Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Christina Rahayu Wulandari
Abstrak :

Perilaku memilah sampah mahasiswa di kampus UI memiliki urgensi untuk diintervensi. Hasil studi baseline menunjukkan bahwa mahasiswa UI belum memilah sampah dengan tepat dan mengakibatkan proses pengolahan sampah menjadi tidak efisien. Hasil survei dengan kerangka theory of planned behavior juga menunjukkan bahwa prediktor signifikan dari perilaku memilah sampah adalah perceived behavioral control (PBC). Berdasarkan temuan studi baseline, penulis mendesain intervensi literasi pemilahan sampah berbasis video berisi informasi (pengetahuan), yang dikembangkan berdasarkan teori social influence dan social modelling. Intervensi diharapkan meningkatkan PBC mahasiswa sehingga perilaku memilah sampah mahasiswa juga meningkat. Hipotesis penulis adalah pemberian literasi pemilahan sampah berbasis video dapat meningkatkan perilaku memilah sampah mahasiswa UI. Penulis menggunakan desain eksperimental (between-subject) dan membagi partisipan ke dalam dua kelompok (yang mendapat literasi pemilahan sampah vs kontrol) melalui randomisasi. Partisipan merupakan mahasiswa S1 dari berbagai fakultas. Perekrutan partisipan dilakukan dengan dengan menyebarkan poster dan calon partisipan dapat mendaftar melalui aplikasi daring yang dicantumkan. Perilaku memilah sampah diukur dengan mengobservasi apakah partisipan memilah atau tidak memilah sampah yang dihasilkannya selama intervensi. Hasil intervensi menunjukkan literasi pemilahan sampah berbasis video meningkatkan perilaku memilah sampah organik secara signifikan, tetapi tidak dengan sampah anorganik. Intervensi ini dapat direplikasi untuk meningkatkan perilaku memilah sampah di lingkungan kampus.


Waste sorting behavior among Universitas Indonesia (UI)’s students has the urgency to be intervened. Results of the baseline study showed that UI’s students were not sorting waste properly and caused the waste management to be ineffective. Besides, using the theory of planned behavior as the theoretical framework, the author found that perceived behavioral control (PBC) was the significant predictor of waste sorting behavior. Based on those findings, the author designed an intervention using a video. It contained information (knowledge) about waste sorting which was contructed based on social influence theory and social modeling. It was expected to increase student PBCs and encourage them to perform waste sorting behavior. Hypothesis of this intervention study is waste sorting literacy through video can improve waste sorting behavior of UI’s student. The author used an experimental (between-subject) design and divided the participants into two groups (waste sorting literacy vs. control group) using randomization. Participants were undergraduate students from various faculties. Participant’s recruitment was done by spreading posters and prospective participants registered through an online application. Waste sorting behavior was measured by observing whether participants sorted or not sorted their waste during the intervention. The results of the intervention showed that video-based waste sorting’s literacy significantly increased the accuracy of the waste sorting behavior of organic waste, but not with anorganic waste. This intervention can be adapted to increase waste sorting behavior in university context.

 

