Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Septi Rizkia Amalida
"Kanker payudara merupakan masalah kesehatan yang paling sering dialami oleh wanita di wilayah perkotaan. Gaya hidup kurang baik, kurangnya riwayat menyusui serta genetis merupakan faktor resiko berkembangnya kanker payudara di wilayah perkotaan. Mastektomi merupakan salah satu terapi penyembuhan kanker payudara. Ansietas preoperatif dan nyeri pasca operatif merupakan masalah yang kerap menyertai mastektomi. Penulisan ini bertujuan untuk menganalisis implementasi pemberian terapi massase tubuh sebagai bentuk tindakan mandiri keperawatan dalam mengatasi masalah ansietas preoperatif dan nyeri pasca operatif. Massase tubuh dilakukan pada dua jam preoperatif dan satu hari pasca operatif selama 30 menit. Massase disertai dengan pemberian teknik relaksasi napas dalam pada tahap preoperatif dan dikombinasikan dengan pemberian medikasi anti nyeri pada tahap pasca operatif. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa tingkat ansietas preoperatif klien berkurang, nyeri postoperatif tidak dialami dan tingkat relaksasi pasca operatif klien meningkat setelah dilakukan massase. Massase direkomendasikan dalam asuhan keperawatan dengan klien mastektomi.

Breast cancer is the most common health problem experienced by urban area's women. Poor lifestyle, lack of breasfeeding experience and genetic are risk factors for breast cancer in urban areas. Mastectomy is one form of treatment for breast cancer. Preoperative anxiety and postoperative pain are problems that appear during mastectomy. This research aims to analyze the implementation of body massage therapy as an independent nursing action in order to solve preoperative anxiety and postoperative pain problems. Massage was given two hours before mastectomy and one day postsoperative for 30 minutes. Massage was given along with deep breathing relaxation technique during preoperative phase dan combined with pain killer medication on postoperative phase. The results showed that preoperative anxiety levels decreased, postoperative pain isn't experienced and postoperative relaxation level increased after massage. Massage recommended on nursing care with mastectomy client.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tuti Hariyani
"ABSTRAK
Konstipasi merupakan gangguan pada sistem pencernaan lansia yang paling sering terjadi. Faktor risiko terjadinya konstipasi pada lansia antara lain faktor usia, pola diet, aktivitas fisik, lingkungan, masalah fisik dan psikologis. Konstipasi yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan berbagai komplikasi. Terdapat beberapa penatalaksanaan nonfarmakologi dalam mengatasi masalah konstipasi, salah satunya dengan massase abdomen. Massase abdomen dengan prinsip tensegrity merupakan intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi konstipasi. Tujuan dari intervensi ini untuk mengetahui efektivitas massase abdomen dengan prinsip tensegrity dalam mengatasi masalah konstipasi pada lansia. Modifikasi intervensi massase abdomen dengan prinsip tensegrity yang dilakukan 9 kali dalam 3 minggu selama 20 menit, peningkatan asupan cairan, latihan dasar otot pelvis dapat meningkatkan frekuensi defekasi, penurunan usaha mengejan, serta mengurangi nyeri saat defekasi. Terjadi perubahan Constipation Scoring System (CSS) yang signifikan pada lansia setelah diberikan intervensi massase abdomen dengan prinsip tensegrity. Berdasarkan pada hasil intervensi ini, massase abdomen dengan prinsip tensegrity dapat dijadikan sebagai intervensi unggulan dalam mengatasi masalah konstipasi pada lansia.

