w g didapatkan efisiensi enkapsulasi sebesar 97,34 dan loading capacity sebesar 46,46 . Untuk laju pelepasan menthol, enkapsulasi tidak memberikan pengurangan laju yang siginifikan, tetapi benzyl acetate yang dienkapsulasi memiliki laju pelepasan yang secara signifikan lebih perlahan. Rata-rata ukuran mikrokapsul dengan komposisi optimum adalah 20,24 m dengan rentang ukuran partikel 2,011-36,24 m. Dan berdasarkan analisis dengan mikroskop konfokal, diketahui bahwa menthol dan benzyl acetate dapat dienkapsulasi secara bersamaan dalam 1 mikrokapsul.
ABSTRACT
One of many applications of essential oils is as fragrance in perfumery. Menthol, benzyl acetate, and vanillin, each represents olfactive characteristic of peppermint leaves, jasmine flowers, and vanilla beans, are commonly used in perfumery. These components are highly volatile, hence low shelf life. In this research, said components is encapsulated simultaniously inside Polyvinyl Alcohol PVA using simple coacervation method to increase its shelf life. Optimization has been done using Central Composite Diagram with four independent variables, i.e. composition of menthol, benzyl acetate, vanillin, and tergitol as emulsifier . Encapsulation efficiency, loading capacity, release rate, microcapsule morphology, and microcapsule size have been measured. In optimum composition of menthol 13,98 w w , benzyl acetate 14,75 w w , vanillin 17,84 w w , and tergitol 15 S 9 13,4 w w encapsulation efficiency of 97,34 and loading capacity of 46,46 have been achieved. The release rate of encapsulated menthol is not significantly slower compared to unencapsulated menthol, but it is significant for encapsulated benzyl acetate. Mean diameter of microcapsule is 20,24 m and within range of 2,011 36,24 m. The image of microcapsules analyzed by confocal micrscope proves that menthol and benzyl acetate can be encapsulated simultaniously inside 1 microcapsule. The conclusion is we have been successfully encapsulated menthol, benzyl acetate, and vanillin simultaneously in one microcapsule and prolonged its shelf life.
2016
T47435
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sisi Praista
Abstrak :
Natrium diklofenak merupakan obat golongan NSAID yang sering digunakan untuk mengatasi osteoartritis dengan persentase sebesar 55,88% di Indonesia. Pemberian peroral natrium diklofenak memiliki efek samping gangguan pada saluran cerna dan memiliki waktu paruh singkat. Untuk mengatasi hal tersebut, dibuat sediaan mikroemulsi dengan sistem penghantaran transdermal. Namun, dalam penghantaran sistem transdermal stratum korneum dapat menghalangi absorpsi obat melewati kulit karena stratum korneum tersusun dari sel mati dan pipih yang tersusun dari keratin kaya protein. Mentol merupakan peningkat penetrasi yang dapat meningkatkan absorpsi obat melewati kulit dengan cara meningkatkan permeabilitas kulit. Mikroemulsi merupakan sistem dua fase yang terdiri dari dari minyak dan air serta distabilkan oleh surfaktan. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi optimum mentol yang dapat menghasilkan penetrasi yang tinggi. Mikroemulsi natrium diklofenak dalam penelitian ini dibuat dengan menggunakan metode titrasi fase. Mikroemulsi jernih dan stabil didapatkan dengan konsentrasi tween 80 20%, propilen glikol 30%, minyak 3%, dan mentol (0%, 1%, 3%, dan 5%). Evaluasi sediaan mikroemulsi yang dilakukan adalah pengukuran pH, ukuran globul dan zeta potensial, bobot jenis, viskositas, tegangan permukaan, uji sentrifugasi, uji stabilitas, dan cycling test. Uji penetrasi obat melewati kulit dilakukan secara in vitro dengan metode Sel Difusi Franz. Hasil penelitian menunjukkan persen jumlah kumulatif terpenetrasi pada F1, F2, F3, dan F4 sebesar 9,2581%, 9,5114%, 28,1514%, dan 13,3155% dan keempat formulasi stabil secara fisik selama penyimpanan 12 minggu. Formulasi dengan mentol 3% memiliki penetrasi yang lebih tinggi dibandingkan formulasi dengan mentol 0%, 1%, dan 5%. ......Diclofenac sodium is one of NSAID group often used to treat osteoarthritis with