Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anyta Pinasthika
"Mahasiswa kedokteran melalui berbagai penyesuaian pada tahun pertama pendidikan, sehingga dapat menimbulkan stres. Mekanisme coping merupakan usaha mengatasi stres dan penggunaannya dapat dipengaruhi jenis kelamin serta asal daerah seseorang. Penelitian ini merupakan studi cross-sectional dengan sampel konsekutif dari mahasiswa tahun pertama program studi pendidikan dokter FKUI. Penelitian ini menggunakan kuesioner COPE Inventory yang telah diterjemahkan ke bahasa Indonesia dan divalidasi lebih lanjut. Dari studi awal yang telah dilakukan, terjemahan kuesioner cukup reliabel skor Cronbach alpha 0.774. Sampel penelitian ini berjumlah 165 responden response rate 73 dengan skor Cronbach alpha kuesioner 0.848.
Hasil penelitian menunjukkan skor mekanisme coping tertinggi dan terendah di sampel ialah masing-masing "religious coping"dan "substance use". Hubungan asal daerah dengan mekanisme coping tidak dapat disimpulkan, karena jumlah sampel yang tidak sebanding di kedua kelompok asal daerah. Terdapat perbedaan bermakna mekanisme coping antar jenis kelamin, yaitu pada "focusing on and venting of emotions"p=0.004, "religious coping"p=0.001, "use of emotional social support"p=0.004 dan "substance use" p=0.024. "Focusing on and venting of emotions", "use of emotional social support"dan "religious coping" lebih tinggi pada perempuan, sedangkan "substance use" lebih tinggi pada laki-laki. Sebagai kesimpulan, terdapat hubungan antara jenis kelamin dan mekanisme coping, sedangkan hubungan asal daerah dan mekanisme coping tidak dapat disimpulkan.

Medical students go through various adjustments in first year of undergraduate medical education and this often leads to stress. Coping mechanism is a way to reduce stress and its use can be influenced by gender and place of origin of the person. This study is a cross sectional study with consecutive sampling of first year undergraduate medical students in Universitas Indonesia. A translated and validated COPE Inventory Questionnaire was administered in pilot study and the modified questionnaire is reliable Cronbach alpha score 0.774. 165 respondents response rate 73 filled the questionnaire with Cronbach alpha score 0.848.
Result shows overall highest and lowest coping mechanism score of respondents were "religious coping" and "substance use" respectively. Place of origin differences could not be concluded, as the sample was not comparable between two groups. There are significant gender differences in coping mechanisms "focusing on and venting of emotions" p 0.004, "religious coping" p 0.001, "use of emotional social support" p 0.004 and "substance use" p 0.024. "Focusing on and venting of emotions", "use of emotional social support" and "religious coping" score higher in females and "substance use" score higher at males. To conclude, gender shows to have significant differences in coping mechanism, while place of origin could not be concluded."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yona Wia Sartika Sari
"Secara global, populasi lansia terus bertambah seiring dengan kemajuan sektor kesehatan, yang ditandai dengan peningkatan harapan hidup dan angka kematian yang lebih rendah. Peningkatan jumlah lansia di Indonesia berlangsung dalam kurun waktu sekitar 50 tahun pada 1971-2021. Pada tahun 2021, proporsi lansia mencapai 10,82 persen, artinya Indonesia dapat dikatakan negara dengan struktur penduduk tua (ageing population). Diproyeksikan pada tahun 2045, persentase lansia Indonesia diperkirakan akan mencapai hampir seperlima dari seluruh penduduk Indonesia atau sekitar 19,9 persen. Sehingga diperlukan perhatian terhadap upaya peningkatan kualitas hidup lansia. Jumlah usia lanjut di Kecamatan Gandus sebanyak 4.979 jiwa dengan cakupan pelayanan usia lanjut sebesar 40,3% pada tahun 2021. Penurunan kondisi fisik dan mental penduduk lansia seiring dengan bertambahnya umur, mengakibatkan para lansia sangat rawan terhadap gangguan berbagai penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan mekanisme coping dengan kualitas hidup lansia setelah dikontrol variabel konfounding usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, status tinggal bersama, dan status pernikahan. Penelitian ini dilakukan di wilayah Kecamatan Gandus Kota Palembang April-Juni 2022. Penelitian menggunakan desain studi cross sectional, pengambilan sampel yaitu simple random sampling, pengambilan data dilakukan melalui wawancara menggunakan kuisioner pada 110 responden lansia. Hasil penelitian ini menemukan bahwa pada responden yang memiliki kualitas hidup baik, 75% menggunakan coping adaptif. Hasil regresi logistik menunjukkan hubungan bermakna antara mekanisme coping dengan kualitas hidup lansia setelah dikontrol variabel pendidikan dan pekerjaan (p value = 0,001, CI = 2,0 - 14,8). Penggunaan mekanisme coping adaptif merupakan faktor meningkatnya kualitas hidup, peningkatan kualitas hidup ini meningkat pada lansia yang berpendidikan tinggi dan memiliki pekerjaan.

Globally, the elderly population continues to grow along with the progress of the health sector, which is characterized by increased life expectancy and lower mortality rates. The increase in the elderly population in Indonesia lasted for 50 years in 1971-2021. In 2021, the proportion of elderly reached 10.82 percent, it means that Indonesia is described as a country with an aging population structure. It is projected that in 2045, the percentage of Indonesia's elderly is expected to reach almost one-fifth of the entire population of Indonesia or about 19.9 percent. Therefore, it is necessary to pay attention to efforts to improve the quality of life in elderly. The elderly population in Gandus District is 4,979 people with the elderly service coverage of 40.3% in 2021. The decline in the physical and mental condition of the elderly population along with increasing age, makes the elderly very vulnerable to various diseases. This study aims to determine the relationship between coping mechanisms and the quality of life in elderly after controlling for the confounding variables of age, gender, education, occupation, cohabitation status, and marital status. This research was conducted in the Gandus District, Palembang City in April-June 2022. The study used a cross-sectional study design, sampling was simple random sampling, data collection was carried out through interviews using questionnaires on 110 elderly respondents. The results of this study found that respondents who have a good quality of life, 75% have used adaptive coping. The results of logistic regression showed a significant relationship between coping mechanisms and quality of life in elderly after being controlled by education and work variables (p value = 0.001, CI = 2.0 - 14.8). The use of adaptive coping mechanisms is a factor to improve the quality of life, the improvement of the quality of life will increase in elderly with higher education and having a job."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library