Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nisrina Agustia Iswara
Abstrak :
Latar belakang: Risiko infeksi COVID-19 di tempat praktik dokter gigi menyebabkan pelayanan kedokteran gigi diprioritaskan untuk kasus kegawatdaruratan gigi, yaitu keadaan mulut yang mengancam nyawa dan membutuhkan perawatan segera untuk menghentikan perdarahan, infeksi, maupun nyeri. Anak kelompok usia 3-6 tahun sering mengalami trauma dental dan nyeri karena gigi berlubang yang termasuk dalam kegawatdaruratan gigi. Orang tua perlu diedukasi untuk mengetahui kasus kegawatdaruratan gigi yang mungkin terjadi pada anak dan penanganannya selama pandemi COVID-19 tanpa kontak langsung untuk mencegah penyebaran infeksi COVID-19, seperti sekolah taman kanak-kanak (TK) yang telah melakukan pembelajaran secara daring. Edukasi menggunakan media visual secara daring berpotensi untuk memperbaiki pengetahuan orang tua mengenai kegawatdaruratan gigi pada anak. Tujuan: menganalisis efektivitas edukasi media visual secara daring tentang kegawatdaruratan gigi anak selama pandemi COVID-19 terhadap pengetahuan orang tua murid (OTM) TK. Metode: Penelitian ini merupakan studi eksperimental dengan cara menilai pengetahuan OTM sebelum dan setelah dilakukan edukasi menggunakan media visual secara daring melalui kuesioner yang diberikan secara daring. Media visual berupa video animasi berdurasi 2 menit dengan narasi tertulis. Hasil: Penelitian diikuti oleh 45 OTM dari TK kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan. Pengetahuan OTM setelah edukasi meningkat secara signifikan dibandingkan sebelum edukasi (Uji Wilcoxon, p < 0,05), tetapi tidak dipengaruhi oleh pendidikan, usia, dan pekerjaan orang tua murid (Uji Mann Whitney dan Kruskal Wallis, p > 0,05). Kesimpulan: Edukasi menggunakan media visual secara daring tentang kegawatdaruratan gigi anak efektif dalam meningkatkan pengetahuan OTM TK. ......Background: Dental threatening or needs immediate treatment to control bleeding, infection, or pain, during COVID-19 pandemic to minimize the transmission risk of COVID-19 infection in dental setting. The children in 3-6-year age group are frequently experienced from dental trauma or pain due to dental caries that needs immediate treatment. Thus, an education in pediatric dental emergency during this pandemic is necessary to reduce the morbidity rate in children, especially for parents. An online education using visual aid, that is currently applied in most schools in Indonesia, can be useful to improve the parent’s knowledge in pediatric dental emergency. Objective: To analyze the effectiveness of online visual education about pediatric dental emergency during COVID-19 pandemic to improve the parents’ knowledge, who have children in kindergarten. Method: This study was an experimental study that was comparing parent’s knowledge before and after online visual education using online questionnaires. The visual aid was a 2-minute-animated video with written narration. Results: A total of fourty five parents who have children in kindergarten located in Setiabudi district, South Jakarta. Parent’s knowledge in pediatric dental emergency increased significantly after the visual education (Wilcoxon test, p<0.05), and was not influenced by the differences in parents’ educational level, ages, and occupation (Mann Whitney and Kruskal Wallis test, p>0,05). Conclusion: Online visual education is effective to improve the parents’ knowledge in pediatric dental emergency.
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Uses and gratification theory stated that audiences have media-related needs and they will use media actively and rationally to satisfy those needs. Does this alsp apply to new media ? According to Ruggerio (2000) new media has some characteristic that is interactivity, demassification, and asynchroniety. Lister et al. (2003) also found some characteristics of new media which are digital, interactive, hyper-textual, virtual, networked, and simulated. Therefore, conceptually, the ability of audiences to use new media in accordance with their needs. One of the audience's motivations in media use is to escape from routine activities. Eye is the most used sense in new media consumption and Freud (1910) says that seeing activity will produce visual plessure (scopophilia). However, Mulvey (1989) says that visuality is gendered so whenever a male use their eyes to see female body, they will do what is called by Mulvey as 'male gaze' which is seeing activity that put female as sexual object of male visuality. YouTube is a site that presents so many video contents that can be selected by the audiences to watch. This paper examines how 'male gaze' is performed as visual consumption on YouTube as means of escapism.
