Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 24 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zulfiar Sani
Abstrak :
ABSTRAK Karya tulis dengan judul "Perencanaan pembangunan Angkutan masal di Jakarta"atau yang dikenal dengan istilah MRT ( Mass Rapid Transit) dengan menggunakan Subway mengupas tentang suatu kemungkinan pembangunan sistem MRT ini JABOTABEK, khususnya di DKI Jakarta. Dalam mengulas hal ini dibagi atas beberapa Bab; Bab I Latar belakang wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya (JABOTABEK) ; a. Geology daerah Jabotabek; Kondisi geology dan tanah, melihat kemungkinan bisa dibangunnya sistem Subway b. Keadaan sosial dan ekonomi penduduk DKI Jakarta; Kegiatan perekonomian dan pertumbuhan penduduk yang mempunyai dampak terhadap kebutuhan jasa angkutan c. Kompisisi dan kebijaksanaan angkutan di Jakarta; Jasa angkutan apa saja dan bagaimana peranannya dalam melayani penduduk DKI Jakarta dan sekitarnya. d. Sistem angkutan dinegara berkembang; Sebagai bahan perbandingan dan hebatnya perdebatan yang dilakukan untuk memilih jenis angkutan masal yang akan digunakan, karena diperlukan dana investasi cukup besar sedangkan sumber dana masih tanda Tanya. e. Alternatif angkutan dan aspek ekonomisnya; Harus kita lihat model angkutan yang hemat energy, kurang polusi, aman dan bagaimana mendapatkan biaya untuk membangunnya. Bab II Aspek keuangan dalam pembangunan MRT; Baik dinegara berkembang maupun negara maju, bagaimana kriteria investasi untuk membangun MRT ini, karena biaya investasi yang besar sedangkan pengembaliannya tidak mungkin secara ekonomis. Bagaimana perbandingan penghasilan dan biaya operasi di negara yang mempunyai angkutan masal Bab III: Suatu kemungkinan angkutan masal (Subway) di Jakarta; Hubungan antara perkembangan kota dan sistem angkutannya selama ini, bagaimana pemecahan permasalahan sistem angkutan dan alternatifnya. Mengoptimalkan formasi jaringan dan memanfaatkan sistem yang sudah ada serta memilih jenis angkutan yang sesuai. Bagaimana seharusnya melakukan pemilihan sistem angkutan, pemilihan jalur, sistem pengumpan, pemilihan MRT dan melihat keunggulan "Subway" dibandingkan angkutan masal lainnya. Bab IV: Mass Rapid Trasit "Subway" di Jakarta; Perkembangan Subway didunia dan bagaimana rencana jika Subway ini dikembangkan di Jakarta. Bagaimana metoda konstruksi, perencanaan stasiun, pro ses implementasi, pembiayaan konstruksi, besar biaya konstruksi dan bisnis sampingan yang mungkin bisa dilakukan bila sistem ini terlaksana.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marendra Uka Ermaya
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang pengalokasian berbagai macam risiko pada stakeholder terkait seputar proyek yang mana diambil contoh proyek Mass Rapid Transit Jakarta pada tahapan konstruksi proyek dimana dalam proyek ini terdapat keterlambatan dalam penyelesaiannya dikarenakan alokasi risiko yang tidak tepat. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Pengalokasian risiko perlu dilakukan untuk mengetahui tanggung jawab tiap stakeholder terhadap risiko terkait yang mana bila tidak dialokasikan pada stakeholder yang tepat akan membuat proyek terhambat. Penelitian ini menggunakan metode delphi dan survei menggunakan kuesioner. Setelah dilakukan analisa dan validasi didapatkan masing-masing risiko yang muncul dengan para stakeholder utama yang menanggungnya dengan mayoritas risiko ditanggung oleh pihak kontraktor.
