Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Irene Angela
"Optimalisasi paduan cartridge brass sebelumnya telah dilakukan lewat penambahan paduan Al, menghasilkan paduan Al-brass dengan fasa α dan β biner yang memiliki kekuatan mekanis lebih tinggi dari paduan konvensional tanpa mengalami reduksi elongasi yang signifikan. Dalam penelitian ini, dipelajari mengenai pengaruh proses manufaktur canai dingin dan perlakuan anil terhadap karakteristik fasa dan yang terdapat dalam paduan Cu-29.5Zn-2.5Al wt. hasil pengecoran gravitasi. Pelat as-cast dihomogenisasi pada temperatur 800 °C selama 2 jam, dideformasi menggunakan canai dingin dengan derajat deformasi sebesar 20, 40, dan 50, dan diberikan perlakuan anil pada temperatur 150, 300, 400, dan 600 °C selama 30 menit. Karakterisasi dilakukan melalui observasi mikrostruktur dengan mikroskop optik, pengambilan gambar dengan SEM, uji komposisi OES dan SEM-EDS, karakterisasi fasa dengan XRD, dan pengujian kekerasan mikro dengan metode Vickers. Paduan as-homogenized memiliki struktur mikro martensitik dua fasa α dan βdan dengan diamond-shape configuration. Setelah canai dingin terlihat adanya mekanisme deformasi slip, cross-slip, twinning, dan pembentukan shear band hanya pada fasa ?, sementara peningkatan kekerasan mikro terjadi pada kedua fasa dan. Selanjutnya, perlakuan anil temperatur rendah pada 150 °C menghasilkan peningkatan kekerasan mikro paduan akibat pembentukan atmosfir Cottrel, sementara perlakuan anil di temperatur 300, 400, dan 600 °C menghasilkan penurunan nilai kekerasan mikro akibat mekanisme penguraian dislokasi dan relaksasi tegangan. Rekristalisasi butir equiaxed hanya terjadi di fasa α dan β pada hasil anil temperatur 600 °C.

Previous research displayed a successful attempt in optimizing mechanical properties of cartridge brass by utilizing Al alloying element, producing binary Al brass alloy with higher strength and hardness without a significant diminution in its elongation compared to conventional cartridge brass alloys. Hereinafter, the effect of cold rolling and annealing treatment on the characteristics of α and β phases in gravity casted Cu 29.5Zn 2.5Al wt. alloy was studied. Produced as cast samples were homogenized at 800 °C for 2 h, subjected to cold rolling with 20, 40, and 50 reduction in thickness, and annealed at 150, 300, 400, and 600 °C for 30 min. Phase characterizations were done through optical microscopy, SEM imaging, OES and SEM EDS composition analysis, XRD, and micro Vickers hardness measurement. A binary martensitic morphology with diamond shape configuration compromising of α and β phases were found in as homogenized sample. Cold rolling resulted in slip, cross slip, twinning, and formation of shear band, solely in the phase. However, increase in microhardness was detected in both α and β phases. Furthermore, it was found that low temperature annealing at 150 °C resulted in an increase of micro hardness of both phases due to the formation of Cottrel atmosphere, while usual decrease in hardness value was discovered after annealing at 300, 400, and 600 °C through disl°Cation entanglement and stress recovery mechanisms. Recrystallized phase β grains in equiaxed shape were visible in sample annealed at 600 °C."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Mala Sari
"Penelitian ini menganalisa penyebab patahnya blade turbin uap dari pembangkit listrik tenaga uap Suralaya yang berbahan dasar baja karbon Cr 12. Blade turbin uap ini telah digunakan selama 33 tahun. Hasil analisis dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam proses peremajaan bahan yang akan dilakukan pada tahap penelitian selanjutnya. Komposisi utama dari paduan baja karbon ini adalah Fe dan Cr. Kandungan Fe dan Cr pada patahan divalidasi dengan melakukan uji x-ray fluorescence. Hasil uji ini komposisi menunjukkan kandungan Fe dan Cr masing-masing sebesar 73.07 dan 16.11 wt%. Kandungan Fe lebih rendah sedangkan Cr lebih tinggi pada patahan dibandingkan dengan nilai referensi bahan standar. Uji mekanik yaitu uji tarik dan uji kekerasan dilakukan untuk mengidentifikasi perilaku deformasi patahan. Hasil uji tarik menunjukkan bahwa patahan mengalami penurunan kekuatan tarik sebesar 5x dengan batas luluh 3x lebih rendah dari nilai referensi bahan standar. Uji kekerasan menunjukkan peningkatan kekerasan jika dibandingkan dengan referensi bahan standarnya, sedangkan