Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yuyu Mulyati
"ABSTRAK
Frekuensi denyut jantung jantan dan betina rata-rata 88 denyut/menit (x̅ = 88 denyut/menit), pada suhu kamar (x̅ = 25,97°C) dan kelembaban udara (x̅ = 62,17%). Berat badan jantan (x̅ = 50,32 gram) dan betina (x̅ = 68,747 gram). Jumlah eritrosit jantan (x̅ = 604.333 sel/mm3 darah) dan betina (x̅ = 571.633 sel/mm darah). Kadar hematokrit jantan (x̅ = 35,77$) dan betina (x̅ = 30,97^). Kadar hemoglobin jantan (x̅ = 15,27 gram/100 ml darah) dan betina (x̅ = 12,95 gram/100 ml darah).
Jumlah leukosit jantan (x̅ = 16.900 sel/mm darah) dan betina (x̅ = 14.283 sel/mm darah). Jumlah trombosit jantan (x̅ = 13 sel/40 lapangan penglihatan) dan betina (x̅ = 14 sel/40 lapangan penglihatan). Jumlah eritroplastid jantan (x̅ = 0,005% dari eritrosit) dan betina (x̅ = 0,028^ dari eritrosit). Limfosit merupakan jenis leukosit yang terbanyak jumlahnya. urutan berikutnya adalah heterofil, monosit, eosinofil dan basofil. Berdasarkan hasil analisis dengan uji korelasi jenjang Spearman pada α= 0,05, tidak terdapat korelasi antara berat badan dengan frekuensi denyut jantung, jumlah eritrosit, nilai hematokrit serta kadar hemoglobin pada B. melanostictus Schneider. Analisis dengan uji Mann-whitney pada α = 0,05, diperoleh frekuensi denyut jantung dan jumlah eritrosit pada B. melanostictus jantan tidak berbeda denqan betina. Sedangkan nilai hematokrit dan kadar hemoglobin jantan berbeda dengan betina."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Carolina Bogi Sri Pudjiastuty
"ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian jenis-jenis cacing endoparasit pada saluran pencernaan Bufo melanostictus Schneider dan Bufo biporcatus Gravenhorst yang tertangkap di 3 lokasi dalam wilayah kampus UI Depok, yaitu kampus FMIPA-UI, danau Rektorat dan persawahan di belakang kampus FE-UI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 50
ekor bangkong yang tertangkai, 45 ekor di antaranya adalah Bufo melanostictus (terinfeksi 44 ekor) dan 5 ekor lainnya adalah Bufo biporcatus (terinfeksi 4 ekor). Sedangkan cacing endoparasit yang diperoleh terdiri dan 484 ekor Raillietnema sp., 155 ekor Neyraplectana sp. dan 44 ekor Acanthocephalus sp."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1995
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arini Nurul Jannah
"Duttaphrynus melanostictus atau dalam Bahasa Indonesia disebut juga dengan kodok buduk adalah jenis kodok yang dapat beradaptasi dengan lingkungan yang terganggu. Penelitian tentang preferensi kodok ini bertujuan untuk menganalisis jenis pakan kodok buduk di habitat alaminya. Analisis dilakukan pada 60 spesimen kodok buduk yang terdiri dari 30 betina dan 30 jantan. Pengambilan data isi lambung kodok dilakukan dengan metode pembedahan. Perhitungan jumlah individu mengikuti cara Berry, 1965.
Frekuensi pakan tertinggi yang ditemukan di dalam lambung kodok adalah Formicidae. Tidak terdapat korelasi antara ukuran tubuh dengan berat basah isi lambung. D. melanostictus adalah satwa oportunis yang memanfaatkan mangsa disekitarnya. Namun, pemilihan pakan D. melanostictus di Universitas Indonesia cenderung pada jenis dan sifat tertentu yaitu jenis serangga yangberkelompok dan cenderung beraktivitas di tanah. Kodok jantan dan betina mempunyai komposisi pakan yang hampir sama, sehingga terdapat tumpang tindih relung pakan yang tinggi.

Duttaphrynus melanostictus or in Indonesian is also called a toad buduk is a type of toad that can adapt to a disturbed environment. The research on toad preference aims to analyze the kind of toad feed in its natural habitat. The analysis was performed on 60 specimens of toads that consisted of 30 females and 30 males. Data collection of contents of toad's gut performed by surgical method. The calculation of the number of individuals follows Berry's method, 1965.
The highest feeding frequency found in the toad's gut is Formicidae. There is no correlation between body size and weight of gut contents. D. melanostictus is an opportunistic animal that utilizes its surrounding prey. However, the selection of D. melanostictus feed at the Indonesia University tends to a certain type only of the type of insect grouped and tend to move on the ground. Male and female toads have a composition of feed that is almost the same, so there is a high overlap.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library