ABSTRACT
Constipation was one of the most frequently diagnosed gastrointestinal disorders on older people. The Risk of constipation in elderly were age factor, diet pattern, physical activity, environment, physical and psychology problems. Constipation were not immediately addressed can cause various complications. There were several non-pharmacological management in overcome constipation, one with abdominal massage. Nursing intervention with abdominal massage tensegrity principle can be done to overcome constipation. The purpose of this intervention to knowed the effectiveness of abdominal mass with the principle of tensegrity in overcoming the problem of constipation in the elderly. Modification of abdominal mass intervention by tensegrity principle performed 9 times in 3 weeks for 20 minutes, increased fluid intake, pelvic floor exercises can increase the frequency of defecation, decreased effort, and reduce pain during defecation. There was a significant change in Constipation Scoring System (CSS) in the elderly after given abdominal masage tensegrity principle. Based on the results, abdominal massase with tensegrity principle can be used as a superior intervention in overcoming the problem of constipation in the elderly."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Winda Hidayah Illahi
"Stroke menyebabkan hambatan mobilitas fisik sehingga aktivitas yang terbatas mampu menyebabkan masalah konstipasi. Konstipasi pada klien stroke beresiko tinggi meningkatkan tekanan intra kranial karena akan terjadi valsava maneuver. Massase abdomen dengan teknik Swedish dapat mencegah terjadinya konstipasi pada klien stroke. Tujuan studi kasus ini adalah mengevaluasi penerapan massase abdomen dengan teknik Swedish untuk pencegahan konstipasi pada klien dengan stroke iskemik. Metode yang digunakan adalah massase abdomen menggunakan teknik Swedish dengan minyak zaitun dan menerapkan gerakan petrissage, effleurage, kneeding, friction, percussion di mana masing-masing gerakan dilakukan 10 kali, dan di akhiri dengan minum air putih hangat. Massase abdomen dilakukan selama 15-20 menit, dua kali dalam sehari pagi dan sore, 1 jam sebelum sarapan dan makan malam selama 7 hari. Frekuensi pola defekasi klien dievaluasi dengan menggunakan checklist terjadwal setiap hari. Hasil study kasus ini menunjukkan adanya peningkatan pola defekasi menjadi teratur. Massase abdomen pada klien stroke iskemik aman dilakukan baik di fase akut-subakut dan mampu meningkatkan frekuensi defekasi lebih teratur. Perawat dapat menerapkan massase abdomen ini pada klien secara mandiri dan mengajarkannya pada keluarga klien stroke. 

Stroke impacts on client limited physical mobility induced on constipation problems. Constipation is high-risk factor of stroke client increasing intra-cranial pressure due to valsalva maneuvers. To prevent constipation, abdominal massase with Swedish technique is essential to prevent constipation. The aim of this case study is to evaluate the application of abdominal massase with Swedish technique to prevent constipation in client with ischemic stroke. The method used was massase of the abdominal area with olive oil and using the Swedish technique by performing movements of petrissage, effleurage, kneeding, friction, percussion that each movement was performed 10 times and ends with drinking warm water. Abdominal massase was carried out for 15-20 minutes, twice a day in the morning and evening, one hour before breakfast and dinner during 7 days. The frequency of client defecation patterns was evaluated by a daily schedule checklist. The result of the case study shows an increase in the defecation pattern of stroke client become regularly. The abdominal massase is safe for ischemic stroke client both in the acute and subacute phase, and increase the frequency of defecation more regular. Nurses are able to apply the abdominal massage for stroke clients independently and their family."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Andini Wulandari
"ABSTRAK
Konstipasi pada lansia terjadi akibat penuaan pada sistem pencernaan, kurang asupan cairan dan serat, kurang aktivitas fisik, serta konsumsi obat-obatan. Konstipasi adalah penurunan frekuensi normal defekasi disertai pengeluaran feses yang sulit dan tidak tuntas selama < 3 bulan. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi konstipasi yaitu massase abdomen selama ± 15 menit, pemberian posisi defekasi dengan kaki ditopang kursi setinggi 8 inchi, dan pemberian cairan 30-35 cc/kg/hari, selama > 10 hari. Evaluasi menggunakan Constipation Scoring System (CSS) dan auskultasi bising usus. Hasil yang didapatkan yaitu meningkatnya frekuensi defekasi, berkurangnya keparahan konstipasi dengan menurunnya nilai CSS yaitu 16 menjadi 6 pada klien kelolaan, 16 menjadi 9 pada klien resume 1, dan 16 menjadi 7 pada klien resume 2. Bising usus tidak menunjukkan perbaikan yang signifikan, namun pada evaluasi akhir bising usus dua dari tiga lansia sudah mencapai nilai normal (5-15 x/menit).