percentage of 55,88% in Indonesia. Oral administration sodium diclofenac gives side effect on gastrointenstinal tract and has short half-life. To overcome this problem, diclofenac sodium was prepared by microemulsion with transdermal administration. However, on transdermal delivery system stratum corneum can inhibit drug absorption because stratum corneum consist of a dead and flatted cells that rich of protein. Menthol is one of penetration enhancer which can increase drug absorption through the skin by increasing skin permeability. Microemulsion is double phase system consisting of water and oil stabilized by surfactant. The aim of this study was to determine optimum concentration of menthol that can produce high penetration. Microemulsion of diclofenac sodium in this study was prepared by phase titration method. Clear and stable microemulsion were obtained with concentration of tween 80 20%, propylene glycol 30%, oil 3%, and menthol (0%, 1%, 3%, and 5%). Evaluation of microemulsion done by measuring pH, diameter of globul and zeta potential, density, viscosity, surface tension, stability testing, and cycling test. In Vitro drug penetration test was conducted using Franz Diffusion Cell menthod. The result show percent cumulative in F1, F2, F3, and F4 were 9,2581%, 9,5114%, 28,1514%, and 13,3155% and four formulation physically stable during storage 12 weeks. The formulation with 3% menthol had higher penetration that the formulation with 0%, 1%, and 5% menthol.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sopiyatul Marwa
Abstrak :
Meloksikam adalah salah satu obat anti inflamasi non-steroid (AINS) yang memiliki kelarutan rendah dan menyebabkan terjadinya iritasi lambung. Oleh karena itu, untuk menghindari efek tersebut meloksikam dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan transdermal. penelitian ini bertujuan untuk membuat sediaan mikroemulsi yang stabil serta mengetahui pengaruh konsentrasi mentol terhadap jumlah kumulatif meloksikam yang terpenetrasi. konsentrasi mentol yang digunakan dalam penelitian ini adalah 2,5-5%. Kemampuan penetrasi sediaan mikroemulsi melalui kulit diuji secara in-vitro dengan alat sel difusi Franz menggunakan membran abdomen tikus galur Sparague-Dawley. Dari hasil uji jumlah kumulatif meloksikam yang terpenetrasi selama 8 jam dari sediaan mikroemulsi formula 1, 2, dan 3 berturut-turut adalah 67,7600 µg/cm2 ± 15,0743%, 126,6567 µg/cm2 ± 25,8984% dan 130,5000 µg/cm2 ± 25,0126%. Sedangkan jumlah fluks meloksikam dalam sediaan mikroemulsi formula 1, 2 dan 3 berturut-turut adalah 23,2043 µg/cm2.jam ± 43,6386, 40,1221 µg/cm2.jam ± 31,7465% dan 41,2888 µg/cm2.jam ± 32,0791%. Dari hasil uji penetrasi dapat disimpulkan bahwa penambahan mentol 2,5% dan 5% dapat berpengaruh pada jumlah kumulatif dan jumlah fluks meloksikam dalam sediaan. ......Meloxicam is a non-steroidal anti-inflammatory drug (NSAID) which has low solubility and causes gastric irritation. Therefore, to avoid this effect, meloxicam can be formulated in a transdermal dosage form. This study aims to make a stable microemulsion preparation and to determine the effect of menthol concentration on the cumulative amount of meloxicam penetrated. The concentration of menthol used in this study was 2.5-5%. Penetration ability through skin was examined by in-vitro Franz diffusion cell test using Sprague-Dawley rat abdomen skin. From the test results, the cumulative amount of meloxicam that penetrated for 8 hours from the microemulsion formulations formulas 1, 2 and 3 were 67.7600 g/cm2 ± 15.0743%, 126.6567 g/cm2 ± 25.8984% and 130.5000 g/cm2 ± 25.0126%. Meanwhile, the amount of meloxicam flux in the microemulsion formula 1, 2 and 3 was 23.2043 g/cm2.hour ± 43.6386, 40.1221 g/cm2.hour ± 31.7465% and 41.2888 g/cm2.hours ± 32.0791%. From the results of the penetration test, it can be concluded that the addition of menthol 2.5% and 5% can affect the cumulative amount and the amount of meloxicam flux in the preparation.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library