Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Foley, Greg, 1963-
Cambridge: Cambridge University Press, 2013
660.284 FOL m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Helix-Nielsen, Claus
"This book addresses the possibilities and challenges in mimicking biological membranes and creating membrane-based sensor and separation devices. Recent advances in developing biomimetic membranes for technological applications will be presented with focus on the use of integral membrane protein mediated transport for sensing and separation."
Dordrecht: [Springer, ], 2012
e20425011
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Arsyandi
"ABSTRACT
Demand for sustainable and clean energy carriers had increased since the world acknowledged climate change caused by anthropogenic carbon emissions as a serious issue. Fuel grade ethanol made from sugarcane or corn is a biofuel that has been placed as one renewable energy source. Despite the maturity of the ethanol production process, it is energy intensive and researchers are always looking for new options. Forward Osmosis (FO) is a membrane based separation technique that is popular in many water mixture research papers, which recently proposed for ethanol production. However, these papers have only looked at membrane materials and minimal research exists into the feasibility of incorporating FO technology into continuous production. Working from a laboratory scale data in FO research paper,
mathematical models could be constructed to design certain parameters for industrial scale FO. These were implemented in Aspen-Plus simulation. Commercial Cellulose Triacetate (CTA) membranes were concluded to be not feasible due to the comparatively low ethanol rejection, which leads to high losses.
Nonetheless, building on these results, certain parameters were manipulated to produce theoretical membranes, which help to visualize FO oriented process design, an economical comparison analysis with the current distillation technology
and research targets for membrane performance properties.

ABSTRACT
Kebutuhan akan energi bersih dan berkelanjutan meningkat semenjak dunia mengakui bahwa perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi karbon-antropogenik merupakan masalah yang serius. Bahan bakar minyak berbasis etanol yang terbuat dari tebu dan jagung digunakan sebagai sumber energi berkelanjutan. Kendati produksi etanol yang umum, yaitu dengan metode distilasi, sudah mencapai pada tahap kematangannya, proses tersebut masih mengonsumsi energi yang tinggi. Hal tersebut membuat peneliti mencari opsi baru untuk proses produksi tersebut. Membran Forward Osmosis (FO), membran separasi yang umum digunakan dalam riset untuk memisahkan campuran berbasis air, diusulkan untuk memisahkan campuran berbasis etanol. Namun, tingkat riset yang telah dilakukan untuk separasi etanol masih minim dan belum dapat diimplementasikan pada skala industri yang bersifat kontinu. Model matematika yang berasal dari hasil laboratorium kemudian dibentuk untuk merancang proses dari berbagai parameter berskala industri. Model tersebut kemudian diimplementasikan pada program simulasi Aspen-Plus. Berdasarkan hasil simulasi percobaan, membran komersil Cellulose Triacetate (CTA) dinyatakan tidak layak untuk digunakan karena tinggi nya jumlah etanol yang terbuang. Maka dari itu, beberapa parameter membran telah dimanipulasi
untuk menghasilkan membran teoritis untuk digunakan dalma perancangan proses beriorientasi FO secara umum, menganalisa perbandingan secara ekonomi dengan proses distilasi, dan menentukan target riset untuk parameter optimum pada membran di masa depan."
2016
S66897
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Arsyandi
" ABSTRAK
p.p1 margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 11.5px Times New Roman Kebutuhan akan energi bersih dan berkelanjutan meningkat semenjak dunia mengakui bahwa perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi karbon-antropogenik merupakan masalah yang serius. Bahan bakar minyak berbasis etanol yang terbuat dari tebu dan jagung digunakan sebagai sumber energi berkelanjutan. Kendati produksi etanol yang umum, yaitu dengan metode distilasi, sudah mencapai pada tahap kematangannya, proses tersebut masih mengonsumsi energi yang tinggi. Hal tersebut membuat peneliti mencari opsi baru untuk proses produksi tersebut. Membran Forward Osmosis FO , membran separasi yang umum digunakan dalam riset untuk memisahkan campuran berbasis air, diusulkan untuk memisahkan campuran berbasis etanol. Namun, tingkat riset yang telah dilakukan untuk separasi etanol masih minim dan belum dapat diimplementasikan pada skala industri yang bersifat kontinu. Model matematika yang berasal dari hasil laboratorium kemudian dibentuk untuk merancang proses dari berbagai parameter berskala industri. Model tersebut kemudian diimplementasikan pada program simulasi Aspen-Plus. Berdasarkan hasil simulasi percobaan, membran komersil Cellulose Triacetate CTA dinyatakan tidak layak untuk digunakan karena tinggi nya jumlah etanol yang terbuang. Maka dari itu, beberapa parameter membran telah dimanipulasi untuk menghasilkan membran teoritis untuk digunakan dalma perancangan proses beriorientasi FO secara umum, menganalisa perbandingan secara ekonomi dengan proses distilasi, dan menentukan target riset untuk parameter optimum pada membran di masa depan.