ABSTRAK
Constipation in the elderly occured due to aging of the digestive system, lack of fluid and fiber intake, physical activity, and consumption of drugs. Constipation is a decrease in the normal frequency of defecation with evacuation of feces that are difficult and not complete for < 3 months. Nursing interventions can be done to overcome constipation are abdominal Abdominal massage for ± 15 minutes, giving the position of defecation which foot is sustained by chair, and liquids 30-35 cc/kg/day for > 10 days. Evaluation using Constipation Scoring System (CSS) and auscultation of bowel sounds. The results obtained are the increasing frequency of defecation, constipation severity reduced with the declining value of CSS is that 16 to 6 on a client in under management, 16 to 9 on the client resume 1, and 16 to 7 on the client resume 2. Bowel sounds do not show significant improvements, but in the final evaluation, two of three elderly have reached the normal values ​​(5-15 x/min);;;"
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Alifa Putri
"Menyusui merupakan hak seluruh ibu dan bayi, termasuk bagi ibu postpartum dan bayinya. Menyusui sangat dianjurkan pada ibu postpartum karena memiliki banyak manfaat yaitu untuk boanding serta mencegah komplikasi pasca melahirkan. Ibu postpartum post SC kelahiran pertama usia 24 tahun pada studi ini menjalani perawatan Covid-19 dengan perawatan bayi yang terpisah sehingga pasien tidak dapat menyusui secara langsung, pasien mendapatkan medikasi anti virus remdesivir. Pemisahan antara ibu dan bayi mengakibatkan masalah dimana terhambatnya boanding yang mana berdampak pada pengeluaran ASI, pada pasien juga ditemukan adanya nyeri payudara serta kesulitan mengeluarkan ASI. Terhambatnya boanding turut berkontribusi dalam penurunan hormone oksitosin yang merupakan hormone pelepasan ASI. Perawatan pada pasien postpartum dengan covid dan rawat pisah antaera ibu dan bayi dalam mengatasi permasalahan keperawatan hambatan menyusui dilakukan dengan melakukan virtual boanding selama perawatan di rumah sakit dengan memvasilitasi videocall antara ibu yang dirawat di rumah sakit serta bayi yang berada dirumah, serta intervensi konseling laktasi dengan menerapkan masase payudara meningkatkan oksitosin dalam memperlancar pengeruaran ASI. Hasil penulisan ini mengambarkan hasil pengelolaan ibu postpartum dengan covid-19 rawat terpisah, dengan pelaksaan virtual boanding dan masase payudara dalam mengatasi hambatan pengeluaran ASI.

