Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sari Dwiyuliarti Sutardi
"Kota memiliki sejumlah fungsi-fungsi yang menjamin kesejahteraan hidup warganya dan warga masyarakat sekelilingnya. Efektivitas fungsi-fungsi kota merupakan cerminan fungsi-fungsi kota yang mantap yang terwujud dalam bentuk kebijaksanaan-kebijaksanaan umum dan khusus, yang dioperasionalkan melalui penataan ruang-ruang dalam kota.
Ruang adalah ekstensi tiga dimensi dari dunia kita, sehingga kita tidak dapat menilai ruang semata-mata dari bentuk dan materinya, namun juga dari penataannya secara spatial. Penataan secara spatial merupakan aspek paling mendasar dari lingkungan buatan yang diciptakan manusia.
Manusia dalam mengkonstruksikan ruang mereka secara sosial melakukannya berdasarkan hubungan sosial masyarakat yang tinggal di sana, kesan-kesan yang mereka miliki serta imaji dan penggunaan sehari-hari suatu ruang yang kemudian mereka terjemahkan ke dalam aktivitas dan kegiatan yang bermakna simbolis.
Manusia/masyarakat merupakan aktor sosial yang menterjemahkan ruang dan maknanya berdasarkan ideologi dan kebudayaan mereka.
Dalam hal ini, masyarakat Margonda merupakan aktor sosial yang menterjemahkan ruang dan makna jalan Margonda sekitar kawasan pendidikan dengan mengubah fungsi ruangnya. Mengapa mereka mengubah fungsi ruangnya dan bagaimana mereka menggunakan ruang mereka merupakan merupakan sesuatu yang dapat dilihat lebih lanjut dalam tesis ini.

A city has several functions to ensure the welfare of its citizens and the welfare of the people in its surrounding. When the functions are implemented effectively, they are shown in the form of policies (both general and the specific kinds). These policies are useful as a guidance in organizing the spaces within the city.
Space is a three-dimensional extension of our world. We cannot judge it merely from its shape and matter, but also from the spatial organization. Spatial organization is the most basic aspect of man-made environment.
In constructing their space socially, man regards the social relationship of the people who lives there, the images and perception that they perceive, and also the daily usage of the space. These considerations then translated into a series of action and activities , which actually have symbolic meanings.
Man as a part of society is the actor who interpret space and its meaning based on their ideology and culture. In this case, the people of Margonda is the actor who interpret the space and the meaning of Margonda street and the campus within by changing the function of the space. Why they have done this and how do they use the space after the changes are something to ponder further in this thesis.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
T11873
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulkifri Basir
"Pejalan kaki merupakan salah satu bentuk lalu lintas dalam sistem transportasi dan sangat dominan di daerah perkotaan atau lokasi yang memiliki permintaan tinggi dengan periode pendek. Karakteristik Pejalan Kaki adalah salah satu faktor utama dalam perancangan, perencanaan maupun pengoperasian dari fasilitas-fasilitas transportasi. Sepanjang Jalan Raya Margonda Depok merupakan kawasan yang mempunyai volume pejalan kaki cukup tinggi karena terdapat pusat keramaian seperti : kampus, department store dan bangunan komersil lainnya. Sehingga pola perjalanan pejalan kaki menjadi tidak dapat diprediksi. Karakteristik dari aliran lalu lintas dapat dibagi dalam 2 (dua) kategori yaitu makroskopik (macroskopic level) dan mikroskopik (microskopic level).
Pada penelitian ini untuk menganalisis perilaku pejalan kaki searah lalu lintas pada sisi kiri Depok Town Square akan digunakan analisis mikroskopik. Peninjauan secara mikroskopik diambil dikarenakan untuk melihat perilaku perjalanan yang terjadi pada setiap individu. Dengan melakukan penelitian secara mikroskopik maka dapat diketahui karakteristik, perilaku, dan pola pergerakan pejalan kaki secara individu.
Penelitian secara mikroskopik ini juga dapat melihat perjalanan pejalan kaki secara individu dalam posisi dan waktu, dimana variabel yang digunakan adalah N (nomor pejalan kaki), T (waktu), X dan Y (Koordinat lokasi). Sehingga dapat diketahui karakteristik, perilaku dan pola pergerakan pejalan kaki secara individu.
Berdasarkan analisa yang telah dilaksanakan maka diperoleh bahwa kecepatan rata-rata pada trotoar tersebut untuk waktu tidak puncak adalah 1.90 meter/detik dan untuk waktu puncak adalah 1.85 meter/detik. Kecepatan rata-rata dari utara ke selatan untuk laki-laki sebesar 1.86 m/detik dan untuk wanita sebesar 1.79 m/detik. Arah sebaliknya ( selatan ke utara ) untuk laki-laki sebesar 2.29 m/detik dan untuk wanita sebesar 1.80 m/detik.