2019
T53107
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ambar Lestari
Abstrak :
Tahun 2022, PT. X, perusahaan lokal dibidang konstruksi Migas menghasilkan sampah per bulan rata–rata 32,12 ton. Namun demikian, permasalahannya adalah sampah-sampah yang dibuang tercampur dalam satu wadah karena tidak dipilah. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis sikap, norma subyektif, persepsi kontrol perilaku, niat, perilaku, dan pengetahuan sebagai dasar penyusunan strategi peningkatan perilaku pemilahan sampah yang berkelanjutan. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dan kualitatif dengan analisis korelasi dan metode SWOT. Hasil analisis SWOT menunjukkan bahwa peningkatan perilaku pemilahan sampah dapat dilakukan dengan (1) meningkatkan pengelolaan sampah melalui konsep 3R dan juga dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar; (2) mengoptimalkan kinerja dan keahlian SDM dalam upaya meningkatkan sikap, norma subyektif, persepsi kontrol perilaku, niat, perilaku dan pengetahuan karyawan dalam kegiatan memilah sampah; (3) meningkatkan fasilitas pengelolaan sampah; (4) menggunakan teknologi yang ramah lingkungan; dan (5) melakukan pengurusan izin terkait lingkungan secara rutin sesuai dengan peraturan yang berlaku. Kesimpulan penelitian ini adalah (1) semakin tinggi sikap, norma subyektif dan persepsi kontrol perilaku maka semakin tinggi niat seseorang untuk memilah sampah; (2) semakin tinggi tingkat pengetahuan seseorang memilah sampah maka semakin baik perilaku orang tersebut untuk memilah sampah; (3) semakin tinggi niat seseorang untuk memilah sampah maka perilaku memilah sampahnya juga semakin baik. ......In 2022, PT. X, a local oil&gas construction company produces on an average 32.12 tons of waste per month. However, problem in this study is that the amount of waste that is disposed of is mixed in one waste bin since it is not sorted. The purpose of this study is to analyze attitude toward behavior, subjective norms, perceived behavioral control, intentions, behavior, and knowledge as a basis for a strategy development in order to improve a sustainable waste sorting behavior. The method used is a combination of quantitative and qualitative by statistical correlation and SWOT analysis. In order to improve waste sorting behavior, the SWOT results showed that (1) improving waste management with the 3R concept and increasing the economy of the surrounding community; (2) optimizing the performance and expertise of human resources in an effort to improve the attitudes of subjective norms, perceived behavior control, intentions, behavior and knowledge of employees in waste sorting activities; (3) improving waste management facilities and infrastructure; (4) using environmentally friendly technology; and (5) routinely arrange permits related to the environment in accordance with applicable regulations. The conclusions of this study are (1) the higher the attitude, subjective norms and perceived behavior control, the higher a person's intention to sort waste; (2) the higher the knowledge level of a person in sorting waste, the better the behavior of that person in sorting waste; (3) the higher a person's intention to sort waste, the behavior of sorting waste is also getting better.
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhiya Farah Athaya Wijaya
Abstrak :
Latar Belakang. Perilaku memilah sampah oleh rumah tangga masih cenderung rendah. Hal ini disebabkan oleh 2 faktor yaitu kurangnya motivasi dalam diri dan kondisi dari luar yang tidak mendukung untuk melakukan pemilahan sampah. Penelitian ini bertujuan ingin mengetahui hubungan antara program pemilahan sampah di wilayah kerja TPS3R dengan perilaku memilah sampah di rumah tangga di Kota Depok, Bogor dan Tangerang Selatan. Faktor lainnya yang diduga terkait dengan pemilahan sampah di rumah tangga antara lain karakteristik rumah tangga yaitu usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, jenis pekerjaan, luas bangunana, dan luas lahan. Uji statistik yang digunakan adalah Uji chi-square dan regresi logistik.. Hasil menunjukkan bahwa program pemilahan sampah di wilayah kerja TPS3R adalah faktor yang paling dominan terkait dengan perilaku memilah sampah oleh rumah tangga. Sehingga perlu adanya perencanaan dan pelaksanaan program pemilahan sampah untuk mengurangi timbulan sampah.
Background. Waste sorting behaviour by household is still tending to low. This is caused by 2 factors namely lack of motivation from themselves and condition from outside that does not support to do waste sorting. This study aims to find out that waste sorting program in works area of temporary waste dump based on reduce, reuse, recycle TPS3R can encourage household to sort their waste in Depok, Bogor, and South Tangerang City. Another factors that predicted to have relation with waste sorting behaviour by household among others household characteristic that consist of age, sex, education level, household monthly income, employment, house size, and land size. This study will use chi square and regression logistics test as statistic tests. Results showed that waste sorting program in works area of TPS3R is a dominant factor to encourage waste sorting behaviour by household. So there should have been planning and implementation of the waste sorting program to reduce pileup waste.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erlin Regina
Abstrak :
Masalah pemilahan sampah di Indonesia masih belum tuntas. Salah satu faktor yang diduga berperan dan belum banyak diteliti adalah peranan moral. Penelitian ini bertujuan  mengkaji peranan berbagai jenis fondasi moral, yaitu fondasi moral Care/Harm, Fairness/Cheating, Loyalty/Betrayal, Authority/Subversion, dan Sanctity/Degradation, terhadap perilaku memilah sampah. Berbagai penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa moral memiliki peranan besar dalam memprediksi perilaku pro-lingkungan. Penelitian ini menggunakan metode korelasional dan regresi. Partisipan penelitian ini meliputi mahasiswa yang berdomisili di Jabodetabek, terkhusus mahasiswa dari universitas yang memiliki fasilitas Tempat Sampah Terpilah (TST) di lingkungan kampusnya. Hasil dari penelitian ini menunjukan tidak adanya korelasi antara seluruh jenis fondasi moral dengan perilaku memilah sampah yang diukur secara self-report (p > 0.05). Namun, fondasi moral Care/Harm mampu memprediksi secara signifikan perilaku memilah sampah yang diukur melalui pengetahuan kategorisasi sampah (µR2 = 0.017; µF(1, 225) = 3.937; p < 0.05). Pengetahuan kategorisasi sampah diketahui juga memprediksi perilaku memilah sampah secara self-report (I² =0.146, t(230) = 2.236, p < 0.1). Implikasi dari penelitian ini adalah pentingnya pengetahuan kategorisasi sampah yang tepat dalam memprediksi perilaku memilah sampah. ......The waste sorting problem in Indonesia has not been resolved yet. One factor presumed to have a role and has not been widely studied is morals. This research was conducted to determine the role of Care/Harm, Fairness/Cheating, Loyalty/Betrayal, Authority/Subversion, and Sanctity/Degradation moral foundations towards waste sorting behavior. Previous studies had indicated that morals were a strong predictor of pro-environmental behavior. This study used correlational and regression methods. Participants in this study included students who lived in the Greater Jakarta area, especially students from universities that had Segregated Waste Bins facilities in their campus environment. The results of this study indicated that there was no correlation among all types of moral foundations and self-reported waste sorting behavior (p >.05). However, Care/Harm foundation was significantly predicting waste sorting behavior measured by knowledge of waste categorization (µR2 = 0.017; µF(1, 225) = 3.937; p <.05). Waste sorting behavior measured through knowledge of waste categorization also significantly predicted the self-reported waste sorting behavior (I² =0.146, t(230) = 2.236, p <.1). The implication of this research was the importance of knowledge of proper waste categorization in predicting waste sorting behavior.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library