ABSTRACT
This paper discusses the allocation of various types of risk on relevant stakeholders about the project which were sampled on Jakarta Mass Rapid Transit project in the construction phase of the project where in this project, the time to finished the project has delayed because of risk allocation is not proper. This study is a qualitative research with descriptive design. The allocation of risk needs to be done properly to determine the responsibilities of each stakeholder to the associated risks which if not allocated to the appropriate stakeholders will make the project impeded. This study use Delphi method and questionnaire survey. After being analyzed and validated, we obtain emerging risks with the key stakeholders who bear the risk with the majority of the risk is borne by the contractor.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S66410
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Utari Hadi
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul Analisis Collaborative Governance dalam Pembangunan Mass Rapid Transit MRT di Provinsi DKI Jakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis collaborative governance yang terjadi dalam proses pembangunan MRT di Provinsi DKI Jakarta. Teori yang digunakan untuk collaborative governance yang terjadi dalam proses pembangunan MRT di Provinsi DKI Jakarta adalah teori governance, teori kolaborasi, dan teori collaborative governance. Penelitian dilakukan dengan pendekatan post positivist untuk mengidentifikasi dan menilai penyebab yang mempengaruhi collaborative governance dalam pembangunan MRT di Provinsi DKI Jakarta. Data yang diperoleh berupa data primer dari hasil wawancara mendalam dan data sekunder dari media dan dokumen lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa collaborative governance yang dilakukan dalam pembangunan MRT di Provinsi DKI Jakarta telah memenuhi 4 dimensi berdasarkan Teori Model Collaborative Governance sebagaimana diungkapkan oleh Ansell dan Gash, yaitu adanya kemacetan dan ketimpangan sumber daya serta kemampuan sebagai kondisi awal yang mempengaruhi hubungan collaborative governance, desain institusional seperti tertuang dalam Kepgub Nomor 1655 tahun 2014 yang memberikan legitimasi untuk hubungan collaborative governance; 3 Gaya kepemimpinan dari pemimpin formal maupun informal yang mempengaruhi hubungan collaborative governance; serta 4 Proses kolaboratif yang terjadi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, PT. MRT Jakarta, dan pemerintah Jepang melalui JICA sebagai bentuk hubungan collaborative governance.
ABSTRACT
This study aims to analyse collaborative governance in developing MRT in DKI Jakarta. The theories that are used in this study include governance, collaboration, and collaborative governance theories. This study uses post positivist approach to identify and assess which causes the application of collaborative governance in this MRT development in DKI Jakarta. Documented data were collected through in depth interviews and paperworks. The result of this study shows that collaborative governance in the development of MRT in DKI Jakarta has complied the all four dimentions based on Collaborative Governance Model theory as stated by Ansell and Gash, which are 1 there is congestion and inequality of resources and capabilities as the initial conditions that affect the relationship of collaborative governance, 2 institutional design as set Governor Decree No. 1655 of 2014 which provides legitimacy for collaborative governance relations, 3 leadership style that affects collaborative governance relations, and 4 collaborative process that occur between the central government, local government, PT. MRT Jakarta, and the Japanese government through JICA as a form of collaborative governance relations.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iqbal Pratama
Abstrak :
Harga tanah merupakan suatu penilaian atas tanah yang diukur yang didasari oleh harga nominal dalam satuan uang untuk satuanzluas tertentu pada pasaran lahan. Dengan dibangunnya MRT Jakarta sebagai moda transportasi umum baru yang dibangun dengan tujuan meningkatkan mobilitas masyarakat DKI Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk apakah setelah dibangunnya MRT Jakarta mempengaruhi harga tanah yang ada di Kecamatan Cilandak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan hasil analisis, didapatkan harga tanah di Kecamatan Cilandak sesudah MRT Jakarta beroperasi menunjukkan bahwa lokasi stasiun MRT Jakarta dan fasilitas memberikan pengaruh terhadap harga tanah yang ada di Kecamatan Cilandak, semakin titik lokasi tanah dekat dengan lokasi stasiun MRT dan fasilitas umum maka harga tanah juga meningkat. ......Land price is an assessment of land measured based on the nominal price in units of money for a certain area on the land market. With the construction of the MRT Jakarta as a new mode of public transportation built with the aim of increasing the mobility of the people of DKI Jakarta. This study aims to determine whether the construction of MRT Jakarta affects the price of land in Cilandak District. The method used in this research is descriptive quantitative approach. The results showed that based on the results of the analysis, it was found that the land price in Cilandak Subdistrict after MRT Jakarta operates shows that the location of the Jakarta MRT station and facilities has an influence on land prices in Cilandak District, the more land location points are closer to the MRT station and public facilities, the price the land also increases.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sucipto