nilai regangannya masih dibatas normal. Hasil uji x-ray diffraction (XRD) dengan membandingkan bahan patahan dengan bagian yang utuh menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan pada komposisi fasa bahan. Ketiga titik analisis mengandung fasa utama yaitu Fe-α. Hasil SEM dan mikroskop optik menunjukkan pola retakan yang terjadi akibat kelelahan yang kemungkinan ditandai dengan beachmarks dan adanya intergranular crack serta terdapat banyak void. Penyebab retakan ini sudah sangat sering terjadi dan merupakan masalah terbesar dalam turbin uap. Hasil uji fatigue menunjukkan penyebab lain dari retakan yaitu kelelahan. Disarankan proses peremajaan melibatkan peleburan ulang atau pemanasan suhu tinggi.

ABSTRACT
This research analyzes the cause of the broken steam turbine blade from the Suralaya steam power plant based on Cr 12 carbon steel. This steam turbine blade has been used for 33 years. The results of the analysis can be taken into consideration in the process of rejuvenation of the material to be carried out at the next research stage. The main composition of this carbon steel alloy is Fe and Cr. The content of Fe and Cr in the fracture was validated by conducting an x-ray fluorescence test. The results of this test showed that the composition of Fe and Cr was 73.07 and 16.11 wt%, respectively. The Fe content is lower where as Cr is higher in the fracture compared to the reference value of standard materials. Mechanical tests namely tensile tests and hardness tests are carried out to identify the fault deformation behavior. Tensile test results show that the fracture has decreased the strength of the blade by 5x with a yield limit of 3x lower than the reference value of standard materials. Hardness test shows an increase in hardness when compared to the reference standard material, while the strain value is still normal. The results of the x-ray diffraction (XRD) test by comparing the fractured material with the intact part showed no significant difference in the phase composition of the material. The three points of analysis contain the main phase, Fe-α. The results of SEM and optical microscopy show crack patterns that occur due to fatigue that may be marked by beachmarks and the presence of intergranular cracks and there are many voids. The cause of these cracks is very common and is the biggest problem in steam turbines. Fatigue test results show another cause of cracking, which is fatigue. It is recommended that the rejuvenation process involve re-smelting or high-temperature heating.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesias, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Revado Havna Salsabilla
"Penelitian ini membahas mengenai pengaruh pelapisan menggunakan NiCr- Cr3C2 sebagai material pelapis pada martensitic stainless steel yang telah dilakukan dengan baik. Hal ini didasari pada pertumbuhan penggunaan energi listrik dalam industri energi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk perkembangan teknologi, perubahan kebijakan, dan tuntutan pasar global. Sudu turbin pada pembangkit listrik tenaga uap merupakan komponen yang kritis yang mengubah energi dari aliran uap menjadi energi mekanik yang memutar poros turbine. Sudu dari turbin uap merupakan komponen penting dalam pembangkit listrik dalam mengubah gerakan linier dari uap bersuhu dan tekanan tinggi mengalir menuruni gradient tekanan menjadi gerakan berputar dari poros turbin. Jika sudu turbin mengalami kerusakan/kegagalan, pembangkit listrik akan berhenti beroperasi. Secara umum, kerusakan sudu turbin pada baris terakhir dapat terkait oleh banyak kemungkinan kejadian seperti pada lingkungan yang ekstrim , putaran tinggi ( over speed ) dan suhu tinggi pada turbin uap yang mengakibatkan overload, yang menyebabkan kegagalan seperti crack kerusakan terjadi karena. penyebab utama kerusakan digunakan untuk pengembangan kualitas sudu turbin serta optimasi seperti perbaikan desain oleh karena itu dilakukan pengoptimalisasi pada permukaan sudu turbin dengan adanya pelapisan menggunakan alat HVOF dengan bahan pelapisnya adalah NiCr sebagai bond coat dan Cr3C2 sebagai top coat yang membentuk lapisan thermal barrier coating yang akan mengoptimalkan material sudu turbine agar semakin baik dan berumur panjang. Variabel bebas yang digunakan adalah bond coat NiCr dengan ukuran 270 mesh dan top coat Cr3C2 – 20%NiCr dengan ukuran mesh sebesar 270 