Jakarta : Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Administrasi Bisnis dan Ilmu Komunikasi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya,
384 JIA
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Isni Hindriaty Hindarto
Abstrak :
Penelitian dilatarbelakangi keunikan penerbitan komik “Superman; Son of Kal-El” pada preferensi seksualitas Superman. Dari segi pasar, komik berhasil memperluas jangkauannya melalui penyebaran produk digital ke kalangan minoritas seksual. Namun, dari aspek khalayak, konten komik memicu kontroversi di antara subkultur fandom setia Superman yang tidak rela identitas superhero arus utama dirusak historisitas, maskulinitas, dan aksi heroiknya. Dalam ilmu komunikasi fenomena pergeseran kemasan komik, perubahan model pemasaran dan intensi produksi merujuk pada konsep komodifikasi. Penelitian dengan tujuan untuk memberikan analisis secara kritis terhadap komodifikasi seksualitas superhero Superman yang dipilih oleh DC Comics ini, dilakukan secara kualitatif dengan paradigma kritis konstruktivisme.  Teknik pengumpulan data didasarkan pada sumber primer (teks, gambar, dan intensi produksi komik) serta elaborasi data sekunder melalui Analisis Wacana Kritis versi Fairclough. Analisis ini menitikberatkan pada teks/visual, praktik diskursif, dan praksis sosio-kultural. Hasil penelitian menunjukkan pergeseran wacana tidak sepenuhnya mengubah karakter utama Superman, melainkan hanya pada Superman generasi kedua. Meskipun masih terdapat ambiguitas pada konten biseksual Superman, khalayak pemegang teguh normativitas keagamaan atau ideologi kenegaraan tertentu menolak komik ini dan mengantarkan pada penghentian produksi. Kesimpulan, komik ini berhasil menciptakan dinamika terciptanya kesadaran baru terhadap kelompok minoritas di dunia global yang jumlahnya terus meningkat signifikan. Secara bisnis, keuntungan justru diperoleh dari kontroversial dan komitmen kuat komunitas minoritas.  ......The background of this research is the uniqueness of comic “Superman; Son of Kal-El", regarding Superman's sexual preference. The comic has succeeded in expanding market reach through digital products distribution to sexual minorities. However, the content has sparked controversy among the subculture of Superman's loyal fandom, who reject their superhero’s mainstream new identity with damaged historicity, masculinity, and heroic actions. Communication science refers the phenomenon of changes in  comic packaging, marketing models, and production intentions as commodification concept. This research aimed at providing a critical analysis on Superman's sexuality commodification was conducted qualitatively with a critical constructivism paradigm. Data collection technique is based on primary sources (text, images, and comic production intentions), and secondary data elaboration through the Fairclough version of Critical Discourse Analysis.This analysis focuses on text/visuals, discursive practices, and socio-cultural praxis. The result shows that the discourse changes do not completely change the first Superman’s character, but the second generation of Superman. Despite ambiguity in Superman's bisexual content, religious audiences reject this comic and has led to production halt. In conclusion, commodification that leads comic production and distribution focus on the market has failed. Meanwhile, audience commodification has succeeded in creating new awareness of minority groups, whose numbers continue to increase significantly. This also reinforces the findings that comic publishers gain profits from the controversial and strong commitment of the minority groups and the fandom subculture of Superman lovers.
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andreas Nicolas Kurniadi
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keinginan perjalanan wisata pada milenial (20 - 40 tahun) menggunakan pendekatan kemungkinan elaborasi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penduduk milenial Indonesia yang aktif menggunakan media sosial Instagram dan Youtube. Penelitian ini menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) dalam mengolah data. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dalam meningkatkan keinginan perjalanan wisata seseorang, pandangan destinasi wisata yang dimiliki nya sangat berpengaruh. Dan dalam mempengaruhi pandangan destinasi wisata, visual media berperan menjadi jalur komunikasi pesan. Kualitas argumen dan keterlibatan audiens yang tinggi akan mempengaruhi pandangan audiens akan suatu destinasi wisata. Kedua variabel ini merupakan variabel dalam dimensi rute sentral. Sedangkan, pada rute periferal, kredibilitas sumber mempengaruhi keterikatan audiens. Sehingga pada suatu video destinasi wisata, kualitas argument yang ada pada pesan serta keterlibatan yang dapat diciptakan nya akan meningkatkan minat perjalanan penerima pesan.
