Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ruswanti
"Tugas remaja yang belum tuntas tetapi sudah harus menjadi ibu, menjadikan remaja memiliki self efficacy yang rendah dalam merawat bayinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi maternal self efficacy remaja dan faktor-faktor yang mempengaruhi. Penelitian cross sectional ini menggunakan tehnik consecutive sampling dengan 143 responden ibu remaja yang tinggal di Wilayah Kota Bogor. Penelitian ini menggunakan kuesioner modifikasi yang sudah diterjemahkan antara lain: Maternal Attitude Scale (MAS), Infant Characteristic Questionnaire (ICQ) dan Maternal Efficacy Questionnaire (MEQ).
Hasil penelitian menunjukkan rerata maternal self efficacy remaja adalah rendah (64,3%). Faktor yang berhubungan dalam penelitian antara lain usia ibu, sikap ibu, dukungan keluarga dan temperamen. Hasil uji regresi logistik menunjukkan temperamen bayi merupakan faktor yang paling mempengaruhi. Diperlukan pendampingan pada ibu remaja selama periode perinatal untuk mencegah adanya permasalahan lebih lanjut.

Adolescents who have not completed their tasks but must become a mother, makes teenagers have low self-efficacy in taking care of their baby. The purpose of this study was to identify the adolescents? maternal self-efficacy and the influencing factors. This cross-sectional research used a consecutive sampling technique with 143 respondents of teenage mothers who live in Bogor City. This study used modified questionnaires which had been translated, including: Maternal Attitude Scale (MAS), Infant Characteristic Questionnaire (ICQ) and Maternal Efficacy Questionnaire (MEQ).
The results showed that the average of adolescents? maternal self-efficacy was low (64.3%). The influencing factors in this research included the maternal age, the maternal attitude, the family support and the baby's temperament. The result of logistic regression showed that the baby's temperament was the most influencing factor. It is necessary to accompany the teenage mothers during the perinatal period to prevent the further problems.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T38094
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atikah Fajrina
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara parenting knowledge dan maternal self-efficacy pada ibu yang baru pertama kali memiliki anak usia bayi. Parenting knowledge ibu diukur menggunakan alat ukur Knowledge of Infant Development Inventory KIDI yang disusun oleh MacPhee 1983 dan pengukuran maternal self-efficacy ibu menggunakan alat ukur Maternal Self-Efficacy MSE yang disusun oleh Teti dan Gelfand 1991. Partisipan dari penelitian ini berjumlah 90 orang ibu berusia 20-40 tahun dari status sosial ekonomi menengah ke bawah yang baru pertama kali memiliki bayi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara parenting knowledge dan maternal self-efficacy r = 0,065, n = 90, p>0,05.

This research was conducted to find the relationship between parenting knowledge and maternal self efficacy with first time mothers of infant. Parenting knowledgeis measured by Knowledge of Infant Development Inventory KIDI compiled by MacPhee 1983 , and maternal self efficacyis measured by Maternal Self Efficacy MSE compiled by Teti and Gelfand 1991. Participants in this research were 90 first time mothers of infant aged 20 40 years old from middle low social economic status. The result showed that there was no significant correlation between parenting knowledge and maternal self efficacy r 0,065, n 90, p 0,05."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S67732
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jehan Puspasari
"Remaja yang berperan sebagai ibu mempunyai kepercayaan diri yang kurang dalam merawat bayinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan antara dukungan keluarga (dukungan informasi, dukungan instrumen, dukungan emosi dan dukungan penghargaan) dan temperamen bayi dengan maternal self efficacy pada ibu remaja. Penelitian cross-sectional ini menggunakan teknik consecutive sampling dengan 100 responden ibu remaja.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan informasi (41,9%), dukungan instrumen (92,1%), dukungan emosi (72,4%), dukungan penghargaan (73,1%) dan temperamen bayi easy (67,4%). Dukungan keluarga yang paling dominan memengaruhi maternal self efficacy pada ibu remaja adalah dukungan instrumen dengan nilai Wald 34,720 dan nilai p 0,000. Diperlukan antisipasi seperti konseling bagi calon ibu yang berusia remaja mengenai pentingnya peran seorang ibu bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi.