dan 400 yang digunakan sebagai pelapis substrat martensitic stainless steel. Peningkatan sifat mekanis terlihat setelah dilakukan pelapisan dibuktikan dengan karakterisasi menggunakan SEM-EDS (Scanning Electron Microscope – Energy Dispersive X-Ray), Ogoshi Wear Tes, dan Vickers Hardness Test. Substrat yang dilapisi top coat Cr3C2 dengan ukuran mesh 400 memiliki nilai kekerasan yang lebih baik 20% dari pada substrat yang dilapisi oleh top coat Cr3C2 dengan ukuran mesh 270. Substrat yang dilapisi top coat Cr3C2 dengan ukuran mesh 400 memiliki nilai ketahanan aus yang lebih baik 75% dari pada substrat yang dilapisi oleh top coat Cr3C2 dengan ukuran mesh 270.

This research discusses the influence of coating using NiCr- Cr3C2 as a coating material on martensitic stainless steel, which has been carried out successfully. Energyrelated issues are becoming increasingly complex, especially in meeting the demand for electrical energy. The turbine blades in steam power plants are critical components that convert energy from steam flow into mechanical energy, rotating the turbine shaft. The blades play a crucial role in power plants by transforming the linear motion of high-temperature, high-pressure steam flowing down a pressure gradient into the rotational motion of the turbine shaft.If the turbine blades experience damage or failure, power generation comes to a halt. Generally, damage to turbine blades in the last row can be associated with various occurrences such as extreme environmental conditions, high-speed rotation (over speed), and high temperatures in the steam turbine leading to overload, resulting in failures like crack damage. The main causes of blade damage are used to develop the quality of turbine blades and optimization, such as design improvements. Therefore, optimization is performed on the turbine blade surface by coating it using High-Velocity Oxy-Fuel (HVOF) equipment with NiCr as the bond coat and Cr3C2 as the top coat, forming a thermal barrier coating layer that optimizes the turbine blade material for better performance and longevity. The independent variables used are the NiCr bond coat with a size of 270 mesh and the Cr3C2 – 20%NiCr top coat with mesh sizes of 270 and 400, whichare used as coatings for the martensitic stainless steel substrate. Improved mechanical properties are observed after coating, as evidenced by characterization using Scanning Electron Microscope – Energy Dispersive X-Ray (SEMEDS), Ogoshi Wear Test, and Vickers Hardness Test. The substrate coated with the Cr3C2 top coat with a mesh size of 400 has better hardness values 20% than the substrate coated with the Cr3C2 top coat with a mesh size of 270. The substrate coated with the Cr3C2 top coat with a mesh size of 400 also exhibits better wear resistance 75% than the substrate coated with the Cr3C2 top coat with a mesh size of 270."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedy Aryadi
"Analisa kegagalan adalah suatu metode atau usaha untuk menyelidiki sebab-sebab kegagalan suatu komponen peralatan. Suatu komponen dikatakan gagal apabila komponen tersebut tidak dapat berfungsi seperti yang dirancang. Sucker Rod Pump sebagai salah satu dari metode produksi artificial lift memiliki beberapa keuntungan, beberapa diantaranya yaitu efisien dan mudah dalam pengoperasian di lapangan, masih bisa digunakan untuk megangkat fluida pada sumur yang mengandung pasir, dapat dipakai pada sumur bengkok (directonal), dapat digunakan pada sumur yang memiliki tekanan rendah, fleksibel karena kecepatan pompa dan stroke length dapat disesuaikan, dapat digunakan pada berbagai ukuran tubing. Namun tak jarang pula Sucker Rod Pump ini mengalamai masalah yang menyebabkan berkurangnya kemampuan berproduksi suatu sumur minyak, bahkan menyebabkan terhentinya produksi (off). Masalah yang terjadi kebanyakan disebabkan oleh kerusakan yang dialami oleh ball, seat, and cage yang merupakan salah satu bagian vital dalam operasi stucker rod pump. Ball, seat, dan cage yang dipergunakan martensitic stainless steel. Dalam klasifikasi AISI termasuk dalam AISI 440. Banyak alternatif penanggulangan kerusakaan ball, seat, adn cage yang dapat dilakukan, namun perlu disesuaikan dengan kondisi sumur atau lapangan dimana sumur tersebut berada. Dari beberapa alternatif itulah akan dipih cara penanggulangan yang efisien baik secara pemilihan material maupun peralatan penunjang lainnya."