Abstrak :
Studi Surabaya Integrated Transport Network Planning (SITNP) memperkirakan bahwa pertumbuhan pengguna mobil pribadi sebesar 161% untuk periode 1995 - 2010. Karena tingginya pertumbuhan pengguna kendaraan pribadi tersebut, maka diusulkan untuk melakukan restriksi kepada pengguna mobil pribadi yang salah satunya melalui road pricing. Dengan kebijakan tersebut diperkirakan akan terjadi perpindahan penumpang. Guna menampung perpindahan penumpang tersebut, maka akan dioperasikan Mass Rapid Transit (MRT) pada koridor Waru - Perak di Surabaya. Untuk mengetahui besamya perpindahan penumpang dari kendaraan pribadi dan angkutan umum saat ini ke MRT digunakan model Logit biner, dengan pendekatan abstract mode untuk pengembangan model utilitas. Untuk mengembangkan fungsi utilitas tersebut diperiukan data preferensi yang diperoleh dari hasil survei preferensi atau stated preference. Dengan model Logit tersebut akan dapat diperoleh nilai kemungkinan perpindahan penumpang dalam berbagai nilai beda waktu perjalanan dan berbagai nilai beda biaya perjalanan. Sedangkan dari fungsi utilitas yang dihasilkan akan didapatkan nilai waktu pengguna kendaraan pribadi (mobil pribadi dan sepeda motor) dan nilai waktu pengguna angkutan umum saat ini.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Musrifah
Abstrak :
Kebijakan Ganjil Genap diterapkan di beberapa ruas jalan utama di DKI Jakarta untuk mengatasi kemacetan. Selain itu, BRT Transjakarta juga telah disediakan sebelumnya. Sebagian besar penelitian, hanya berfokus pada pembatasan jumlah kendaraan tetapi belum melihat adanya spillover tehadap ridership moda angkutan umum. Oleh karena itu  dalam penelitian ini akan melihat dampak dari kebijakan ganjil genap terhadap pertumbuhan penumpang BRT Transjakarta. Metode yang digunakan adalah Difference in Difference (DiD) dengan  data panel penumpang penumpang harian BRT transjakarta pada 13 koridor selama 3 tahun. Penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan Ganjil Genap dapat meningkatkan pertumbuhan penumpang rata-rata BRT Transjakarta walaupun tidak secara signifikan.
The odd-even policy is applied in several main roads in DKI Jakarta to overcome congestion. The DKI Jakarta government is also preparing Transjakarta BRT public transportation. Most of the research only focused on one policy to overcome traffic congestion. Therefore, in the study, the impact of the odd-even policy on the increase in Transjakarta BRT passengers was conducted. The method used is the difference in difference (DiD) with the daily passenger panel data of Transjakarta BRT passengers on 13 corridors for three years. This research shows that the Odd-Even policy can increase the average passenger growth of Transjakarta BRT, although not significantly.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salafi Nugrahani
Abstrak :
Kemacetan merupakan masalah yang terjadi di kota-kota besar. Berbagai kebijakan dilakukan untuk mengatasi kemacetan seperti pembatasan penggunaan kendaraan pribadi melalui kebijakan ganjil genap dan pengenaan biaya pada pengguna kendaraan pribadi pada ruas jalan tertentu (road pricing). Kebijakan pembatasan penggunaan kendaraan pribadi tanpa memberikan alternatif solusi bagi mobilitas individu tentunya kemudian menjadi tidak relevan. Oleh karenanya, pemerintah mengeluarkan kebijakan berupa penyediaan berbagai moda transportasi publik untuk menjawab kebutuhan alternatif solusi tersebut. Namun demikian, keberadaan suatu moda transportasi publik akan memiliki dampak terhadap moda transportasi lainnya. Penelitian ini menguji dampak tersebut melalui analisis hubungan keberadaan moda transportasi baru berupa MRT terhadap moda Transjakarta yang telah beroperasi jauh sebelumnya. Selain itu, penelitian ini juga berusaha melihat hubungan komplementer ketika terjadi kenaikan harga tiket MRT terhadap penurunan jumlah penumpang melalui pendekatan elastisitas harga silang. Pengujian tersebut dilakukan dengan metode regresi model fixed effect menggunakan data harian jumlah penumpang Transjakarta pada level halte, di Provinsi DKI Jakarta. Penelitian ini menemukan bahwa keberadaan MRT behubungan dengan peningkatan jumlah penumpang Transjakarta pada radius 250 meter terhadap stasiun MRT, sebesar 36.5%. Namun, penelitian ini belum menemukan cukup bukti adanya hubungan komplementer terkait kenaikan harga tiket MRT terhadap penurunan jumlah penumpang Transjakarta.