ABSTRACT
p.p1 margin 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px font 11.5px Times New Roman Demand for sustainable and clean energy carriers had increased since the world acknowledged climate change caused by anthropogenic carbon emissions as a serious issue. Fuel grade ethanol made from sugarcane or corn is a biofuel that has been placed as one renewable energy source. Despite the maturity of the ethanol production process, it is energy intensive and researchers are always looking for new options. Forward Osmosis FO is a membrane based separation technique that is popular in many water mixture research papers, which recently proposed for ethanol production. However, these papers have only looked at membrane materials and minimal research exists into the feasibility of incorporating FO technology into continuous production. Working from a laboratory scale data in FO research paper, mathematical models could be constructed to design certain parameters for industrial scale FO. These were implemented in Aspen Plus simulation. Commercial Cellulose Triacetate CTA membranes were concluded to be not feasible due to the comparatively low ethanol rejection, which leads to high losses. Nonetheless, building on these results, certain parameters were manipulated to produce theoretical membranes, which help to visualize FO oriented process design, an economical comparison analysis with the current distillation technology and research targets for membrane performance properties. "
2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Samsul Hadi Saputro
"Limbah cair kelapa sawit dapat diproses menggunakan teknologi anaerobic digestion
untuk menghasilkan biogas. Biogas yang dihasilkan dari proses anaerobic digestion
masih memiliki kandungan gas pengotor yang cukup tinggi, yaitu CO2 sebesar 30% –
45% dan H2S sekitar 1500 - 3000 ppm. Pada penelitian ini akan dilakukan studi kelayakan
pembangunan anaerobic digestion dari limbah kelapa sawit dan fasilitas pemurnian
biogas dengan tiga pilihan teknologi yaitu water scrubbing, amine scrubbing dan
pemisahan menggunakan membran. Kajian teknologi dilakukan dengan melakukan
simulasi menggunakan software Aspen Plus dengan laju alir biogas 0,8 MMCFD dan
dengan memvariasikan kandungan gas metana dalam biogas sebesar 50% dan 65% fraksi
mol. Target produk biometana mengandung CH4 > 95%, CO2 < 5%, H2S < 10 ppm dan
kandungan air < 10 lb/MMscf. Biaya investasi dan operasi untuk fasilitas anaerobic
digestion menggunakan data proyek biogas terdahulu yang telah terdaftar pada proyek
CDM (Clean Development Mechanism) UNFCCC di Indonesia. Sedangkan biaya
investasi untuk fasilitas pemurnian biogas didapatkan dari hasil simulasi menggunakan
software Aspen Plus. Kajian keekonomian dilakukan untuk menghitung harga jual gas
biometana dengan nilai pengembalian investasi yang diharapkan sebesar 12%. Tingkat
kemurnian biometana dari fasilitas water scrubbing mencapai 97,38%, dari fasilitas
amine scrubbing mencapai 99,93% dan dari fasilitas membran mencapai 95,04%. Dari
hasil simulasi dan perhitungan, didapatkan harga jual biometana paling rendah adalah
sebesar $13,06/MMBtu dengan menggunakan teknologi amine scrubbing.