Adolescent mothers have confidence less in taking care of their baby. The purpose of study was to identify the relationship between family support (information support, instrument support, emotion support and appraisal support) and baby temperament with maternal self-efficacy in adolescent mothers. This research used a consecutive sampling technique with 100 adolescent mothers as respondent.
The results showed of the information support (41,9%), instrument support (92,1%), emotion support (72,4%), appraisal support (73,1%) and baby temperament easy (67,4%). The dominant of family support is instrument support and Wald value 34,720 and p value 0,000. Anticipation such as counseling to adolescent about importance of mother role for growth and their baby developmen.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
T46228
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desy Ayu Wardani
"Ibu hamil yang berusia remaja seringkali mengalami ketidakpercayaan diri dalam merawat bayi. Kepercayaan diri dalam merawat bayi merupakan komponen penting dalam persiapan peran sebagai ibu. Diperlukan edukasi selama trimester III untuk mempersiapkan ibu dalam merawat bayi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh edukasi secara individu tentang perawatan bayi terhadap peningkatan maternal self-efficacy pada ibu hamil remaja trimester III.
Desain penelitian menggunakan randomized controlled trial dengan jumlah responden 60 dibagi menjadi kelompok kontrol dan intervensi yang dilakukan randomisasi dan pelaksanaan penelitian menggunakan double blinding. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner The Self-Efficacy for Self and Health Care, Perceived Social Support from Family PSS-Fa dan Adolescent Prenatal Questionnaire APQ.
Hasil penelitin menunjukkan ada pengaruh edukasi secara individu tentang perawatan bayi terhadap peningkatan rerata maternal self-efficacy sebesar 11,733 dengan nilai p= 0,001. Penelitian ini merekomendasikan pemberian edukasi secara individu tentang perawatan bayi pada ibu hamil remaja saat kunjungan ANC.

Teenage pregnancy women often experience self efficacy in caring for the baby. Confidence in caring for the baby is an important component in the preparation of the role of mother. Education is required during third trimester to prepare mother in caring for the baby. The purpose of this study to examine the effect individual education about baby care on improvement maternal self efficacy in adolescent pregnant third trimester.
The research design using randomized controlled trial with 60 respondents divided into control group and intervention, conducted randomization and implementation of research using double blinding. The instruments used Self Efficacy for Self and Health Care questionnaire, Perceived Social Support from Family PSS Fa and Adolescent Prenatal Questionnaire APQ.
The results of the study showed effect of individual education on infant care to increase maternal self efficacy with average of 11,733 with p 0,001. This study recommends providing individualized education on infant care in adolescent pregnant during an antenatal care.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T48714
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nisrina Zakiya Ulfah
"Ibu sebagai perawat utama bayi harus memiliki sikap yang positif karena akan mempengaruhi perilakunya dalam perawatan bayi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan maternal self-efficacy dan temperamen bayi dengan sikap ibu terhadap perawatan bayi. Penelitian menggunakan desain cross sectional. Partisipan dalam penelitian ini adalah 135 ibu yang dipilih menggunakan teknik consecutive sampling. Pengambilan data menggunakan instrumen Maternal Attitude Scale (MAS), Maternal Efficacy Questionnaire (MEQ), Infant Characteristics Questionnaire (ICQ). Tidak ada hubungan maternal self-efficacy dengan sikap ibu terhadap perawatan bayi (p>0.05) dan tidak ada hubungan temperamen bayi dengan sikap ibu terhadap perawatan bayi (p>0.05). Selain itu diperoleh hasil bahwa ibu yang memiliki latar belakang pendidikan terakhir dan penghasilan keluarga yang rendah lebih banyak memiliki sikap yang negatif terhadap perawatan bayi. Hasil penelitian ini menyarankan agar pelayanan kesehatan, khususnya Puskesmas memberikan perhatian lebih pada ibu dengan latar belakang pendidikan terakhir dan penghasilan keluarga yang rendah.

Mother, the first person who takes care of infant, needs to have a positive attitude since it will affect her attitude on handling her infant. The purpose of this study was to identify the correlation between maternal self-efficacy and mother's attitude toward infant care as well as between infant?s temperament and mother's attitude toward infant care. Cross-sectional design was applied. The participants were 135 mothers, selected by consecutive sampling. Maternal Attitude Scale (MAS), Maternal Efficacy Questionnaire (MEQ), and Infant Characteristics Questionnaire (ICQ) instruments were used. There was no correlation between maternal selfefficacy and the mother?s attitude towards infant care (p>0.05), and there was also no correlation between the infant?s temperament and the mother's attitude towards infant care (p>0.05). Besides, this research found that the mother who has low level of education and low family income has more negative attitude toward infant care. The result of this study recommends Puskesmas to give more attention to mothers who have low level of education and low family income."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S63095
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kaliey, Valeria Stahl
"Maternal self efficacy dan kejadian depresi pascapartum merupakan faktor yang penting dalam meningkatkan kesiapan peran menjadi ibu. penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara maternal self efficacy dan kejadian depresi pascapartum dengan kesiapan peran menjadi ibu. Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan jumlah sampel sebesar 248 perempuan pascapartum di Kecamatan Bogor Utara. Alat ukur yang digunakan adalah kuisioner dukungan sosial, Maternal Efficacy Questionnaire MEQ , Edinburgh Postpartum Depression Scale EPDS dan Maternal Role Attainment Scale MRAS . Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan kuat yang signifikan antara maternal self efficacy dengan kesiapan peran menjadi ibu r = 0,785 , akan tetapi tidak ditemukan hubungan antara kejadian depresi pasca partum dengan kesiapan peran menjadi ibu p-value= 0,693.