Congestion is a problem that is occuring in big cities. Different policies are implemented to alleviate congestion, such as limits on the use of private vehicles through even odd policy and the introduction of charges on drivers of private vehicles on certain highways (road pricing). It is clear that that the policy of limiting the use of private vehicles without offering alternative mobility solutions become less relevant. Therefore, the government has issued a policy to provide varioues public transport to meet the needs of alternative solutions. Nevertheless, the existence of a mode of public transport can affect other modes. This research investigates these impacts by exploring the introduction of MRT as a new transport mode to a long-standing Transjakarta. In addition, this research also aims to see the complementary relationship between PT MRTs ticket rises to a decrease in the number of Transjakarta passengers through a cross-price elasticity approach. Using the fixed effect model regression, the test was carried out using a daily data on the number of Transjakarta passengers at the bus stop level in DKI Jakarta Province. This study found that the existence of MRT was associated with a 36.5 percent increase in the number of Transjakarta passengers to the MRT station at a distance of 250 metres. Nonetheless, this research did not find sufficient evidence of a complementary relationship in terms of the rise in MRT ticket prices to a decrease in the number of Transjakarta passengers.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T54620
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratu Ekky Zakiyyah
Abstrak :
Kemacetan di kota Jakarta menyebabkan kerugian ekonomi yang meliputi nilai waktu, biaya bahan bakar dan biaya kesehatan. Pada sektor lingkungan, kemacetan menyebabkan konsumsi bahan bakar meningkat sehingga emisi yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor juga meningkat. Emisi yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor diantaranya merupakan gas rumah kaca yang keberadaannya di atmosfer perlu dikendalikan. Jumlah gas rumah kaca yang berlebih di atmosfer, dapat mengakibatkan ancaman global warming. Untuk menangani hal tersebut, pada tingkat Internasional telah diadakan beberapa konvensi antar negara dan mekanisme untuk menurunkan emisi gas rumah kaca. Clean Development Mechanism (CDM) yang dihasilkan dari Protokol Kyoto memungkinkan bagi Indonesia selaku negara berkembang untuk dapat memanfaatkannya dalam perolehan dana, alih teknologi dan tenaga ahli pada kegiatan penurunan emisi gas rumah kaca. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana untuk membangun Mass Rapid Transit Jakarta yang diharapkan dapat menjadi moda transportasi massal yang dapat mengatasi kemacetan di kota Jakarta. Potensi penurunan emisi CO2 dari adanya peralihan moda transportasi ke Mass Rapid Transit Jakarta, dapat diarahkan untuk memperoleh pendanaan Clean Development Mechanism (CDM). ......Problems of congestion in the city causing economic losses include the value of time, fuel costs and health costs. In the environmental sector, congestion causes increased fuel consumption so that the emissions produced by motor vehicles also increased. Emissions produced by motor vehicles of which are greenhouse gases whose presence in the atmosphere need to be controlled. The amount of excess greenhouse gases in the atmosphere, can lead to global warming threat. To deal with such matters, at the International level has held several conventions between countries and mechanisms to reduce greenhouse gas emissions. Clean Development Mechanism (CDM) resulting from the Kyoto Protocol allows for Indonesia as a developing country to be able to utilize them in the acquisition of funds, transfer of technology and expertise in the activity reduction of greenhouse gas emissions. DKI Jakarta Provincial Government plans to build a Mass Rapid Transit Jakarta is expected to be a mode of mass transportation can address congestion in the city. CO2 emissions reduction potential of the transition mode of transport to Jakarta Mass Rapid Transit, can be directed to funding the Clean Development Mechanism (CDM).