This study aims to determine the factors that influence the desires of a millennial tour (20 - 64 years) using the possibility of elaboration approach. The sample used in this study is Indonesian millennial residents who actively use social media Instagram and Youtube. This research uses Structural Equation Modeling (SEM) in processing data. The results of this study indicate that in increasing the desire of one's travel, the views of the tourist destinations they have are very influential. And in influencing the views of tourist destinations, visual media plays a role in communicating messages. The quality of argument and high audience involvement will affect the audience's view of a tourist destination. Both of these variables are variables in the dimensions of the central route. Meanwhile, on the peripheral route, source credibility affects the audience's engagement. So that in a tourist destination video, the quality of the arguments in the message and the involvement that can be created will increase the interest of the recipient's trip.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zidan Ramadhan
Abstrak :
Media dua dimensi merupakan media konvensional yang marak digunakan secara umum. Namun begitu, media dua dimensi yang dalam hal ini berbentuk fisik, secara pelan mulai ditinggalkan dengan masifnya digitalisasi. Hal tersebut disayangkan karena banyak sumber ilmu dan informasi yang bisa saja hanya berada pada media dua dimensi. Untuk bisa membuat penggunaan media dua dimensi menjadi lebih menarik, teknologi augmented reality bisa menjadi jawaban. Dalam hal ini dikembangkan aplikasi iOS bernama readAR dengan penerapan teknologi visual inertial odometry menggunakan ARKit yang dapat melakukan pendeteksian gambar dan analisis visual dalam melakukan penempatan objek untuk bisa menghadirkan interaksi yang diinginkan pada teknologi augmented reality. Pada readAR dapat dihadirkan interaksi dalam bentuk objek tiga dimensi menggunakan SceneKit serta video menggunakan SpriteKit. Berdasarkan hasil analisis perhitungan, didapatkan nilai interaksi pada media koran untuk objek tiga dimensi memakan nilai senilai 1.45 lebih lama  dibandingkan video pada media koran dan 2.7 kali pada media majalah. Dari pengujian performa terhadap CPU, didapatkan kesimpulan interaksi video menggunakan CPU lebih besar dengan selisih 3% pada media koran dan 5.1% pada media majalah. Hal yang sama juga terjadi pada pengujian memory, dengan selisih 23.01 MB untuk media koran dan 21.17 MB untuk media majalah. ......Two-dimensional media is a conventional medium that is widely used in general. However, two-dimensional media, which in this case is in physical form, is slowly being abandoned due to massive digitization. This is unfortunate because there are many sources of knowledge and information that can only exist in two-dimensional media. To make the use of two-dimensional media more interesting, augmented reality technology can be the answer. In this case, an iOS application called readAR was developed with the application of visual inertial odometry technology using ARKit, which can perform image detection and visual analysis to place objects and provide the desired interaction with augmented reality technology. In readAR, interactions can be presented in the form of three-dimensional objects using SceneKit and videos using SpriteKit. Based on the results of the calculation analysis, it was found that the interaction value for three-dimensional objects on newspaper media takes 1.45 times longer than videos on newspaper media and 2.7 times longer for magazine media. Testing the performance of the CPU showed that video interaction uses a larger CPU, with a difference of 3% for newspapers and 5.1% for magazines. The same trend was observed in the memory test, with a difference of 23.01 MB for newspapers and 21.17 MB for magazines.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Ayu Hanifa
Abstrak :
Latar Belakang: Berdasarkan data dari Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2018, angka gigi berlubang pada anak di Indonesia mencapai 92,6%. Masalah rongga mulut yang sering terjadi pada anak adalah karies dini/Early Childhood Caries (ECC) yang terjadi pada anak usia 3-6 tahun. ECC yang tidak dirawat akan menyebabkan rasa sakit, abses, pembengkakan, gangguan mastikasi, dan meningkatkan risiko terjadinya karies pada gigi tetap anak. Akibat dari pandemi COVID-19 yang penularannya dapat terjadi melalui aerosol dan droplet menyebabkan adanya limitasi kunjungan ke dokter gigi. Sebagai tindakan pencegahan karies, maka perlu diberikan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) mengenai pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak (PKGMA) kepada orang tua. Pengetahuan orang tua berdampak pada kesehatan gigi dan mulut anaknya. Untuk mengurangi penyebaran infeksi maka dilakukan pembatasan sosial, berdasarkan hal tersebut, orang tua perlu diberikan KIE menggunakan media visual secara daring melalui platform video conference mengenai PKGMA. Tujuan: Mengetahui perbedaan pengetahuan orang tua mengenai pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak, sebelum dan setelah dilakukan KIE menggunakan media visual secara daring. Metode: Dilakukan penelitian eksperimental secara daring sebanyak 45 orang tua murid dengan anak usia 3-6 tahun yang