Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wendy Agustine
2004
S3432
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dayanara Turangga
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara dorongan memaafkan dan coping remaja dalam hubungan pertemanan. Penelitian ini dilakukan terhadap 412 remaja. Instrumen yang digunakan dalam mengukur dorongan memaafkan adalah Transgression-Related Interpersonal Motivations Inventory (TRIM-18) dari McCullough, Worthingthon, dan Rachals (2006) dan coping diukur dengan menggunakan Brief COPE dari Carver, dkk (1997). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara dorongan memaafkan dan coping pada hubungan pertemanan remaja (r = -0.019; p > 0.05). Berdasarkan empat belas subskala coping, dorongan memaafkan juga tidak memiliki korelasi yang signifikan negatif dengan setiap jenisnya. ...... This research was conducted to examine the correlation between forgiveness and coping in adolescent friendship. The participants of this research were 412 adolescence. This study used two measurements tools. Forgiveness was measured by instrument that called Transgression-Related Interpersonal Motivations Inventory (TRIM-18) by McCullough, Worthingthon, dan Rachal (2006) and coping was measured by Carver, et al. (1997), using Brief COPE. The main result of this research showed no significance correlation between forgiveness and coping (r = -0.019; p > 0.05). The result also indicated that there is no significant and negative correlation between forgiveness and fourteen subscales of copings.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S64973
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elawati
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dorongan untuk memaafkan diri dan prokrastinasi pada mahasiswa. Sampel penelitian ini adalah 450 mahasiswa yang tinggal di Jabodetabek. Alat ukur yang digunakan yaitu State Self-Forgiveness Scale (SSFS) yang dikembangkan oleh Wohl, DeShea, dan Wahkinney tahun 2008 untuk mengukur dorongan memaafkan diri pada kesalahan yang spesifik. Sementara itu, untuk alat ukur prokrastinasi, peneliti menggunakan alat ukur Procastination Assessment Scale for Student (PASS) yang dikembangkan oleh Solomon dan Rothblum pada tahun 1984. Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi negatif yang signifikan antara dorongan memaafkan diri dan prokrastinasi (r = ?0,176, p<0,01). Artinya, semakin tinggi dorongan memaafkan diri, maka kecenderungan untuk melakukan prokrastinasi semakin rendah. Sebaliknya, semakin rendah dorongan memaafkan diri, maka kecenderungan untuk melakukan prokrastinasi semakin tinggi pada mahasiswa. ...... The purpose of this research is to find out relationship between self-forgiveness and procrastination in college students. Participants of this research were 450 college students in Jabodetabek. This research used State Self-Forgiveness State (SSFS) who constructed by Wohl, DeShea, and Wahkinney (2008) for spesific transgression. Procrastination was measured using Procastination Assessment Scale for Student (PASS) who constructed by Solomon and Rothblum (1984). The result showed there is a negative significant correlation between self-forgiveness and procrastination (r = ?0,176, p<0,01). This result means higher self-forgiveness decreased procrastination, and lower self-forgiveness increased procrastination in college students.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S63307
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jampolsky, Gerald G.
Jakarta: Erlangga, 2001
234.5 JAM ft
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Qory Andriyenni
Abstrak :
Penelitian ini membahas tentang hubungan antara intensi shalat berjamaah, tarbiyah dan intensi memaafkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa (1) Hubungan antara intensi shalat berjamaah dengan intensi memaafkan; (2) Seberapa besar intensi shalat berjamaah menjelaskan hubungannya dengan intensi memaafkan. Teori yang digunakan adalah teori intensi dari Ajzen (1975) dan teori forgiveness dari McCullough (1999). Penelitian ini dilakukan di Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survey yang bersifat deskriptif analitis, dengan sampel 145 responden yang mengikuti tarbiyah dan menggunakan kuesioner sebagai alat ukurnya. Analisis penelitian ini menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) dan pengolahan data menggunakan program LISREL 8.51 Pada penelitian ditemukan bahwa intensi shalat berjamaah berkontribusi positif terhadap intensi memaafkan sebesar 30 persen. Hasil penelitian ini dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. intensi shalat berjamaah mempunyai hubungan yang signifikan dengan intensi memaafkan. 2. Dimensi sikap memiliki pengaruh yang tinggi terhadap, intensi shalat berjamaah dan dimensi norma subjektif memiliki pengaruh yang tinggi terhadap intensi memaafkan. Hasil penelitian ini menyarankan bahwa tarbiyah dapat dijadikan satu kegiatan yang bermanfaat untuk individu. ......The research is about the correlation between intension of jamaah prayer, (education) tarbiyah, intension of forgiveness. The aims of this research are to know and to analyze (1) The correlation between intension of jamaah prayer and intension of forgiveness (2) how many influence of intension of jamaah prayer and tarbiyah could explained the relationship with intension of forgiveness. The theory used are intension theory of Ajzen (1975) and forgiveness theory from McCullough (1999). This research was conducted at Andalas University, Padang, West Sumatera. The research method used quantitative approach method by survey with descriptive analysis and 145 respondents who followed tarbiyah, by using questioner. The analysis of this research is used structural equation modeling (SEM) and processing of data with LISREL 8.51. The research found that intension of jamaah prayer has positive contributes with intension of forgiveness by 30 percent value. The conclusion of the research are: (1) intension of jamaah prayer has the correlation with intension of forgiveness. (2) dimension of attitude has a high correlation with intension of jamaah prayer and dimension of norm subjective has a high correlation with intension of forgiveness.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2010