Breastfeeding is the right of all mothers and babies, including postpartum mothers and their babies. Breastfeeding is highly recommended for postpartum mothers because it has many benefits, such as boanding and preventing postpartum complications. The paient in this stuty is post-SC postpartum mother at the age of 24 years, with her first born underwent Covid-19 treatment with separate baby care so that the patient could not breastfeed directly, the patient received the anti-viral medication remdesivir. The separation between mother and baby caused problems where delayed boanding which has an impact on the release of breast milk, the patient is also have breast pain and difficulty expressing milk. The inhibition of boanding also contributes to the decrease in the hormone oxytocin which needed to releases breast milk. Nursing care for post partum patients with Covid 19 and separated care between mother and baby in overcoming nursing problems with interuppeted breastfeeding is carried by facilitating virtual boarding during hospital care by facilitating videocalls between mothers who are hospitalized and babies who are at home, as well as lactation counseling interventions. by applying breast massage to increase oxytocin in facilitating the released of breast milk. The results of this study shows the results of the management of post-partum mothers with COVID-19 in separate care, by implementing virtual boanding and breast massage to overcome nuring diagnosis interrupted breast feeding"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ainun Intan Pradipta
"Konstipasi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang sering kali dijumpai pada lansia. Konstipasi pada lansia dapat disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya efek samping dari medikasi selama perawatan di Rumah Sakit. Lansia pada kasus ini berjenis kelamin laki-laki berusia 72 tahun dengan Covid-19 yang menjalani perawatan di Rumah Sakit dan mendapatkan medikasi seperti antivirus, antibiotik, antiemetik, anti hiperkoagulasi serta mengalami perubahan lingkungan dalam melakukan defekasi sehingga mengalami konstipasi. Dampak dari konstipasi dapat menimbulkan rasa tidak nyaman pada lansia hingga mempengaruhi lamanya waktu perawatan. Intervensi keperawatan yang dapat diaplikasikan pada lansia untuk mengatasi masalah konstipasi yaitu dengan melakukan massase abdomen dan meningkatkan cairan. Laporan kasus ini menggunakan desain kasus tunggal dengan pendekatan proses keperawatan yang meliputi pengkajian, analisa data, intervensi keperawatan, implementasi dan evaluasi. Intervensi massase abdomen “I LOVE U” dilakukan selama 7 hari dan memberikan air hangat. Hasil dari intervensi tersebut terbukti menurunkan gejala konstipasi dan menurunkan skor dari Constipation Scoring System (CSS) dan pasien berhasil BAB di hari ke-4 intervensi. Kesimpulan dari penulisan ini ialah dengan melakukan massase abdomen “I LOVE U” dan memberikan air hangat cukup untuk mengatasi masalah konstipasi pada lansia dengan Covid-19.

Constipation is one of the diseases found in older people. Constipation in older people can be caused by the side effects of medication during hospitalization. Older people in this case were 72-year-old males with Covid-19 who underwent treatment at the hospital received medications such as antivirals, antibiotics, antiemetics, anti-hypercoagulants and addition to environmental changes in defecation. The impact of constipation can cause discomfort in older people to affect the length of treatment. Nursing interventions can be applied to older people to overcome the problem of constipation, namely by doing abdominal massage and increasing fluids. This case report uses a single case design with a nursing process approach that includes assessment, data analysis, nursing intervention, implementation and evaluation. Abdominal massage intervention "I LOVE U" was carried out for 7 days and given warm water. The results of the interventions that have been carried out have been shown to reduce constipation symptoms and reduce scores from the Constipation Scoring System and patient managed to defecate on the 4th day of intervention. The conclusion of this report is doing abdominal massage “I LOVE U” and provide enough warm water could overcome constipation problems in older people with Covid-19.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Junaedi Yunding
"Praktek klinik lanjut pada kasus gangguan sistem neurologi untuk memberikan asuhan keperawatan, berperan dalam menerapkan Evidence Based Nursing (EBN) serta peran sebagai inovator. Peran pemberi asuhan keperawatan dilakuan pada pasien dengan gangguan sistem persarafan menggunakan Model adaptasi Roy. Asuhan keperawatan kelolaan diberikan pada pasien dengan Meningtis TB dan ditemukan masalah pada mode adaptasi fisiologi, yaitu: risiko ketidakefektifan perfusi jaringan serebral. Intervensi keperawatan ditujukan untuk meningkatkan adaptasi pasien dalam meningkatkan perfusi jaringan serebri. Penerapan EBN massase abdomen yang dilakukan pada 6 orang pasien stroke selama 2 minggu menunjukkan bahwa massase abdomen efektif dalam mengatasi konstipasi. Program inovasi ini didapatkan hasil bahwa seluruh caregiver mengalami peningkatan pengetahuan dan ketrampilan khususnya dalam merawat anggota keluarganya yang terserang stroke setelah dilakukan edukasi terstuktur dalam pemberdayaan caregiver.

