Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
          
         
               
               
                  S. Margaretha K. Paulus
                     
                     
                           "Dalam skripsi ini penulis mencoba untuk menguraikan dengan baik suatu analisa pemikiran Martin Buber dari bukunya Aku dan Engkau. Buku Aku dan Engkau membahas masalah pokok yang menurjt Buber merupakan inti dari hidup manusia. Buber memperkenalkan apa yang dinamainya relasi dalam hidup manusia. Hubungan manusia dengan alam, manusia dengan manusia lain dan manusia dengan Tuhannya. Hubungan manusia dengan Tuhannya menurut istilah Buber dikenal dengan Aku-Engkau Yang Abadi adalah relasi tertinggi. Inilah puncak kehidupan religius yang oleh Buber disamaartikan dengan persatuan mistik. Semua ini ditunjukkan oleh Buber sebagai bukti bahwa manusia tetap memerlukan dimensi religius dalam hidupnya. Buber mengharapkan hal ini sebagai jawaban atas jaman yang sakit sebagai akibat ulah manusia modern dewasa ini..."
                     
                        Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1985
                     S16081
                     
                     UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
                  
                     
                  
                  
                
             
            
         
               
               
                  Astried Mayangsari
                     
                     
                           "Film yang berjudul All' Best Friend's Wedding adalah sebuah film yang mengangkat permasalahan cinta yang berawal dari sebuah relasi. Analisis dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif analitis melalui pendekatan teori dari Martin Buber. Relasi yang terjadi diantara empat tokoh utama dalam film memunculkan adanya relasi cinta yang kemudian membawa manusia pada pencapaian kesatuan dengan uhan. Konsep Freud digunakan sebagai pembeda yang menunjukkan bahwa cinta dapat dilihat dalam dua sudut pandang yang berbeda.
My Best Friend's Wedding is a movie which take up the problem of love based on relation. The analysis using descriptive analytic method standing on theory approximation from Martin Buber. Relation which happened to four leading figure on the movie appeared love relation and bring human being to reach a unity with God. Freud's conceV use as a distinction which show that love can see in a two different points of view."
                        Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
                     S15999
                     
                     UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
                  
                     
                  
                  
                
             
            
         
               
               
                  Asri Okta Kurniawati
                     
                     
                           "
ABSTRAKManusia  tidak  dapat  terlepas  dengan  relasi. Ketika  manusia  berelasi  maka manusia mengenal  di1inya sendiri. Pemikiran Martin Buber mengenai  relasi, yaitu Relasi ! Thou menjadi  landasan  penulis untuk  menganalisis  keunikan dan otentisitas  pada  manusia saat berelasi. Posibilitas otentisitas  pada I (sebagai individu yang ingin berelasi) dapat terjadi apabila   relasi  tersebut   berada  pada  relasi  !-Thou.   Eigentlich  sebagai   teori  dari  Martin Heidegger  memayungi keunikan  yang merupakan  bagian dari otentisitas. Pada karya ilmiah ini, penulis ingin  membuktikan bahwa otentisitas yang ingin dicapai dalam eksistensialisme dapat  terjadi  saat  berelasi.  Namun  relasi yang dibangun  harus  melalui  relasi  I-Thou. Cara menuju  otentik  dari relasi  tersebut  adalah melalui grace. Adanya grace membuat I sebagai individu manusia  dapat otentik, karena melalui grace akan terjadi perjumpaan dalam relasi(l Thou).  Penulisan  ini  ingin  mencapai  titik  adanya  capaian  otentisitas,  karena  penjelasan Martin   Buber   mengenai  otentisitas   belum  ada  secara  ekspisit.   Dengan  harapan   bahwa otentisitas  yang  dicapai  memberikan implikasi  I yang otentik,  sehingga  mencapai  kondisi eksistensial.
ABSTRACTHuman  being  can  not be se parated  from relation . Wht:n tht:yc are in relation.  it's  how they kn ow their  se lf. Martin  l3ubcr·s  thought about  relation_ namely the !-Tholl  relation- is my theoret ical basis  to analyze the uniqueness and authenticity in human  re\:nion. The  possibility of authenticity for the I (as an individual  who wants  to enter into relation)  may occur  if the relat ion"
"i s  in a '""1-Thou··.  Eigent l ich  -  Martin  Heideggcr·s  theory- explains that  uniqueness is part  of authenticity. 1:1 this  undergraduate thesis. Iwant to prove the authenticity that can be achieved in relation. However the  relations must  be built through the !-Tiio11 relation. To be authent ic in this relation  is  through the  grace. The  grace   makes  I - as  an  individual  hurnan  being  -  can  be authentic,   because   through   grace   encounter  will   occur    in   the   relation   (/-Tho11).   This undergraduate thesis wants to reach  the point of the authenticity achievements, as Martin Buber doesn 't have explanation regarding the authenticit y explicitly. With expectation that the achieved authenticity implicates the authentic 1so a:1 existential condition can be achieved."
                        