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T30187
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Febrina Kusuma Putri
Abstrak :
Seiring dengan berkembangnya pembangunan di wilayah perkotaan yang menunjukkan bahwa pemanfaaatan tanah tidak hanya terbatas pada bidang tanah yang dikuasai, akan tetapi pemanfaatannya berkembang pada ruang bawah tanah, ruang atas tanah dan ruang perairan. Pemda DKI sendiri telah mengambil kebijakan untuk menggunakan ruang bawah tanah dalam rangka membangun sistem transportasi umum masal berupa kereta api bawah tanah (subway) yang rencananya akan dibangun mulai dari Blok M sampai Kota dan nantinya akan di kenal dengan nama Mass Rapid Transit (?MRT?) yang akan dibangun,dioperasikan,dikelola dan dirawat oleh BUMN berbentuk Perseroan yang saat ini telah didirikan berdasarkan Peraturan Daerah Provisnsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta Nomor 3 Tahun 2008 dan dikenal dengan nama PT.Mass Rapid Transit Jakarta .Sampai saat ini belum diterbitkan suatu Peraturan yang mengatur mengenai Hak Guna Ruang diatas maupun dibawah tanah, walaupun BPN saat ini sedang mempersiapkan Rancangan Undangundang Pertanahaan yang akan mengatur tentang kedua lembaga tersebut namun persiapannya masih dalam tahap dini.Selain hal-hal yang telah disebutkan diatas, terdapat permasalahan lain yang juga tak kalah pentingnya dalam pemanfaatan Hak Guna Ruang Bawah Tanah dan Hak Guna Ruang di Atas Tanah adalah mengenai pembiayaan. Untuk mewujudkan potensi pembiayaan pembangunan dan menjamin penyaluran sehingga menjadi sumber pembiayaan yang riil, sebagian besar dananya diperoleh melalui kegiatan perkreditan. Penelitian ini merupakan penelitian yuridis normatif. Peneliti akan menekankan penelitian pada penggunaan norma hukum tertulis yang terkait dan relevan dengan permasalahan, dengan didukung oleh wawancara kepada narasumber dan informan yang dimaksudkan untuk mengungkapkan fakta empiris yang berkaitan dengan penelitian ini.
With growing development in the urban areas which indicate that land use is not limited to areas of land that was occupied, but today growing in the basement, ground and space over the air or water.Pemda DKI himself has taken a policy for use of underground space in order to build mass public transport system in the form of an underground railway (subway) and the production was built starting from Blok M to the city and would later be known as the Mass Rapid Transit ("MRT") and will be built, operated, managed and maintained by the State-owned Company in the form of a Limited Liabilty Company and has been established on the basis of ?Peraturan Daerah Provisnsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta No. 3 / 2008? and is known by the name of PT.Mass Rapid Transit Jakarta.Until today, the Government has not been published a rule that governing the rights To the space above and below ground, although the BPN is currently preparing a legislation that will set the institution about that issues but their preparation is still in early stages.In addition to the things we mentioned above, there are other issues that also is not less important in the utilization Rights of basement and the space above the ground is about financing. This research is the normative juridical research. Researchers will emphasize research on the use of legal norms of written related and relevant to the issue, with supported by interviews to tutor and informant who intended to reveal the empirical facts pertaining to this research.
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T31848
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rizky Ramadhan
Abstrak :
MRT Jakarta merupakan salah satu transportasi umum yang beroperasi di DKI Jakarta. Dinaungi oleh PT MRT Jakarta, MRT Jakarta memiliki 13 stasiun dan 1 depo dengan panjang jalur ± 16 kilometer. MRT Jakarta sebagai salah satu transportasi umum sepatutnya dapat diakses oleh semua kalangan, khususnya penyandang disabilitas fisik. Hanya saja, pada pelaksanaan MRT Jakarta masih terdapat beberapa keluhan terkait akses yang disampaikan oleh penyandang disabilitas fisik. Berangkat dari hal ini, kemudian peneliti ingin menganalisis akses pelayanan moda transportasi MRT bagi penyandang disabilitas fisik. Peneliti menggunakan tiga dimensi menurut Mcintyre, Thiede, dan Brich 2009 untuk menganalis akses pelayanan MRT, yaitu dimensi ketersediaan, keterjangkauan, dan penerimaan. Pendekatan penelitian yang digunakan peneliti adalah post positivist. Selain itu, penelitian ini termasuk kedalam penelitian deskriptif. Hasil pada penelitian ini menunjukkan terpenuhinya 15 dari 19 indikator dalam dimensi dimensi yang membentuk akses tersebut. Berdasarkan hasil pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwasannya PT MRT Jakarta sudah menyediakan akses pelayanan bagi penyandang disabilitas fisik dengan baik, namun masih terdapat beberapa kekurangan yang dikeluhkan penyandang disabilitas fisik terkait akses pelayanan MRT Jakarta. Melalui hasil penelitian ini diharapkan PT MRT Jakarta dapat mempertahankan kualitas akses pelayanan bagi penyandang disabilitas fisik dan memperbaiki kekurangan yang dimiliki pada masa mendatang.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>