Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Caroline Christina
Abstrak :
ABSTRAK Telur merupakan salah satu makanan yang dinikmati oleh seluruh kalangan di dunia. Hal ini menyebabkan cangkang telur menjadi salah satu limbah terbesar yang disebabkan oleh unggas. Limbah dapat mengotori lingkungan padahal cangkang telur ayam yang salah satu penyusunnya membran cangkang telur, memiliki manfaat sebagai sumber kolagen. Membran cangkang telur merupakan bagian yang berada tepat pada lapisan dalam telur. Ekstraksi perlu dilakukan untuk mendapatkan kolagen dari membran cangkang telur ayam. Hidroksiprolin merupakan salah satu asam amino sekunder yang merupakan penanda adanya kolagen yang perlu diderivatisasi menggunakan FMOC-Cl (9-Fluorenilmetoksikarbonil-klorida) untuk dianalisis dengan KCKT. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh metode optimal dalam ekstraksi kolagen dalam membran cangkang telur ayam dan analisis penentuan kadar kolagen hasil metode optimal menggunakan KCKT-detektor fluoresensi. Ekstraksi kolagen dari membran cangkang telur ayam perlu dioptimalisasi untuk menghasilkan jumlah yang optimal. Optimalisasi ekstraksi pada penelitian ini dilakukan dengan tiga parameter yaitu, metode (hidrolisis asam, hidrolisis enzim, dan campuran keduanya), suhu (4oC dan 22-23oC), dan ada atau tidak adanya pengadukan. Berdasarkan penelitian ini, didapatkan metode paling optimal adalah pada ekstraksi dengan hidrolisis asam pada suhu 4oC tanpa pengadukan yang menghasilkan rendemen 0,608% dengan kadar kolagen 2,4666% dari total hasil ekstraksi.
ABSTRACT Chicken eggs are one of the food that most enjoyed by all people in the world. The consumption of eggs cause eggshell to be one of the biggest waste. However, the eggshell has its own benefits. The eggshell membrane, located right in the inner layer of the egg, contains collagen. Extraction needs to be done to obtain collagen from the chicken eggshell membrane. Hydroxyproline, a secondary amino acid, is a marker of collagen that needs to be derivatized using FMOC-Cl (9-Fluorenylmethoxycarbonyl-chloride) so, it could be analyzed with HPLC. This study aims to obtain an optimal method for collagen extraction from chicken eggshell membranes and its optimal method collagen content analysis using HPLC-fluorescence detector. Collagen extraction from the chicken eggshell membrane needs to be optimized to produce an optimal amount. Extraction optimization in this study was carried out with three parameters, which were, method (acid hydrolysis, enzyme hydrolysis, and mixture of both), temperature (4oC and 22-23oC), and the presence or absence of stirring. Based on this research, the most optimal method was extraction with acid hydrolysis at 4oC without stirring which results in 0,608% yield with collagen content of 2,4666%.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rezta Fadhilah Ramadhanty
Abstrak :
Kolagen merupakan protein yang berbentuk triple helix. Kolagen pada membran cangkang telur memiliki stabilitas suhu yang cukup rendah, yaitu sekitar 55oC, sehingga dalam pengeringannya lebih umum digunakan metode liofilisasi. Pada penelitian ini, dilakukan optimalisasi proses pengeringan kolagen dengan metode pengeringan lain yaitu dengan menggunakan oven vakum skala laboratorium dengan tujuan untuk mengurangi biaya produksi. Ekstraksi kolagen dari membran cangkang telur ayam dilakukan dengan menggunakan NaOH 0,1 N pada tahap pre-treatment dan asam asetat 0,5 M pada tahap ekstraksi. Ekstrak kolagen akan melalui tahap pemisahan dengan sentrifugasi, pengendapan dengan NaCl; dan dimurnikan dengan membran dialisis. Ekstrak kolagen dikeringkan dengan oven vakum pada suhu 45oC; 40oC; dan 35oC. Parameter yang digunakan untuk menentukan proses pengeringan yang optimal adalah waktu pengeringan, laju pengeringan, dan kadar total kolagen. Suhu 45oC memberikan hasil waktu pengeringan paling cepat, yaitu 11-12 jam. Kadar kolagen dianalisis dengan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi menggunakan kolom Purospher® C18 dan detektor fluoresensi. Kondisi analisis dilakukan pada panjang gelombang eksitasi 255 nm dan emisi 320 nm. Komposisi fase gerak dapar asetat (pH 4,2) dan asetonitril (60:40) dengan laju alir 0,8 ml/menit. Kadar rata-rata total kolagen yang diperoleh pada sampel dengan suhu pengeringan 45oC; 40oC; dan 35oC adalah 2,3517%; 2,2427%; dan 1,9209%.
Collagen is a triple helix shaped protein. Collagen from chicken eggshell membrane has a low thermal stability compared to other collagen source, around 55oC, hence the drying method to obtain collagen is usually by lyophilization. In this study, collagen is dried using vacuum oven laboratory scale to reduce the production cost. Extraction of collagen from chicken eggshell membrane is done using NaOH 0.1 N in pretreatment stage and acetate acid 0.5 M for extraction. Collagen extract is then centrifugated to separate the collagen molecule, precipitated using NaCl, and purificated using the dialysis membrane. Collagen extract dried using vacuum oven at three different temperature, 45oC; 40oC; and 35oC. Optimalization of the drying process is analyzed by observing the drying time, drying rate, and total collagen content obtained. The shortest drying time is 11-12 hours on 45oC. Collagen analyzed using High Pressure Liquid Chromatography with fluoresence detector using Purospher® C18 column, exitation and emission wavelength at 255 nm and 320 nm, mobile phase composition of acetate buffer (pH 4.2) and acetonitrile (60:40), and flow rate 0.8 ml/min. Average total collagen content obtained from sample of drying temperature of 45oC; 40oC; and 35oC are 2.3517%; 2.2427%; and 1.9209%.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library