Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hye, Gyeong-Gu
Abstrak :
Buku ini merupakan buku yang ditulis Hye Gyeong-Gu dan Hong Ssi serta disunting oleh Jeong Byeong-Seol. Buku ini merupakan cerita historis tokoh Hangjungrok yang berisi hubungan mertua dan menantu pada masa Joseon.
Kyeonggido: Munhakdongne, 2012
KOR 895.730 9 HYE h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ariana Novadian A.K.
Abstrak :
ABSTRAK
Sebagaimana diketahui, perkawinan di Indonesia bukan sekedar menyatukan dua individu tetapi berikut juga dengan keluarganya, maka sosok mertua menjadi perlu diperhatikan keberadaannya karena dapat mempengaruhi kebahagiaan perkawinan seseorang. Disukai atau tidak, kondisi tersebut harus disadari oleh pasangan, apalagi bagi mereka yang harus menetap sementara di rumah orang tua karena pertimbangan tertentu, sedangkan antara pasangan muda tersebut pun, masih harus melakukan usaha penyesuaian diri, maka dapat dilihat bahwa pilihan untuk tinggal dengan orang tua setelah menikah ternyata tidak sesederhana yang dibayangkan, perlu pemikiran dan persiapan sebelumnya. Jadi membina dan mempertahankan hubungan yang baik dengan mertua jelas harus dapat tercipta karena dampaknya bukan saja pada kehidupan perkawinan tetapi juga pada hubungan dengan keluarga besar pasangan.

Hubungan menantu-ibu mertua, khususnya menantu perempuan merupakan fenomena yang menarik untuk ditelaah. Tampaknya, hubungan mereka seperti ibu- anak tetapi tidak sepenuhnya demikian, karena berkaitan dengan keberadaan suami sebagai ?penghubung" yang menyebabkan mereka menyandang status menantu dan mertua. Belum Iagi adanya steriotip negatif yang melingkupi hubungan dengan ibu mertua ataupun tentang sosoknya. Hal tersebut memang secara penelitian, khususnya di indonesia belum dibuktikan namun melalui pengamatan sehari-hari, baik dari percakapan maupun dari media-media massa, cukup memperlihatkan kecenderungan ke arah tersebut. Bila meIihat pada tahapan perkembangan keluarga, kerawanan dalam hubungan menantu dan mertua memang dapat mungkin terjadi. Sebagaimana diketahui, bahwa akan ada suatu tahap di mana terjadi pengalihan beberapa tugas dari ibu kepada istri, dan bukan tidak mungkin, hal tersebut dapat menimbulkan ketidakpuasan, apalagi jika mereka tinggal seatap. Dengan tinggal bersama, berarti penerimaan dari pengalihan beberapa tugas menjadi Iebih transparan daripada bila pasangan muda langsung pisah rumah. Bagaimanapun hal tersebut juga terkait dengan kesamaan tuntutan mereka sebagai perempuan yang sudah menikah.

Biia ditelaah dari sudut pandang gender, hubungan antara dua orang perempuan seharusnya dapat menciptakan suatu hubungan yang intim, tapi ternyata dapat juga sebaliknya, yaitu tercipta hubungan yang rawan. Jadi untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang hubungan menantu-ibu mertua yang tenyata khas, maka dilakukan penelitian ini, dengan melihat dan sudut pandang menantu. Hal tersebut disadari karena sebagai ?pendatang?, menantu akan Iebih dituntut untuk menyesuaikan diri, apalagi jika diperhatikan, keluhan yang ada biasanya datang dari pihak menantu. tidak heran steriotip yang muncul pun adalah tentang ibu mertua bukan menantu perempuan. Jadi melalui penelitian ini, ingin dilihat bagaimana persepsi menantu terhadap kualitas hubungan dengan ibu mertua.

Penelitian ini dilakukan secara kualitatif, menggunakan wawancara dan observasi, agar dapat tergali apa yang terjadi dalam hubungan menantu-ibu mertua, sehingga Iebih dapat memahami kualitas hubungan mereka. Penelitian ini menggunakan 4 orang menantu sebagai subyek. Hasil yang diperoleh adalah 2 orang mempersepsikan hubungan dengan ibu mertuanya dekat dan 2 Iainnya ?biasa saja". maksudnya tidak dekat ataupun jauh, namun keempatnya masih merasakan adanya keterbatasan dalam menjalin hubungan dengan ibu mertua. Hal tersebut dapat dilihat dari kurangnya pengungkapan diri, topik pembicaraan menjadi kurang beragam dan mendalam serta gaya komunikasinya yang cenderung diam bila menghadapi masalah dengan ibu mertua. Disarankan agar kedua belah pihak dapat mengembangkan komunikasi efektif dengan melakukan teknik ?pesan diri' dan ?mendengar aktif". Penelitian ini temyata perlu mempertimbangkan beberapa saran Iain, seperti subyek penelitian dapat pula ditujukan suami karena perannya sebagai mediator sangat penting dalam pengembangan hubungan istri dengan ibunya. Selain itu penelitian ini dapat ditujukan pada ibu merlua sebagai pihak ?penerima", yang perlu melakukan penyesuaian diri pula. Juga tidak menutup kemungkinan penelitian ini dilakukan secara kuantitatif.
1998
S2582
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Priantini
Abstrak :
Di dalam rangka melestarikan Kebudayaan Nusantara yang diwariskan oleh nenek moyang kita sebagai dokumen budaya baik yang tertulis maupun tidak tertulis agar tidak punah, maka diperlukan wadah untuk menyimpan serta memeliharanya dengan baik. Dokumen budaya dapat diwujudkan dalam bentuk abstrak dan konkrit. Di dalam bentuk konkrit dapat berupa seni sastra misalnya: buku dalam bentuk karya sastra, dluwang, rontal dan lain-lain, bisa pula berupa seni tari, semi suara. Sedangkan dalam bentuk abstrak berupa kepercayaan, tingkah laku, serta adat Istiadat. Semua itu sudah merupakan sebuah wadah untuk melestarikannya. Sebagai bukti untuk ikut meleatarikan dokumen budaya ini, misalnya pada nilai perkawinan di dalam tiga karya sastra ini dilukiskan dengan masih terikat pada konvensi budaya Jawa dan kode budaya Jawa. Perkawinan merupakan bagian dari siklus kehidupan manusia dan memiliki nilai yang suci. Perkawinan pun menjadi salah satu unsur dari kebudayaan. Kebiasaan di dalam penyelenggaraan perkawinan pada kehidupan orang Jawa khususnya pada tiga Rarya sastra yang menjadi pokok bahasan dalam analisis skripsi inipun merupakan suatu dokumen budaya. Untuk menuju ke arah perkawinan perlu satu kebiasaan memakai cara atau jalan di dalam menentukan teman hidup yang berpegang pada pedoman lama yaitu tiga kriteria nilai bobot, bibit, serta bebet yang merupakan suatu proses sebagai sesuatu yang bernilai. Khususnya di dalam penyusunan skripsi ini penulis berusaha mencoba untuk menggali dan mengungkapkan makna budava yang terkandung di dalam tiga karya sastra yaitu Serat Rijanto, Ngulandara dan Srikuning sabagai pokok bahasan dan usaha ikut melestarikan budaya bangsa.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1989
S13110
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library