Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Dewi Ayumaruti
"Literasi kesehatan mental merupakan pengetahuan serta keyakinan individu tentang masalah atau gangguan jiwa yang membantu proses pengenalan, pengelolaan, atau cara pencegahannya yang kemudian dapat digunakan untuk melakukan suatu tindakan yang bermanfaat khususnya bagi kesehatan mental individu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat literasi kesehatan mental mahasiswa program S1 reguler di Universitas Andalas dan faktor - faktor yang mempengaruhi. Penelitian ini menggunakan data Studi Literasi Kesehatan 2019 dengan menggunakan sampel dari mahasiswa angkatan 2018 di 15 fakultas di Universitas Andalas (n=363). Instrumen yang digunakan untuk pengukuran literasi kesehatan mental adalah kuesioner Mental Health Literacy Scale (MHLS) yang telah diadaptasi kedalam konteks budaya dan Bahasa Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata skor tingkat literasi kesehatan mental yang relatif rendah yaitu 59,96 dalam skala 1-100. Hasil analisis bivariat adalah determinan yang berasosiasi signifikan dengan literasi kesehatan mental yaitu jenis kelamin, suku, status tempat tinggal, status pacaran, rumpun ilmu, dan kepemilikan asuransi kesehatan. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa variabel yang berhubungan dengan tingkat literasi kesehatan mental adalah rumpun ilmu, kepemilikan asuransi kesehatan, dan status pasangan/pacaran. Yang merupakan variabel dominan adalah rumpun ilmu kesehatan. Diperlukan intervensi untuk meningkatkan literasi kesehatan mental yang berfokus pada topik yang terkait dengan mahasiswa laki – laki dan mahasiswa non kesehatan melalui peningkatan edukasi serta pengembangan dan pemanfaatan pusat informasi kesehatan mental di Universitas Andalas.
Mental health literacy is individual knowledge and beliefs about mental problems or disorders that help the process of recognizing, managing or preventing them which can then be used to take action that is especially beneficial for individual mental health. The purpose of this study was to describe the level of mental health literacy of regular undergraduate students at Andalas University and the influencing factors. This study used data from the 2019 Health Literacy Study using samples from class 2018 students in 15 faculties at Andalas University (n=363). The instrument used for measuring mental health literacy is the Mental Health Literacy Scale (MHLS) questionnaire which has been adapted to the cultural context and the Indonesian language. The results showed that the average score for mental health literacy was relatively low, namely 59.96 on a scale of 1-100. The results of the bivariate analysis show that there are determinants that are significantly associated with mental health literacy, namely gender, ethnicity, residence status, dating status, academic background, and health insurance ownership. The results of the multivariate analysis show that the variables associated with the level of mental health literacy are knowledge cluster/major, ownership of health insurance, and partner/dating status. Which is the dominant variable is the health science cluster/major. Interventions are needed to increase mental health literacy that focuses on topics related to male students and non-health students through increased education and the development and utilization of mental health information centers at Andalas University."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Angela Karenina Sastroamidjoyo
"Kesehatan mental adalah komponen integral dari kesejahteraan yang mempengaruhi kemampuan individu dalam pengambilan keputusan, membangun hubungan, dan membentuk dunia sekitar mereka. Gangguan kesehatan mental mencakup disabilitas psikososial dan kondisi lain yang terkait dengan stres serta risiko melukai diri sendiri. Salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku tersebut adalah literasi kesehatan mental. Penelitian ini bertujuan mengetahui asosiasi determinan sosial kesehatan dengan literasi kesehatan mental pada mahasiswa program sarjana angkatan 2018 Universitas Pattimura dan mengevaluasi karakteristik individu dan determinan yang mempengaruhi literasi tersebut. Hasil penelitian menunjukkan gambaran literasi kesehatan mental pada mahasiswa universitas Pattimura adalah 55, meskipun hubungan karakteristik individu seperti usia dan jenis kelamin dengan literasi kesehatan mental tidak signifikan secara statistik, ditemukan bahwa usia ≥ 19 tahun dan perempuan cenderung memiliki literasi yang lebih tinggi. Analisis determinan sosial kesehatan juga menunjukkan bahwa ada asosiasi signifikan antara suku kedua orang tua dengan literasi kesehatan mental. Hasil multivariabel menunjukkan bahwa suku kedua orang tua merupakan faktor dominan yang mempengaruhi skor literasi kesehatan mental, sedangkan status pasangan/pacar merupakan faktor confounding. Penelitian ini menekankan pentingnya peningkatan literasi kesehatan mental melalui pendidikan dan intervensi yang tepat untuk meningkatkan perilaku mencari bantuan pada mahasiswa.