T26818
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Istiqomah
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara religiusitas dan kesiapan untuk memaafkan pada mahasiswa yang beragama Islam, alasan dilakukannya penelitian ini adalah karena belum adanya penelitian yang menghubungkan kedua variabel yaitu religiusitas dan pemaafan pada sampel yang beragama Islam. Hal ini bisa terjadi karena tema pemaafan juga masih relatif baru di bidang psikologi sehingga penelitian yang ada pun hanya ada pada sampel yang beragama Kristen dan Yahudi. Oleh karena itu penting sekali penelitian ini untuk menambah pemahaman tentang hubungan kedua variabel ini pada sampel yang beragama Islam. McCullough (2001) mendefinisikan pemaafan sebagai motivasi untuk mengurangi kesiapan menghindar dari pelaku atau juga motivasi untuk melepaskan keinginan balas dendam. Sedangkan kesiapan untuk memaafkan adalah kesiapan untuk memaafkan orang lain secara umum pada berbagai jenis kesalahan dan juga berbagai jenis hubungan interpersonal. Religiusitas adalah internalisasi dan penghayatan ajaran agama, yang kemudian menyatu dalam diri individu sehingga berpengaruh ke dalam sikap, perkataan dan pola perilaku sehari-hari. Glock (dalam Paloutzian, 1996) mengatakan bahwa religiusitas mempunyai lima dimensi yaitu keyakinan, ritual, pengalaman, intelektual, dan pengamalan. Sampel diambil dengan menggunakan teknik Occidental sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 103 subjek. Alat ukurnya adalah adaptasi alat kesiapan untuk memaafkan dari DeShea (1999) dan alat ukur religiusitas yang dibuat oleh Glock & Stark dan telah diadaptasi oleh Fatchuri (2000). Kedua alat ukur ini adalah kuesioner yang telah diuji tingkat validitas dan reliabilitasnya. Teknik analisa data yang digunakan adalah teknik statistik nonparametrik uji korelasi Spearman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara religiusitas dan kesiapan untuk memaafkan pada mahasiswa yang beragama Islam. Penelitian ini menunjukkan bahwa semakin religius seseorang maka semakin tinggi pula kesiapan untuk memaafkannya. Dimensidimensi yang berhubungan dengan kesiapan untuk memaafkan adalah dimensi keyakinan, peribadatan, pengalaman, dan pengamalan. Sedangkan dimensi pengetahuan tidak berhubungan dengan kesiapan untuk memaafkan. Penjelasan didapatnya kedua variabel ini berkorelasi adalah karena aspekaspek religius seperti keyakinan terhadap Allah, pelaksanaan seperti sholat dan berdoa, perasaan tenang dan kedekatan terhadap Allah serta berbuat baik sesama manusia bisa mempengaruhi sikap, perasaan, dan perilaku subjek dalam kehidupan sehari-hari sehingga subjek menjadi siap untuk memaafkan.
2004
S3469
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
S3490
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anindya Dwi Maysita
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi remaja terhadap pendisiplinan oleh orangtua dan dorongan memaafkan. Partisipan penelitian berjumlah 417 remaja akhir yang tinggal di Jabodetabek. Pengukuran persepsi terhadap pendisiplinan oleh orangtua dilakukan dengan menggunakan alat ukur Teknik Penerapan Disiplin oleh Orangtua yang dibuat oleh Purwasetiawatik (2001) dengan mengacu pada teori Hoffman dan Saltzstein (1967). Alat ukur tersebut mencakup pendisiplinan power assertion, love withdrawal, dan induction. Dorongan memaafkan diukur dengan menggunakan alat ukur Transgression-Related Interpersonal Motivations (TRIM-18) yang dikembangkan oleh McCullough, Root, dan Cohen (2006). Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya terdapat korelasi positif yang signifikan antara persepsi terhadap pendisiplinan induction dengan dorongan memaafkan (r=0,126, p<0,01). Artinya, persepsi terhadap pendisiplinan induction meningkatkan dorongan memaafkan pada remaja. ...... This research was conducted to find relationship between adolescent-perceived parental discipline and forgiveness. Participants of this research were 417 late adolescence in Jabodetabek. Perceived parental discipline was measured using Teknik Penerapan Disiplin oleh Orangtua who constructed by Purwasetiawatik (2001) based on Hoffman dan Saltzstein (1967) theory. The instruments include power assertion, love withdrawal, and induction. Forgiveness was measured using Transgression-Related Interpersonal Motivations (TRIM-18) who developed by McCullough, Root, and Cohen (2006). The result of this research showed that there was only a significant positive correlation between perceived induction parental discipline with forgiveness (r=0,126, p<0,01). This result means perceived induction parental discipline increased forgiveness in adolescence.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S65072
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fina Febriani
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai hubungan antara identifikasi sosial dan perilaku memaafkan dalam konteks hubungan antarkelompok agama sekaligus melihat kemungkinan adanya bias antarkelompok (intergroup bias) pada perilaku memaafkan. Pengukuran identifikasi sosial menggunakan alat ukur Leach dkk. (2008) dan pengukuran perilaku memaafkan menggunakan alat ukur Rye dkk. (2001). Penelitian ini dilakukan pada 90 partisipan Muslim. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan antara kontribusi identifikasi sosial pada perilaku memaafkan terhadap Muslim dan perilaku memaafkan terhadap non-Muslim.
This study is conducted to find the correlation between social identification and forgiveness in intergroup relationship context and to see the possibility of intergroup bias in intergroup forgiveness. Social identification is measured using the instrument constructed by Leach et al. (2008) and forgiveness is measured using the modification instrument constructed by Rye et al. (2001). The participants of this study are 90 Muslims. The results show that in general, there is no difference between contribution of social identification to forgiveness toward Muslim and forgiveness toward non-Muslims.
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library