2016
                     S63939
                     
                     UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
                  
                     
                  
                  
                
             
            
         
               
               
                  Muhamad Ajay Bagaskara
                     
                     
                           "Dalam ranah pascahumanisme dalam filsafat teknologi. Eksistensialisme seringkali dianggap tidak penting. Hal ini dikarenakan, dalam pencarian filsafat teknologi pemaknaan manusia terhadap teknologi sering dianggap antroposentris. Namun, sejatinya perenungan eksistensialisme tersendiri justru penting agar seorang engineer melakukan refleksi diri dan mempunyai penjiwaan atas apa yang ia sedang rancang, rakit, ataupun buat. Terkhususnya dalam welding engineering process yang merupakan ranah engineering dengan tingkat kesulitan yang tinggi. Jika refleksi diri dan penjiwaan dalam perancangan, perakitan, dan pembuatan artefak engineering ini dikesampingan dan tidak dibahas. Maka artefak dan teknologi tetap hanya dinilai sebagai instrumen ataupun objek belaka yang tidak memiliki creative energy untuk membuat menampakkan sesuatu. Pada kesempatan inilah relasi I-Thou yang di rancang oleh Martin Buber dapat membantu seorang engineer menampakkan state of the art dari artefak dengan dialog bersama teknologi yang menghasilkan creative energy bersama yang aktif. 
In the realm of post-humanism on philosophy of technology, Existentialism is often deemed unimportant. This is because in philosophy of technology, humans meaning of technology is often considered anthropocentric. However, in fact, independent existentialist contemplation is actually important so that an engineer can self-reflect and have an understanding of what he/she is designing, assembling or creating. Especially in the welding engineering process, which is an engineering domain with a high level of difficulty. If self-reflection and spirit in the design, assembly and manufacture of engineering artifacts are sidelined and not discussed. So artifacts and technology are still only valued as mere instruments or objects that do not have the creative energy to do something. It is on this occasion that the I-Thou relationship designed by Martin Buber can help an engineer reveal the state of the art of artifacts through dialogue with technology that produces active joint creative energy."
                     
                        Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
                     MK-pdf
                     
                     UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
                  
                     
                  
                  
                
             
            
         
               
               
                  Saddam Wiwaha
                     
                     
                           "Skripsi ini membahas probelmatika mengenai persoalan relasi, cinta dan kaitannya dengan eksistensi manusia di dunia. Persoalan tersebut dihadirkan dari sebuah film berjudul The Fault In Our Stars. Eksistensialisme Martin Buber yang mengintikan persoalan relasi sebagai wujud eksistensi manusia, dijadikan sebagai alat analisis pada persoalan-persolan dalam Film tersebut. Hazel dan Augutus dalam film The Fault In Our Stars menjadi representasi tokoh yang mengalami perjumpaan eksistensial dan kemudian keduanya mampu menjalin relasi “Aku Engkau” hingga keduanya diantarkan pada wujud being yang exist atas dasar cinta kasih, tanggung jawab satu sama lain. Cinta diantara keduanya menjadikan kebermaknaaan hidup diantara keduanya sekaligus penguat eksistensi sebagai manusia. 
This thesis talk about the problem of relation, love and corelation with human existence in this world. The issue presented on a film called The Fault In Our Stars. Martin Buber’s Existensialism which have the focus that relation is the fundamental fact human existence will be use as a tool for analysis the issue from that film. Hazel and Augutus as a representation of charachter which have encounter untill they can make a relation “I-Thou” which can deliverd them into a form of being exist with the love, responsibility for each others. Love between them make a meaning of life as well as the reinforcement of human existence."
                        Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
                     S59913
                     
                     UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library