Mental health is an integral component of well-being that influences an individual's ability to make decisions, build relationships, and shape the world around them. Mental health disorders include psychosocial disabilities and other conditions related to stress and risk of self-harm. One factor that influences this behavior is mental health literacy. This research aims to determine the association of social determinants of health with mental health literacy in undergraduate students class of 2018 at Pattimura University and evaluate individual characteristics and determinants that influence this literacy. The results showed that although the relationship between individual characteristics such as age and gender and mental health literacy was not statistically significant, it was found that those aged ≥ 19 years and women tended to have higher literacy. Analysis of social determinants of health also shows that there is a significant association between the ethnicity of both parents and mental health literacy. Multivariable results show that the ethnicity of both parents is the dominant factor influencing mental health literacy scores, while partner/boyfriend status is a confounding factor. This research emphasizes the importance of increasing mental health literacy through appropriate education and intervention to increase help-seeking behavior in college students."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Veri Andrian
"Tingkah laku mencari bantuan psikologis merupakan tingkah laku yang kompleks dan individu yang ingin mengambil keputusan untuk mencari bantuan harus mempertimbangkan berbagai faktor. Literasi kesehatan mental dan perceived social support secara independen dapat meningkatkan intensi individu untuk mencari bantuan psikologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran dari perceived social support sebagai moderator pada hubungan antara literasi kesehatan mental dan psychological help-seeking behavior. Partisipan pada penelitian ini adalah individu di atas 17 tahun (N = 412, Musia = 21.35, SDusia = 3.76) yang tidak menerima pendidikan formal psikologi. Partisipan menyelesaikan survei secara daring yang terdiri dari 3 alat ukur, yaitu Mental Help Seeking Attitudes Scale oleh Hammer et al. (2018), Mental Health Knowledge Questionnaire oleh Wang et al. (2013), dan Multidimensional Scale of Perceived Social Support oleh Zimet et al. (1988). Hasil analisis moderasi menemukan bahwa perceived social support memprediksi kecenderungan individu untuk mencari bantuan psikologis secara positif di kondisi literasi kesehatan mental yang rendah dan literasi kesehatan mental yang menengah, namun tidak pada kondisi literasi kesehatan mental yang tinggi. Penelitian ini berimplikasi bahwa lingkungan sosial yang suportif dapat menjadi agen yang mendorong individu untuk mencari bantuan psikologis di lingkungan yang rendah dan moderat tingkat literasi kesehatan mentalnya.
Psychological help-seeking behavior is a complex behavior and the person that decide to seek help need to consider many factors. Mental health literacy and perceived social support can increase the intention on psychological help-seeking behavior independently. The purpose of this research is to discover the role of perceived social support as a moderator in mental health literacy and psychological help-seeking behavior. Participants in this research are individuals older than 17 years old (N = 412, Mage = 21.35, SDage = 3.76) and not receiving any formal education related to psychology. Participants are asked to fill out a survey consisting of three psychological measurements, which are Help Seeking Attitudes Scale from Hammer et al. (2018), Mental Health Knowledge Questionnaire from Wang et al. (2013), and Multidimensional Scale of Perceived Social Support from Zimet et al. (1988). Moderation analysis prove that perceived social support significantly predict person intention to seek psychological help in the low mental health and moderate mental health literacy, but not in high mental health literacy. This study implies that a supportive social environment can be an agent that encourages individuals to seek psychological help in an environment with low and moderate levels of mental health literacy."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library