Pedestrian is one of way of elapsing to pass by quickly in transportation system, and very dominant in urban area or location owning high request with short period. Characteristic Pedestrian is one of the primary factor in scheme, operation and also planning from transportation facility. On Jalan Raya Margonda In Depok have high pedestrian density because in here have centre of pedestrian, like campus, department store dan comersial building. So, pedestrian characteristic not be prediction. Characteristic from traffic stream can be divided into 2 (two) categorize that is is macroscopic ( level macroskopic) and is microscopic ( level microscopic ).
At this research to analyse pedestrian who use trotoar in left side Depok Town Square will be used by microscopic analysis. Sighting microscopicly taken because of to see journey behavior that happened in each individual.
By doing/conducting research microscopicly hence can know by characteristic, behavioral, and pattern movement of pedestrian individually. Research microscopicly this also can see pedestrian journey individually in time and position, where used by variable is N ( pedestrian number), T ( time), And Y X ( Co-Ordinate Location ).
Pursuant to analysis which have been executed, hence that average speed at the corridor for the time of do not culminate is 1.90 metre / second and for the time of culminate is 1.85 metre / second. Average speed from north to south for gentlemen is 1.86 metre/second and for ladies is 1.79 metre/second. Average speed from south to north for gentlemen is 2.29 metre/second and for ladies is 1.80 metre/second."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S38705
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Talitha Ayu Risat Fitrian
"Rumah Sakit Universitas Indonesia RS - UI memiliki jalan akses utama yang rencananya akan terhubung dengan Simpang Margonda -Juanda melalui perlintasan sebidang kereta api. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak lalu lintas pengoperasian RS -UI dan mengusulkan rencana penanganan dampak lalu lintas terbaik. Analisis yang dilakukan menggunakan model mikro dengan lingkup tinjauan analisa jaringan terbatas. Pengembangan model dimulai dengan mendefinisikan sistem zonasi yang kemudian dilakukan pengembangan model jaringan jalan menggunakan VISSIM untuk Tahun Dasar. Estimasi bangkitan dan tarikan RS - UI menggunakan pendekatan model trip rate. Pengembangan model matriks asal tujuan MAT tahun dasar menggunakan Double Constraint Gravity Model yang sudah divalidasi. Pada model VISSIM dilakukan proses validasi kinerja dan pengembangan model MAT Tahun rencana menggunakan pendekatan growth rate serta dilakukan pengembangan skenario dan skenario alternatif yang dibantu oleh perangkat lunak TRANSYT. Pengoperasian RS-UI memberikan dampak negatif pada Simpang Margonda -Juanda dan perlintasan sebidang kereta api dengan menambah 17 panjang antrian rata-rata dan 17,2 tundaan rata-rata pada Simpang Margonda -Juanda serta menambah menambah 3,8 panjang antrian rata-rata dan 9,7 tundaan rata-rata pada Perlintasan Kereta Api. Alternatif skenario solusi terpilih untuk kondisi sore hari adalah optimasi sinyal tunggal pada Simpang Margonda-Juanda.

Rumah Sakit Universitas Indonesia RS ndash UI has the main access road which is planned to be connected with Margonda Juanda Intersection through railway crossing. This research aims to analyze the traffic impact on RS ndash UI and find the best traffic solution. The analysis was performed using a micro model with limited scope of network analysis. The model development begins with defining zonation system which then carried out the development of road network model using VISSIM for base year. The estimation of trip attractions and productions of RS ndash UI using trip rate model. The development of origin destination OD matrix in base year using Double Constraint Gravity Model that has been validated. In the VISSIM model performed the performance validation and the development of OD Matrix model in forecasted year using growth rate approach than subsequently develop scenarios and alternative scenarios assisted by TRANSYT. The operation of RS UI had a negative impact by adding 17 average queue length and 17.2 average delay at Margonda Juanda intersection as well as adding 3.8 average queue length and 9.7 average delay on the railway crossing. The selected alternative scenario for the afternoon conditions is a single signal optimization at Margonda Juanda intersection."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irvan Prawira Satyaputa
"Pertumbuhan jumlah penduduk dan kegiatan ekonomi Indonesia yang sangat pesat, telah berdampak langsung terhadap perkembangan kota-kotanya. Selain manfaat positif yang didapatkan, terjadi pula dampak negatif yaitu terjadinya proses perkembangan kota yang kurang baik, dari segi bentuk fisik maupun kelancaran lalu lintas sebagai sarana bagi berlangsungnya mobilitas dan kegiatan perikehidupan rnasyarakat. Hal ini terjadi sebagai akibat dari belum Iengkapnya peraturan, ketidakcukupan aparat dan kekurangan keahlian di bidang penataan bangunan dan lingkungan..