terdaftar di TK dan RA dipilih secara acak di Kecamatan Setia Budi, Jakarta Selatan yang bersedia mengisi kuesioner sebelum dan setelah pemberian KIE dengan menggunakan media visual secara daring mengenai PKGMA. Hasil: Berdasarkan uji non-parametrik Wilcoxon, menunjukan bahwa terdapat perbedaan bermakna secara statistik pada skor total pengetahuan orang tua mengenai pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak setelah diberikan KIE dengan media visual secara daring. Kesimpulan: Media visual secara daring dapat meningkatkan pengetahuan orang tua mengenai pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak pada masa pandemi COVID-19. ......Background: According to Indonesia Baseline Health Research (RISKESDAS) 2018, the prevalence of caries experiences in children is 92,6%. Early Childhood Caries (ECC) is a major oral health problem found in the 3 -6 years old age group. Untreated decayed teeth can lead to pain, abscess, swelling, difficulties in eating, and increase the risk of caries development in permanent dentition. However, due to COVID-19 pandemic, which can be transmitted through droplets and aerosols, it causes the limitation of dental visits. Parents’ knowledge has an impact on children’s oral health. Therefore, in order to prevent ECC, communication, information, and education intervention regarding children oral health care should be given to the parents via online. Social distancing measures are used to reduce the spreading of infection, based on this condition, parents are being given online communication, information, and education using visual media via video conferences platform regarding children oral health maintenance. Objectives: To identify the differences of parental knowledge regarding children oral health care before and after online communication, information, and education using visual media. Methods: The design of this study is an experimental study a total of 45 parents with children of age 3-6 years from randomly selected preschool at Setia Budi, South Jakarta were asked to fill out the questionnaire before and after online communication, information, and education using visual media via video conferences platform. Results: Based on non-parametric Wilcoxon test, there is a significant differences of parental knowledge on children oral health care after online communication, information, and education using visual media. Conclusion: Online visual media could improve the parental knowledge on children oral health care during COVID-19 pandemic.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Astuti Suryaningsih
Abstrak :
Media visual, khususnya grafiti memainkan peran penting dalam kehidupan masyarakat Rusia pada saat terjadinya konflik antara Rusia-Ukraina tahun 2022. Grafiti merupakan suatu fenomena budaya yang biasanya digunakan untuk mengekspresikan diri melalui tagging dan spraying. Oleh karena itu, penelitian ini dibuat untuk mengkaji beberapa grafiti yang merepresentasikan antiperang serta mengetahui kegunaan grafiti sebagai alat komunikasi untuk menyuarakan kritik terhadap konflik di Moskow. Sumber data penelitian diambil dari portal berita Meduza.io dengan jumlah 9 gambar grafiti di Moskow dari total 41 gambar grafiti, selebaran, spanduk, dan mural yang tersebar di beberapa kota Rusia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan teori Analisis Wacana Kritis. Data penelitian dikumpulkan melalui dokumentasi grafiti dibuat oleh masyarakat Rusia yang tidak setuju dengan kebijakan pemerintah pada laman Meduza.io. Penelitian ini menunjukkan bahwa grafiti digunakan sebagai media alternatif untuk menyuarakan pendapat karena mudah dibuat, anonim, dan dapat disebarkan dengan cepat. Grafiti tersebut menggunakan bahasa yang lugas dan sederhana, serta kombinasi tulisan yang mencolok untuk menarik perhatian publik. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa grafiti merupakan bentuk perlawanan masyarakat secara spontan terhadap sensor dan kontrol pemerintah di Rusia. ......Visual media, especially graffiti, played an important role in Russian society during the Russia-Ukraine conflict in 2022. Graffiti is a cultural phenomenon that is usually used for self-expression through tagging and spraying. Therefore, this study aims to analyze several graffiti that represent anti-war sentiment and to understand the use of graffiti as a communication tool to voice criticism against the conflict in Moscow. The research data source was obtained from the news portal Meduza.io, with a total of 9 graffiti images in Moscow from a total of 41 graffiti images, flyers, banners, and murals spread across several Russian cities. This study employed a qualitative method with a Critical Discourse Analysis theoretical approach. Research data was collected through documentation of graffiti created by anti-government Russian citizens on the Meduza.io website. This study shows that graffiti is used as an alternative media to express opinions because it is easy to make, anonymous, and can be spread quickly. The graffiti employs straightforward language, as well as eye-catching lettering combinations, to attract public attention. This study also demonstrates that graffiti is a form of spontaneous public resistance to government censorship and control in Russia.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library