Maternal self efficacy and postpartum depression case are important factors in improving the readiness in maternal role. This study aims to analyze the relationship between maternal self efficacy and postpartum depression with the readiness of the role of motherhood. The design of this study is cross sectional method with sample size of 248 postpartum women in North Bogor District. The measuring instruments that were used are social support questionnaires, Maternal Efficacy Questionnaire MEQ , Edinburgh Postpartum Depression Scale EPDS and Maternal Role Attainment Scale MRAS . The result showed that there was a significant correlation between maternal self efficacy with the maternal role readiness r 0,785 , but there rsquo s no correlation between postpartum depression and p value 0,693."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S67816
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maynia Meigas Gumbardania
"Maternal self-efficacy penting pada keterampilan perawatan bayi karena memfasilitasi penyesuaian dan pengalaman terhadap peran ibu. Ibu remaja mungkin memiliki maternal self-efficacy yang rendah dan mengalami ketidaksiapan menjalani peran menjadi ibu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan maternal self-efficacy dengan pencapaian peran menjadi ibu.
Desain penelitian ini adalah studi korelatif dengan pendekatan cross sectional, melibatkan 103 ibu remaja yang memiliki bayi usia 1-4 bulan di Kota Bogor yang dipilih dengan teknik consecutive sampling. Pengumpulan data menggunakan instrumen data demografi, Maternal Efficacy Questionnaire (MEQ), dan Maternal Role Attainment Scael Form-B (MRAS).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara maternal self-efficacy dengan pencapaian peran menjadi ibu (p<0.05). Selain itu diperoleh hasil bahwa ibu remaja memiliki maternal self-efficacy dan nilai pencapaian peran menjadi ibu yang tinggi. Hasil penelitian dapat bermanfaat bagi pendidikan, pelayanan kesehatan, dan penelitian keperawatan untuk meningkatkan kemampuan remaja yang sudah harus berperan sebagai ibu untuk mencapai perannya.

Maternal self-efficacy is important on baby care skills because it facilitates adjustment and enhances mothers role. On the other hand, adolescent mothers may experience a low maternal self-efficacy and unpreparedness on becoming a mother. The purpose of this study was to identify the correlation between maternal self-efficacy and maternal role attainment.
This research used correlative design with cross-sectional method and involved 103 adolescent mothers who were having an infant of 1-4 month olds in Kota Bogor selected by consecutive sampling. Demographic questionnaire, Maternal Efficacy Questionnaire (MEQ) and Maternal Role Attainment Scale Form-B (MRAS) instruments were used in this study.
The results showed a significant correlation between maternal self-efficacy and maternal role attainment (p <0.05). This research found that the adolescent mothers had high maternal self-efficacy and high score of maternal role attainment. This study would be beneficial for nursing education, health services, and research to improve the ability of adolescent mothers to achieve their maternal role.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kadek Andre Setiawan
"Masa transisi menjadi orang tua membuat ibu memiliki efikasi diri yang rendah mengenai cara pengasuhannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran coparenting orang tua-kakek-nenek di Indonesia dan mencari tahu hubungan antara coparenting orang tua-kakek-nenek dan maternal self-efficacy pada ibu emerging adult. Coparenting orang tua-kakek-nenek diukur dengan Coparenting Relationship Scale (CRS; Feinberg, Brown, & Kan, 2012). Sementara itu, maternal self-efficacy diukur dengan Self-Efficacy for Parenting Task Index-Toddler Scale Short Form (SEPTI-TS SF; Van Rijen, Gasanova, Boonstra, & Huijding, 2014). Partisipan penelitian adalah 142 ibu emerging adult yang berusia 19-25 tahun. Mereka adalah ibu yang baru pertama kali memiliki anak usia batita dan melakukan coparenting bersama kakek-nenek. Hasil penelitian menunjukan bahwa ibu emerging adult dapat membangun hubungan coparenting yang baik dengan kakek-nenek. Semakin baik hubungan coparenting antara ibu dan kakek-nenek, maka semakin baik maternal self-efficacy ibu emerging adult.

Transition to parenthood makes mothers have low self-efficacy in their parenting. This study conducted to obtain the description of parent-grandparent coparenting in Indonesia and the relationship between parent-grandparent coparenting and maternal self-efficacy in emerging adult mothers. Parent-grandparent coparenting measured by Coparenting Relationship Scale (CRS; Feinberg, Brown, & Kan, 2012), and maternal self-efficacy measured by Self-Efficacy for Parenting Task Index-Toddler Scale Short Form (SEPTI-TS SF; Van Rijen, Gasanova, Boonstra, & Huijding, 2014). Participants in this study were 142 emerging adult mothers aged 19-25 years old. They were first-time mothers of a toddler who did coparenting with grandparents. The result showed that emerging adult mothers could build a good relationship with grandparents during coparenting. High levels of parent-grandparent coparenting associated with higher levels of maternal self-efficacy in emerging adult mothers."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library