Sejak perubahan status Depok menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II yang dikukuhkan oleh Undang-Undang No.15 tahun 1999, maka perkembangan Kota Depok berlangsung sangat pesat bahkan diperkirakan akan Iebih pesat lagi pada masarnasa yang akan datang. Padahal sebelum Depok berstatus sebagai kota otonom pun, kota ini telah banyak mengalami pergeseran-pergeseran peruntukan maupun fungsi lahan, terutama di kawasan koridor Margonda sebagai pusat kota utamanya.
Pergeseran dan perubahan fungsi lahan di kawasan Jalan Margonda Raya tersebut banyak dialami oleh bangunanbangunan rumah yang berubah fungsi menjadi kegiatan komersial berupa toko, restoran, apotik dan kegiatan perdagangan lainnya. Sedangkan areal-areal permukiman Baru yang berada di daerah belakang dari blok kavling sepanjang Jalan Margonda Raya ini semakin lama semakin banyak. Hal ini mengakibatkan menjamumya gerbang-gerbang dari masingmasing kawasan permukiman tersebut secara individual dan mengakibatkan ketidakjelasan karakter koridor Margonda sebagal kawasan pusat kota utama Kota Depok.
Pola perkembangan dan perubahan kota Depok ini, tidak terlepas dari tekanan-tekanan akibat kedekatannya secara geografis dengan Kota Jakarta sebagal ibukota negara Indonesia dan pengembangan sistem megapolitan Jabodetabek. Sejalan dengan tekanan-tekanan perkembangan kota berikut perubahanperubahan yang mengikutinya tersebut, maka hal ini akan berpengaruh terhadap pola tata bangunan dan lingkungan di kawasan Jalan Margonda Raya. Apabila permasalahan tersebut dibiarkan tanpa antisipasi melalui suatu perangkat acuan atau pedoman tertentu, maka secara umum yang akan terjadi adalah pola perkembangan kota yang tidak terkendali dan lebih lanjut hal ini akan mengakibatkan terjadinya penurunan kualitas kota, baik secara fungsional, visual maupun lingkungan.
Indikasi penurunan kualitas kota dapat dilihat pada pola aktivitas kegiatan yang semrawut , kemacetan lain lintas, buruknya kualitas visual lingkungan kota dan hilangnya kenyamanan bagi masyarakat untuk beraktivitas di kawasan tersebut. Untuk mengantisipasi munculnya permasalahan yang Iebih kompleks, maka perlu diadakan usaha-usaha untuk menanggulanginya.
Kondisi tata ruang di kawasan Jalan Margonda Raya yang demikian itu masih pula diperparah dengan sistem transportasi dan infrastruktur jaian yang ada di Kota Depok, mengingat bahwa infrastruktur dan sistem tranportasi di kota Depok keberadaannya belum sebanding dengan tingkat kebutuhan di Depok sebagai kawasan penyangga Ibu kota Jakarta. Pergerakan masyarakat Kota Depok yang begitu dinamis dengan mobilitas yang tinggi belum ditunjang oleh infrastruktur yang memadai sehingga berbagai ancaman dan permasalahan lalu lintas tidak terhindarkan. Dan masalah kemacetan di Jalan Margonda Raya kini menjadi fenomena yang tak terelakkan dan menjadi masalah serius yang merugikan semua pihak balk secara ekonomis maupun sosial, terutama masyarakat pengguna jalan yang melintasi kawasan ini."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2007
T20714
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puspita Kusuma Putri
"ABSTRAK
Apotek merupakan sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktik kefarmasian oleh Apoteker. Apotek wajib menerapkan pelayanan kefarmasian sesuai dengan peraturan perundang-undangan untuk menjamin mutu kehidupan pasien. Praktik kerja profesi di Apotek Kimia Farma No. 143 Margonda bertujuan untuk memahami tugas dan tanggung jawab apoteker dalam pelayanan kefarmasian di apotek sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan etika. Selain itu, memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman praktis untuk melakukan praktik kefarmasian dan gambaran nyata tentang permasalahan praktik kefarmasian serta mempelajari strategi dan kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka pengembangan praktik kefarmasian. Apotek Kimia Farma memberikan kesempatan pada calon apoteker untuk melaksanakan praktik kerja profesi guna mendapat pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman praktis di apotek."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Abstrak:
Jalan Margonda dibagi menjadi 3 buah zona. Zona pertama merupakan zona pendidikan. Zona kedua merupakan zona bisnis. Sedangkan zona ketiga merupakan zona perkantoran. Kondisi pedestrian yang berada di sepanjang jalur Jalan margonda menarik untuk dibahas karena jalur Jalan Margonda yang sangat padat dan memiliki berbagai macam kegiatan.
Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis dan mengetahui Level of Service fasilitas pedestrian pada zona pendidikan, zona bisnis dan zona perkantoran, pada ruas Jalan Margonda Depok. Analisis Level of Service menggunakan prototipe perencanaan mobilitas Gainesville, Florida.
Dari hasil analisis dapat diketahui Level of Service Jalan Margonda Depok dengan menggunakan prototipe perencanaan mobilitas Gainesville. Hasil analisis ini diharapkan dapat membantu pemerintah Kota Depok untuk memperbaiki jalur pedestrian yang ada.
Abstract:
Margonda road zone is divided into three pieces. The first zone is a zone of education. The second zone is a business zone. While the third zone is the zone offices. Conditions in the pedestrian path along Jalan Margonda interesting to discuss because the path Margonda Road is very dense and has a wide variety of activities.
The purpose of this study was to analyze and know the Level of Service of pedestrian facilities in the educational zones, business zones and zone offices, Margonda street, Depok. Level of Service Analysis using a prototype mobility planning Gainesville, Florida.
From the analysis results can be known Level of Service Road Depok Margonda using the prototype Gainesville mobility planning. The results of this analysis is expected to assist the government in Depok to improve the existing pedestrian path."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S44891
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arina Ilmia
"Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi yang komprehensif tentang permasalahan di Jalan Margonda Kota Depok ditinjau dari konsep walkability. Sebagai kota pelapis kedua (secondary city) bagi Ibu Kota Jakarta, Kota Depok perlu memiliki selasar kota yang menunjang aktifitas warganya khusunya pejalan kaki. Hasil kajian ini diharapkan menjadi dasar dalam desain yang walkable yang ideal pada Jalan Margonda Raya sebagai selasar Kota Depok. Metoda perancangan dipilih untuk menghasilkan desain walkable yang komprehensif dan dapat menjadi alternatif untuk memecahkan permasalahan terkait walkable di Kota Depok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diperlukannya desain yang walkable dalam bentuk selasar kota. Selasar kota yang dirancang telah mendukung konsep walkability yang memiliki fungsi sebagai pelindung pejalan kaki dari cuaca, titik sentral interaksi sosial, pusat perekonomian, serta menjadi ikon dari kota. Desain selasar Kota Depok yang ditawarkan terintegrasi dalam konteks Sustainability, Harmoni dan Inklusif.

The purpose of this research is to obtain comprehensive information about issues on Margonda Street in Depok City, examined through the concept of walkability. As a secondary city to Jakarta, Depok needs urban arcades that support the activities of its residents, especially pedestrians. The study aims to serve as a foundation for an ideal walkable design on Margonda Raya Street as Depok's urban arcade. The design method was chosen to produce a comprehensive walkable design and provide alternatives to address walkability issues in Depok. The research findings indicate the necessity of a walkable design in the form of urban arcades. These arcades are designed to support walkability by providing shelter from weather, serving as central points for social interaction, contributing to the local economy, and becoming icons of the city. The proposed urban arcade design for Depok integrates principles of Sustainability, Harmony, and Inclusivity within its context."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmawati Rahayu
"“Depok Friendly City” merupakan branding Kota Depok yang dicanangkan sejak 2016 sebagai bentuk implementasi masterplan Kota Depok menjadi Kota Cerdas (Smart City). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas dari place branding yang telah dilakukan. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan studi literatur, wawancara, dan observasi yang kemudian dianalisis secara spasial dan deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa identitas tempat pada Jalan Margonda Raya berdasarkan fitur tempat yang tersedia paling banyak tersebar di segmen utara dan selatan dengan setiap segmen telah ditandai dengan kesesuaian keberadaan landmark berdasarkan fungsi aktivitas utamanya. Pemerintah berusaha membangun citra futuristik dan instagramable dari Jalan Margonda Raya kepada para pejalan kaki. Citra tempat yang terbentuk pada pejalan kaki menilai karakteristik fisik tempat pada Jalan Margonda Raya sudah cukup aman dan nyaman, serta aksesibilitas pada transportasi publik mudah dengan kondisi cuaca, lingkungan, dan ketersediaan fasilitas pendukung masih terbilang kurang. Persepsi tempat yang terbentuk oleh sebagian besar informan terhadap Jalan Margonda Raya adalah macet yang dalam hal ini tidak memiliki korelasi spesifik bagi aktivitas mereka sebagai pejalan kaki. Place branding “Depok Friendly City” bagi pejalan kaki hanya efektif untuk merepresentasikan segmen utara dan segmen selatan.

