Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Lazuardi Imani
"Kebudayaan Jepang dipengaruhi oleh posisinya sebagai persimpangan jalur perdagangan. Pada abad ke-16 dan 17, bangsa Portugis bersama dengan bangsa Eropa yang lain berdagang dengan bangsa Jepang. Bangsa Portugis, yang saat itu bersama dengan bangsa Spanyol disebut nanban oleh bangsa Jepang, membawa pengaruh kuliner dari negara dan daerah jajahan mereka sendiri ke dalam masakan Jepang. Tempura, kasutera, dan konpeitou merupakan contoh hasil dari akulturasi tersebut. Sekarang, masakan Jepang yang dipengaruhi oleh masakan Portugis disebut nanban ryouri.

The culture of Japan is influenced by its strategic position on global trade routes. In the 16th and 17th centuries, the Portuguese and other European nations traded with the Japanese. The Portuguese, who along with the Spanish at the time were called nanban by the Japanese, brought culinary influences from their own country and colonies into Japanese cuisine. Tempura, kasutera, and konpeitou are examples of the result of this acculturation. Nowadays, Portuguese-influenced Japanese cuisine is known as nanban ryouri."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mira Fathia
"Mira Fathia. Seni Penyajian Masakan Jepang. (Di bawah bimbingan Dr. Siti Dahsiar Anwar.) Fakultas Sastra Universitas Indonesia, 2000. Penelitian mengenai seni penyajian masakan Jepang, bertujuan untuk mengetahui aturan-aturan apa saja yang menyebabkan masakan Jepang indah dan menarik dalam penyajiannya, dan ciri-ciri apa saja yang memberikan kekhasan dalam seni penyajian masakan Jepang. Pengumpulan data dilakukan dengan metode kepustakaan dan metode observasi. Dalam metode kepustakaan, saya memusatkan perhatian pada buku-buku dan majalah-majalah yang berhubungan dengan penyajian masakan Jepang, membacanya dan menganalisanya dengan menggunakan teori ciri khas keindahan wabi menurut Shin'ichi Hisamatsu dan Haga Kooshiroo. Sedangkan metode observasi, dilakukan dengan cara mengamati penyajian masakan Jepang di dua restoran Jepang di Jakarta. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah, bahwa seni penyajian masakan Jepang sangat unik dalam cara penyajiannya. Uniknya karena, pertama, ketelitian yang ditekankan pada saat mengharmoniskan masakan di dalam piring penyajiannya dan juga pada saat menata masakan di dalam piring saji yang tidak diisi sampai ke pinggir, tetapi disisakan beberapa jarak kekosongan untuk menekankan gaya penyajian masakan dan piring penyajiannya. Kedua, penyajian masakan Jepang diserasikan dengan musim. Ketiga, di dalam seni penyajian masakan Jepang terkandung ciri-ciri keindahan wabi, yang memberikan kekhasan pada seni penyajian masakan Jepang."
Lengkap +
2000
S13622
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library