Advanced clinical practice in cases of neurological disorders to provide nursing care, play a role in implementing the Evidence Based Nursing (EBN) and the role as an innovator. The role of nursing care giver in patients with disorders of the nervous system using Roy?s Adaptation Model. Nursing care to patients with TB meningitis had found problems on physiology adaptation mode, which are : risk of cerebral tissue perfusion ineffectiveness. Nursing interventions are aimed to improve to improve patient adaptation in increasing cerebral tissue perfusion. Application of EBN Massase abdomen performed in 6 patients with stroke for 2 weeks showed that effective abdominal Massase preformance constipation. This innovative program showed that all caregivers have increased knowledge and skills, especially in the care of family members who had a stroke after a structured education in the empowerment of caregiver.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Miranti Nur Fitriana
"ABSTRAK
Proses penuaan dan masalah kesehatan perkotaan dapat menyebabkan penurunan fungsi tidur pada lansia. Karya ilmiah ini bertujuan untuk mendapatkan analisis asuhan keperawatan pada lansia dengan insomnia melalui terapi relaksasi: warm footbath dan massase terapeutik di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 1 Ciracas. Intervensi terapi relaksasi warm footbath dan massase terapeutik dilakukan selama 30-45 menit setiap hari selama lima minggu. Hasil karya ilmiah ini menunjukkan bahwa skor Insomnia Rating Scale dan Pittsburgh Sleep Quality Index menurun setelah dilakukan intervensi pada tiga klien selama 18 kali pada klien kelolaan, 16 kali pada klien resume pertama, dan 9 kali pada klien resume kedua. Pemberi pelayanan di panti dapat menerapkan intervensi terapi relaksasi warm footbath dan massase terapeutik sebagai upaya dalam mengatasi masalah insomnia pada lansia yang dilakukan setiap hari secara rutin pada malam hari saat lansia akan tidur.

ABSTRACT
The process of aging and urban health problems cause the decline of the sleep function in elderly. This study aims to analyze nursing care in elderly with insomnia through relaxation therapy warm footbath and therapeutic massage at Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 1 Ciracas. The intervention was held for 30 45 minutes once per day during the five weeks. The results of this study showed that score of the Insomnia Rating Scale and Pittsburgh Sleep Quality Index decreased after 18 times interventions for main patients, 16 times interventions for main resume patients, and 9 times interventions for second resume patients. Service providers in nursing home can apply relaxation therapy everyday with warm footbath and therapeutic message when elderly will go to bad as a program to overcome the problem of the insomnia in elderly."
2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Baso Yulistir
"Tekanan darah tinggi merupakan penyebab utama terjadinya stroke hemoragik. Tingkat morbiditas dan mortalitas yang diakibatkan oleh stroke hemoragik sangat tinggi. Salah satu terapi non farmakologi yang dapat dilakukan oleh perawat dalam menurunkan tekanan darah adalah slow stroke back massase. Tujuan karya ilmiah ini adalah menganalisis asuhan keperawatan kesehatan masyarakat perkotaan pada klien dengan stroke hemoragik dan penerapan slow stroke back massase dalam menurunkan tekanan darah.. Metode penulisan menggunakan studi kasus pada pasien stroke hemorargik yang dilakukan pengukuran tekanan darah sebelum dan sesudah terapi slow stroke back massase selama 5 hari. Hasil implementasi slow stroke back massase pada pasien dengan stroke hemoragik menunjukkan ada penurunan tekanan darah sistolik rata-rata sekitar 5,4 mmhg dan tekanan darah diastoli rata-rata sekitar 3,4 mmhg. Diharapkan penerapan intervensi ini dapat menjadi tambahan pengetahuan bagi perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan.

Kata kunci: Slow stroke back massase, Stroke hemorargik, Tekanan darah


High blood pressure is the main cause of hemorrhagic stroke. The level of morbidity and mortality is  very high caused by hemorrhagic stroke. One of the non-pharmacological therapies that a nurse can do in lowering blood pressure is a slow stroke back massase. The purpose of this scientific work was to analyse the upbringing of urban health care communities on clients with hemorrhagic strokes and the application of slow stroke back massase in lowering blood pressure. This study used case study method which applied slow stroke back massase therapy for 5 days. The results showed that there any decreased in the systolic blood pressure on average about 5.4 mmhg and the average diastolic blood pressure around 3.4 mmhg. Hopefully the application of this intervention can be an additional knowledge for nurses in conducting nursing care."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library