Palm oil Mill Effluent can be processed using anaerobic digestion technology to produce
biogas. Biogas produced from the anaerobic digestion process still contains a high amount
of impurity gases, namely CO2 of 30% - 45% and H2S of around 1500 - 3000 ppm. This
research will conduct a feasibility study on developing a biogas upgrading facility from
an anaerobic digestion process of palm oil mill effluent with three technological options,
water scrubbing, amine scrubbing and membranes. The technical study was carried out
using Aspen Plus software with a biogas flow rate of 0.8 MMCFD and varying the
methane content in biogas by 50% and 65% mole fraction. The target biomethane product
contains CH4 > 95%, CO2 < 5%, H2S < 10 ppm and water content <10 lb/MMscf. The
investment and operating costs for anaerobic digestion facilities use data from previous
biogas projects that have been registered in the UNFCCC CDM (Clean Development
Mechanism) project in Indonesia. Meanwhile, the biogas upgrading facility's investment
cost is obtained from the simulation results using Aspen Plus software. An economic
study was conducted to calculate the gas price of biomethane with an expected internal
rate of return of 12%. The purity level of biomethane from water scrubbing facilities
reached 97.38%, from amine scrubbing facilities reached 99.93%, and from membrane
facilities reached 95.04%. From the simulation and calculation result, the lowest gas price
of biomethane was $ 13.06/MMBtu using amine scrubbing technology.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Garrett, John Patrick
"Konsumsi energi di Indonesia sebagian besar masih didominasi oleh sumber energi tak terbarukan seperti diesel. Saat dibakar, bahan bakar diesel dapat mengeluarkan gas buang beracun ke udara, salah satunya adalah karbon monoksida (CO). Teknologi pemisahan membran merupakan metode efisien yang dapat digunakan untuk menangkap gas buang dari atmosfer secara selektif. Dibandingkan dengan metode konvensional lainnya, teknologi pemisahan membran memiliki beberapa keunggulan antara lain, efisiensi pemisahan yang tinggi karena rasio volume terhadap luas permukaan yang tinggi, serta konsumsi energi dan biaya pengoperasian yang relatif rendah. Penelitian ini akan fokus pada penyerapan gas karbon monoksida dari gas buang mesin diesel menggunakan alat kontaktor membran serat berongga polysulfone. Pada percobaannya, akan digunakan dua absorben untuk membantu proses penyerapan pada kontaktor membran, yaitu tembaga (II) klorida (CuCl2) dan trietilamina (TEA). Selain itu, absorben tersebut akan menjalani perawatan nanobubble untuk meningkatkan efisiensi penyerapan. Variabel bebas yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah laju alir gas umpan dan konsentrasi absorben nanobubble-treated [TEA][CuCl2]. Berdasarkan hasil penelitian, dengan laju alir gas umpan 100 mL/menit dan konsentrasi pelarut nanobubble-treated [TEA][CuCl2] 1 M, diperoleh efisiensi penyisihan gas CO dan fluks tertinggi berturut-turut 51,94% dan 1,203 x 10-8 mmol/cm2.s. CO loading tertinggi terdapat dengan laju alir gas umpan 100 mL/menit dan konsentrasi nanobubble-treated [TEA][CuCl2] 0,01 M; CO loading tertinggi yang dapat dicapai adalah 2,294 x 10-3 mmol CO/mol [TEA][CuCl2].s.

Energy consumption in Indonesia is still largely dominated by non-renewable energy sources such as diesel fuel. When burned, diesel fuel will release toxic exhaust gasses into the air, one of which is Carbon Monoxide (CO). Membrane separation technology represents an efficient method that can be used to selectively capture exhaust gas from the atmosphere. Compared to other conventional methods, membrane separation technology has several advantages including high separation efficiency due to a high surface area to volume ratio, as well as relatively low energy consumption and low operating costs. This research will focus on the absorption of carbon monoxide gas from the exhaust of a diesel engine using a polysulfone hollow fiber membrane contactor. In this experiment, two absorbents will be used to assist the absorption process in the membrane contactor, namely copper (II) chloride (CuCl2) and triethylamine (TEA). In addition to that, these absorbents will undergo nanobubble treatment to potentially improve absorption efficiency. The independent variables that will be examined in this research are the feed gas flow rate and concentration of the nanobubble-treated [TEA][CuCl2] absorbent. The results showed that the highest CO removal efficiency (%R) and mass transfer flux (J) was achieved by utilizing a feed gas flow rate of 100 mL/minute and nanobubble-treated [TEA][CuCl2] concentration of 1 M, where the results obtained are 51.94% and 1.203 x 10-8 mmol/cm2.s, respectively. The highest CO loading was achieved by utilizing a feed gas flow rate of 100 mL/minute and nanobubble-treated [TEA][CuCl2] concentration of 0.01 M; CO loading was measured to be 2.294 x 10-3 mmol CO/mol [TEA][CuCl2].s."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library