Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Yudith Ika Pratama
"Pada skripsi ini dibahas mengenai gugatan pembatalan perkawinan yang diajukan oleh seorang suami terhadap istrinya yang diduga belum memenuhi masa 'iddah atas perkawinan sebelumnya. Dalam skripsi ini dijelaskan mengenai definisi perkawinan, definisi pembatalan perkawinan serta definisi masa 'iddah yang dihubungkan dengan ketentuan yang diatur dalam peraturan Hukum Islam, Kompilasi Hukum Islam dan Undang-undang No. 1 Tahun 1974. Aspek pembatalan perkawinan yang diteliti adalah apakah suatu perkawinan yang dilaksanakan tanpa memenuhi masa 'iddah mempelai perempuan atas perkawinan terdahulunya dapat dibatalkan oleh Pengadilan dan bagaimanakah putusan yang dikeluarkan oleh Mahkamah Agung terkait dengan perkara ini dilihat dari Hukum Islam, Kompilasi Hukum Islam dan Undang-undang No. 1 Tahun 1974. Penelitian ini menggunakan metode yuridis-normatif dan didukung wawancara dengan instansi terkait. Hasil analisis ini menyatakan bahwa (1) Perkawinan yang dilaksanakan tanpa memenuhi masa 'iddah dapat diajukan pembatalan namun dengan pembuktian yang jelas, (2) Putusan Mahkamah Agung sudah tepat dalam membatalkan putusan Pengadilan Tinggi Agama Bandung namun dalam putusannya belum dapat memenuhi idealnya suatu putusan dimana putusan yang sesuai adalah putusan yang dilahirkan oleh Pengadilan Agama Bandung.
In this thesis are discussed regarding the nullification of marriage lawsuit filed by a husband against his wife who allegedly has not finished her waiting period of previous marriage. In this thesis are described as to the definition of marriage, the definition of marriage nullification as well as the definition of the masa ‘iddah associated with the conditions set forth in the regulations of Islamic law, Islamic Law and the compilation of law No. 1 of 1974. Aspects of the marriage cancellation examined is whether a marriage which was carried out without fulfilling the masa 'iddah of the bride from her previous marriage may be cancelled by the Court and how the ruling issued by the Supreme Court related to this matter is viewed from a Compilation of Islamic law, Islamic law and Law No. 1 of 1974. This research uses the juridical-normative methods and supported the interview with relevant agencies. The results of this analysis revealed that (1) the Marriage was carried out without fulfilling the cancellation may be filed masa ‘iddah but with a clear proof, (2) the decision of the Supreme Court had quashed the verdict in the Superior Court of Bandung but the award has not been able to meet an award where ideally corresponding verdict is a verdict by Religion Court of Bandung were made."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
S56888
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Nida Riliantiza
"Penelitian ini membahas mengenai perkawinan yang dilakukan oleh perempuan hamil karena zina yang masih dalam masa iddah. Iddah merupakan waktu tunggu bagi seorang janda sebagai akibat dari perceraian ataupun kematian. Penetapan mengenai lamanya jangka waktu tunggu tergantung pada keadaan dari perempuan tersebut ketika perkawinannya putus. Bagi perempuan hamil, Kompilasi Hukum Islam telah menetapkan waktu tunggu yaitu sampai melahirkan. Namun dalam praktek, seringkali masih banyak ditemukan perkawinan yang dilangsungkan pada saat perempuan dalam kondisi hamil. Oleh karena itu, permasalahan dalam tesis ini membahas keberlakuan masa iddah bagi perempuan hamil karena zina serta keabsahan perkawinan yang dilakukan oleh perempuan hamil tersebut. Metode penelitian yang digunakan penulis dalam tesis ini adalah yuridis normatif dengan menggunakan data sekunder dan dengan tipologi penelitian yang bersifat deskriptif-analitis. Dalam pembahasan tesis ini dapat dikemukakan bahwa keberlakuan masa iddah bagi perempuan hamil karena zina adalah sampai ia melahirkan, dengan tujuan agar tidak terjadi percampuran nasab terhadap bayi yang ada didalam kandungan. Terkait keabsahan dari perkawinan tersebut maka menurut hukum Islam perkawinan itu tidak dapat dilangsungkan, apabila tetap dilaksanakan maka dianggap tidak sah.
This study discusses about marriages performed by pregnant women because of chronic adultery. Iddah was a waiting time for a widow as a result of divorce or death. The institution of the duration of the waiting period depends upon the condition of the woman in her marriage. For pregnant women, compilation of islamic law has a set period of waiting until birth. But in practice, many marriages are still found that occur when women are pregnant. Therefore, the issue in this thesis will discuss the tenacity of a pregnant woman because of adultery and the validity of marriage performed by the pregnant woman. The research methods used by the authors in this thesis are yuridis normatif using secondary data and with descriptive-analitis study typology. In the discussion of this thesis it may be argued that the cultivation of a pregnant woman through adultery is until she gives birth, in order to prevent nasabs union against an unborn child. Regarding the validity of the marriage, advocates of islamic law, it cannot be carried out, if observed as invalid."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Adil Supatra Akbar
"Perkawinan merupakan hal yang fundamental dalam kehidupan manusia. Salah satu fungsi perkawinan ialah melanjutkan keturunan manusia di muka bumi. Hukum Islam dan Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan telah mengatur pelaksanaan perkawinan sedemikian rupa agar pelaksanaan perkawinan itu dapat berjalan dengan baik dan teratur. Pengaturan perkawinan salah satunya dilakukan dengan cara menerapkan rukun dan syarat perkawinan. Pelanggaran terhadap rukun dan syarat perkawinan dapat menyebabkan perkawinan tersebut dapat dibatalkan. Skripsi ini akan mengulas perkawinan yang dilakukan tanpa memenuhi salah satu syarat perkawinan dengan studi kasus Putusan Pengadilan Agama Jakarta Timur Nomor: 1899/Pdt.G/2012/PAJT. Penelitian ini merupakan penelitian yuridis normatif. Penelitian ini menyimpulkan bahwa perkawinan yang tidak memenuhi syarat berkedudukan sebagai perkawinan yang harus segera dibatalkan dan perkawinan yang tidak sah dapat dibatalkan sesuai prosedur perceraian.
Marriage is a fundamental thing in human life. One of the function of marriage is to continue the descent of human on earth. Islamic Law and Law No. 1 of 1974 has arranged in such a way so that the implementation of the marriage can be run properly. To set off the marriage, law has been applying a principles and requirements of marriage. Violation of the principles and the requirements of marriage is a serious matter because violating the principles and the requirements means violating religion norms. This essay will reviewing the marriage that conducted without fulfilling one of the principle and the requirements of marriage. A marriage that does not fulfilling the principle and the requirements of marriage can make the marriage can be annulled, even it can be viewed as a null and void marriage according to the Islamic law."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2015
S59166
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library