"Depok Friendly City" is Depok City branding which was proclaimed since 2016 as a form of implementation of the Depok City master plan to become a Smart City. This study aims to analyze the effectiveness of the place branding that has been done. Methods of data collection in this study using literature studies, interviews, and observations which were then analyzed spatially and descriptively. The results of this study indicate that the identity of places on Jalan Margonda Raya based on available space features is most widely spread in the north and south segments with each segment having been marked with the suitability of the presence of landmarks based on its main activity function. The government is trying to build a futuristic and instagramable image of Jalan Margonda Raya for pedestrians. The image of the place formed by pedestrians assesses the physical characteristics of the place on Jalan Margonda Raya as safe and comfortable enough, and accessibility to public transportation is easy with weather conditions, the environment, and the availability of supporting facilities is still lacking. The place perception formed by most of the informants towards Jalan Margonda Raya is traffic jam which in this case has no specific correlation to their activities as pedestrians. Place branding “Depok Friendly City” for pedestrians is only effective for representing the north and south segments."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurrahmah Nawwir Azzahra
"Praktik Kerja Profesi Apoteker di Apotek Kimia Farma Nomor 352 Margonda bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada mahasiswa sebagai calon apoteker mengenai tugas pokok dan tanggung jawab Apoteker Pengelola Apotek (APA) di apotek dan juga memberikan pengalaman praktis kepada calon apoteker dalam melaksanakan praktik kefarmasian di Apotek. Dengan adanya pelaksanaan PKPA ini, calon apoteker dapat memahami tugas dan tanggung jawab seorang apoteker sebagai manajer dan tenaga kesehatan profesional serta mendapatkan pengalaman praktis dalam melakukan praktik kefarmasian di apotek sesuai dengan perundang-undangan dan etika profesi yang berlaku. Tugas khusus yang diberikan pada praktik kerja ini bertujuan untuk melakukan analisis resep pada pasien hipertensi di Apotek Kimia Farma Nomor 352. Hasil dari tugas khusus ini menunjukkan bahwa resep yang diterima oleh pasien hipertensi tersebut telah tepat indikasi, efektif, dan aman untuk pasien.

Internship at Apotek Kimia Farma No 352 Margonda aims to provide knowledge to pharmacy student as prospective pharmacist about the main duties and responsibilities of responsible pharmacist in pharmacy and also provide practical experience to prospective pharmacist in pharmacy practice. Because of the implementation of this internship, prospective pharmacist can understand pharmacists duties and responsibilities as a manager and health professional as well as gain practical experience in accordance with applicable law and professional ethics. Special assignment given in this internship aims to analyse drug prescription which is reserved for hypertensive patient of Kimia Farma No 352. The result of this special assignment shows that the prescription received by that hypertensive patient is right indication, effective, and safe for patient.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nuramalia
"ABSTRAK
Praktek kerja profesi di Apotek Kimia Farma No. 352 Margonda dilaksanakan pada tanggal 2 November ndash; 30 November 2016. Pelaksanaan praktek kerja profesi ini memiliki tujuan umum agar calon apoteker Mampu memahami tugas dan tanggung jawab apoteker dalam pengelolaan apotek, serta melakukan pelayanan kefarmasian sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan etika yang berlaku; Memiliki wawasan, pengetahuan, ketrampilan, dan pengalaman praktis untuk melakukan praktek kefarmasian di Apotek; Memiliki gambaran nyata tentang permasalahan praktek kefarmasian serta mempelajari strategi dan kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka pengembangan praktek kefarmasian.

ABSTRACT
Internship at Kimia Farma Apotechary No. 352 Margonda was done at 2 November ndash 30 November 2016. This internship has main purpose so that the student understand the roles and the responsibilities of Pharmacist in Apotechary managerial, and carry out pharmaceutical practices according to principal and ethics the students have concepts, knowledges, skills, and experiences to do pharmaceutical practices in apotechary and also the students have real pictures about pharmaceutical practice problems and learn the strategies and activities that can be done in order to the development of pharmaceutical practice."
2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>