Palembang: Fakultas teknik Universitas tridinanti palembang, 2016
600 JDTEK 4:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
An, Sang Woo
"Studi ini membahas pengaruh penambahan mangan & nitrogen dan pengerjaan dingin pada perilaku elektrokimia baja tahan karat austenitik. Mekanisme dari berbagai makalah dievaluasi dengan uji gravimetri dan pengukuran polarisasi. Morfologi produk reaksi yang dikembangkan dalam bahan dianalisis dengan spektroskopi fotoelektron sinar-X (XPS), spektroskopi dispersif energi (EDX), dan mikroskop elektron pemindaian (SEM). Berbagai baja tahan karat austenitik dengan jumlah elemen paduan yang berbeda dievaluasi pada suhu dan lingkungan larutan yang berbeda. Penambahan mangan tidak menunjukkan pengaruh yang luar biasa pada ketahanan korosi secara umum karena kemampuannya yang tidak signifikan untuk membentuk senyawa yang tidak larut. Sementara itu, mangan menunjukkan pengaruh berlawanan terhadap ketahanan korosi lokal, biasanya karena adanya inklusi MnS yang berperan sebagai inisiator pitting. Penambahan N menurunkan celah energi bebas bahan kimia antara struktur BCC dan FCC dan meningkatkan energi kesalahan susun secara lebih signifikan. Akibatnya, N dapat membuat austenit lebih stabil secara termal tetapi memiliki efek yang lebih kecil pada stabilitas mekanik. Ditemukan bahwa nitrogen meningkatkan ketahanan korosi baja. Pengaruh berbagai intensitas deformasi plastis dilakukan dengan pengerolan dingin pada temperatur yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembentukan strain-induced martensite (SIM) jelas memberikan pengaruh yang signifikan terhadap korosi dan sifat mekanik.

The study addresses the effect of manganese & nitrogen addition and cold working on electrochemical behaviors of austenitic stainless steels.  The mechanism from various papers was evaluated by gravimetric tests and polarization measurements. The morphology of the reaction products developed in the material was analyzed by X-ray photoelectron spectroscopy (XPS), energy dispersive spectroscopy (EDX), and scanning electron microscopy (SEM). Various austenitic stainless steels with different amounts of alloying elements were evaluated in different temperatures and solution environments. The addition of manganese did not show a remarkable influence on the general corrosion resistance because of the insignificant ability to form insoluble compounds. Meanwhile, manganese indicated an opposite influence on localized corrosion resistance, normally due to the existence of MnS inclusion which played as pitting initiators. The addition of N decreases the chemical-free energy gap between BCC and FCC structures and raises the stacking fault energy more significantly. Consequently, N can render austenite more thermally stable but has less effect on mechanical stability. It was found that nitrogen improved the corrosion resistance of the steel. The influence of various intensities of plastic deformation is conducted by cold rolling at different temperatures. The result shows that the formation of strain-induced martensite (SIM) obviously led to a significant effect on corrosion and mechanical properties."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library